Event: Ibadah Haji

  • Jemaah Haji Terdampak Teror Bom Saudia Airlines akan Dipulangkan ke Jakarta 18 Juni 2025

    Jemaah Haji Terdampak Teror Bom Saudia Airlines akan Dipulangkan ke Jakarta 18 Juni 2025

    Bisnis.com, JEDDAH — Setelah dipastikan pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SV-5726 rute Jeddah-Jakarta aman dari benda bermuatan bom, penumpang yang merupakan jemaah haji kelompok terbang (kloter) 12 Embarkasi Jakarta Bekasi (JKS-12) akan dipulangkan ke Jakarta pada Rabu 18 Juni 2025 pagi.

    Dirjen Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief memastikan bahwa jemaah haji terdampak teror bom kini diinapkan di 3 hotel di sekitar Bandara Kualanamu, Sumatra Utara.

    “Kalau untuk terbang ke Jakarta, akan menggunakan pesawat yang sama. Besok pagi pukul 08:30 WIB,” katanya ditemui di Bandara Jeddah, Selasa (17/6/2025).

    Sebelumnya, pesawat tersebut terpaksa mendarat darurat di Bandara Kualanamu setelah adanya teror bom. Namun, Kapolda Sumut Irjen Wishnu Hermawan Februanto telah menyatakan bahwa bardasarkan hasil pemeriksaan, pesawat itu steril dari benda bermuatan bom. Meski demikian, otoritas bandara tetap memberlakukan langkah-langkah sesuai prosedur keamanan.

    Sementara itu pihak Saudia Airlines, lanjut Hilman, saat ini sedang bergerak menuju lokasi mendarat darurat untuk melakukan audit dan inspeksi sesuai dengan prosedur yang berlaku.

    Dia berharap jemaah tetap tenan dan tidak panik menghadapi situasi tersebut. Selain itu, insiden ini juga diharapkan tidak berdampak pada jadwal penerbangan jemaah haji kembali ke Tanah Air yang saat ini memasuki gelombang pertama kepulangan dari Bandara Jeddah.

    “Jadi kami bersama maskapai mitra, dalam hal ini Saudia Airlines, terus berupaya menjaga ritme penerbangan agar proses pemulangan sekitar 250 penerbangan lebih masih bisa berjalan lancar sampai akhir operasi,” ujar Hilman.

    Hingga Selasa (17/6/2025) pukul 22:15 Waktu Arab Saudi (WAS) jemaah haji yang tiba di Tanah Air sebanyak 40.973 orang yang terbagi ke dalam 105 kloter. Jumlah itu mencakup 20% dari total rencana pemulangan sebesar 525 kloter.

    Sementara pemulangan jemaah haji gelombang pertama terus berlangsung, jemaah gelombang kedua akan mulai digerakkan dari Makkah ke Madinah mulai Rabu, 18 Juni 2025. Kelompok jemaah haji gelombang kedua akan terlebih dahulu tinggal di Madinah selama 8 hingga 9 hari, sebelum bertolak ke Tanah Air mulai 26 Juni 2025.

  • Menag Sebut Ada Jemaah Haji 25 Kali Umrah Sunah, Ingatkan Tak Paksakan Diri

    Menag Sebut Ada Jemaah Haji 25 Kali Umrah Sunah, Ingatkan Tak Paksakan Diri

    Jakarta

    Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengatakan ada jemaah haji yang melakukan umrah sunah hingga 25 kali. Dia meminta jemaah haji tak memaksakan diri melakukan umrah sunah karena Arab Saudi sedang memasuki puncak musim panas.

    “Kami sudah mengimbau bahwa sekali saja umrah, dua kali umrah. Ada yang 25 kali, ada yang 20 kali,” kata Nasaruddin di Jeddah, Selasa (16/6/2025).

    Dia meminta Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) tak memaksakan jemaah melaksanakan umrah berulang kali. Dia berharap KBIH ikut mengimbau jemaah tetap menjaga kesehatan dan keselamatan.

