Event: HUT Bhayangkara

  • Peringati Hari Bhayangkara, Divhumas Polri Gelar Khatam Al-Qur’an 79 Kali

    Peringati Hari Bhayangkara, Divhumas Polri Gelar Khatam Al-Qur’an 79 Kali

    Jakarta

    Divisi Humas Polri menyelenggarakan kegiatan 79 kali khatam Al-Qur’an bertepatan dengan Hari Bhayangkara ke-79. Kegiatan ini dipimpin oleh Ustaz Ali Kholidin.

    Khatam Al-Qur’an ini digelar di Masjid Divhumas Polri dari pukul 06.00 WIB hingga pukul 12.30 WIB.

    “Divisi Humas Polri ambil bagian dalam khataman yang dilakukan dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79 tahun ini,” ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Sandi Nugroho, Selasa (1/7/25).

    Sandi menjelaskan khatam Al-Qur’an adalah bentuk syukur dan doa bersama untuk kemajuan Polri serta keselamatan bangsa. “Khatam Qu’ran diikuti oleh 79 Tahfidz dari PTIQ, para santri Daarul Qur’an dan personel Divhumas Polri sebanyak 45 personel dilaksanakan dengan khusyuk dan penuh semangat spiritual,” jelas Sandi.

    Melalui kegiatan ini, kata Sandi, Divhumas Polri berharap dapat memperkuat nilai-nilai keimanan dan ketakwaan. Selain itu, menanamkan semangat kebajikan di lingkungan Polri dalam mewujudkan Polri yang presisi dan humanis.

    Ustadz Adi Hidayat turut memimpin doa dalam Upacara Hari Bhayangkara ke-79 di Lapangan Silang Monas, hari ini. Adi Hidayat mendoakan Polri terus hadir untuk berdedikasi ke negara.

    (isa/jbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Aksi Robot Polri di HUT Bhayangkara: Hormat ke Prabowo hingga Sempat Error

    Aksi Robot Polri di HUT Bhayangkara: Hormat ke Prabowo hingga Sempat Error

    Bisnis.com, JAKARTA — Kehadiran robot-robot canggih memberi nuansa yang berbeda dalam parade hari ulang tahun (HUT) ke-79 Bhayangkara yang berlangsung di Lapangan Monas, pada hari Selasa (1/7/2025).

    Berdasarkan pantauan Bisnis di Monas, Jakarta pada Selasa (1/7/2025), awalnya robot Polri itu dilibatkan dalam defile pasukan penjinakan radioaktif yang berada dalam sebuah truk.

    Penjinakan itu dilakukan robodog dalam simulasi penindakan terkait pencurian barang berbahaya. Singkatnya, setelah terlibat pencurian itu dilakukan, anggota kemudian melakukan penindakan.

    Total, tiga robodog itu kemudian mulai memindai truk yang diduga bermuatan bom. Robot anjing itu melakukan pemindaian dengan mebgecek setiap sisi truk hingga kolongnya.

    Setelah melakukan pengecekan. Robodog itu memberikan gesture yang mengisyaratkan tidak ada temuan barang berbahaya dengan cara melambaikan tangan.

    Selanjutnya, anggota langsung melakukan pengamanan terhadap barang yang diduga bermuatan radioaktif dari truk tersebut.

    “Robot K9 yang dilengkapi dengan sensor untuk mendeteksi secara menyeluruh bom atau benda berbahaya yang ada di mobil,” ujar narator yang memandu acara di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Selasa (1/7/2025).

    Beri Hormat ke Prabowo 

    Setelah aksi itu, robot-robot juga dihadirkan dalam parade baris berbaris HUT ke-79 Bhayangkara. Total ada 30 robot yang diikutsertakan dalam parade ini.

    Perinciannya, 10 robot humanoid, 13 robodog (quadruped), dan 7 robot penjinak bom. Parade ini bertujuan untuk sosialisasi dan transformasi digital Polri.

    Barisan pertama parade ini dipimpin robot humanoid yang berbentuk seperti manusia. Namun, tubuhnya tampak rampung. Tingginya setengah badan pria dewasa atau sekitar 100-an meter. Robot yang diklaim otonom itu dipandu oleh sejumlah anggota kepolisian yang menggunakan controller. 

