Event: Ibadah Haji

  • Menag Sebut Semua Jemaah Melaksanakan Haji, 2 Lansia yang Hilang, Ibadahnya Dibadalkan

    Menag Sebut Semua Jemaah Melaksanakan Haji, 2 Lansia yang Hilang, Ibadahnya Dibadalkan

    Bisnis.com, JEDDAH — Menteri Agama Nasaruddin Umar menyebut hingga fase pemulangan, semua jemaah telah melaksanakan ibadah haji, termasuk dua orang lanjut usia (lansia) yang dibadalkan, atau diwakilkan ibadahnya.

    “Seluruh jemaah haji sudah menunaikan ibadah haji. Tidak ada satu orang pun yang tidak melaksanakan ibadah haji. Ada dua yang hilang, sampai sekarang ini masih dicari ya, tapi itu sudah dibadalkan,” kata Nasaruddin di Kantor Urusan Haji Jeddah, Senin (16/6/2025).

    Dia melanjutkan, petugas badal haji juga sudah mewakilkan ibadah jemaah yang masih dirawat di rumah sakit sampai dengan puncak haji berlangsung di Arafah, Muzdalifah, Mina (Armuzna).

    Sementara itu, Kepala Bidang Perlindungan Jemaah (Linjam) PPIH Arab Saudi Harun Arrasyid menyebut identitas mereka yang hilang yakni Nurimah dari kelompok terbang 19 Embarkasi Palembang (PLM-19) dan Sukardi bin Jakim dari kloter 79 Embarkasi Surabaya (SUB-79). Berdasarkan data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama, keduanya masuk gelombang II kedatangan tiba pada 25 Mei 2025 dari Jeddah, Arab Saudi.

    “Ini ada yang terlepas dari kloternya sejak kedatangan dua hari dan tiga hari di Tanah Suci. Terlepas dari rombongan sebelum Armuzna,” kata Harun.

    Menurut informasi orang hilang PPIH, Sukardi terakhir kali terlihat berada di Hotel Tala’ea Al-Khair, Makkah pada 29 Mei 2025. Sementara, Nurimah dilaporkan terlepas dari rombongan saat mengunjungi Masjidil Haram.

    “Ada pendampingnya karena usianya Ibu Nurimah sekitar 80 tahun, dan Bapak Sukardi menurut informasi ke kami itu dia 77 tahun,” sambungnya.

    Harun menerangkan pihak Linjam yang menerima laporan jemaah hilang segera membentuk dua tim pencarian, yakni Tim A dan Tim B. Dua tim itu setiap hari mencari Nurimah dan Sukardi di sekitar Makkah dan Jeddah.

    “Juga ke kantor-kantor polisi di wilayah Makkah. Kami juga koordinasi dengan pihak KJRI. KJRI juga bersama dengan tim kami melakukan pencarian, kemudian berkonsultasi dengan konsul haji di Jeddah serta rekan-rekan kesehatan yang ada di KKHI,” imbuh Harun.

    Rencananya, rombongan Kloter PLM 19 dan SUB 79 kembali ke Tanah Air pada 28 Juni 2025. “Mudah-mudahan dalam waktu dekat ada titik terang,” kata dia.

  • Konjen RI Jeddah Tangani 37 WNI Pelaku Haji Ilegal, Masih Bisa Bertambah

    Konjen RI Jeddah Tangani 37 WNI Pelaku Haji Ilegal, Masih Bisa Bertambah

    Bisnis.com, JEDDAH — Konsulat Jenderal RI di Jeddah sejauh ini telah menerima permintaan bantuan untuk pemulangan 37 Warga Negara Indonesia (WNI) yang tidak bisa pulang ke Tanah Air karena catatan keimigrasian terkait haji ilegal. Umumnya, pelaku haji ilegal menggunakan visa ziarah atau visa kerja untuk bisa melaksanakan ibadah haji.

    Konsul Jenderal RI di Jeddah Yusron B Ambary mengatakan jumlah tersebut kemungkinan akan terus bertambah karena sejak sebelum puncak ibadah haji, Pemerintah Arab Saudi menangkap setidaknya 300.000 jemaah haji ilegal dan membuang mereka keluar dari Makkah.

