Event: Hari Sumpah Pemuda

  • Sumpah Pemuda, Prabowo berpesan anak muda jangan takut bermimpi besar

    Sumpah Pemuda, Prabowo berpesan anak muda jangan takut bermimpi besar

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto saat Hari Sumpah Pemuda yang diperingati pada 28 Oktober berpesan anak-anak muda di seluruh daerah Indonesia jangan pernah takut punya mimpi-mimpi yang besar untuk dirinya, bangsa dan negaranya.

    Menurut Presiden Prabowo, para pemuda dan pemudi Indonesia merupakan harapan dan kekuatan bangsa untuk mewujudkan visi Indonesia menjadi negara maju.

    “Saya berpesan: Hai pemuda! Jangan takut bermimpi besar. Jangan takut gagal. Bangsa besar lahir dari pemuda yang berani, yang mencintai bangsanya, yang rela berkorban untuk rakyatnya. Mari kita kobarkan semangat persatuan, semangat gotong-royong, dan semangat untuk berbuat yang terbaik bagi negeri,” kata Presiden Prabowo kepada anak-anak muda Indonesia dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda Tahun 2025 di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Selasa.

    Dalam kesempatan yang sama, Presiden Prabowo mengajak anak-anak muda Indonesia untuk menjaga nyala api semangat Sumpah Pemuda dengan bekerja keras, disiplin, jujur, dan menjaga semangat cinta tanah air.

    “Bersama kita buktikan bahwa Indonesia adalah bangsa yang kuat, yang adil, yang makmur, dan disegani dunia, karena rakyatnya sejahtera. Sekali lagi, saya ucapkan selamat Hari Sumpah Pemuda Ke-97 Tahun 2025. Pemuda-pemudi bergerak, Indonesia bersatu,” ujar Presiden Prabowo.

    Sumpah Pemuda yang merupakan hasil dari Kongres Pemuda II di Jakarta pada 28 Oktober 1928 menjadi tonggak penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Keputusan Kongres, yang dirumuskan dalam Sumpah Pemuda itu, juga menjadi alat yang menyatukan perjuangan berbagai gerakan kepemudaan, yang sebelumnya bersifat kedaerahan.

    Berikut isi Sumpah Pemuda yang disepakati oleh para peserta Kongres Pemuda II:

    Pertama: Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.

    Kedua: Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

    Ketiga: Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bupati Jombang Serahkan Penghargaan kepada 14 Pemuda Pelopor

    Bupati Jombang Serahkan Penghargaan kepada 14 Pemuda Pelopor

    Jombang (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Jombang menggelar Upacara Bendera memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-97 di Lapangan Pemkab Jombang dengan tema “Pemuda Pemudi Bergerak Indonesia Bersatu”, Selasa (28/10/2025).

    Upacara ini menjadi momentum penting untuk kembali membangkitkan semangat kepeloporan pemuda, baik di tingkat nasional maupun khususnya di Kabupaten Jombang.

    Bupati Jombang, Warsubi, yang bertindak sebagai Inspektur Upacara, membacakan pidato Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Erick Thohir. Dalam pidatonya, Menpora menekankan bahwa tugas pemuda saat ini bukan lagi mengangkat bambu runcing seperti yang dilakukan para pahlawan di masa lalu.

    “Saat ini, tugas pemuda adalah mengangkat ilmu, kerja keras, dan kejujuran,” ujarnya. Meskipun zaman telah berubah, semangat perjuangan tetaplah sama: Indonesia harus tetap berdiri tegak dan tidak boleh kalah.

    Menpora juga mengingatkan pentingnya peran pemuda dalam membangun Indonesia, dengan mengutip pesan dari Presiden Republik Indonesia. “Jangan takut bermimpi besar, jangan takut gagal. Kalian bukan pelengkap sejarah, kalian adalah penentu sejarah berikutnya,” ucapnya. Ini adalah pesan motivasi yang diharapkan dapat membangkitkan semangat juang dan optimisme pemuda di seluruh Indonesia.

    Pada kesempatan tersebut, Bupati Warsubi, mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga api perjuangan demi “Indonesia Raya yang kuat, adil, makmur, dan disegani dunia”. Pesan ini mengingatkan kita semua akan pentingnya kontribusi nyata pemuda untuk masa depan bangsa.

