Event: Hari Raya Nyepi

  • Kemenag Gelar Pemantauan Hilal di 33 Titik, Bali Tak Termasuk

    Kemenag Gelar Pemantauan Hilal di 33 Titik, Bali Tak Termasuk

    Bisnis.com, JAKARTA— Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat penetapan 1 Syawal 1446 Hijriah pada hari ini Sabtu (29/3/2025). Tanggal ini bertepatan dengan 29 Ramadan 1446 H. 

    Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Dirjen Bimas Islam), Abu Rokhmad, mengatakan sidang isbat dijadwalkan berlangsung secara tertutup mulai pukul 18.45 WIB. Hasil sidang isbat akan diumumkan melalui konferensi pers oleh Menteri Agama, Nasaruddin Umar. 

    “Kami akan menggelar sidang isbat awal Syawal, pada 29 Maret 2025. Sebagaimana biasanya, sidang isbat selalu digelar pada tanggal 29 Syakban untuk menetapkan awal Ramadan, 29 Ramadan untuk menetapkan awal Syawal, dan 29 Zulkaidah untuk menetapkan awal Zulhijjah,” kata Abu Rokhmad dalam keterangan resmi dikutip pada Sabtu (29/3/2025). 

    Abu Rokhmad menjelaskan penetapan awal bulan Syawal dilakukan berdasarkan metode hisab(perhitungan astronomi) dan rukyat (pengamatan hilal secara langsung), yang merupakan bagian dari pelaksanaan ajaran Islam. 

    Menurutnya, hal ini sejalan dengan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 2 Tahun 2024 tentang Penetapan Awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah. 

    Dalam fatwa tersebut disebutkan bahwa penetapan awal bulan-bulan tersebut dilakukan berdasarkan metode hisab dan rukyat oleh Pemerintah Republik Indonesia, dalam hal ini Kementerian Agama, dan berlaku secara nasional.

    Secara hisab, Abu Rokhmad menyebutkan bahwa ijtimak atau konjungsi akan terjadi pada Sabtu, 29 Maret 2025 pukul 17.57.58 WIB. Berdasarkan data astronomi, saat matahari terbenam, posisi hilal masih di bawah ufuk, yakni antara minus tiga derajat di Papua hingga minus satu derajat di Aceh.

    “Data-data astronomi ini kemudian kita verifikasi melalui mekanisme rukyat,” tegas Abu Rokhmad.

    Dia menjelaskan bahwa ada dua dimensi dalam pelaksanaan rukyatul hilal. Pertama adalah dimensi ta’abbudi, yaitu dimensi ibadah. “Rukyat sejalan sunnah Nabi yang sudah dilakukan sejak dulu untuk melakukan rukyat saat akan mengawali atau mengakhiri puasa,” ujarnya.

    Dia mengatakan sunnah ini dipertegas oleh Fatwa MUI bahwa penetapan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah berdasarkan metode hisab dan rukyat. 

    “Ini juga bagian dari syiar Islam. Ini penting,” katanya lagi.

    Dimensi kedua adalah dimensi pengetahuan. Rukyat berfungsi sebagai proses konfirmasi atas data-data hisab dan astronomi.

    “Apa yang telah dihitung secara astronomi, kita konfirmasi di lapangan melalui rukyat,” katanya. 

    Sebagaimana awal Ramadan, Abu Rokhmad mengatakan pihaknya akan gunakan alat yang canggih dalam proses rukyat. Rukyatul hilal akan dilakukan di 33 titik lokasi di seluruh Indonesia. Setiap provinsi akan memiliki satu titik pemantauan, kecuali Provinsi Bali yang tidak menyelenggarakan rukyat karena bertepatan dengan perayaan Hari Raya Nyepi.

    “Di Provinsi Bali dalam suasana Nyepi. Sehingga rukyatul hilal tidak kita gelar di sana. Kita saling menghormati,” tandasnya.

    Sebelum sidang isbat, Kemenag akan menggelar Seminar Posisi Hilal Awal Syawal 1446 H mulai pukul 16.30 WIB hingga menjelang waktu magrib. Seminar ini akan menghadirkan perwakilan dari duta besar negara sahabat, para ahli falak (astronomi Islam), serta perwakilan dari berbagai organisasi masyarakat (ormas) Islam.