    “Saya mohon kepada KBIH-KBIH jangan terlalu banyak mengajak. Apalagi yang sudah usia lanjut umrah, umrah itu sunah ya,” ujarnya.

    Nasaruddin menyebut jemaah haji gelombang II akan diberangkatkan ke Madinah sebelum pulang ke Indonesia. Dia mengimbau jemaah tetap menjaga kesehatan dan tak memaksakan diri beribadah sunah di Madinah.

    “Saya mengimbau jemaah yang kelelahan tidak perlu mengambil arbain kalau memang gangguan kesehatannya ada karena penerbangan ke Indonesia butuh waktu yang panjang,” ucapnya.

    (haf/fca)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ancaman Bom Pesawat Haji, Kemenag dan Saudia Jaga Ritme Penerbangan Jemaah Indonesia

    Ancaman Bom Pesawat Haji, Kemenag dan Saudia Jaga Ritme Penerbangan Jemaah Indonesia

    Bisnis.com, MAKKAH — Ancaman bom di Pesawat Saudia Airlines SV-5726 rute Jeddah-Jakarta menjadi perhatian Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi. Pesawat yang membawa jemaah haji itu mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Sumatra Utara. 

    Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kementerian Agama Hilman Latief mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan Saudia Airlines terkait dengan rencana penerbangan jemaah haji Indonesia. 

    “⁠Kemenag terus berkoordinasi dengan pihak Saudia Airlines untuk tetap menjaga ritme penerbangan pemulangan jemaah di kelompok terbang berikutnya,” kata Hilman di Makkah, Selasa (17/6/2025).

    Sebelumnya, Kapolda Sumut Irjen Wishnu Hermawan Februanto bahwa bardasarkan hasil pemeriksaan, dinyatakan pesawat itu steril dari benda bermuatan bom. Sementara itu, terkait prosedur pengamanan pesawat di Bandara Kualanamu, kata Hilman, hal itu sepenuhnya diserahkan kepada otoritas bandara. 

    “Prosedur pengamanan diserahkan pada otoritas terkait di Bandara Kualanamu, baik pihak kepolisian, maskapai dan otoritas bandara. Pengecekan kondisi jemaah dan barang bawaannya dilakukan sesuai dengan peosedur yang berlaku,” 

    Hilman melanjutkan, saat ini jemaah haji Indonesia yang tergabung dalam kelompok terbang 12 Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS-12) ⁠ diistirahatkan di hotel setempat. 

    Jemaah asal Kota Depok itu juga sudah mendapatkan fasilitas konsumsi. Dia berharap jemaah tetap tenang, tidak panik, dan mempercayakan penanganan masalah kepada pihak berwenang.

    Hingga Selasa (17/6/2025) pukul 16:50 Waktu Arab Saudi (WAS) sudah sebanyak 101 kloter jemaah haji Indonesia tiba di Tanah Air, terdiri atas total 39.379 jemaah. 

    Fase pemulangan jemaah haji Indonesia akan berlangsung hingga 12 Juli 2025, dibagi ke dalam dua gelombang, masing-masing melalui Bandara Jeddah dan Bandara Madinah. 

  • Jemaah Haji Gelombang II Akan Bergerak ke Madinah Mulai 18 Juni 2025

    Jemaah Haji Gelombang II Akan Bergerak ke Madinah Mulai 18 Juni 2025

    Bisnis.com, MAKKAH — Seiring dengan pemulangan jemaah haji gelombang I, jemaah haji Indonesia yang tiba di Arab Saudi pada gelombang II akan mulai bergerak ke Madinah pada 18 Juni 2025.

    Pada Tahap pertama, ada 18 kelompok terbang (kloter) yang akan diberangkatkan dari Makkah menuju Madinah mulai pukul 06.00 Waktu Arab Saudi (WAS). 

    Kepala Daerah Kerja Makkah, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Ali Machzumi mengatakan, perjalanan Makkah—Madinah akan ditempuh kurang lebih 6 jam. Karena itu, jemaah diimbau untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin. 

