Event: Ibadah Haji

  • Update Jemaah Haji Asal Tuban, Selesai Laksanakan Umrah Wajib

    Update Jemaah Haji Asal Tuban, Selesai Laksanakan Umrah Wajib

    Tuban (beritajatim.com) – Rombongan Jemaah Haji Kloter 14 Kabupaten Tuban telah melaksanakan serangkaian umrah wajib yang dimulai dari Bir Ali Madinah dan setelah itu akan dilanjutkan ke Makkah.

    Hal ini disampaikan oleh panitia Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) SUB 14 Kabupaten Tuban Laidia Maryati bahwa kondisi para jemaah hingga saat ini masih dalam keadaan sehat setelah melaksanakan rangkaian ibadah umrah wajib yang dimulai dari Bir Ali Madinah.

    “Alhamdulilah jemaah sehat semua dan rutin melaksanakan aktivitas sehari-hari,” terang Laidia Maryati. Senin (27/05/2024).

    Adapun aktivitas yang dilakukan para jemaah haji diantaranya seperti, melaksanakan salat jamaah di hotel maupun di masjid hotel, bahkan ada pula yang menunaikan salat di Masjidil Haram.

    “Kami sudah melakukan umrah wajib yang dimulai dari Bir Ali Madinah dan nanti akan melanjutkan serangkaian umrah wajib berikutnya,” kata Laidia Maryati.

    Perempuan yang akrab disapa Laidia ini juga menjelaskan bahwa jemaah harus mengikuti seluruh rangkaian umrah wajib yang merupakan syarat wajib haji dan sudah terpenuhi.

    “Jadi sambil menunggu armusna nanti, para calon jemaah haji juga melakukan kegiatan keagamaan di masjid hotel, sambil dilakukan manasik dan jamaah bersama,” kata dia.

    Selain itu, Laidia sebagai petugas haji kloter 14 selalu rutin melakukan kunjungan ke kamar para jemaah untuk dilakukan cek kesehatan, sebagai upaya pencegahan sebelum sakit.

    “Kita tanya keluhannya apa mbak, jadi penanggulangan bisa dilakukan dari dini, bukan setelah sakit baru ditangani,” bebernya.

    Sehingga, ia berharap sampai ibadah tuntas nanti, seluruh jemaah haji kloter 14 asal Kabupaten Tuban diberikan kesehatan dan kelancaran.

    “Doakan ya, semoga kita selalu diberikan perlindungan Allah SWT, sehat sampai kembali ke tanah air,” pungkasnya. [ayu/ian]

  • Tiba di Makkah Pagi, Sebaiknya Umroh Wajib Malam

    Tiba di Makkah Pagi, Sebaiknya Umroh Wajib Malam

    Makkah (beritajatim.com) – Ini ada imbauan penting yang disampaikan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Makkah terkait umroh wajib jemaah haji Indonesia. Jemaah haji disarankan melaksanakan umroh wajib pada pukul 22.00 malam Waktu Arab Saudi (WAS) atau pukul 09.00 pagi WAS.

    Kepala Daker Makkah Khalilurrahman, mengatakan, imbauan itu dilakukan dalam rangka menjaga kesehatan jemaah haji dan menghindari kepadatan di Masjidil Haram.

    “Kami mengimbau, bagi jemaah haji tiba di hotel Makkah pada pukul 06.00-17.00 WAS untuk dapat melaksanakan umroh wajib pada pukul 22.00 WAS,” tegas Khalilurrahman di Makkah, Senin (27/5/2024).

    Sedangkan bagi jemaah haji yang tiba di hotel Makkah pada pukul 18.00 – 05.00 WAS, mereka dapat melaksanakan umroh wajib pada pukul 09.00 WAS.

    “Imbauan ini sekali kami sampaikan dalam rangka menjaga kesehatan jemaah dan menghindari kepadatan di Masjidil Haram,” ungkap Khalil mengutip Kemenag.go.id.

    Dia menjelaskan, dengan pengaturan jadwal itu, jemaah punya cukup waktu untuk beristirahat sebelum melaksanakan umroh wajib. “Paling tidak ada jeda minimal empat sampai lima jam setelah jemaah tiba untuk beristirahat terlebih dahulu. Tidak perlu buru-buru melakukan umroh wajib setibanya di Makkah, tapi pastikan kondisi tubuh sudah fit dan siap melaksanakan ibadah tersebut,” ujarnya.