    Selain itu, turut diundang juga perwakilan dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Planetarium Bosscha, serta instansi terkait lainnya.

  • Hasil Sidang Isbat Diumumkan Jam Berapa? Ini Rangkaian Penentuan Idul Fitri 2025

    Hasil Sidang Isbat Diumumkan Jam Berapa? Ini Rangkaian Penentuan Idul Fitri 2025

    PIKIRAN RAKYAT – Kementerian Agama (Kemenag) telah menetapkan jadwal sidang isbat untuk menentukan awal Syawal 1446 Hijriah atau Idul Fitri 2025. Pemantauan hilal akan berlangsung di 33 titik di seluruh Indonesia, kecuali Bali, karena bertepatan dengan Hari Raya Nyepi.

    Sidang isbat ini bertujuan menetapkan tanggal pasti Hari Raya Idul Fitri 2025. Sebelumnya, pemerintah telah menentukan bahwa 1 Ramadhan 1446 H jatuh pada 1 Maret 2025.

    Selanjutnya, keputusan mengenai Idul Fitri akan ditetapkan melalui sidang isbat yang akan datang. Hasil dari sidang tersebut akan menjadi acuan bagi umat Islam di Indonesia dalam merayakan Idul Fitri secara serentak.

    Pemerintah berharap keputusan yang diambil dapat membawa kebersamaan dan memperkuat persatuan dalam menjalankan ibadah di hari kemenangan. Berikut ini adalah informasi lengkap mengenai jadwal dan rangkaian sidang isbat dalam penetapan 1 Syawal, yang telah dilansir dari situs resmi Kemenag dan berbagai sumber lainnya.

    Jadwal Sidang Isbat Idul Fitri 2025 Tanggal: Sabtu, 29 Maret 2025 (bertepatan dengan 29 Ramadhan 1446 H) Lokasi: Auditorium HM. Rasjidi, Kantor Kemenag RI, Jalan MH. Thamrin, Jakarta

    Rangkaian Sidang Isbat

    Pembukaan oleh Kementerian Agama (Kemenag). Seminar Hisab Rukyat – Pemaparan mengenai metode perhitungan astronomi dan pengamatan hilal. Laporan Hasil Rukyat – Penyampaian hasil pemantauan hilal dari berbagai lokasi di Indonesia. Sidang Isbat – Pembahasan dan pengambilan keputusan mengenai 1 Syawal 1446 H. Konferensi Pers – Pengumuman resmi hasil sidang isbat oleh Menteri Agama.

    Sidang isbat ini akan dipimpin langsung oleh Menteri Agama, Nasaruddin Umar. Dirjen Bimas Islam, Abu Rokhmad, menjelaskan bahwa penetapan awal Syawal selalu dilakukan pada 29 Ramadhan. Hasil keputusan sidang tersebut nantinya akan menjadi pedoman bagi umat Islam di Indonesia dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri 1446 H.

    Jam Pengumuman Hasil Sidang Isbat

    Sidang isbat penentuan 1 Syawal 1446 H atau Hari Raya Idul Fitri 2025 akan digelar pada Sabtu 29 Maret 2025 sore. Hal ini dikonfirmasi oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Islam, Abu Rokhmad.

    Sidang isbat akan diawali dengan seminar hisab dan rukyat pada pukul 16.00 WIB. Setelah itu, kegiatan akan dilanjutkan dengan buka puasa bersama dan shalat maghrib.

    “Pukul 18.30 WIB sidang isbat, 19.00 WIB konferensi pers,” katanya.

    Pemantauan Hilal di 33 Lokasi Seluruh Indonesia

    Abu Rokhmad mengungkapkan bahwa pemantauan hilal akan berlangsung di 33 titik yang tersebar di seluruh Indonesia. Namun, khusus di Bali, pemantauan tahun ini tidak akan dilakukan karena bertepatan dengan perayaan Hari Raya Nyepi (Tahun Baru Saka 1947) pada Sabtu, 29 Maret 2025.