    “Khususnya kesiapan fisik dengan menghemat energi, menghemat tenaga untuk persiapan pemberangkatan ke Madinah,” kata Ali.

    Di Madinah jemaah akan tinggal kurang lebih selama 8 hari untuk menjalani ibadah, utamanya salat di Masjid Nabawi dan ziarah ke Makam Nabi Muhammad SAW, sebelum kemudian bertolak ke Tanah Air melalui Bandara Pangeran Muhammad bin Abdulaziz, Madinah. 

    “Jemaah nanti akan difasilitasi oleh PPIH Arab Saudi untuk mendapatkan tasrikh [izin] masuk ke Raudhah,” kata Ali.

    Selama di Madinah, jemaah juga akan melaksanakan City Tour difasilitasi oleh Majmu’ah yang ada di Madinah untuk keliling dan mengunjungi situs-situs sejarah di Kota Nabi itu. 

    “Kegiatan City Tour adalah fasilitas dari PPIH Arab Saudi, gratis, tanpa biaya untuk jemaah haji Indonesia,” kata Ali.

    Sementara itu, mengingat Arab Saudi kini memasuki proses puncak musim panas, PPIH Arab Saudi terus mengingatkan jemaah untuk membatasi aktivitas di luar hotel dan tidak beribadah sunnah berlebihan seperti umrah sunnah berulang-ulang. 

    Ali mengatakan, beraktivitas di luar hotel atau masjid akan berdampak pada kesehatan jemaah khsususnya jemaah lanjut usia dan atau yang memiliki penyakit bawaan (komorbid). 

    “Karenanya, menjaga kesehatan harus menjadi prioritas jemaah. Jemaah agar beribadah di musala hotel dilanjutkan dengan memperbanyak zikir dan membaca Al-Quran,” katanya.

  • Air Mata Syukur di Pendopo Jombang: Kepulangan Jemaah Haji Disambut Haru dan Doa

    Air Mata Syukur di Pendopo Jombang: Kepulangan Jemaah Haji Disambut Haru dan Doa

    Jombang (beritajatim.com) – Siang itu, langit Jombang tampak cerah seakan ikut mengantar syukur yang membumbung tinggi dari halaman Pendopo Kabupaten. Selasa (17/6/2025), deretan bus tiba satu per satu membawa para jemaah haji Kloter 18 dari Tanah Suci. Suasana haru pun tak terhindarkan—pelukan, air mata, senyuman penuh rindu, dan lantunan syukur berbaur menjadi satu dalam kepulangan yang penuh makna.

    Di bawah naungan pendopo yang megah, Bupati Jombang Warsubi berdiri menyambut mereka dengan wajah teduh dan senyum hangat. Di sampingnya, sang istri yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Yuliati Nugrahani, Wakil Bupati Salmanudin beserta istrinya Ning Ema Erfina, serta jajaran Forkopimda dan Ketua Dharma Wanita Persatuan Lilik Agus Purnomo ikut larut dalam suasana syahdu itu.

    “Alhamdulillah, panjenengan semua telah kembali dengan selamat setelah menunaikan Rukun Islam kelima,” ucap Bupati Warsubi, suaranya terdengar tenang namun penuh getar makna. “Kami merasa bersyukur dan berbahagia. Mudah-mudahan semuanya menjadi haji dan hajjah yang mabrur.”

    Tapi tidak semua jemaah dapat kembali ke tanah kelahiran. Di tengah kegembiraan, kepulangan ini juga membawa duka. Seorang jemaah, H. Imam Sucitro, wafat di tanah suci. Bupati menyampaikan duka cita dengan penuh empati, menyebut nama almarhum dalam doanya.

    “Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Semoga almarhum husnul khatimah, diterima amal ibadahnya, dan keluarganya diberi kesabaran,” ujarnya, menundukkan kepala, disusul hening sejenak di antara para hadirin.

    Ibadah haji, kata Bupati, bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi sebuah perjuangan lahir batin yang tak ringan. Banyak hal yang dikorbankan, banyak rintangan yang dilalui, namun semuanya menjadi jalan menuju kedekatan dengan Sang Pencipta. Ia pun berpesan agar semangat ibadah yang telah tumbuh selama berhaji tidak padam setiba di kampung halaman.