    Setelah berada di depan panggung kehormatan, satu robot humanoid itu langsung memberikan hormat kepada Presiden Prabowo Subianto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. Ketiganya senyum setelah dihormati robot humanoid itu.

    Setelahnya, pasukan robodog mulai mengikuti humanoid untuk melanjutkan parade. Selain robodog dan humanoid, robot penjinak bom juga mulai mengikuti dari belakang.

    Sempat Error

    Dalam momen parade itu, terdapat dua robot penjinak bom yang mengalami error atau malafungsi. Dua robot itu kemudian diangkut oleh tiga orang anggota untuk keluar dari jalur parade.

    Dalam hal ini, Direktur Utama PT SARI Teknologi, Yohanes Kurnia Widjaja selaku pengembang robot Polri ini mengatakan bahwa kendala itu dikarenakan terkendala dari baterai.

    “Nah yang Gagana itu dikarenakan baterai. Oh baterai. Baterainya itu chargingnya belum full,” ujar Yohanes setelah acara.

    Di samping itu, Yohanes juga menyatakan bahwa robot Polri ini dinilai dapat membantu Polri dalam melaksanakan tugas-tugasnya agar lebih optimal. Dia menekankan, robot ini hadir bukan untuk menggantikan tugas Polri, namun hanya membantu.

    Lebih jauh, dia menyatakan bahwa robot-robot ini bukan milik Polri. Namun, perusahaan hanya ingin membantu kepolisian. Meskipun begitu, Yohanes juga tidak menutup kemungkinan untuk nantinya bekerja sama dengan Polri dalam riset robot tersebut.

    “Ini barang-barang [Robot] kami. Bukan barang-barangnya Polri. Jadi tidak ada namanya pemborosan anggaran. Kami bergandengan tangan dengan Polri. Nanti ke depannya mungkin ada riset bersama,” ujar Yohanes.

  • Bupati Kaimana minta Polres tingkatkan kesadaran hukum masyarakat

    Bupati Kaimana minta Polres tingkatkan kesadaran hukum masyarakat

    “Bertambahnya usia Bhayangkara ini kami harapkan sejalan dengan peningkatan pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat. Kami juga berharap Polres Kaimana membantu pemerintah daerah dalam menyosialisasikan pentingnya menjaga ketertiban dan ketaatan te

    Kaimana (ANTARA) – Bupati Kaimana Hasan Achmad, mengajak jajaran Polres Kaimana untuk semakin meningkatkan pelayanan publik sekaligus memperluas edukasi dan pembinaan hukum kepada masyarakat dalam rangka menciptakan ketertiban, keamanan, dan ketenteraman di wilayah tersebut.

    Hal ini disampaikan Bupati dalam sambutannya pada acara syukuran peringatan Hari Bhayangkara ke-79, yang berlangsung di Gedung Taman Kota Kaimana, Selasa.

    “Bertambahnya usia Bhayangkara ini kami harapkan sejalan dengan peningkatan pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat. Kami juga berharap Polres Kaimana membantu pemerintah daerah dalam menyosialisasikan pentingnya menjaga ketertiban dan ketaatan terhadap hukum,” ujar Hasan.

    Ia mengatakan, ketertiban masyarakat merupakan fondasi utama sebelum hadirnya rasa aman dan tenteram. Hal ini ditandai dengan kepatuhan terhadap norma hukum, sosial, dan agama dalam kehidupan sehari-hari.

    Ketertiban menjadi prasyarat penting untuk pembangunan. Jika masyarakat merasa aman dan tenteram, mereka dapat menjalankan aktivitasnya dengan tenang, dan itu menunjukkan negara hadir melalui Polri.

    Ia juga menekankan pentingnya pembinaan terhadap kelompok masyarakat, terutama yang rentan terhadap gangguan kamtibmas, guna menumbuhkan kesadaran hukum sejak dini.

    “Kesadaran hukum dimulai dari diri sendiri, lalu menyebar ke lingkungan sekitar. Termasuk dalam menjaga aset publik yang telah dibangun pemerintah agar tetap berfungsi baik,” ujarnya.

    Ia menilai, tema “Polri Untuk Masyarakat” yang diusung pada Hari Bhayangkara ke-79 sangat relevan dan mencerminkan harapan masyarakat atas kehadiran Polri sebagai pengayom, pelindung, dan mitra dalam pembangunan.