    Pengamatan hilal ini menjadi bagian penting dalam proses penetapan 1 Syawal 1446 H. Hasil dari pemantauan di berbagai lokasi akan dikaji dalam sidang isbat untuk memastikan apakah hilal sudah terlihat atau belum.

    Jika hilal teramati sesuai kriteria yang ditetapkan, maka Idul Fitri akan jatuh pada keesokan harinya. Namun, jika hilal tidak terlihat, maka bulan Ramadhan akan digenapkan menjadi 30 hari.

    Penggunaan Metode Rukyat dan Hisab

    Selain menggunakan metode rukyat, sidang isbat juga memperhitungkan metode hisab atau perhitungan astronomi. Penerapan metode ini merupakan bagian dari ajaran Islam. Menurut Abu Rokhmad, hal tersebut sejalan dengan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No. 2 Tahun 2024 mengenai Penetapan Awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah.

    Fatwa tersebut menyatakan bahwa penentuan awal ketiga bulan tersebut dilakukan menggunakan metode hisab dan rukyat oleh Pemerintah RI melalui Menteri Agama, serta berlaku secara nasional.

    Sidang Isbat Digelar Tertutup

    Sidang isbat akan dilaksanakan secara tertutup. Hasil sidang akan diumumkan kepada masyarakat melalui konferensi pers yang dipimpin oleh Menteri Agama, Nasaruddin Umar. Keputusan ini akan menjadi pedoman resmi bagi umat Islam di Indonesia dalam merayakan Idul Fitri 2025.

    Dalam kesempatan berbeda, Abu Rokhmad menjelaskan bahwa metode hisab (perhitungan astronomi) dan rukyat (pengamatan hilal) digunakan untuk menetapkan awal bulan Syawal. Menurut perhitungan astronomi, ijtimak atau konjungsi akan terjadi pada Sabtu, 29 Maret 2025, pukul 17.57.58 WIB.

    Berdasarkan data astronomi, saat matahari terbenam pada 29 Maret 2025, posisi hilal diperkirakan berada di kisaran minus tiga derajat di Papua dan minus satu derajat di Aceh. Hal ini menunjukkan bahwa hilal kemungkinan sulit untuk terlihat dengan mata telanjang.

    Sebagai bagian dari proses verifikasi, rukyatul hilal atau pemantauan bulan sabit akan dilakukan di 33 titik pemantauan yang tersebar di seluruh Indonesia. Setiap provinsi memiliki satu titik pemantauan, kecuali Bali yang tidak melakukan rukyatul hilal karena bertepatan dengan Hari Raya Nyepi.

    Dengan adanya kepastian melalui sidang isbat ini, masyarakat dapat mempersiapkan diri untuk menyambut hari kemenangan dengan penuh khidmat dan kebersamaan. Keputusan resmi dari pemerintah akan membantu umat Islam di Indonesia untuk merayakan Idul Fitri secara serentak dan harmonis.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Prabowo dan Gibran Ucapkan Selamat Hari Raya Nyepi, Ini Harapannya

    Prabowo dan Gibran Ucapkan Selamat Hari Raya Nyepi, Ini Harapannya

    Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengucapkan selamat merayakan Nyepi 2025 bagi umat Hindu. Momentum Nyepi diharapkan bisa memberikan keberkahan dan kedamaian bagi Indonesia.

    “Selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947,” kata Prabowo melalui akun X resminya @prabowo, Sabtu (29/3/2025).

    Prabowo berharap Sang Hyang Widhi Wasa, sebutan untuk Tuhan Yang Maha Esa dalam agama Hindu senantiasa melimpahkan berkah. 

    “Menerangi setiap langkah kita, serta menghadirkan kedamaian dan harmoni dalam kehidupan,” tulis Prabowo.

    Prabowo juga menuliskan hal serupa dalam unggahan di Instagram resminya yang bercentang biru @prabowo.

    “Selamat Hari Raya Nyepi 2025. Dumogi Ida Sang Hyang Widhi Wasa memberikan keberkahan, kedamaian, dan keselamatan bagi seluruh umat Hindu di Indonesia yang merayakan. Salam rahayu, rahajeng Nyepi!” ucapnya.