    “Jadi tadi sudah ada beberapa orang, yang sekarang sudah terdapat 37 orang, tapi tidak tertutup kemungkinan masih ada ratusan orang lagi yang akan datang meminta bantuan ke KJRI,” kata Yusron di Kantor Urusan Haji Jeddah, Arab Saudi, Senin (16/6/2025).

    Dia melanjutkan, pada saat ribuan pelaku haji ilegal tersebut diangkut ke luar dari Makkah, diikuti dengan pendataan dan langsung terkena denda. Tidak hanya pelaku yang terkena denda, tetapi juga perusahaan sponsor yang menjanjikan ibadah haji melalui jalur tak resmi kepada mereka.

    “Jadi menurut saya tahun depan mungkin para sponsor ini juga akan berpikir ulang untuk mendatangkan jemaah haji tanpa tasrikh [izin masuk Makkah] ke Arab Saudi. Kami mengantisipasi ke depan akan semakin banyak orang-orang yang datang,” katanya.

    Yusron menambahkan selain terkena denda, pelaku haji ilegal juga akan dicegah untuk masuk wilayah Arab Saudi dalam jangka waktu tertentu, sehingga tidak memungkinkan mereka untuk berhaji dan berumrah dalam waktu dekat.

    Adapun, mengenai besaran denda yang diberikan bervariasi mulai dari 2.000 riyal Arab Saudi per orang. Bagi perusahaan sponsor, tentu dendanya lebih besar lagi bergantung pada jumlah orang yang mereka bawa.

    “Sekali lagi, kami mengimbau kepada warga negara Indonesia yang ingin berhaji tahun depan, berpikir ulang untuk bisa mengambil jalan-jalan yang ilegal karena sekali lagi, proses yang sekarang yang sedang dialami oleh saudara-saudara kita tidak tepat, kemungkinan akan berakhir dengan deportasi dan juga banned masuk ke Arab Saudi selama 10 tahun,” jelasnya.

  • Evaluasi Sistem Multisyarikah dalam Penyelenggaraan Haji, Ini Kata Menag

    Evaluasi Sistem Multisyarikah dalam Penyelenggaraan Haji, Ini Kata Menag

    Bisnis.com, JEDDAH — Pemberlakuan sistem multisyarikah dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun ini menjadi salah satu catatan evaluasi. Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan banyak evaluasi terhadap pelayanan syarikah terhadap jemaah haji Indonesia tahun ini.

    Seperti diketahui, pelayanan terhadap jemaah haji Indonesia tahun ini melibatkan 8 syarikah, yang merupakan perusahaan swasta Arab Saudi. Hal itu berbeda dari tahun lalu dimana pelayanan dilaksanakan hanya oleh satu syarikah tunggal.

    Sistem multisyarikah ini sebelumnya menimbulkan dinamina di lapangan karena pelayanan jemaah di Indonesia masih berbasis kelompok terbang (kloter). Pada perkembangannya, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mencetuskan sejumlah terobosan untuk mengatasi dinamika pelayanan jemaah.

    “Pasti banyak evaluasi kita kan, misalnya ada hal-hal yang tidak boleh terulang di masa-masa akan datang. Misalnya database yang berbeda dengan database di syarikah. Kemudian yang kedua juga tidak boleh terulang, kemah yang tidak sesuai dengan jumlah jemaah. Kemudian juga keterlambatan makanan beberapa hotel ya, juga ada faktor-faktor teknis yang lain,” kata Nasaruddin di Kantor Urusan Haji Jeddah, Arab Saudi, Senin (16/6/2025).

    Ditanya mengenai apakah ada kemungkinan pengurangan jumlah syarikah dalam penyelenggaraan haji mendatang, Menag mengatakan menyerahkan keputusan tersebut kepada penyelenggara tahun depan. Pada 2026, pelaksanaan ibadah haji akan diserahkan kepada Badan Penyelenggara (BP) Haji dan tidak lagi berada di bawah Direktorat Jenderal Haji dan Umrah Kementerian Agama.

    Lebih lanjut Nasaruddin mengatakan sistem multisyarikah yang tahun ini diterapkan sebenarnya dimaksudkan agar tidak ada monopoli dalam pelayanan jemaah. Jika sistemnya berjalan baik sesuai rencana, justru jemaah yang akan diuntungkan karena masing-masing syarikah akan bersaing menyediakan pelayanan terbaiknya.