    Pemilihan jam tersebut, katanya, juga bertujuan menghindarkan jemaah dari kondisi cuaca terik yang kerap terjadi di Makkah.

    “Cuaca di Kota Makkah saat siang hari, bahkan dalam beberapa hari ini bisa menembus suhu 42 sampai 43 derajat celcius. Ini cukup ekstrim jika dibandingkan cuaca sehari-hari di Indonesia. Bahkan nanti saat puncak masa haji diperkirakan akan menembus 50 derajat Celcius,” jelas Khalil.

    Khalil mengharapkan, himbauan ini dapat dijadikan pedoman bagi seluruh petugas maupun jemaah haji Indonesia. “Petugas kloter dan sektor saya minta membantu dan mengawasi agar imbauan ini dapat dipatuhi. Harap diingat, keselamatan jemaah menjadi prioritas kita bersama,” tegas Khalil. [air/beq]

  • Calon Jemaah Haji Asal Bondowoso Gagal Berangkat, Ada Apa?

    Calon Jemaah Haji Asal Bondowoso Gagal Berangkat, Ada Apa?

    Surabaya (beritajatim.com) – Harapan SM (34), seorang calon jemaah haji asal Bondowoso, untuk menunaikan ibadah haji tahun ini pupus setelah diketahui tengah hamil muda. Kehamilan yang telah dinanti selama 15 tahun ini justru menjadi penghalang keberangkatannya.

    “Saya tidak menyangka akan hamil setelah penantian panjang,” ungkap SM dengan nada sedih.

    Dia seharusnya berangkat bersama sang ibu dalam kloter 50, namun hasil pemeriksaan kesehatan menyatakan usia kandungannya belum memenuhi syarat minimal 14 minggu.

    Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya, Abdul Haris menjelaskan bahwa sesuai ketentuan kesehatan, kehamilan di bawah 14 minggu atau di atas 26 minggu tidak diizinkan berangkat.

    “Jatah kursi SM akan diberikan kepada calon jemaah lain dari daftar cadangan,” ujar Haris.

    Sementara itu, ibu SM tetap melanjutkan perjalanan ke Tanah Suci. “Saya ikhlas melepas ibu berangkat sendiri. Semoga tahun depan saya diberi kesempatan,” ujar SM tegar.

    Hingga saat ini, Embarkasi Surabaya telah memberangkatkan 56 kloter dengan total 20.764 orang. Namun, terdapat enam jemaah yang tertunda keberangkatannya karena alasan kesehatan, termasuk empat orang yang masih dirawat di RS Haji.

    “Alhamdulillah, sembilan jemaah yang sebelumnya dirawat sudah dinyatakan layak terbang dan telah diberangkatkan,” ujar Abdul Haris.

    Di sisi lain, kabar duka datang dari Tanah Suci. Dua jemaah haji asal Jawa Timur dilaporkan meninggal dunia. Soetimur Suto (67) dari kloter 12 Tuban wafat di RS Haji, sementara Sutarso Tasripin Kamsi (62) dari kloter 3 Bojonegoro wafat di Makkah akibat sakit jantung.

    “Semoga para jemaah haji yang wafat mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah,” doa Abdul Haris.

    Dengan demikian, total jemaah haji Jawa Timur yang wafat mencapai empat orang, dua di Tanah Suci dan dua di Tanah Air.

    Hari ini, Embarkasi Surabaya menerima kedatangan empat kloter dari Banyuwangi dan Sidoarjo. [aje]

  • Tiba di Makkah Pagi, Sebaiknya Umroh Wajib Malam

    Jamaah Haji Asal Bojonegoro Wafat di Masjidil Haram, Begini Kronologisnya!

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Jamaah haji asal Kabupaten Bojonegoro wafat di Makkah. Satu jamaah haji dilaporkan menghembuskan nafas terakhir saat hendak menunaikan salat Jumat di Masjidil Haram, Jumat (24/5/2024) sekitar pukul 10.00 WIB. Begini kronologisnya.

    Amirul Hajj Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) Masyarakat Madani Bojonegoro 2024, Ahyar menceritakan, satu jamaah haji asal Bojonegoro yang wafat atas nama Sutarso (61) warga RT 02 RW 01 Desa Panjunan Kecamatan Kalitidu.