    Sementara Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka turut membagikan video menghadiri upacara tawur agung kesanga dalam rangka perayaan Nyepi di pelataran Candi Prambanan, Jawa Tengah pada Jumat (29/3/2025).

    “Di tengah warisan budaya yang kaya dan penuh makna, saya kembali menegaskan komitmen pemerintah untuk terus merawat toleransi dan persatuan dalam keberagaman,” kata Gibran melalui unggahan di Instagram resminya @gibran_rakabuming.

    Menurutnya, kerukunan umat beragama bukan sekadar nilai, tetapi menjadi fondasi bangsa. 

    “Perbedaan mendewasakan kita, menyatukan kita. Semoga semangat Nyepi membawa keseimbangan dan ketenangan bagi seluruh umat, serta memperkuat ikatan kebangsaan di tengah perayaan lintas iman yang berdekatan tahun ini,” ujar Gibran.

    Tema Nyepi 2025, adalah “Manavaseva Madavaseva Mewujudkan Indonesia Emas 2045”.

  • Pawai Ogoh-ogoh di Gunungkidul Jadi Simbol Toleransi Beragama

    Pawai Ogoh-ogoh di Gunungkidul Jadi Simbol Toleransi Beragama

    Gunungkidul, Beritasatu.com – Umat Hindu di Gunungkidul, Yogyakarta, turut merayakan Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1947 dengan menggelar pawai ogoh-ogoh pada Jumat (28/3/2025). 

    Pawai ogoh-ogoh di Gunungkidul ini menarik perhatian banyak warga, baik dari umat Hindu maupun agama lain, yang tumpah ruah di sepanjang jalan kabupaten untuk menyaksikan arak-arakan empat ogoh-ogoh yang diiringi kesenian budaya setempat.

    Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Gunungkidul menyampaikan, setelah upacara tawur agung di Candi Prambanan, umat Hindu di Kapanewon Ngawen langsung menggelar pawai adat ogoh-ogoh. Tradisi ini telah menjadi bagian dari agenda kebudayaan yang rutin diadakan di Gunungkidul setiap menjelang Nyepi.

    “Ini adalah momen luar biasa. Toleransi beragama terjaga dengan baik. Umat Hindu melaksanakan catur brata penyepian, sementara umat muslim menjalani ibadah puasa. Esensi keduanya sama, yakni untuk mendapatkan kesucian jiwa,” ujar Ketua PHDI Gunungkidul, Purwanto.

    Kapolres Gunungkidul AKBP Ary Murtini juga menyoroti pentingnya kebersamaan dan solidaritas antarumat beragama di wilayah ini.

    “Pawai ogoh-ogoh di Gunungkidul ini bukan hanya untuk umat Hindu, tetapi menjadi simbol keberagaman yang dirayakan bersama. Semakin beragam, semakin kuat semangat Bhinneka Tunggal Ika,” kata Ary Murtini.

  • Rayakan Nyepi 2025, Happy Salma Ikut Arak Ogoh-ogoh di Bali

    Rayakan Nyepi 2025, Happy Salma Ikut Arak Ogoh-ogoh di Bali

    Jakarta, Beritasatu.com – Happy Salma bersama keluarga dan masyarakat Bali tengah merayakan peringatan Hari Raya Nyepi 2025 dengan penuh sukacita. Tidak hanya itu, wanita kelahiran Sukabumi, 4 Januari 1980 ini turut serta dalam acara arak-arakan ogoh-ogoh yang digelar menyambut perayaan Nyepi. 

    Happy Salma menilai, keikutsertaannya dalam acara tersebut sebagai bagian dari upaya untuk melestarikan budaya Bali.

    Tampil mengenakan kaus hitam dipadukan dengan kain tradisional Bali, Happy Salma tampak bersemangat mengarak ogoh-ogoh bersama putrinya dan masyarakat di Jalan Monkey Forest, Ubud, Gianyar, Bali. 

    Mereka menggotong ogoh-ogoh Bhuta Kala berukuran kecil dalam rangkaian acara Hari Pengerupukan yang berlangsung dengan meriah dan penuh sukacita.

    Melalui unggahannya di Instagram pada Sabtu (29/3/2025), Happy Salma mengucapkan selamat Nyepi kepada umat Hindu di seluruh dunia. “Rahajeng nyangra rahina jagat Nyepi,” tulisnya dalam keterangan foto tersebut.