    “Atas nama pemerintah daerah, kami ucapkan selamat Hari Bhayangkara ke-79 kepada seluruh jajaran Polres Kaimana. Semoga semakin profesional, humanis, dan semakin dipercaya masyarakat,” ujarnya.

    Upacara dan syukuran Hari Bhayangkara ke-79 juga dihadiri oleh Kapolres Kaimana AKBP Satria Dwi Dharma, Forkopimda, tokoh masyarakat, pimpinan instansi vertikal dan otonom, serta unsur organisasi wanita dan tokoh adat di Kaimana.

    Pewarta: Ali Nur Ichsan
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Dasco: Prabowo Puas dengan HUT Bhayangkara, Komandan Upacara Bakal Diberi Bonus

    Dasco: Prabowo Puas dengan HUT Bhayangkara, Komandan Upacara Bakal Diberi Bonus

    Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Harian Partai Gerindra sekaligus Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto merasa puas dengan jalannya upacara peringatan Hari Bhayangkara ke-79 yang digelar di Pelataran Merdeka Monas, Selasa (1/7/2025).

    Usai upacara, dia mengamini bahwa Presiden Ke-8 RI itu pun memanggil Komandan Upacara Irjen Dadang, untuk menghadap untuk diberikan bonus.

    “Ya Presiden tadi puas dengan hasil upacara dan memang biasanya begitu. Kalau dalam upacara, dalam setiap upacara itu Presiden puas, diminta pimpinan upacara menghadap dan dikasih bonus. Jangan tanya bonusnya,” kata Dasco kepada wartawan sambil tersenyum di Lanud Halim Perdanakusuma, Selasa (1/7/2025).

    Meski tidak merinci bentuk penghargaan yang diberikan, tetapi Dasco menegaskan bahwa pemanggilan Komandan Upacara ini merupakan bentuk apresiasi Presiden atas pelaksanaan upacara yang berjalan lancar dan khidmat.

    Sekadar informasi, Presiden Prabowo Subianto bertindak selaku inspektur upacara memimpin jalannya Upacara Peringatan ke-79 Hari Bhayangkara Tahun 2025 yang digelar di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, pada Selasa, 1 Juli 2025. Tepat pukul 08.00 WIB, upacara dimulai dengan diawali oleh salam kebangsaan.

    Setelah berada di mimbar upacara, Presiden Prabowo menerima laporan dari komandan upacara yang pada kesempatan itu diemban oleh Irjen Pol Dadang Hartanto, Presiden Prabowo kemudian melakukan pemeriksaan pasukan dengan menggunakan kendaraan taktis maung.

    Dalam amanatnya, Presiden Prabowo menyampaikan ucapan selamat Hari Bhayangkara ke-79 kepada seluruh keluarga besar Polri.

    “Pertama-tama atas nama pribadi dan atas nama Pemerintah Republik Indonesia, dan atas nama seluruh Bangsa Indonesia, Saya menyampaikan ucapan Selamat Hari Bhayangkara ke-79 kepada seluruh keluarga besar Kepolisian Negara Republik Indonesia di manapun saudara-saudara berada. Dirgahayu Kepolisian Republik Indonesia,” ujar Kepala Negara.

    Presiden Prabowo juga menyampaikan ucapan terima kasih atas pengabdian dan kerja keras anggota Polri dalam menjaga stabilitas keamanan dan agenda pembangunan nasional.

    “Saya juga ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas kerja keras, pengabdian, dan pengorbanan seluruh anggota Polri dalam menjaga stabilitas dan keamanan sehingga kita sebagai bangsa dapat melakukan agenda-agenda besar pembangunan bangsa yang sedang kita lakukan saat-saat ini,” ucapnya.

    Dalam kesempatan tersebut, Prabowo turut menganugerahkan Tanda Kehormatan berupa Nugraha Shakanti dan Bintang Bhayangkara Nararya sebagai bagian dari rangkaian penyelenggaraan Peringatan ke-79 Hari Bhayangkara.

    Selesai upacara, Prabowo dan tamu undangan lainnya menyaksikan demonstrasi dan defile. Adapun penampilan ini dilakukan oleh para anggota serta mitra Polri.

    Turut hadir dalam acara tersebut adalah Wakil Presiden Gibran Rakabuming, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla, Wakil Presiden ke-13 RI Ma’ruf Amin, para duta besar negara sahabat, para pimpinan lembaga negara, serta para menteri kabinet Merah-Putih.