    “Bapak Sutarso jamaah haji rombongan 1 regu 2 telah dipanggil Allah sekitar pukul 10.00 WIB, di kompleks Masjidil Haram,” ujarnya, Minggu (26/5/2024).

    Salat Jumat pertama di tanah suci Makkah itu membuat sejumlah jamaah semangat untuk mendapatkan saff paling depan. Termasuk Pak Sutarso. Saat itu, jamaah yang wafat sedang mencari tempat salat di Masjidil Haram.

    “Almarhum berencana berangkat lebih awal agar mendapat tempat di depan karena salat Jumat pertama,” imbuhnya.

    Kemudian setelah sampai di Masjidil Haram, almarhum bersama empat orang jamaah lain satu rombongan hendak naik di pintu 89. Almarhum bersama jamaah bernama Budi, Karyadi, dan Sholikin. Ketiganya sudah naik eskalator terlebih dulu.

    “Menyusul Pak Sutarso bersama Pak Nasuha. Tiba-tiba saat mau naik ke tanggal eskalator, slayer pak Nasuha ditarik oleh pak Sutarso yang terjatuh. Selanjutnya ditolong oleh Askar dan tenaga medis di Arab Saudi,” ceritanya.

    Ketua Kloter SUB 3 Kabupaten Bojonegoro Abdur Rozaq menambahkan, setelah almarhum terjatuh dan tidak sadarkan diri, kemudian ditangani oleh tim medis Masjidil Haram dibantu PKP3JH Seksus. Selanjutnya dievakuasi ke RS Medical Care yang berada di sekitar Masjidil Haram.

    “Namun beberapa saat kemudian dokter setempat menyatakan yang bersangkutan sudah meninggal dunia,” tambahnya.

    Wafatnya jamaah haji asal Kabupaten Bojonegoro itu oleh ketua kloter sub 3 juga telah diaporkan ke Sektor 9 wilayah Misfalah, juga kepada Kasi PHU Kemenag Bojonegoro dan melalui aplikasi.

    “Atas kejadian itu, pihak Maktab langsung mengurus surat-surat dan proses pemulasaraan, TKH Kloter juga melaporkan ke KKHI,” pungkasnya. [lus/aje]

  • Cerita Pasutri Naik Haji, Istri Wafat Saat Tiba di Jeddah

    Cerita Pasutri Naik Haji, Istri Wafat Saat Tiba di Jeddah

    Jeddah (beritajatim.com) – Pasutri (pasangan suami istri) asal Ciamis Jawa Barat menunaikan ibadah haji Bersama. Namun takdir berbicara lain, sang istri justru wafat sesaat setelah tiba di Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah, Sabtu (25/5/2024), sekitar pukul 06.00 Waktu Arab Saudi (WAS).

    Pasutri ini berasal dari Kelompok Terbang (kloter) 27 Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS-27). Keduanya adalah Endang dan Popon Rohmawati (50). Endang adalah Kepala Sekolah di SMP Negeri 1 Pangandaran, sedangkan Popon ibu rumah tangga biasa.

    Endang bercerita, sudah 11 tahun ia dan istrinya menanti hari untuk menunaikan Rukun Islam yang kelima. “Kita bareng-bareng ke Makkah. Menunggu 11 tahun, ternyata setelah ke sini kami tidak bisa bersama, dan Ibu tidak akan kembali,” tutur Endang sebagaimana dikutip dari laman Kemenag.

    Menurut Endang, selama perjalanan normal-normal saja. Mereka bergembira selama di pesawat, tidak ada masalah. Namun keganjilan mulai kelihatan saat mengambil koper. Popon mengeluh pusing. Saat turun, tiba-tiba tidak ada tenaga. Popon pingsan dan sesak, kemudian ditangani tim medis.

    “Istri saya dinyatakan meninggal dunia setibanya di Rumah Sakit King Fadh Hospital. Saya tidak ada firasat akan kepergiannya,” kata Endang sembari menyeka cairan bening yang menggarisi pipinya.

    Endang hanya mengnkaplkan bahwa selama tiga tahun terakhir istrinya benar-benar rajin menjalankan salat sunnah Duha dan Tahajud. Selain itu, almarhumah juga tidak pernah lepas dari bacaan Alquran.

    “Istri saya bisa khatam Alquran sebulan sekali. Kalau tidak sedang haid, dia tidak pernah absen mengerjakan salat Duha dan salat Tahajud. Setiap malam, dia selalu membangunkan saya untuk salat malam,” kenang Endang.