    “Semoga setelah kembali dari haji ini, semangat ibadah tetap terjaga, dan panjenengan semua menjadi teladan di tengah masyarakat. Pulangnya panjenengan membawa keberkahan, tidak hanya untuk keluarga, tapi juga untuk tetangga dan lingkungan,” tambahnya.

    Acara kemudian ditutup dengan doa bersama. Tangan-tangan menengadah ke langit, mulut-mulut berbisik lirih memanjatkan harapan. Semoga ibadah para haji diterima, semoga langkah mereka menjadi cahaya bagi Jombang, dan semoga rindu yang pernah dititipkan di Tanah Suci kini berbalas dengan berkah yang mengalir di bumi sendiri.

    Sebuah kepulangan yang bukan sekadar kembali dari perjalanan panjang—melainkan juga kembali membawa cahaya iman yang lebih terang. [suf]

  • Kemenag Pamekasan Siapkan 7 Titik Penjemputan Jemaah Haji Mulai 19 Juni 2025

    Kemenag Pamekasan Siapkan 7 Titik Penjemputan Jemaah Haji Mulai 19 Juni 2025

    Pamekasan (beritajatim.com) – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pamekasan menyiapkan tujuh titik lokasi penjemputan bagi jemaah haji yang akan tiba secara bertahap mulai Kamis, 19 Juni 2025. Persiapan ini dilakukan guna mengantisipasi kemacetan dan memastikan proses penyambutan berjalan tertib dan lancar.

    “Sesuai jadwal, kedatangan jemaah haji Pamekasan pada 19 Juni 2025, yakni jemaah haji yang tergabung dalam kloter (kelompok terbang) 27,” ujar Kepala Kemenag Pamekasan, Mawardi, Selasa (17/6/2025).

    Tujuh titik penjemputan yang telah disiapkan adalah Masjid Agung Asy-Syuhada’, Pondok Pesantren Al-Hamidy Banyuanyar, Pesantren Darul Ulum Banyuanyar, Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata, Pesantren At-Tauhid Penempan, Pesantren Karang Baru Nyalaran, dan Pesantren Miftahul Ulum Kebun Baru.

    “Penempatan titik-titik ini untuk menghindari penumpukan kendaraan di pusat kota,” jelas Mawardi. Ia menambahkan bahwa penjemputan pertama akan dilakukan langsung oleh Forkopimda Pamekasan di Masjid Agung Asy-Syuhada’. “Selanjutnya rombongan jemaah haji diarahkan ke titik penjemputan sesuai jadwal yang ditentukan,” tambahnya.

    Kemenag Pamekasan juga telah berkoordinasi dengan Polres Pamekasan, Pemkab Pamekasan, Satpol PP, serta Dinas Perhubungan guna memastikan kelancaran teknis dan keamanan selama proses penjemputan berlangsung.

    Berdasarkan jadwal resmi, jemaah haji Kloter 27 dijadwalkan tiba di Pamekasan pada 19 Juni 2025 pukul 23.30 WIB, disusul Kloter 28 pukul 06.30 WIB dan Kloter 29 pukul 12.20 WIB pada 20 Juni 2025. Kloter 95 akan tiba pada 11 Juli 2025 pukul 10.50 WIB, sementara Kloter 97 pukul 21.20 WIB di hari yang sama.

    Pada pelaksanaan ibadah haji tahun ini, Pamekasan memberangkatkan sebanyak 1.049 jemaah, sesuai kuota yang ditetapkan oleh Kemenag RI. Mereka terbagi dalam lima kloter: 27, 28, 29, 49, dan 95.