     

  • 43 orang meninggal akibat serangan KKB di Papua pada semester pertama

    43 orang meninggal akibat serangan KKB di Papua pada semester pertama

    “Dari 43 orang yang meninggal tercatat empat anggota Polri, dua orang TNI dan 37 warga sipil,”

    Jayapura (ANTARA) – Kapolda Papua Irjen Pol Patrige Renwarin mengatakan, selama semester pertama tahun 2025 tercatat 43 orang meninggal akibat serangan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB).

    “Dari 43 orang yang meninggal tercatat empat anggota Polri, dua orang TNI dan 37 warga sipil,” kata Kapolda Papua Irjen Pol Patrige Renwarin dalam refleksi semester pertama Polda Papua , Senin.

    Selain menyebabkan 43 orang meninggal juga tercatat 47 orang terluka termasuk TNI-Polri.

    Refleksi semester pertama tahun 2025 yang disampaikan disela-sela syukuran HUT Bhayangkara Ke 79 mengatakan,Polda Papua dan jajaran berhasil menyita sebanyak 26 pucuk senjata api, 3.868 butir amunisi, 37 unit magazine dan 1 bahan peledak .

    Untuk kasus pelanggaran orang asing di wilayah hukum Polda Papua yang meliputi provinsi Papua, Papua Pegunungan dan Papua Selatan tercatat sembilan kasus.

    “Sembilan kasus yang dilakukan orang asing itu terkait penyalahgunaan narkotika dan pelanggaran keimigrasian,”kata Irjen Pol Patrige.

    Ditambahkan, untuk kegiatan Operasi Damai Cartenz-2025 di wilayah Polda Papua yang dilaksanakan di Kabupaten Nduga, Pegunungan Bintang, Yahukimo, Jayapura, Yalimo, Lanny Jaya dan Polda Papua Tengah yakni Kabupaten Puncak, Intan Jaya, Mimika, Paniai dan Puncak Jaya melibatkan 1.060 personil Polri.

    Selama semester i, Operasi Damai Cartenz telah melakukan 12 kali pengungkapan kasus dan yang paling menonjol adalah keberhasilan menangkap mantan anggota Polri Aske Mabel yang menyatakan sebagai pimpinan KKB Kodap Baliem Timur Yali serta melakukan penegakan hukum serta mengungkap jaringan penyuplai senjata api dan amunisi dengan mengamankan sebanyak 12 pucuk senpi dan 3.573 butir amunisi .

    “Senpi dan amunisi itu diduga akan diserahkan untuk memperkuat logostik KKB,” kata Patrige Renwarin.

    Pewarta: Evarukdijati
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • HUT Bhayangkara, Pemkot Surabaya Hibahkan 4 Gedung ke Polrestabes
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        1 Juli 2025

    HUT Bhayangkara, Pemkot Surabaya Hibahkan 4 Gedung ke Polrestabes Surabaya 1 Juli 2025

    HUT Bhayangkara, Pemkot Surabaya Hibahkan 4 Gedung ke Polrestabes
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Pemerintah Kota (Pemkot)
    Surabaya
    menghibahkan 4 gedung ke
    Polrestabes Surabaya
    dalam momen Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-79 Bhayangkara.
    Wali Kota Surabaya,
    Eri Cahyadi
    menyerahkannya kepada Kapolrestabes, Kombes Luthfie Sulistiawan secara simbolis dengan menandatangani prasasti di Balai Kota, Selasa (1/7/2025).
    Bangunan milik
    Pemkot Surabaya
    yang dihibahkan tersebut meliputi Gedung Bagian OPS, Satbinmas, Inafis, dan Bhayangkari, yang masih berada di area Mapolrestabes.
    “Tadi melihat (gedung) hibah,
    Alhamdulillah
    gedungnya jadi bagus, luar biasa. Saya jadi kaget
    kok onok
    (kok ada) pilarnya,” kata Eri ketika berada di Balai Kota, Surabaya, Selasa (1/7/2025).
    Sementara itu, Kapolrestabes Surabaya, Kombes Luthfie Sulistiawan menyampaikan terima kasih atas sejumlah kerja sama yang sudah terjalin dengan Pemkot.
    “Melalui langkah yang dilakukan bersama, banyak persoalan bisa terselesaikan. Beberapa kegiatan yang kita laksanakan memberikan manfaat, kebaikan untuk masyarakat,” ujar Luthfie.
    Selain itu, Luthfie meminta maaf karena merasa kinerja institusinya masih belum maksimal dan adanya keluhan masyarakat.
    Dia meminta anggotanya untuk meningkatkan pelayanan.
    “Mudah-mudahan dengan semangat 1 Juli 2025, Pemkot Surabaya menjadi refleksi untuk membangun pelayanan masyarakat, termasuk membangun integritas dan sensitivitas setiap harinya,” ujarnya. 
    “Mari kita hadir di tengah masyarakat sebagai penjaga hukum, termasuk sebagai sahabat masyarakat yang dicintai. Kami mohon doa dan dukungan kepada seluruh pihak agar Polri semakin kuat,” katanya. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kapolda Sumut Minta Maaf: Kami Tak Sempurna, Masih Ada Anggota Sakiti Masyarakat   
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        1 Juli 2025