    “Sebetulnya syarikah-syarikah ini ada positif, negatifnya juga. Kalau syarikahnya tunggal, itu kan kesannya monopoli ya, tapi kalau syarikahnya banyak, itu juga ada dampaknya seperti kemarin. Tetapi saya pikir kalau sistemnya jalan, enggak ada masalah banyak atau sedikitnya, yang penting komunikasi, data itu sangat penting,” ujarnya.

  • Jemaah Haji Dilarang Bawa Air Zamzam dalam Koper atau Akan Dibongkar

    Jemaah Haji Dilarang Bawa Air Zamzam dalam Koper atau Akan Dibongkar

    Jemaah Haji Dilarang Bawa Air Zamzam dalam Koper atau Akan Dibongkar
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Jemaah Haji
    Indonesia dilarang membawa
    air zamzam
    di dalam koper bagasi dan kabin saat hendak pulang ke Tanah Air. Hal itu diingatkan Kepala Daerah Kerja Mekkah Petugas Penyelenggara Ibadah
    Haji
    (
    PPIH
    ), Ali Machzumi, Senin (16/6/2025).
    “Untuk barang bawaan terkait air zamzam, kami mengimbau jamaah
    haji
    untuk tidak membawa air atau air zamzam di dalam koper atau di dalam tas,” kata Ali Machzumi di Mekkah, Senin.
    Ali mengungkapkan, seluruh barang bawaan
    jemaah haji
    akan dicek dengan X-ray di bandar udara (bandara), sehingga semua barang bawaan termasuk air zamzam yang dimasukkan botol dan dibungkus lakban, akan ketahuan.
    Menurut dia, jika dalam sistem X-ray diketahui membawa air zamzam, maka koper akan dibongkar.
    Ali mengatakan, pembongkaran koper tersebut bakal menghambat proses kepulangan ke Tanah Air. Sehingga, dia mengingatkan agar tak membawa air zamzam dalam koper bagasi dan kabin.
    “Kami mengimbau sekali lagi jamaah haji untuk menghindari hal tersebut, untuk tidak membawa air zamzam dalam bentuk apapun dalam koper-koper yang dibawa di dalam pesawat,” ujarnya.
    Lebih lanjut, Ali menjelaskan bahwa jemaah haji akan mendapat air zamzam 5 liter saat tiba di Asrama Haji.
    Bahkan, dia meyakinkan bahwa
    Air zamzam
    itu akan diberikan kepada jemaah sebelum pulang ke rumah masing-masing.
    “Tentu kalau dari sisi kekurangan mungkin ini kurang saja untuk keluarga dan tetangga yang di sekitar jamaah haji, tetapi kami sekali lagi mohon itu dicukupkan,” katanya.
    Ali mengungkapkan, ada sekitar 30 ribu orang haji yang sudah tiba di Indonesia sejak 11 Juni 2025. Dia berharap proses pemulangan berjalan lancar.
    “Saat ini yang sudah kembali ke Tanah Air sekitar 16 persen dari keseluruhan jumlah jemaah haji yang ada di Tanah Suci,” ujarnya.
    Pada pelaksanaan ibadah haji 2024, Kementerian Agama (Kemenag) juga mengingatkan adanya larangan membawa air zamzam ke dalam koper dari Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.
    Bahkan, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag Subhan Cholid saat itu, mengatakan bahwa bakal ada denda bagi jemaah haji yang melanggar aturan terkait air zamzam tersebut.
    “Jika terbukti membawa, selain dibongkar, jemaah haji juga akan didenda 6.000 riyal atau setara Rp 25 juta jika kedapatan membawa air zamzam ke dalam koper,” ujar Subhan dalam keterangan tertulis pada 21 Juni 2024.
    Mengacu pada GACA Authority Kerajaan Arab Saudi, air zamzam ukuran apa pun dan kemasan apa pun dilarang dimasukkan ke dalam tas bawaan penumpang, tas jinjing, atau koper bagasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jemaah Haji Kloter 3 Debarkasi Palembang Tiba di Tanah Air, 1 Jemaah Masih Sakit, 1 Meninggal Dunia

    Jemaah Haji Kloter 3 Debarkasi Palembang Tiba di Tanah Air, 1 Jemaah Masih Sakit, 1 Meninggal Dunia

    Liputan6.com, Palembang – Jemaah haji kloter tiga debarkasi Palembang asal kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumsel, telah tiba di tanah air. Meski begitu, ada satu Jemaah atas nama Ahmad Salam (69), yang tertunda kepulangannya karena sakit. Selain sakit, menurut catatan, ada satu jemaah dari kloter ini yang meninggal dunia atas nama Kamsinah Sarifal (61). Jemaah haji itu meninggal di Makkah pada 8 Juni 2025 lalu.