    Namun, dalam pelaksanaannya, empat jemaah asal Pamekasan dilaporkan meninggal dunia di Tanah Suci. Mereka adalah Usman Hadji Fajari (52), warga Desa Nyalabuh Laok dari Kloter SUB 27 dan KBIH Nurul Hikmah; Maridah Rabbisin Asdin (85), warga Desa Tambak dari Kloter SUB 28 dan KBIH Assyarifain; Hasiyeh binti Habidin (85), warga Desa Palengaan Dhaja dari Kloter SUB 95 dan KBIH Al-Miftah; serta Moetia binti Moh Kacel (89), warga Desa Waru Barat dari Kloter SUB 27 dan KBIH Al-Khairat. [pin/beq]

  • Empat Jemaah Haji Asal Pamekasan Meninggal Dunia di Tanah Suci

    Empat Jemaah Haji Asal Pamekasan Meninggal Dunia di Tanah Suci

    Pamekasan (beritajatim.com) – Sebanyak empat jemaah haji asal Kabupaten Pamekasan dilaporkan meninggal dunia selama menjalankan rangkaian ibadah haji di Tanah Suci Makkah Al-Mukarramah. Keempat jemaah ini berasal dari kloter dan KBIH berbeda, dan wafat sejak dimulainya pelaksanaan ibadah haji tahun 2025.

    Kabar duka terbaru datang dari Usman Hadji Fajari (52), warga Desa Nyalabuh Laok, Kecamatan Pamekasan. Almarhum yang tergabung dalam Kloter SUB 27 melalui KBIH Nurul Hikmah dan berangkat bersama sang istri, dikabarkan meninggal dunia pada Jumat (13/6/2025) pukul 10.35 Waktu Arab Saudi.

    Sebelumnya, tiga jemaah lainnya telah meninggal dunia lebih dulu. Maridah Rabbisin Asdin (85), warga Desa Tambak, Blumbungan, Kecamatan Larangan, yang tergabung dalam Kloter SUB 28 melalui KBIH Assyarifain, wafat pada Selasa (3/6/2025).

    Disusul oleh Hasiyeh binti Habidin (85), warga Desa Palengaan Dhaja, Kecamatan Palengaan, dari Kloter SUB 95 dan KBIH Al-Miftah, yang meninggal pada Jumat (6/6/2025). Sementara jemaah keempat adalah Moetia binti Moh Kacel (89), warga Desa Waru Barat, Kecamatan Waru, tergabung dalam Kloter SUB 27 melalui KBIH Al-Khairat, yang wafat pada Kamis (12/6/2025).

    Kasi Haji dan Umroh Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pamekasan, Abd Halim, membenarkan adanya penambahan jumlah jemaah yang meninggal dunia.

    “Dengan bertambahnya satu jemaah yang meninggal, total jemaah haji asal Pamekasan yang meninggal dunia selama pelaksanaan ibadah haji 2025 menjadi empat orang,” ungkapnya, Selasa (17/6/2025).

    Pihak Kemenag Pamekasan juga menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas kepergian para jemaah. “Semoga almarhum dan almarhumah mendapat tempat terbaik di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan keluarga yang ditinggalkan selalu diberi ketabahan dan kesabaran,” kata Abd Halim.

    Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa pemerintah bersama Kemenag Pamekasan terus memantau kondisi seluruh jemaah haji serta memberikan pendampingan psikologis kepada keluarga yang ditinggalkan.

    “Selain menjadi kabar duka bagi keluarga, kami pemerintah bersama Kemenag Pamekasan juga terus memantau kondisi seluruh jemaah, serta memberikan pendampingan kepada keluarga yang ditinggalkan,” pungkasnya.

    Untuk diketahui, pemulangan jemaah haji asal Pamekasan dijadwalkan berlangsung bertahap mulai Kamis (19/6/2025) hingga Jumat (11/7/2025). Para jemaah akan dipulangkan secara bertahap sesuai dengan jadwal masing-masing kloter, yakni Kloter 27, 28, 29, 95, dan 97. [pin/beq]

  • Bertambah Lagi, Total 9 Jemaah Haji Lampung Meninggal Dunia di Arab Saudi

    Bertambah Lagi, Total 9 Jemaah Haji Lampung Meninggal Dunia di Arab Saudi

    Dengan wafatnya Satiman, total jemaah haji asal Lampung yang meninggal dunia di Arab Saudi selama musim haji 2025 bertambah menjadi sembilan orang. Jemaah yang wafat berasal dari berbagai kabupaten dan kota, dan mereka berpulang di berbagai fase ibadah haji seperti di Madinah, Makkah, maupun saat puncak wukuf di Arafah.