    Sementara itu, dalam akun Instagram @melalinaliofficial, Happy Salma menjelaskan bahwa kegiatan arak-arakan ogoh-ogoh ini merupakan bagian dari upayanya untuk melestarikan tradisi adat Bali.

    “Kita berkumpul di sini untuk merayakan kegiatan adat dan tradisi ogoh-ogoh, dan akan mengarak ogoh-ogoh ini sebelum Hari Raya Nyepi,” ujarnya.

    Happy juga menyebut, ia dan keluarga telah mempersiapkan ogoh-ogoh mereka sejak sebulan lalu yang dibantu oleh anaknya yang berusia 6 tahun.

    Lebih lanjut, dengan mempersiapkan ogoh-ogoh sendiri sebagai bagian dari bentuk mengenalkan simbol-simbol kehidupan sejak dini, sekaligus mengajarkan nilai-nilai tradisi yang penting kepada anak-anak. 

    “Kami berharap tradisi ini terus dilestarikan,” tambahnya.

    Ia pun berharap agar adat dan tradisi seperti ini dapat terus terjaga dan dilestarikan. Happy mengatakan, hal tersebut juga telah mengajarkan banyak hal tentang keseimbangan hidup, agar tetap harmonis dengan sesama manusia, Sang Pencipta, dan alam sekitar.

    ” Ini adalah pedoman hidup yang harus kita pegang sebagai orang Indonesia,” tutup Happy Salma yang ikut iring-iringan ogoh-ogoh.

  • Apakah Boleh Berbicara Saat Nyepi? Ini Aturannya

    Apakah Boleh Berbicara Saat Nyepi? Ini Aturannya

    Jakarta, Beritasatu.com – Nyepi adalah hari raya umat Hindu yang dirayakan dengan penuh kesunyian dan perenungan. Berbeda dengan perayaan tahun baru lainnya yang penuh dengan kemeriahan, hari raya Nyepi justru dijalani dalam keheningan sebagai bentuk introspeksi diri dan penyucian jiwa.

    Pada hari ini, umat Hindu menjalankan Catur Brata Penyepian, yaitu empat pantangan utama yang harus ditaati selama 24 jam penuh, dari pukul 06.00 pagi hingga 06.00 pagi keesokan harinya.

    Catur Brata Penyepian

    1. Amati geni

    Tidak menyalakan api sepanjang hari dan malam, termasuk tidak memasak dan tidak menggunakan lampu penerangan. Menjalani puasa tanpa mengonsumsi makanan dan minuman sebagai bentuk pengendalian diri dan penyucian raga. Amati geni melambangkan pengendalian hawa nafsu dan simbol pemurnian diri dari keinginan duniawi.

    2. Amati karya

    Tidak melakukan aktivitas fisik atau bekerja sebagai bentuk latihan spiritual. Fokus pada tapa, brata, yoga, dan semadi, yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Hal ini bertujuan melatih diri agar lebih sadar akan makna hidup dan mengurangi keterikatan pada kesibukan duniawi.

    3. Amati lelungan

    Tidak bepergian atau meninggalkan rumah. Menghindari segala bentuk hiburan, seperti menonton televisi atau melakukan aktivitas menyenangkan lainnya. Amati lelungan memberikan kesempatan untuk fokus pada perenungan diri dan ketenangan batin.

    4. Amati lelanguan

    Tidak mencari hiburan atau kesenangan diri, seperti mendengarkan musik, bermain gim, atau bersosialisasi. Umat Hindu juga harus menghindari perilaku yang dapat mengganggu kekhusyukan Nyepi. Amati lelanguan bertujuan melatih diri untuk lebih fokus pada spiritualitas dan introspeksi diri.

    Bolehkah Berbicara Saat Nyepi?

    Secara umum, berbicara tidak termasuk dalam larangan utama dalam Catur Brata Penyepian. Namun, karena Nyepi adalah momen untuk introspeksi dan menenangkan diri, sebagian besar umat Hindu memilih untuk berdiam diri atau berbicara seminimal mungkin.