    Kapolda Sumut Minta Maaf: Kami Tak Sempurna, Masih Ada Anggota Sakiti Masyarakat Medan 1 Juli 2025

    Kapolda Sumut Minta Maaf: Kami Tak Sempurna, Masih Ada Anggota Sakiti Masyarakat
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Kapolda
    Sumut
    , Irjen Pol
    Whisnu Hermawan
    Februanto, meminta anggotanya lebih bijaksana saat melayani masyarakat.
    Bisa mengontrol emosi dan bersikap santun harus menjadi pijakan dalam bertindak.
    “Polri sudah tua, sudah waktunya kita jadi lebih bijaksana, jangan marah-marah, jangan emosional. Kalau ada masyarakat salah jalan, cukup ditegur dengan santun,” ujar Whisnu dalam keterangan tertulisnya saat memberikan sambutan di Upacara
    Hari Bhayangkara ke-79
    di Mapolda Sumut, Selasa (1/7/2025).
    Selain itu, Whisnu juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat bila masih ada anggota Polri yang belum mencerminkan sikap humanis dalam pelayanan.
    “Kami tidak sempurna, jika sampai hari ini masih ada anggota kami yang menyakiti hati masyarakat, saya atas nama pimpinan Polri memohon maaf. Kami terus berbenah dari tingkat tertinggi hingga ke polsek,” ungkapnya.
    Selanjutnya, Whisnu juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat dan pemangku kepentingan yang telah mendukung kinerja Polri selama ini.
    “Berkat dukungan Forkopimda, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan seluruh stakeholder, situasi keamanan dan ketertiban di Sumut tetap kondusif,” tuturnya.
    “Dukungan ini menjadi kekuatan bagi kami untuk terus tegak lurus bersama pemerintah, memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polri kembangkan layanan berbasis Super Apps Presisi

    Polri kembangkan layanan berbasis Super Apps Presisi

    “Untuk mewujudkan pelayanan yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat, Polri melakukan transformasi pelayanan berbasis digital melalui Super Apps Presisi,”

    Jakarta (ANTARA) – Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo memerintahkan jajarannya mengembangkan pelayanan berbasis digital Super Apps Presisi dan Command Center pada smart city bagi masyarakat di daerah.

    Hal tersebut harus dilakukan jajarannya demi menerapkan konsep pelayanan berbasis teknologi digital.

    “Untuk mewujudkan pelayanan yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat, Polri melakukan transformasi pelayanan berbasis digital melalui Super Apps Presisi,” kata Listyo saat memberikan pidato di acara HUT Bhayangkara ke-79 di Monas, Jakarta Pusat, Selasa.

    Nantinya, lanjut Listyo, aplikasi tersebut dapat membantu masyarakat dalam mengurus SIM Online, SKCK Online hingga Dumas Presisi

    Program layanan Polri, lanjut Listyo, juga diperluas dengan menempatkan basis layanan di tingkat kewilayahan yang beririsan dengan pembangunan smart city pada berbagai wilayah.

    Basis layanan tersebut berupa Command Center yang terintegrasi melalui kolaborasi dengan pemerintah daerah untuk pengembangan smart city atau kota cerdas.

    Menurut Listyo, jumlah pengguna Super Apps Polri Presisi juga mengalami peningkatan signifikan /sekitar 126 persen per akhir 2014 atau dari 2.170.033 orang pada 2023 menjadi 4.907.207 pengguna selama 2024.