    Kepergian sang istri yang sehari-hari bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mendidik ketiga putra-putrinya membuat anak-anaknya sangat kehilangan. Anak bungsunya yang saat ini masih duduk di kelas 6 Madrasah Ibtidaiyah (MI) masih terus menanyakan keberadaan Ibunya.

    “Kami Ikhlas, sekalipun itu berat. Allah pasti memberikan jalan yang terbaik untuk diri saya, untuk keluarga saya. Semoga Allah mengampuni terhadap dosa-dosanya, menerima amal ibadahnya, dan menempatkan almarhumah di tempat yang mulia,” doanya.

    Kepada petugas haji, Endang menyampaikan terima kasih atas bantuannya mengurus jenazah sang istri. Dirinya betul-betul terbantu oleh petugas haji. Karena merekalah yang mengurusi jenazah Wanita asal Ciamis itu.

    “Petugas haji memang sangat membantu, membantu saya khususnya. Saya ucapkan terima kasih kepada tim petugas haji Indonesia, saya yakin tanpa mereka, entah bagaimana saya,” pungkas Endang. [suf]

  • Jemaah Haji Usia 100 Tahun Asal Pasuruan, Bersyukur Bisa Berangkat Haji

    Jemaah Haji Usia 100 Tahun Asal Pasuruan, Bersyukur Bisa Berangkat Haji

    Surabaya (beritajatim.com) – Imam Kartam Taselim, seorang jemaah haji berusia 100 tahun asal Kabupaten Pasuruan, mengungkapkan rasa syukurnya karena pada tahun 2024 ini ia mendapat kesempatan untuk menunaikan ibadah haji ke tanah suci. Jemaah yang akrab dipanggil Mbah Imam ini pertama kali mendaftar haji pada tahun 2018 ketika usianya sekitar 94 tahun.

    Mbah Imam menceritakan bahwa keinginannya untuk berhaji sudah ada sejak lama. “Sebenarnya keinginan berhaji sudah ada sejak lama. Namun karena keterbatasan keuangan, pada tahun 2018 itu saya baru bisa mendaftar,” ungkapnya, seperti disampaikan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya, pada Kamis (23/5/2024).

    Mbah Imam menambahkan bahwa ia mendaftar haji dengan uang tabungan yang dimiliki, namun itu pun belum mencukupi. “Alhamdulillah saya dibantu anak saya sehingga bisa mendaftar haji,” tuturnya. Sebagai orang tua dengan banyak anak, Mbah Imam lebih mengutamakan kebutuhan anak-anaknya.

    Mbah Imam sejatinya mendapat panggilan untuk berangkat haji pada tahun 2020. “Saat itu saya mendapat kuota prioritas lansia sehingga cepat mendapat panggilan haji, namun ternyata tidak jadi berangkat karena ada pandemi Covid-19,” jelasnya. Setelah tertunda selama empat tahun, Mbah Imam bersyukur bisa berangkat tahun ini bersama anaknya.

    Dalam persiapan kondisi fisik menjelang berangkat haji, Mbah Imam mengaku tidak memiliki persiapan khusus. “Saya sudah terbiasa berjalan kaki. Setiap hari saya ke sawah, ya meskipun cuma mengawasi saja di sana,” ujarnya. Jarak pulang pergi dari rumah ke sawah yang ditempuh Mbah Imam cukup jauh, sekitar 1,5 km, dan ia masih mampu menempuhnya tanpa bantuan tongkat.

    Yoyok Wijaksono, putra Mbah Imam, mengatakan bahwa bapaknya tidak memiliki tips khusus untuk menjaga tubuh tetap sehat meskipun usianya sudah lebih dari satu abad. “Bapak itu makannya ya biasa saja. Tahu tempe ya mau. Kalau Idul Adha, makan sate kambing pun masih bisa banyak. Anak-anaknya malah yang khawatir kalau beliau kena darah tinggi. Tetapi waktu diperiksa, Alhamdulillah tekanan darahnya normal saja,” kata Yoyok.

    Menurut Yoyok, Mbah Imam masih sehat di usianya yang sudah lebih dari satu abad ini karena ia rajin beraktivitas. “Bapak itu setiap hari ada saja kesibukannya. Katanya kalau tidak ngapa-ngapain malah sakit semua badannya. Alhamdulillah kadar gula, kolesterol, dan tekanan darah Bapak sejauh ini semua normal,” terang Yoyok yang berprofesi sebagai wiraswasta.