    Ketua PPIH Debarkasi Palembang Syafitri Irwan, Minggu (15/6/2025) mengatakan, dari data yang ada, saat berangkat jemaah haji kloter 3 Debarkasi Palembang tercatat ada 370 jemaah, 1 jemaah masih sakit, dan 1 jemaah dilaporkan meninggal dunia.

    “Jemaah sakit dirawat di RS King Abdul Aziz Makkah. Sehingga yang kembali ke Tanah Air hari ini berjumlah 368 orang,” katanya.

    Jika sudah pulih, kata Syafitri, jemaah yang sakit tersebut akan kembali ke Tanah Air bersama dengan kloter berikutnya. Dirinya juga mendoakan semoga yang bersangkutan cepat sembuh dan bisa Kembali ke Tanah Air.

    Syafitri juga mengatakan, hingga saat ini, sudah tiga kloter Debarkasi Palembang yang Kembali ke Tanah Air, setelah memberangkatkan total 1.105 jemaah haji. Dirinya juga menyebutkan, proses pemulangan jemaah haji sejauh ini berjalan lancar.

    “Kita berharap, kondisi ini dapat dipertahankan hingga pemulangan terakhir pada 10 Juli mendatang,” katanya.

    Dirinya juga berpesan, seluruh jemaah yang telah tiba di Tanah Air tetap tetap mengonsumsi makanan dan minuman sehat dan bergizi. Ini penting, katanya, agar kondisi fisik cepat pulih usai menjalani rangkaian ibadah haji yang cukup panjang.

  • 7 Jemaah Haji Asal Riau Wafat di Tanah Suci, Ini Identitasnya

    7 Jemaah Haji Asal Riau Wafat di Tanah Suci, Ini Identitasnya

    Pekanbaru, Beritasatu.com – Sebanyak 873 jemaah haji asal Riau sudah kembali ke Tanah Air. Tujuh jemaah tercatat meninggal dunia di tanah suci Makkah, Arab Saudi selama proses pelaksanaan ibadah haji 2025. 

    “Ada tujuh jemaah haji yang meninggal di tanah suci. Dua jemaah asal Kota Pekanbaru, dua dari Kabupaten Pelalawan, dua dari Meranti dan satu orang dari Kabupaten Rokan Hilir,” kata Kabid Haji Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Riau Defizon kepada Beritasatu.com, Senin (16/6/2025). 

    Jemaah haji yang wafat berasal dari kloter empat, kloter enam, kloter delapan, kloter sembilan, dan kloter 15 Embarkasi Batam. 

    Identitas 7 Jemaah Haji Riau yang Meninggal di Makkah:

    1. Reni Maifida Zainal Muhammad (53), nomor porsi 0400094333 tergabung dalam BTH-08 asal Kabupaten Pelalawan. 

    2. Nifzar Rachman bin Abdur Rahman Bulat, nomor porsi 0400096698 tergabung dalam BTH-04 beralamat Jalan Sentosa Blok C 23 Pekanbaru. 

    3. Usman Jalil (81), nomor porsi 0400183720 tergabung dalam BTH-09 asal Kabupaten Kepulauan Meranti. 

    4. Yurniaty Maah Abdullah (74), nomor porsi 0400098915 tergabung dalam BTH-06 asal Kota Pekanbaru.

    5. Oncu Buwang Ahmad, nomor porsi 0400098510 BTH-08 Asal Kabupaten Pelalawan

    6. Irpanuddin Bin Mahmud Syukur (82) nomor porsi 0400100791, BTH-09 asal Kabupaten Kepulauan Meranti.

    7. Tio Powijoyo, nomor porsi 0400174919 BTH-15 asal Kabupaten Rokan Hilir. 

    Sebelumnya, sebanyak 873 jemaah haji kloter 3 dan kloter 4 asal Riau mendarat di Bandara Sultan Syarif Kasim (SAK) II Pekanbaru, Minggu (15/6/2025). Salah satu jemaah tidak bisa diberangkatkan dari Embarkasi Batam karena mengalami sakit sesak nafas dan harus dirawat di rumah sakit. Jemaah haji ini diberangkatkan dari Embarkasi Batam yang dibagi menjadi delapan penerbangan (flight). 