    Tidak hanya upacara bendera, momen yang tak kalah membanggakan terjadi usai upacara, ketika Bupati Jombang didampingi oleh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) menyerahkan penghargaan kepada para pemenang Lomba Pemuda Pelopor Kabupaten Jombang Tahun 2025. Sebanyak 14 pemuda-pemudi berprestasi dari berbagai bidang diakui sebagai Pemuda Pelopor Kabupaten Jombang 2025.

    Penyerahan penghargaan ini menjadi simbol penghargaan atas kontribusi mereka dalam berbagai bidang, mulai dari teknologi, pangan, seni budaya, hingga pengelolaan lingkungan. Para pemuda ini membuktikan bahwa semangat Sumpah Pemuda masih hidup dalam aksi nyata mereka.

    Mereka adalah contoh nyata dari pemuda yang patriotik, gigih, dan empati, sebagaimana diungkapkan dalam pidato Menteri Pemuda dan Olahraga.

    Upacara yang berlangsung dengan khidmat ini juga dihadiri oleh Wakil Bupati Jombang, Salmanudin, serta Forkopimda, pejabat, tokoh masyarakat, dan pimpinan organisasi kepemudaan. Acara ini juga meliputi pengibaran bendera Merah Putih, pembacaan teks Pancasila, Pembukaan UUD 1945, dan Pembacaan teks keputusan Kongres Pemuda Indonesia tahun 1928. [suf]

  • Bupati Sidoarjo Ajak Pemuda Jadi Pelaku Perubahan

    Bupati Sidoarjo Ajak Pemuda Jadi Pelaku Perubahan

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Sidoarjo menggelar upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda yang ke-97, Selasa, 28 Oktober 2025. Upacara tersebut dilaksanakan di halaman parkir Mall Pelayanan Publik (MPP) Lingkar Timur Sidoarjo dan dihadiri oleh ratusan peserta yang berasal dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), organisasi kemasyarakatan kepemudaan, serta masyarakat setempat.

    Bupati Sidoarjo, H. Subandi, yang bertindak sebagai pembina upacara, membacakan sambutan dari Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Erick Thohir. Dalam sambutannya, Erick Thohir mengajak seluruh pemuda Indonesia untuk terus bergerak, berkarya, dan berinovasi guna mewujudkan Indonesia yang lebih maju.

    “Pemuda Indonesia saat ini harus mampu menjadi pelaku perubahan, bukan hanya penonton di tengah perkembangan dunia digital yang terus bergerak,” ucap Erick Thohir melalui Bupati Sidoarjo.

    Ia juga menekankan pentingnya kecerdasan, semangat, dan kemampuan pemuda dalam membangun negeri, baik di bidang pendidikan, ekonomi, lingkungan, maupun sosial.

    H. Subandi, dalam kesempatan itu, menyampaikan bahwa Hari Sumpah Pemuda adalah momentum yang tepat untuk melakukan refleksi diri. Ia mengajak masyarakat, khususnya generasi muda, untuk mempertanyakan sejauh mana kontribusi mereka terhadap bangsa. Apakah mereka sudah menjadi bagian dari solusi atau justru hanya penonton di tengah perubahan yang ada?

    “Saatnya kita buktikan bahwa generasi muda Indonesia adalah generasi yang siap beraksi, bukan hanya bereaksi. Gunakan kecanggihan teknologi untuk hal positif. Gunakan media sosial untuk menyebarkan inspirasi, bukan kebencian,” tegasnya.

    Dalam pidatonya, Bupati Subandi juga mengajak pemuda Indonesia untuk menyalakan kembali semangat perjuangan yang telah diwariskan oleh para pendahulu bangsa. Salah satu langkah nyata yang dapat dilakukan adalah membangun Indonesia dari hal-hal kecil di lingkungan sekitar. Mulai dari bidang keahlian yang dikuasai hingga karya-karya besar yang dapat membanggakan bangsa.

    “Jangan pernah berhenti mencintai Indonesia, karena dari cinta itulah lahir pengabdian yang tulus. Mari kita terus bergerak bersama, menggandeng tangan satu sama lain tanpa memandang perbedaan,” lanjut Bupati Sidoarjo.

    Bupati Subandi juga menekankan pentingnya persatuan. Perbedaan suku, agama, dan budaya yang dimiliki Indonesia bukanlah penghalang, tetapi kekayaan yang memperindah bangsa. Oleh karena itu, ia mengajak generasi penerus bangsa untuk terus menjaga persatuan dan memperjuangkan kemajuan bangsa.