    “Kami mencatat hingga saat ini, sudah ada sembilan jemaah haji asal Lampung yang wafat. Mereka telah menyelesaikan bagian penting dalam ibadah haji dan wafat dalam kondisi mulia,” jelas dia.

    Berikut adalah daftar nama jemaah haji asal Lampung yang telah wafat di Tanah Suci:

    • Sagiyem Karyo Dikromo (JKG 7 – Lampung Timur)

    • Kasminah Kusnan Halim (JKG 28 – Lampung Timur)

    • Siswanto Subandi Husdi (JKG 15 – Lampung Utara)

    • Misti Harti Hadi Utomo (JKG 22 – Pringsewu)

    • Sutrisno Mariman Kisut (JKG 7 – Lampung Timur)

    • Erjati Abbas Bin Ratu Abadi (JKG 38 – Bandar Lampung)

    • Anwar Widodo Marjuki (JKG 22 – Pringsewu)

    • Sohib Masrur Sanrohmat (JKG 50 – Lampung Barat)

    • Satiman Sanmurdja Arsadi (JKG 42 – Bandar Lampung)

  • Jemaah Haji Kloter 4 Medan Tiba di Tanah Air, 11 Jemaah Wafat di Tanah Suci, 1 Wafat saat Tiba di Bandara Kualanamu

    Jemaah Haji Kloter 4 Medan Tiba di Tanah Air, 11 Jemaah Wafat di Tanah Suci, 1 Wafat saat Tiba di Bandara Kualanamu

     

    Liputan6.com, Medan – Jemaah haji kloter 4 Debarkasi Medan tiba di Tanah Air. Dari data Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Medan, ada 12 jemaah haji reguler asal Sumut yang meninggal dunia.

    “11 haji wafat di Tanah Suci dan satu di tanah air sesaat setelah mendarat di Bandara Kualanamu Deli Serdang,” ujar Ketua PPIH Debarkasi Medan Ahmad Qosbi di Medan, Senin (16/6/2025).

    Qosbi mengatakan, haji yang wafat itu berasal dari delapan kabupaten/kota di Sumatera Utara meliputi Medan dan Deli Serdang masing-masing tiga orang.

    Kemudian, Labuhanbatu Selatan, Padangsidimpuan, Mandailing Natal, Padang Lawas, Padang Lawas Utara, dan Serdang Bedagai masing-masing satu orang.

    “Mereka yang wafat ini akan memperoleh santunan asuransi sebagai hak jamaah haji Indonesia,” katanya.

    Setiap jemaah yang wafat baik di tanah suci maupun di tanah air, lanjut dia, akan memperoleh santunan asuransi yang dikelola Jasa Mitra Abadi (JMA) Mulia Syariah.

    “Untuk haji reguler wafat bukan karena kecelakaan diberikan manfaat asuransi 100 persen Bipih (Biaya Perjalanan Ibadah Haji) sesuai embarkasi,” jelas Qosbi.

    Sedangkan haji reguler mengalami cacat tetap sebagian akibat kecelakaan, tutur dia, diberikan manfaat asuransi sebesar persentase ditentukan hingga maksimal 100 persen Bipih sesuai embarkasi.

    “Haji reguler yang wafat karena kecelakaan akan diberikan manfaat asuransi 200 persen Bipih, dan haji reguler cacat tetap akibat kecelakaan diberikan manfaat asuransi 100 persen Bipih,” ungkapnya.

    Qosbi juga mengatakan, asuransi jamaah haji ini mulai berlaku sejak keberangkatan dari asrama haji atau embarkasi hingga kepulangan ke tanah air.

    Untuk klaim asuransi ini dapat diurus oleh ahli waris jamaah haji yang wafat setelah proses pemulangan haji selesai dilakukan dengan melengkapi beberapa dokumen.