    “Total ada 873 jemaah haji yang sudah sampai di Pekanbaru ditambah enam petugas haji daerah dan delapan petugas kloter,” kata dia. 

  • Kemenkes Imbau Jamaah Haji Terapkan Prokes Seusai Kembali ke Tanah Air

    Kemenkes Imbau Jamaah Haji Terapkan Prokes Seusai Kembali ke Tanah Air

    Makkah, Beritasatu.com — Cuaca panas ekstrem dan risiko penyebaran Covid-19 menjadi perhatian serius Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) dalam pelaksanaan ibadah haji tahun ini. Terlebih, per minggu ke-23 tahun 2025, tercatat sebanyak 178 kasus Covid-19 di Indonesia. Kemenkes pun mengimbau para jamaah yang kembali dari Tanah Suci agar tetap waspada dan menerapkan protokol kesehatan.

    Mohammad Imran, Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi, mengingatkan jamaah yang mengalami batuk-pilek, baik sejak di Arab Saudi maupun setelah kembali ke Indonesia, agar tetap memakai masker dan menjaga kebersihan diri.

    “Oleh karena itu, untuk mewaspadai penyebaran Covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker, rajin mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, dan segera melaporkan riwayat perjalanannya ke petugas kesehatan untuk mendapatkan penanganan yang sesuai,” kata Imran, dilansir dari Antara.

    Ia menekankan pentingnya menyampaikan riwayat perjalanan kepada petugas medis agar penanganan bisa diberikan secara tepat dan akurat. Apalagi, situasi global menunjukkan adanya peningkatan kasus di beberapa negara.

    Selain ancaman virus, Imran juga mengingatkan kondisi ekstrem di Arab Saudi yang berpotensi membahayakan kesehatan jamaah. Suhu udara yang mencapai 45°C di Makkah dan 47°C di Madinah, dengan kelembapan di bawah 15 persen, dinilai bisa memperburuk kondisi jamaah dengan penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes.

    “Panasnya Arab Saudi yang berbeda dengan suhu udara di Indonesia dapat memicu kejadian akut penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes,” ujarnya.

    Menurut data PPIH, hingga hari ke-44 pelaksanaan ibadah haji, lebih dari 72 ribu jamaah telah menjalani rawat jalan, dengan kasus terbanyak adalah ISPA, hipertensi, dan diabetes. Sebanyak 238 jamaah dirawat di RS Arab Saudi, dengan tiga diagnosis tertinggi yaitu pneumonia, diabetes dengan komplikasi, dan penyakit jantung koroner.

    Imran juga mengimbau jamaah untuk menghindari kegiatan yang menguras tenaga seperti umrah sunnah berulang kali dan ibadah Arbain. Istirahat cukup dan konsultasi kesehatan rutin menjadi langkah penting untuk menjaga kondisi.

    “Selain itu, bagi jemaah lansia dan yang memiliki komorbid, disarankan untuk mengutamakan ibadah lain yang tidak menguras fisik, seperti bersedekah, berzikir, dan membaca Al Quran,” tambahnya.

    Bagi jamaah yang sudah tiba kembali di Tanah Air, Kemenkes menyarankan untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala demam, batuk-pilek, atau sesak napas dalam waktu 14 hari setelah kepulangan.

    Dengan situasi kesehatan yang masih dinamis dan rentan, Kemenkes berharap seluruh jamaah tetap menjaga kesehatan dan melanjutkan protokol pencegahan secara disiplin, demi keselamatan diri sendiri dan orang-orang terdekat.

  • Kisah Haru Petugas Haji: Jadi Tukang Urut Hingga Penolong Jemaah Tersesat

    Kisah Haru Petugas Haji: Jadi Tukang Urut Hingga Penolong Jemaah Tersesat

    Mekah (beritajatim.com)– Di balik kelancaran ibadah haji ribuan warga Indonesia, ada ribuan petugas yang bekerja tanpa lelah, siang malam, di bawah panas gurun. Kisah mereka menyentuh hati, mulai dari menggendong jemaah yang kelelahan, memijat kaki yang kram, hingga menavigasi jalan bagi jemaah yang tersesat. Semua dilakukan dengan ketulusan hati yang luar biasa.