    “Dengan persatuan, kita akan mampu menghadapi segala tantangan, sebagaimana para pemuda tahun 1928 yang mampu melampaui perbedaan demi satu tujuan yakni Indonesia yang bersatu,” ucapnya, menutup pidato dengan semangat persatuan dan kesatuan.

    Sebagai bagian dari peringatan Hari Sumpah Pemuda, Bupati Subandi juga menyerahkan penghargaan literasi nasional kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sidoarjo serta delapan guru SD di Kabupaten Sidoarjo. Selain itu, piala kompetisi literasi sains jenjang SD juga diserahkan kepada enam anak di tiga sekolah dasar (SD) di Sidoarjo. [isa/suf]

  • PDIP peringati Sumpah Pemuda ajak pemuda tak hanya kritik tapi solutif

    PDIP peringati Sumpah Pemuda ajak pemuda tak hanya kritik tapi solutif

    Demokrasi yang sehat butuh partisipasi masyarakat dan anak muda yang berani bersuara

    Jakarta (ANTARA) – PDI Perjuangan (PDIP) memperingati Hari Sumpah Pemuda dengan mengadakan diskusi Forum Suara Muda untuk mengajak pemuda menyuarakan aspirasi pemuda yang tak hanya mengkritik, tetapi juga solutif (menawarkan solusi praktis).

    Ketua DPP PDIP bidang Pemuda dan Olahraga MY Esti Wijayanti mengatakan Forum Suara Muda ini menegaskan bahwa generasi muda bukan sekadar penonton politik, melainkan mitra kritis dalam merancang masa depan bangsa. Mereka menuntut kebijakan yang inklusif, berkeadilan, dan berorientasi pada keberlanjutan.

    “Suara muda adalah wajah Indonesia hari ini — beragam, peduli, dan berani bicara,” kata Esti di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Selasa.

    Mulai dari masalah pendataan disabilitas yang disebut sebagai masalah mendasar, bayang-bayang impunitas pelanggaran HAM yang menggerus demokrasi, hingga krisis sampah elektronik (e-waste) yang justru menyimpan potensi ekonomi.

    Forum Yang Muda, Yang Bersuara ini menegaskan bahwa pembangunan Indonesia ke depan harus inklusif, berpihak pada keadilan, dan berkelanjutan.

    Bertempat di Sekolah Partai, Lenteng Agung. Acara ini menghadirkan puluhan anak muda dari berbagai komunitas yang menyuarakan gagasan lintas isu.

    Salah satu pembicara, Marthella Rivera Roidatua Sirait, pendiri Koneksi Indonesia Inklusif (Konekin), menyoroti masalah mendasar bagi penyandang disabilitas di Indonesia: pendataan yang belum tuntas.

    “Sudahkah semua penyandang disabilitas terdata di Indonesia? Belum,” ujar Marthella.

    Ia mencontohkan kondisi aksesibilitas publik yang masih jauh dari ideal, seperti jalur pemandu kuning di MRT Cipete yang rusak parah.

    Menurut data yang ia paparkan, 17,2 persen penyandang disabilitas tidak pernah bersekolah, dan hanya 23,9 persen yang aktif bekerja. Bahkan, kurang dari seribu perusahaan di Indonesia yang mempekerjakan tenaga kerja disabilitas.

    Lewat komunitasnya, Marthella membangun pelatihan UMKM inklusif dan katalog digital pemasaran produk karya penyandang disabilitas.

    “Program seperti ini layak direplikasi dan diakselerasi,” tegasnya.

    Dari bidang hak asasi manusia, Jane Rosalina Rumpia dari KontraS mengingatkan bahwa lebih dari dua dekade setelah reformasi, bayang-bayang pelanggaran HAM berat belum hilang.

    “Sepanjang Juli 2024 hingga Juli 2025, kami mencatat 89 pelanggaran kebebasan sipil dan 42 pembubaran aksi massa,” ungkap Jane.

    Menurutnya, reformasi sektor keamanan yang tidak tuntas dan impunitas pelaku pelanggaran masih menjadi masalah serius. Ia menegaskan perlunya partai politik dan DPR berperan aktif dalam pengawasan pemerintah.

    “Demokrasi yang sehat butuh partisipasi masyarakat dan anak muda yang berani bersuara,” katanya.