    Mbah Imam dan putranya tergabung dalam kloter 31 dan saat ini sudah berada di tanah suci. Mbah Imam akan mendoakan istrinya yang telah meninggal serta berharap kesehatan dan kesejahteraan untuk keluarganya.

    Meski Mbah Imam berusia 100 tahun, ia bukanlah jemaah haji tertua tahun ini. Menurut data Humas Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama RI, jemaah haji tertua tahun 2024 adalah Hardjo Mislan, 109 tahun, asal Ponorogo, Jawa Timur. Selain Mbah Hardjo, terdapat juga jemaah berusia 101 tahun bernama Abubakar Talib Ciri dari Nusa Tenggara Barat (NTB).

    Pada tahun 2023, predikat jemaah haji tertua disandang oleh Harun Bin Senar, 119 tahun, dari Pamekasan. Mbah Harun mendaftar haji pada tahun 2017 dan mendapat kuota prioritas lansia tahun ini setelah menjual tanah miliknya untuk melunasi Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (Bipih).

    Mbah Imam dan jemaah lainnya menjadi bukti bahwa semangat untuk menunaikan ibadah haji tidak mengenal usia. Mereka adalah inspirasi bagi kita semua untuk terus berusaha mewujudkan impian, meskipun harus menunggu bertahun-tahun. (hdl/ted)

  • CJH Lumajang Kloter 47 dan 48 Berangkat dengan 19 Bus

    CJH Lumajang Kloter 47 dan 48 Berangkat dengan 19 Bus

    Lumajang (beritajatim.com) – Calon Jemaah Haji (CJH) Kabupaten Lumajang yang tergabung dalam kloter 47 dan 48 berangkat menuju Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Kamis (23/5/2024) sekitar pukul 04.30 WIB. Mereka menggunakan 19 bus dan berangkat dari Pendapa Arya Wiraraja.

    Tampak ribuan warga yang ditinggal keluarga maupun kerabat memadati halaman depan pendopo sembari berpamitan.

    Salah seorang jemaah haji, Imam Hanafi, asal Desa Kunir Lor, Kecamatan Kunir tergabung dalam kloter 47. Ia akhirnya berangkat haji bersama dengan istrinya setelah menabung selama 12 tahun sejak 2012.

    “Alhamdulillah akhirnya bisa berangkat, di kloter 47. Menabung sejak 2012,” ungkapnya.

    Jemaah lainnya, Totok, asal Kecamatan Sukodono juga berangkat bersama istrinya setelah menabung 12 tahun. Ia juga menyiapkan perbekalan dan fisik dengan baik, untuk bisa memenuhi panggilan ke Baitullah.

    “Alhamdulillah untuk persiapan, sudah dipersiapkan denan baik. Butuh 12 tahun bisa berangkat,” ungkap Totok

    Sementara itu, Pj. Bupati Lumajang Indah Wahyuni mengatakan, tahun ini jumlah jamaah haji yang berangkat naik 7 persen daripada tahun sebelumnya. Jumlah total keseluruhan 923 orang berangkat, sebanyak 732 orang baik dari kloter 47 dan 48 bertolak dari Kabupaten Lumajang menuju Asrama Haji Sukolilo, Surabaya.

    “Alhamdulillah jamaah haji ini diberangkatkan, kloter 47 dan 48 pagi ini dan 51 sore nanti. Jumlahnya bertambah 7 persen dari tahun sebelumnya. Saya berharap semoga ibadah haji para jamaah bisa menjadi mabrur,” jelas Indah. [dav/beq]

  • 1.117 JCH Kabupaten Mojokerto Diingkatkan Jaga Kesehatan

    1.117 JCH Kabupaten Mojokerto Diingkatkan Jaga Kesehatan

    Mojokerto (beritajatim.com) – Jelang pemberangkatan JCH Kabupaten Mojokerto, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati memberikan pemantapan sekaligus melepas secara simbolis kepada 1.117 JCH.

    Pemantapan dan pelepasan jemaah calon haji 2024 itu berlangsung di Pendopo Graha Maja Tama (GMT), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto.