    Bunyamin M. Yapid, Tenaga Ahli Menteri Agama, memberikan apresiasi mendalam kepada para petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Arab Saudi. “Mereka mungkin tak dikenal di bumi, tapi insyaallah terkenal di langit,” ujar Bunyamin saat berada di Madinah, Sabtu (14/6/2026) kemarin.

    Melayani dengan Hati, Melebihi Tugas Resmi

    Cerita menyentuh datang dari Evie Kusnindya, anggota tim Media Center Haji. Di tengah tugas jurnalistiknya, ia berubah menjadi “tukang urut dadakan” bagi dua jemaah lansia yang kram di kaki saat melempar jumrah. Evie tak ragu memijat kaki para ibu itu hingga mampu kembali berjalan. Bahkan, pasangan jemaah asal Turki pun ikut meminta bantuannya.

    “Yang penting jemaah bisa lanjut ibadah dengan aman. Ini bukan sekadar kerja, ini soal kemanusiaan,” tutur Evie melansir situs resmi Kementerian Agama (Kemenag).

    Pengalaman Tak Terlupakan di Tengah Lelah

    Cerita lain datang dari Rokhmanudin, pewarta yang bertugas di Pos 5 Mobile Crisis Rescue. Ia membantu jemaah lansia yang tersesat, kelelahan, bahkan yang belum makan selama dua hari. Dengan roda kursi rusak dan tubuh letih karena puasa makan sejak pagi, Rokhman tetap mengantar mereka sejauh kilometer demi kilometer. “Tenggorokan kering, kaki lecet, tapi hati tetap semangat,” katanya.

    Jemaah pun Ikut Memberi Apresiasi

    Murtinah, jemaah asal Kalimantan Selatan, menyampaikan terima kasih kepada para petugas yang sigap membantu saat ia kehilangan teman sekamarnya di Jamarat. “Pelayanan mereka luar biasa. Walau jumlah petugas terbatas, mereka tetap tanggap dan peduli,” ujar dosen FKIP Universitas Lambung Mangkurat ini.

    Hal serupa diungkapkan oleh Surya, jemaah yang sempat kehilangan ibunya di tengah kerumunan. “Ibu saya ditolong petugas dengan penuh perhatian. Kami sangat berterima kasih,” katanya.

    Dukungan dan Evaluasi untuk Perbaikan

    M. Slamet dari Tim Perlindungan Jemaah menekankan pentingnya peningkatan pembekalan dan seleksi petugas di masa mendatang. Sementara itu, Kolonel Harun Arrasyid dari Satops Armuzna menyebutkan bahwa layanan tahun ini menunjukkan peningkatan signifikan dari segi keamanan, logistik, hingga penginapan.

    Ia juga mengingatkan agar jemaah tidak memaksakan diri saat pelemparan jumrah, dan mematuhi jadwal demi menghindari kepadatan serta risiko kesehatan. [aje]

     

  • Terima Kasih, Petugasnya Luar Biasa

    Terima Kasih, Petugasnya Luar Biasa

    Makkah

    Jemaah haji Indonesia mulai pulang ke Tanah Air. Jemaah pun berterima kasih ke petugas haji karena telah memberi layanan yang baik selama di Arab Saudi.

    “Masyaallah, terima kasih saya mengucapkan terima kasih kepada petugas khususnya karena sudah memfasilitasi kami dengan luar biasa mudah-mudahan menjadi amal saleh,” ujar jemaah kloter JKG 13, Rosi Mariana, di Makkah, Arab Saudi, Minggu (15/6/2025).

    Dia berdoa agar bisa kembali lagi ke Tanah Suci suatu saat nanti. Rosi mengatakan dirinya senang bisa menjadi jemaah haji di tahun 2025.

    “Saya merasa senang sekali menjadi jemaah haji di 2025 ini. Mudah-mudahan apa yang menjadi pengalaman saya khususnya menjadi perubahan besar di hidup saya,” ucapnya.

    Dia menyebut ibadah haji memberikan banyak pengalaman kepada dirinya. Dia merasa momen puncak haji mulai dari wukuf hingga perjalanan dari Muzdalifah ke Mina menjadi yang paling berkesan.