    “Seperti surat keterangan kematian, fotokopi identitas haji yang wafat, print out database Siskohat (sistem komputerisasi haji terpadu) dari haji reguler yang meninggal,” papar Qosbi.

     

  • Cerita Tukang Pijat asal Surabaya Naik Haji, Pernah Memijat Artis saat di Mekkah
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        17 Juni 2025

    Cerita Tukang Pijat asal Surabaya Naik Haji, Pernah Memijat Artis saat di Mekkah Surabaya 17 Juni 2025

    Cerita Tukang Pijat asal Surabaya Naik Haji, Pernah Memijat Artis saat di Mekkah
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com

    Rochmad Munandar
    , seorang tukang pijat asal Surabaya, baru saja menyelesaikan
    ibadah haji
    dan kembali ke Tanah Air.
    Ia tergabung dalam Kloter 16 dan tiba di Surabaya bersama istrinya, Yuli Khotimah, Senin (16/6/2025) sekitar pukul 17.10 WIB.
    Pasangan suami istri ini mendaftar untuk berangkat haji pada tahun 2012, namun baru bisa melaksanakannya pada tahun 2025.
    Selama bertahun-tahun, Rochmad dan Yuli menabung dari hasil kerja mereka.
    Yuli sebelumnya merupakan seorang guru bahasa di Hong Kong.
    “Alhamdulillah, selama saya memijat saya hanya memasang tarif seikhlasnya, tidak mematok tarif khusus,” kata Rochmad saat diwawancarai.
    Meskipun tidak menetapkan tarif tertentu, Rochmad mampu memijat hingga empat orang dalam sehari.
    Pendapatan tersebut tidak hanya ditabung untuk berhaji, tetapi juga mencukupi kebutuhan sehari-hari mereka.
    “Setiap hari tidak tentu, kadang dapat dua orang kadang empat orang. Hasilnya lalu saya berikan ke istri untuk dibagi sesuai kebutuhan rumah dan sebagian disisihkan untuk haji,” ungkapnya.
    Rochmad tidak hanya melayani pijat di rumah, tetapi juga di rumah pelanggan.
    Kemampuannya dalam memijat diwarisi dari kakeknya.
    Ia mulai belajar memijat sejak duduk di bangku SMP dan resmi membuka praktik pijat pada tahun 1998.
    “Saya dari duduk di bangku SMP sudah bisa memijat dari kemampuan yang diturunkan kakek, namun saya mulai memijat secara profesional ketika di bangku SMA,” tuturnya.
    Selama berada di Mekkah, Rochmad juga memanfaatkan kemampuannya untuk membantu jemaah lainnya.
    Banyak jemaah yang memanggilnya untuk dipijat baik di Madinah maupun di Mekkah.
    “Begitu mengetahui saya ini tukang pijat, banyak yang memanggil saya untuk dipijat,” ucap pria berusia 56 tahun ini.
    Rochmad bahkan pernah diminta untuk memijat seorang artis Indonesia, Arie Untung, serta Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kemenag RI, Muchlis Hanafi.
    “Alhamdulillah meskipun di sana saya banyak dipanggil memijat tetapi tidak mengganggu ibadah haji saya karena memijat hanya saya lakukan ketika luang,” ujarnya.
    Salah satu pengalaman yang tidak akan terlupakan adalah saat ia memijat seorang jemaah yang sudah lama sakit.
    “Ada seorang jemaah yang sakit selama 10 tahun, sudah dibawa berobat ke mana-mana belum ada yang cocok. Alhamdulillah atas izin Allah, ketika saya bantu, berangsur membaik,” tuturnya.
    Kini, pengalaman memijat di Masjid Haram hingga Tower Zam-Zam tidak hanya memberikan momen berharga, tetapi juga menjadi
    pengalaman spiritual
    bagi Rochmad.
    “Rasanya belum ingin pulang, masih ingin di Tanah Suci,” ungkapnya, mengenang momen-momen berharga selama ibadah haji.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.