    Pelepasan JCH tersebut dilaksanakan untuk mengefektifkan pemberangkatan CJH secara serentak yang akan dilaksanakan pada 28 Mei 2024 di Kantor Pemkab Mojokerto mendatang. Pada kesempatan tersebut, Bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto ini menghimbau kepada para JCH agar fokus dan khusyuk dalam menjalankan ibadah.

    Hal tersebut diutarakan karena menurutnya ibadah haji merupakan ibadah yang tidak semua muslim bisa menjalankannya, karena untuk menunaikannya tidak cukup hanya dengan finansial yang berlebih. Namun niat hati dan kebugaran jasmani ibadah haji juga merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh JCH.

    “Ketika tahun ini diizinkan oleh Allah SWT berangkat (ibadah haji), maka ini adalah kesempatan yang sangat luar biasa di saat yang lain masih belum diizinkan untuk berangkat ke tanah suci dan hal ini harus kita syukuri dan menggunakan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Tidak perlu oleh-oleh, fokus untuk ibadah saja. Supaya ibadahnya lancar dan menjadi haji mabrur,” ungkapnya.

    Orang nomor satu di lingkup Pemkab Mojokerto ini juga kembali mengingatkan kepada para JCH agar tetap menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Pasalnya, tegas Bupati, diperkirakan suhu udara pada saat ibadah wukuf di Arafah bisa sangat tinggi, sehingga menuntut kondisi fisik yang bugar.

    “Nanti saat ibadah haji, saat wukuf suhunya diperkirakan akan melebihi 40° celcius, jadi mohon dijaga kesehatannya, karena ibadah haji ini menuntut kondisi fisik yang betul-betul fit, tapi kalau memang dirasa kondisi fisik menurun jangan dipaksakan, cukup ikuti rukun (ibadah haji) nya saja,” pungkasnya.

    Turut hadir pada acara Pemantapan dan Pelepasan Jamaah Calon Haji 2024, Wakil Bupati Cabup) Mojokerto, Sekertaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Mojokerto, Kepala Kantor Kementrian Agama Mojokerto, Para Asisten Sekda beserta Staff Ahli Bupati dan Jajaran Kepala OPD Kabupaten Mojokerto. [tin/ted]

  • Sebagai Saksi Penyidikan Mobil Siaga Desa, Ini Kata Kadinsos Bojonegoro

    Sebagai Saksi Penyidikan Mobil Siaga Desa, Ini Kata Kadinsos Bojonegoro

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan mobil siaga desa bagi 384 desa di Bojonegoro terus berjalan. Hari ini, penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) setempat agendanya memeriksa tiga kepala OPD di Pemkab Bojonegoro.

    Tiga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro yang agendanya diperiksa, dari Kepala Dinas Kesehatan Ani Pujiningrum, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Anwar Mukhtadlo dan Kepala Dinas Sosial, Arwan.

    Namun, dari tiga orang yang akan dijadikan saksi itu hanya Arwan yang memenuhi panggilan penyidik. Ani Pujiningrum berhalangan hadir karena sedang melakukan ibadah haji, sedangkan Anwar Mukhtadlo tidak hadir dan tidak memberi keterangan.

    Saat dikonfirmasi jurnalis beritajatim.com, Arwan mengaku diperiksa terkait dengan tugas dan fungsinya terkait mekanisme pencairan bantuan keuangan khusus desa (BKKD) untuk pembelian mobil siaga desa. “Terkait tusi dan mekanisme pencairan BKK untuk mobil siaga desa,” ujarnya, Rabu (22/5/2024).

    Ia diperiksa penyidik dari pagi hingga siang. Menurutnya, apa yang ditanyakan penyidik terkait dengan mekanisme pencairan mobil siaga desa untuk 384 desa itu dari Dinas Sosial (Dinsos) sudah sesuai. “Sudah,” imbuhnya.

    Sementara Kasi Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Bojonegoro Aditia Sulaeman mengatakan, untuk saksi yang belum memenuhi panggilan penyidik dalam proses penyidikan ini selanjutnya akan dipanggil ulang. “Saksi yang belum bisa datang akan kami agendakan lagi pemanggilan,” katanya.