    Dalam bidang pendidikan, Erlangga Sakti Ubaszti dari Indonesia Institute for Education Reform bersama Rizky Liberty menyoroti perlunya transformasi sistem pendidikan agar berpihak pada siswa.

    “Kita masih menghadapi ketimpangan ekonomi yang membuat akses ke perguruan tinggi tidak merata. Pendidikan seharusnya jadi alat pembebasan, bukan seleksi sosial,” kata Rizky.

    Mereka menyerukan pentingnya kurikulum yang adaptif terhadap perubahan zaman dan pembelajaran berbasis karakter serta kreativitas.

    Sementara itu, Rafa Jafar, pendiri Komunitas EwasteRJ, menyoroti ancaman limbah elektronik yang kian menggunung akibat budaya konsumtif.

    “E-waste mengandung logam berharga seperti emas, perak, paladium, bahkan nikel. Daripada terus menggali sumber daya alam, kita bisa memanfaatkannya dari perangkat elektronik yang tak terpakai,” jelasnya.

    Rafa kini mengembangkan dropbox e-waste di sejumlah kota untuk mendorong partisipasi publik.

    “Kami ingin membangun kesadaran ekonomi sirkular. Jangan buang, tapi ubah jadi peluang,” ujarnya.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • DPRD Jatim Ajak Kaum Muda Hidupkan Semangat Sumpah Pemuda Hadapi Tantangan Zaman

    DPRD Jatim Ajak Kaum Muda Hidupkan Semangat Sumpah Pemuda Hadapi Tantangan Zaman

    Surabaya (beritajatim.com) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur mengajak kaum muda untuk menghidupkan kembali semangat Sumpah Pemuda sebagai energi kolektif dalam menghadapi tantangan zaman. Ajakan tersebut disampaikan oleh Anggota Komisi E DPRD Jatim, Cahyo Harjo Prakoso, bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda 2025.

    Menurut Cahyo, nilai persatuan dan gotong royong yang diwariskan sejak 1928 tetap relevan sebagai kekuatan utama bangsa di tengah perubahan sosial dan teknologi yang cepat.

    “Sumpah Pemuda itu pengingat sejarah sekaligus energi untuk masa depan. Anak muda harus percaya diri, punya semangat berjuang, dan siap memimpin perubahan di bidang apa pun,” katanya, Selasa (28/10/2025).

    Politikus Gerindra yang juga Ketua DPC Gerindra Surabaya itu menegaskan bahwa Sumpah Pemuda merupakan simbol kesadaran kolektif untuk bersatu dalam perbedaan. Nilai-nilai tersebut, menurutnya, masih menjadi kunci menghadapi tantangan zaman, terutama di tengah meningkatnya fragmentasi sosial akibat derasnya arus informasi digital.

    “Kalau kita memahami proses historis Sumpah Pemuda, kita akan tahu bahwa persatuan itu lahir dari kesadaran, bukan paksaan. Di situ letak kekuatan bangsa ini,” ujarnya.

    Cahyo menilai generasi muda harus tampil sebagai pelopor dalam menjaga arah pembangunan dan demokrasi Indonesia. Dengan kemampuan berpikir kritis dan penguasaan teknologi, pemuda memiliki posisi strategis sebagai jembatan antara idealisme dan kebijakan publik.

    “Pemuda harus berani membawa nilai kebenaran dan memperjuangkan keadilan sosial. Jangan cuma jadi penonton di tengah hiruk pikuk politik, tapi terlibat aktif dengan cara yang konstruktif,” tutur Cahyo.

    Ia juga mengingatkan pentingnya menerjemahkan semangat Sumpah Pemuda ke konteks kekinian, seperti memperkuat literasi digital, partisipasi sosial, dan menjaga ruang publik dari polarisasi serta penyebaran hoaks.

    “Kalau dulu perjuangan pemuda lewat bambu runcing, sekarang lewat gagasan, riset, dan keberanian bersuara di ruang publik. Itulah bentuk baru dari nasionalisme,” pungkasnya. [asg/beq]

  • Hari Sumpah Pemuda, Waka DPR Cucun Ingatkan Generasi Muda Jangan Terjebak Judol dan Pinjol

    Hari Sumpah Pemuda, Waka DPR Cucun Ingatkan Generasi Muda Jangan Terjebak Judol dan Pinjol

    Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal menilai semangat Sumpah Pemuda ke-97 pada tahun ini harus diterjemahkan dalam tanggung jawab kolektif negara untuk menata ulang arah kebijakan digital nasional. Hal ini lantaran ancaman dunia digital sudah cukup mengkhawatirkan, termasuk judol dan pinjol. 