    “Wukuf di Arafah, di situ terjadi gelombang yang sangat lembut antara internal dan eksternal sehingga kita semua khususnya saya mendapat pengalaman luar biasa. Ketika di Muzdalifah di situ saya mengambil keputusan berjalan kaki karena kita sudah melewati waktu subuh, subhanallah alhamdulillah ketika saya keluar disambut syarikah Arab Saudi dan saya diberi fasilitas bus VIP, saya diberi fasilitas yang luar biasa,” ujarnya.

    “Terima kasih untuk petugas haji baik Arab Saudi dan Indonesia yang sudah memfasilitasi kami, luar biasa, mudah-mudahan jadi ladang pahala,” ucapnya.

    Jemaah asal kloter JKG 13 lainnya, Hesyati (58), mengatakan perasaannya berbunga-bunga menjelang pulang ke rumah. Dia mengatakan perasaannya campur aduk menjelang meninggalkan Tanah Suci.

    Jemaah haji Indonesia Foto: Haris Fadil/detikcom

    Dia memberi apresiasi ke petugas yang telah melayani jemaah haji. Dia mengatakan petugas haji telah bekerja dengan baik.

    “Petugasnya sangat luar biasa, apalagi kesehatan,” ucapnya.

    Jemaah haji asal Tangerang, Ahmad Wildan, mengaku bersyukur bisa menuntaskan seluruh rangkaian ibadah haji tahun ini. Dia mengatakan semua yang terjadi di Saudi merupakan bagian dari perjuangan dalam ibadah haji.

    “Segala apa yang sudah kami lewati itu adalah perjuangan dari ibadah haji ini. Mudah-mudahan apa yang sudah kami lewati kami laksanakan dari rangkaian ibadah haji ini, jadi haji yang mabrur,” ujar Wildan.

    Jemaah haji Indonesia Foto: Haris Fadil/detikcom

    Dia berdoa bisa kembali ke Tanah Suci. Wildan mengatakan puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna) menjadi momen yang paling berkesan baginya.

    “Semuanya harus siap mentalnya dan di situ lah kita diuji oleh Allah SWT, keikhlasan, kesabaran kita, sehingga ini menjadi sesuatu yang sangat terkesan di hati kami,” ujar Wildan.

    (haf/fas)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 392 Jemaah Haji Tangerang Tiba, 1 Orang Masih Dirawat di Mekkah

    392 Jemaah Haji Tangerang Tiba, 1 Orang Masih Dirawat di Mekkah

    Tangerang, Beritasatu.com – Suasana haru menyelimuti kepulangan 392 jemaah haji asal Kabupaten Tangerang, Banten. Dari total 392 jemaah haji, ada satu jemaah ditinggal di Makkah akibat masih dalam perawatan rumah sakit setempat.

    Jemaah haji ini merupakan bagian dari kelompok terbang (kloter) 11 JKG, yang tiba di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tangerang dan disambut keluarga masing-masing.

    Tangis kebahagiaan pecah saat sanak saudara bertemu kembali, setelah lebih dari satu bulan menjalani rangkaian ibadah haji di Tanah Suci.

    “Alhamdulillah, saya bersyukur bisa kembali dengan selamat. Cuaca di sana cukup panas, terutama bagi lansia yang tidak memiliki pendamping. Sangat memprihatinkan,” ungkap salah satu jemaah haji, Hambali kepada wartawan, Minggu (15/6/2025).

    Hambali menambahkan, ibadah haji merupakan ibadah yang menguras tenaga dan membutuhkan persiapan mental serta fisik yang matang.

    “Untuk menunaikan ibadah haji, kita harus benar-benar siap secara fisik dan mental agar seluruh rangkaian ibadah bisa dilaksanakan dengan baik,” tuturnya.

    Namun di tengah kegembiraan, terdapat kabar bahwa satu jemaah haji harus ditinggal di Makkah karena mengalami gangguan kesehatan serius. Jemaah tersebut bernama Sarwidi (83), saat ini masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit di Mekkah karena pneumonia.

    “Total jemaah seharusnya 393 orang, tetapi satu ditinggalkan karena sakit. Ia akan dipulangkan setelah kondisinya membaik,” jelas Kepala Seksi Haji dan Umroh Kemenag Kabupaten Tangerang Abdul Hasyim.