    Sebelumnya, dalam proses penyelidikan ketiga kepala OPD di Pemkab Bojonegoro itu juga sudah pernah diperiksa. Pemeriksaan ini untuk mengumpulkan fakta dalam pemenuhan dugaan korupsi pengadaan mobil siaga desa yang bersumber dari Bantuan Keuangan Khusus Desa (BKKD) tahun 2022 itu untuk 384 desa penerima. Setiap desa mendapat BKKD Mobil Siaga senilai Rp250 juta.

    Pengadaan mobil siaga desa itu diduga bermasalah sejak dalam perencanaan. Selain itu, dari proses pengadaan serta adanya selisih harga dan cashback bagi kepala desa. Terakhir, jumlah cashback yang dikembalikan oleh kepala desa ke Kejari Bojonegoro sudah terkumpul Rp1,5 miliar. [lus/kun]

  • Jemaah Haji Kota Pasuruan Berangkat, Gus Ipul Titip Ini

    Jemaah Haji Kota Pasuruan Berangkat, Gus Ipul Titip Ini

    Pasuruan (beritajatim.com) – Sebanyak 250 jemaah haji asal Kota Pasuruan yang tergabung dalam kloter 46 diberangkatkan ke Tanah Suci pada hari ini, Rabu (22/5/2024). Acara pelepasan jemaah haji ini berlangsung dengan penuh khidmat dan kemeriahan di Gedung Kesenian Darmoyudo, dipimpin langsung oleh Wali Kota Pasuruan, Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul.

    Dalam sambutannya, Gus Ipul menyampaikan rasa haru dan bangganya atas keberangkatan para jemaah haji. Dia mendoakan agar perjalanan dan ibadah haji para jemaah lancar tanpa hambatan.

    “Selamat jalan bapak ibu semuanya. Semoga perjalanan dan rangkaian ibadah hajinya berlangsur lancar, tanpa kendala,” kata Gus Ipul.

    Gus Ipul juga berpesan kepada para jemaah untuk mendoakan Kota Pasuruan agar semakin maju, warganya semakin sejahtera, dan mendapatkan keberkahan seperti Kota Madinah dan Kota Makkah.

    “Bapak, ibu, saya juga titip, mohon Kota Pasuruan didoakan agar semakin maju, warganya semakin sejahtera dan kalau bisa penuh berkah,” paparnya.

    Lebih lanjut, Gus Ipul mengungkapkan bahwa Pemkot Pasuruan sengaja mengadakan acara pelepasan jemaah haji yang megah dan semarak ini sebagai bentuk penghargaan kepada para jemaah.

    “Terima kasih Kemenag Kota yang sudah menyebut bahwa tidak ada pelepasan jemaah haji semeriah ini selama ini. Ada live music, dan sebagainya,” sambung dia.

    Selain itu, Gus Ipul juga menyampaikan bahwa Pemkot Pasuruan telah menyiapkan berbagai layanan untuk jemaah haji, termasuk layanan ramah lansia.

    “Alhamdulillah semua persiapannya lancar. Sejumlah jemaah lansia juga kita siapkan hiace sebagai kendaraan khusus,” urainya.

    Terakhir, Gus Ipul mengingatkan kepada para jemaah untuk mengikuti aturan dan ketentuan yang telah ditetapkan, menjaga kesehatan fisik, dan fokus menjalankan ibadah haji.

    Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi Bimbingan Ibadah Haji Kota Pasuruan, Abdulloh Fahmi Salam, menyampaikan terima kasih kepada Pemkot Pasuruan dan Kementerian Agama atas kolaborasi dan kerjasama yang luar biasa dalam mempersiapkan semua kebutuhan jemaah haji.

    “Apalagi, kata Gus Fahmi, sapaanya, ada layanan – layanan yang itu semua akan memudahkan jemaah haji. Misalnya, layanan jemaah haji lansia. Ini adalah bukti pemerintah hadir dalam mendampingi dan melayani jemaah haji lansia. Tahun ini jemaah haji lansia ada pendampingnya khusus,” tuturnya.

    “Dan itu artinya jemaah haji lansia akan bisa melaksanakan ibadah haji dengan aman, dan nyaman. Mudah – mudahan, semuahnya menjadi haji yang mabrur,” tutupnya.

    Acara pelepasan jemaah haji ini menjadi bukti komitmen Pemkot Pasuruan dalam memberikan pelayanan terbaik bagi warganya, termasuk para jemaah haji. Semoga para jemaah haji asal Kota Pasuruan dapat menjalankan ibadah haji dengan lancar dan mabrur. [ada/beq]