    Cucun pun menegaskan bahwa semangat ‘Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu’ harus dimaknai bukan hanya sebagai ajakan bersatu dalam keberagaman, tetapi juga sebagai gerakan moral dan kebijakan nyata untuk melindungi generasi muda dari ancaman sosial di era digital.

    “Jika pada tahun 1928 pemuda berjuang untuk merdeka dari penjajahan fisik, maka pada tahun 2025 generasi muda harus dibebaskan dari bentuk penjajahan baru berupa eksploitasi digital, adiksi media, dan jebakan finansial daring,” kata Cucun dalam keterangan resmi, Selasa (28/10/2025).

    Cucun juga menyoroti berbagai persoalan yang berkaitan dengan jebakan finansial daring, seperti judi online (judol) dan pinjaman online (pinjol) yang saat ini sudah merusak sendi-sendi kehidupan sosial, termasuk pada anak muda. 

    Dia memberi satu contoh kasus seorang siswa SMP di Kulon Progo, Yogyakarta yang terjerat judi online dan pinjaman online. Menurutnya, kasus ini mencerminkan adanya krisis sosial, sehingga perlu upaya ekstra untuk melindungi anak-anak muda. 

    Baru-baru ini, Kejaksaan Agung mengungkap kelompok usia terbanyak yang terpapar judi online. Penjudi daring terbanyak ada pada kelompok usia 26-50 tahun dengan 1.349 orang, disusul kelompok 18-25 tahun, kelompok lebih dari 50 tahun, serta kelompok di bawah 18 tahun dengan jumlah 12 orang. Artinya, kata dia, banyak kelompok usia anak muda dari data itu.

    Cucun pun menilai perang melawan judi online tidak cukup dengan pemblokiran situs dan penegakan hukum yang reaktif. Menurutnya, negara harus membangun sistem perlindungan sosial-digital yang proaktif dan mampu memutus akar masalah seperti kemiskinan informasi, rendahnya literasi digital keluarga, dan lemahnya kontrol terhadap arus uang elektronik di ranah daring.

    Karenanya, Cucun mendorong pemerintah untuk segera menyusun kebijakan nasional perlindungan anak di ruang digital yang mengintegrasikan fungsi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Komdigi, PPATK, OJK, dan lembaga sosial masyarakat.

    “Serta membangun sistem pengawasan berbasis data dan algoritma protektif untuk mendeteksi perilaku digital berisiko tinggi pada anak sebelum menimbulkan dampak sosial,” tambah Legislator dari Dapil Jawa Barat II itu.

    Cucun juga meminta Pemerintah untuk menetapkan tanggung jawab platform digital dan penyedia aplikasi finansial secara hukum. Hal ini agar mereka wajib menyediakan fitur pengaman dan verifikasi usia yang efektif.

    Selain itu, Cucun menilai program pemberdayaan ekonomi keluarga, edukasi digital parenting, dan penguatan karakter melalui pendidikan juga harus menjadi bagian integral dari strategi nasional.

    “Anak-anak tidak boleh menjadi korban dari sistem digital yang tidak adil. Semangat Sumpah Pemuda harus menginspirasi seluruh elemen bangsa untuk bersatu menjaga ruang digital yang beradab, aman, dan mendidik bagi generasi penerus,” tegas Cucun.

    Pimpinan DPR bidang Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) ini memastikan, DPR RI berkomitmen untuk terus mengawasi dan mengevaluasi efektivitas Satgas Pemberantasan Judi Online. Cucun mengajak kolaborasi semua pihak.

    “Peringatan Sumpah Pemuda harus menjadi momentum untuk introspeksi kebangsaan. Kita tidak bisa membiarkan generasi muda kehilangan arah di tengah derasnya arus digital,” sebutnya.

    Lebih lanjut, Cucun menyatakan peringatan Sumpah Pemuda harus menjadi momen untuk memperkuat jaminan Negara terhadap perlindungan bagi generasi muda ataupun pemuda. Baik jaminan mendapat pendidikan, layanan kesehatan, hingga jaminan terbebas dari kekerasan. Dia berharap pemuda-pemudi Indonesia dapat menunjukkan dedikasinya bagi Negara.