    “Pengguna Super Apps Polri Presisi meningkat signifikan,” ucapnya.

    Mantan Kabareskrim itu pun menegaskan transformasi digital merupakan komitmen Polri agar pelayanan publik cepat, modern, dan transparan sesuai kebutuhan masyarakat pada era digital.

    “Karena Super Apps Polri Presisi merupakan wujud komitmen Polri untuk untuk mewujudkan pelayanan Polri dalam satu genggaman,” ucap Kapolri.

    Saat HUT Bhayangkara 2025, Listyo mengucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto hingga Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka terkait dukungan bagi institusi Polri dalam menjalankan tugas.

    Listyo mengatakan Polri terus berupaya menjawab tantangan tugas.

    “Pada kesempatan yang berbahagia ini, atas nama keluarga besar Polri, kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya atas dukungan dari Bapak Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, anggota DPR RI dan DPD RI, pimpinan Lembaga Tinggi Negara, pimpinan Kementerian/Lembaga, TNI, mitra kerja, para tokoh, NGO, OKP, dan seluruh masyarakat, sehingga Polri dapat terus berupaya untuk menjawab tantangan tugas dengan Presisi,” tutur Kapolri.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Demo Hari Bhayangkara di Yogyakarta, Orator: Polri Bukan Penjaga Rakyat, tapi Penjaga Rezim
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        1 Juli 2025

    Demo Hari Bhayangkara di Yogyakarta, Orator: Polri Bukan Penjaga Rakyat, tapi Penjaga Rezim Yogyakarta 1 Juli 2025

    Demo Hari Bhayangkara di Yogyakarta, Orator: Polri Bukan Penjaga Rakyat, tapi Penjaga Rezim
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com

    Hari Bhayangkara
    yang seharusnya menjadi momentum peringatan hari jadi institusi Polri, justru diwarnai aksi demonstrasi di Kota
    Yogyakarta
    .
    Sekelompok massa yang tergabung dalam Aliansi Jogja Memanggil menggelar unjuk rasa di kawasan Titik Nol Kilometer, Senin (1/7/2025) sekitar pukul 16.30 WIB.
    Dalam aksinya, massa menyampaikan kritik keras terhadap institusi Polri, serta sejumlah tuntutan yang mereka nilai penting untuk demokrasi dan hak asasi manusia.
    Koordinator aksi, Bung Koes, menyebut bahwa sejak awal berdiri, Polri tidak pernah benar-benar melayani kepentingan rakyat, melainkan menjadi alat kekuasaan.
    “Secara historis, Polri sejatinya merupakan kelanjutan langsung dari struktur kepolisian kolonial Hindia Belanda, seperti Veldpolitie dan Politietroepen, yang dibentuk untuk mengamankan kepentingan ekonomi kolonial, menekan pemberontakan rakyat, serta menjaga stabilitas kekuasaan negara kolonial Hindia Belanda,” ucapnya dalam orasi.
    Ia juga menilai bahwa setelah Kemerdekaan 1945, warisan kolonial itu justru tidak dilepaskan, melainkan diadopsi dalam bentuk baru di bawah sistem nasional.
    “Selama Orde Baru, Polri berada dalam struktur ABRI dan menjadi alat utama rezim Soeharto untuk menindas gerakan rakyat, membungkam lawan politik, dan mengamankan kekuasaan,” lanjutnya.
    Setelah reformasi, meskipun Polri telah dipisahkan dari militer secara administratif, menurut Bung Koes, fungsinya sebagai penjaga kekuasaan tetap dipertahankan.
    Aliansi juga menyoroti alokasi anggaran Polri tahun 2025 yang mencapai Rp 126,62 triliun, dengan belanja pegawai mencapai lebih dari Rp 59 triliun.
    Bahkan setelah pemotongan anggaran melalui Inpres No. 1 Tahun 2025, realisasi anggaran Polri tetap mencapai Rp 106 triliun.
    “Ironisnya, pemotongan tidak menyentuh pos belanja pegawai dan alat-alat represi. Di tengah kondisi rakyat yang makin sulit mengakses kesehatan, pendidikan, dan pekerjaan layak, negara justru terus menyuntikkan dana raksasa untuk memperkuat aparatus represi,” katanya.
    Mereka juga mengkritik Rancangan Undang-Undang (RUU) Polri yang tengah dibahas. RUU ini dinilai membuka ruang penyadapan tanpa izin pengadilan, pembatasan akses informasi, dan penggalangan intelijen tanpa mekanisme akuntabilitas.
    “Pasal 14 dan 16 memperkuat fungsi Polri dalam mengawasi dunia digital dan mengatur urusan sipil, menjadikannya lembaga superbody yang menyerap peran Kominfo, BSSN, hingga BIN,” tegas Bung Koes.
    Menurutnya, ini berpotensi menyebabkan tumpang tindih birokrasi dan memperbesar kekuasaan tanpa kontrol publik.
    Aliansi Jogja Memanggil juga menyoroti kekerasan yang terjadi terhadap massa aksi di berbagai daerah, termasuk kasus terbaru pada 2025.
    “Di Semarang, massa aksi diserang dengan gas air mata dan empat orang ditangkap. Di Jakarta, Bandung, Malang, Bojonegoro, Jember, puluhan aktivis dan relawan ditangkap, termasuk tim dokumentasi dan tim medis yang mengalami kekerasan,” katanya.
    “Demokrasi kerakyatan tidak akan pernah lahir di bawah bayang-bayang gas air mata dan borgol,” tambahnya.
    Bung Koes menegaskan bahwa Hari Bhayangkara bukan hari yang patut dirayakan.
    “Kami menegaskan bahwa Hari Bhayangkara bukanlah hari agung yang perlu dirayakan. Ia adalah pengingat atas darah, air mata, dan ketakutan yang terus ditanamkan oleh aparat bersenjata kepada rakyat,” ujarnya.
    Dalam aksi tersebut, massa menyampaikan tujuh tuntutan utama, yakni:
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Manggung di HUT Bhayangkara, Iwan Fals: Mudah-mudahan Hama “Bento” Berakhir 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        1 Juli 2025