    “Serta perlindungan untuk bebas berserikat dan berkumpul, yang disertai tanggung jawab. Pemuda harus senantiasa kritis, dan solutif bagi bangsa dan negara,” jelas Cucun.

  • Aulion Ungkap Serunya Brainstorming Bareng Gemini di Galaxy Z Fold7

    Aulion Ungkap Serunya Brainstorming Bareng Gemini di Galaxy Z Fold7

    Jakarta

    Konten kreator visual Aulion punya cara unik untuk memantik ide-ide baru. Dalam sesi bincang bertema Generation of Creation bersama Samsung Indonesia, Aulion membagikan pengalamannya bereksperimen dengan Gemini AI di Galaxy Z Fold7-dan bagaimana kecerdasan buatan itu kini menjadi teman brainstorming paling cepat dan kreatif yang pernah ia miliki.

    “Dulu kalau mau riset ide harus buka banyak tab, cari referensi di sana-sini,” ujar Aulion di sela acara yang digelar dalam semangat Hari Sumpah Pemuda 2025.

    “Sekarang cukup ngobrol sama Gemini. Kayak punya asisten pribadi yang ngerti konteks, bahkan bisa bahas ide stop motion gue secara detail,” lanjutnya.

    Gemini AI, Asisten Kreatif di Layar Lipat Galaxy Z Fold7

    Dalam sesi demonstrasi, Aulion menunjukkan bagaimana ia menggunakan Galaxy Z Fold7 saat brainstorming. Dengan layar besar dan kemampuan multitasking, ia membuka mode Gemini Live, lalu memintanya mencari ide konten bertema Sumpah Pemuda dengan gaya khas Gen Z.

    Aulion, Content Creator, mendemokan brainstorming dengan Gemini Live di Galaxy Z Fold7 Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    “Gue pengen bikin stop motion, temanya Sumpah Pemuda, tapi cocok sama dancer. Lu ada ide gak?” tanya Aulion ke Gemini.

    Tak butuh lama, Gemini merespons dengan cepat:

    “Bagaimana kalau bikin stop motion yang menunjukkan semangat Sumpah Pemuda lewat kegiatan Gen Z zaman sekarang – misalnya belajar bareng secara daring atau bikin karya kolaboratif?”

    Respons itu membuat audiens tersenyum kagum, karena terasa seperti diskusi dua arah antara manusia dan AI.

    AI yang Mengerti Bahasa Indonesia dan Gaya Gen Z

    Menurut Aulion, kelebihan terbesar Gemini adalah kemampuannya memahami bahasa Indonesia dan konteks lokal.

    “Yang keren tuh, bisa diajak ngobrol pakai bahasa sehari-hari, bahkan gaya gue banget. Kayak ngobrol sama partner kerja yang nyambung,” katanya sambil tertawa.

    Andi Airin, Head of MX Marketing & Demand Generation, Samsung Electronics Indonesia Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Andi Airin, Head of MX Marketing & Demand Generation, Samsung Electronics Indonesia menambahkan, kolaborasi antara Galaxy AI dan Google Gemini memang dirancang agar anak muda bisa berkreasi lebih cepat tanpa kehilangan makna.

    “Kami ingin AI jadi partner yang mempermudah proses ideasi, bukan menggantikan kreativitas manusia,” ujar Aireen.

    Cepat Tapi Tetap Autentik

    Bagi Aulion, teknologi seperti Galaxy Z Fold7 dan Gemini bukan alat untuk menggantikan kreativitas manusia, melainkan mempercepat proses menemukan arah ide.

    “Gemini itu ngasih opsi. Tapi keputusan akhir tetap di kita. Karena karya yang bagus itu harus punya sentuhan pribadi,” tegasnya.

    Aulion, Content Creator Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Melalui pengalaman Aulion, Samsung ingin menunjukkan bahwa AI bisa menjadi mitra eksplorasi bagi generasi muda yang haus bereksperimen.

    “Cepat boleh, tapi bukan instan. Dengan AI, proses kreatif bisa lebih efisien tanpa kehilangan esensinya,” tutur Aireen.

    Pesan itu sejalan dengan semangat Sumpah Pemuda: keberagaman ide, kolaborasi, dan tekad untuk menciptakan sesuatu yang berarti.

    “Kalau dulu satu nusa satu bangsa, sekarang satu ide bisa lahir dari kolaborasi manusia dan AI,” kata Aulion dengan senyum lebar.

    (afr/afr)

  • Gubernur Khofifah Ajak Pemuda Jatim Wujudkan Semangat Sumpah Pemuda Lewat Inovasi dan Kolaborasi

    Gubernur Khofifah Ajak Pemuda Jatim Wujudkan Semangat Sumpah Pemuda Lewat Inovasi dan Kolaborasi

    Pasuruan (beritajatim.com) – Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97 tingkat Provinsi Jawa Timur berlangsung khidmat di Taman Candra Wilwatikta, Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Selasa (28/10/2025). Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memimpin langsung jalannya upacara yang dihadiri ribuan peserta dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Timur.

    Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah menegaskan pentingnya peran pemuda dalam membangun masa depan bangsa. Ia menyebut, semangat Sumpah Pemuda harus diwujudkan melalui karya nyata dan kontribusi positif di setiap bidang kehidupan.

    “Tahun ini kami ingin momentum Sumpah Pemuda menjadi panggilan bagi generasi muda untuk bergerak, berinovasi, dan berkolaborasi,” ujar Gubernur Khofifah di hadapan peserta upacara. Ia menekankan bahwa kekuatan pemuda adalah kunci menuju Indonesia Emas 2045.

    Menurut Khofifah, Jawa Timur saat ini tengah menikmati bonus demografi yang besar. Sekitar 20,87 persen penduduk Jatim atau lebih dari 8 juta jiwa merupakan kelompok usia muda yang produktif dan penuh potensi.

    “Modal demografi ini sangat berharga. Jika diarahkan dengan benar, para pemuda bisa menjadi motor penggerak ekonomi, sosial, dan kemajuan bangsa,” tuturnya. Ia mengajak seluruh pihak untuk mendukung ruang ekspresi dan inovasi bagi generasi muda.

    Selain upacara, peringatan tahun ini juga dirangkai dengan berbagai kegiatan kepemudaan. Di antaranya Kemah Integrasi Pemuda Amukti Palapa Nusantara yang diikuti 300 peserta dari seluruh daerah di Jawa Timur.

    “Kegiatan ini bukan sekadar ajang berkumpul, tetapi wadah membangun solidaritas dan menumbuhkan semangat kolaborasi lintas daerah,” jelas Khofifah. Ia berharap kemah tersebut menjadi titik awal terbentuknya pemuda-pemudi tangguh dan berkarakter.

    Rangkaian peringatan juga diisi dengan kegiatan Youth Innovation Workshop, Jatim Youth Market, serta Jatim Youth Techvolution. Selain itu, ada pula lomba kreatif seperti festival musik, kreasi baris-berbaris, dan lomba video pendek bertema kepemudaan.

    “Kami ingin semangat Sumpah Pemuda hadir dalam wujud nyata, bukan hanya seremoni. Mari rayakan dengan gotong royong dan kreativitas yang membangun,” tambahnya.

    Sebagai bentuk kepedulian sosial, Pemprov Jatim juga mengadakan bakti sosial di rumah ibadah sekitar Pandaan. “Kegiatan ini menjadi simbol tanggung jawab moral pemuda terhadap sesama dan lingkungan,” pungkas Khofifah.

    Upacara Sumpah Pemuda di Pasuruan turut dimeriahkan dengan pertunjukan Barongsai IPTI, tari kolaborasi seni Jatim, serta penampilan spesial dari Vinoqi dan Niken Salindry. Acara ini menjadi penutup meriah dari semangat kebersamaan pemuda Jawa Timur tahun 2025. [ada/beq]

  • Jaga inflasi, Pemkot Palu gelar pasar murah di Hari Sumpah Pemuda

    Jaga inflasi, Pemkot Palu gelar pasar murah di Hari Sumpah Pemuda

    ANTARA – Pemerintah Kota Palu menggelar operasi pasar murah guna menjaga stabilitas daya beli masyarakat, sekaligus memperingati Hari Sumpah Pemuda, Selasa (28/10). Pasar murah tersebut diharapkan dapat menjaga inflasi serta meringankan beban masyarakat yang tercatat sebagai penerima manfaat dalam Program Keluarga Harapan (PKH) dan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) (Roy Rosa Bachtiar/M. Izfaldi/Soni Namura/Roy Rosa Bachtiar)

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mentan Amran jadikan Malut pusat rempah dunia

    Mentan Amran jadikan Malut pusat rempah dunia

    Maluku dan Maluku Utara harus menjadi pusat rempah dunia,

    Ternate (ANTARA) – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan, komitmen kuat pemerintah untuk mengembalikan kejayaan rempah Indonesia dengan menjadikan Maluku Utara sebagai pusat rempah dunia.