    Manggung di HUT Bhayangkara, Iwan Fals: Mudah-mudahan Hama “Bento” Berakhir Megapolitan 1 Juli 2025

    Manggung di HUT Bhayangkara, Iwan Fals: Mudah-mudahan Hama “Bento” Berakhir
    Tim Redaksi
     
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Musisi
    Iwan Fals
    turut menyampaikan harapan kepada Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang kini menginjak usia 79 tahun.
    Hal tersebut Iwan Fals sampaikan saat tampil di panggung perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Bhayangkara di Monumen Nasional, Gambir,
    Jakarta
    Pusat.
    “Dalam rangka ke-79, mudah-mudahan hama
    Bento
    berakhir,” kata Iwan Fals di tengah-tengah dia menyanyikan lagu “Bento”, Selasa (1/7/2025).
    Dia juga merapalkan doa agar Polri lebih mengayomi dan melindungi masyarakat lagi.
    Di sisi lain, pemilik nama asli Virgiawan Liestanto itu sempat menyinggung soal lapangan pekerjaan di Indonesia sebelum menyanyikan lagu “Sarjana Muda”.
    “Soal pendidikan seram ya? Itu kenapa? Enggak tahu nih. Mungkin bapak-bapak polisi lebih tahu masalahnya kenapa,” ujar dia.
    “Setiap hari bertambah persoalannya. Apa karena enggak ada kesempatan? Atau karena krisis atau apa? Barangkali karena pendidikan kualitas gurunya?” ucap Iwan Fals lagi yang melanjutkan penampilan dengan tembang “Guru Oemar Bakrie”.
    Untuk diketahui, “Bento” merupakan lagu sindiran keras terhadap gaya hidup hedonis, korupsi, dan kesenjangan sosial, melalui sosok fiktif bernama Bento.
    Lagu ini menjadi salah satu simbol kritik sosial yang paling berani di masanya, dan hingga kini masih relevan sebagai pengingat pentingnya keadilan dan kejujuran dalam berkuasa.
    Dalam suatu kesempatan, Iwan Fals mengungkapkan, lagu ini juga merupakan pandangan terhadap sebuah strata sosial yang kala itu mengusik pikirannya.
    “Waktu itu lagi ramai tentang pembangunan real estate yang jadi impian semua keluarga muda. Sampai akhirnya mereka berani menghalalkan segala cara,” ujar Iwan Fals, mengingatkan kembali cerita Bento, saat jumpa pers virtual pada Januari 2022.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.