    “Saya menilai Maluku Utara memiliki potensi luar biasa sebagai episentrum pengembangan komoditas perkebunan yakni rempah seperti pala, dan cengkeh serta komoditas kelapa, komoditas yang sejak berabad-abad lalu menjadikan kawasan timur Indonesia sebagai poros perdagangan dunia. Kini, melalui hilirisasi dan industrialisasi perkebunan, Kementan bertekad mengembalikan kejayaan itu dalam bingkai ekonomi modern,” kata Menteri Amran, Selasa, usai Rapat Koordinasi Hilirisasi Perkebunan Provinsi Maluku Utara yang digelar di Kota Ternate bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda.

    Menteri berjanji akan dorong kembali kejayaan rempah dan perkebunan Indonesia. Dulu Portugis dan Belanda datang karena rempah-rempah. Sekarang, kita yang akan kembalikan kejayaan itu.

    “Maluku dan Maluku Utara harus menjadi pusat rempah dunia,” tegas Amran di hadapan Gubernur Maluku Utara Sherly Tjhoanda, para bupati, dan jajaran Forkopimda.

    Mentan menjelaskan, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, pemerintah telah menyiapkan skema penganggaran melalui investasi sebesar Rp371 triliun untuk memperkuat hilirisasi sektor pertanian khususnya subsektor perkebunan strategis di seluruh Indonesia.

    Dana ini akan diprioritaskan bagi daerah yang menunjukkan keseriusan dalam pengembangan hilirisasi dan peningkatan nilai tambah.

    “Kalau gubernur dan bupati serius, kami akan alokasikan bantuan besar. Tapi kalau hanya pusat yang bekerja keras sementara daerah diam, tidak akan ada kemajuan,” ujarnya.

    Sebagai langkah konkret, Kementan menambah dukungan tanam kelapa di Maluku Utara dari 10 ribu menjadi 15 ribu hektare. Program ini merupakan bagian dari pengembangan 14 komoditas perkebunan strategis yang diperkirakan mampu menyerap 8,6 juta tenaga kerja di berbagai daerah.

    “Kami siapkan benih, alat, dan pembinaan dari hulu sampai hilir. Pemerintah ingin rakyat sejahtera dari tanahnya sendiri,” tutur Amran.

    Dalam arahannya, Mentan menekankan pentingnya hilirisasi komoditas perkebunan seperti kelapa dan rempah.

    Ia memaparkan bahwa nilai ekspor kelapa Indonesia saat ini mencapai Rp24 triliun, namun jika diolah menjadi produk turunan seperti santan, minyak kelapa, dan coconut milk, nilainya dapat melonjak hingga Rp2.400 triliun, setara dengan 80 persen APBN Indonesia.

    “Kalau kita olah air kelapa saja, nilainya bisa ribuan triliun. Dunia kini bergeser, susu diganti coconut milk. Eropa dan Tiongkok tidak bisa tanam kelapa, hanya Indonesia dan Filipina yang bisa. Maka kita yang harus memimpin pasar dunia,” tegasnya.

    Amran juga mendorong percepatan pembangunan pabrik pengolahan pala dan cengkeh agar nilai tambah tidak lagi dinikmati negara lain.

    “Jangan kirim bahan mentah, kirim hasil olahan. Satu pabrik pala bisa menaikkan nilai ekonomi 100 kali lipat,” ujarnya.

    Sementara itu, Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas perhatian Mentan Amran yang telah mendorong pembangunan hilirisasi perkebunan di Maluku Utara.

    Dia menegaskan, dukungan penuh pemerintah provinsi terhadap visi Kementan menjadikan Maluku Utara sebagai pusat rempah dunia dan industri kelapa nasional.

    “Kami Pemprov Maluku Utara dan masyarakat mengapresiasi kunjungan Pak Mentan ke Maluku Utara. Ke depan, kami akan optimalkan lahan-lahan tidur untuk penambahan pabrik sehingga masyarakat mampu meningkatkan kualitas hasilnya, produktivitas meningkat, dan kesejahteraan petani naik,” pungkas Gubernur Sherly.

    Pewarta: Abdul Fatah
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.