    Hal ini bertujuan untuk menjaga ketenangan batin dan menciptakan suasana yang lebih khidmat dalam menjalankan ibadah. Dalam beberapa keluarga atau komunitas Hindu yang menjalankan Nyepi dengan lebih disiplin, berbicara juga dapat dihindari sebagai bagian dari refleksi diri dan perenungan spiritual.

    Namun, dalam keadaan tertentu, seperti keadaan darurat atau kebutuhan mendesak, berbicara tetap diperbolehkan selama tidak mengganggu suasana hening dan kekhusyukan Nyepi.

    Nyepi bukan sekadar perayaan, tetapi juga kesempatan untuk mengistirahatkan jiwa dan raga dari hiruk-pikuk dunia. Dengan menjalani Nyepi penuh kesadaran, kita dapat memasuki tahun yang baru dengan pikiran yang lebih jernih, hati yang lebih damai, dan semangat yang lebih baik.

  • Selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947

    Selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947

    loading…

    Presiden Prabowo Subianto mengucapkan selamat Hari Raya Nyepi 2025 kepada umat Hindu yang jatuh pada Sabtu (29/3/2025). FOTO/DOK.SindoNews

    JAKARTA Presiden Prabowo Subianto mengucapkan selamat Hari Raya Nyepi 2025 kepada umat Hindu yang jatuh pada Sabtu (29/3/2025). Prabowo berharap umat Hindu mendapat berkah melimpah.

    “Selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947,” kata Prabowo melalui akun Instagram resmi kepresidenan @presidenrepublikindonesia, Sabtu (25/3/2025).

    Prabowo pun berdoa untuk semua umat Hindu yang tengah merayakan Nyepi agar senantiasa diberikan berkah yang melimpah oleh Tuhan yang Masa Esa.

    Prabowo juga mendoakan agar Tuhan dapat menerangi setiap langkah umat Hindu di Indonesia, terutama pada momen Hari Raya Nyepi 2025.

    “Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa senantiasa melimpahkan berkah, menerangi setiap langkah kita, serta menghadirkan kedamaian dan harmoni dalam kehidupan,” katanya.

    (abd)

  • 50 Ucapan Hari Raya Nyepi dengan Makna Mendalam

    50 Ucapan Hari Raya Nyepi dengan Makna Mendalam

    Jakarta, Beritasatu.com – Hari raya Nyepi adalah momen sakral bagi umat Hindu yang dirayakan dengan keheningan dan ketenangan. Berbeda dari perayaan tahun baru lainnya yang identik dengan kemeriahan, Nyepi justru dijalani dalam suasana sunyi sebagai bentuk introspeksi diri dan penyucian jiwa.

    Seperti diketahui, hari raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947 jatuh pada Sabtu (29/3/2025). Pada hari ini, umat Hindu menjalankan Catur Brata Penyepian, yaitu empat pantangan utama amati geni (tidak menyalakan api atau penerangan sebagai simbol pengendalian diri), amati lelungan (tidak bepergian, melambangkan fokus pada kehidupan spiritual), amati karya (tidak bekerja untuk mengistirahatkan tubuh dan pikiran), serta amati lelanguan (tidak mencari hiburan sebagai bentuk disiplin dan introspeksi).

    Perayaan ini identik dengan keheningan, refleksi, dan doa agar kehidupan di masa depan lebih baik. Untuk ikut serta dalam merayakan hari raya Nyepi, berikut ini 50 ucapan yang bisa dibagikan kepada keluarga, teman, dan kolega.

    Ucapan Selamat Hari Raya Nyepi 2025Selamat hari Nyepi 2025! Semoga ketenangan dan kedamaian selalu menyertai hidup kita.Dalam keheningan, kita temukan ketenangan. Dalam refleksi, kita temukan kebijaksanaan. Selamat Tahun Baru Saka 1947!Hari Nyepi adalah waktu yang tepat untuk membersihkan hati dan pikiran. Semoga kehidupan kita dipenuhi kebahagiaan dan keberkahan.Mari kita jadikan hari Nyepi sebagai momen untuk merenung dan memperbaiki diri. Semoga kebahagiaan selalu menyertai kita.Semoga hari Nyepi membawa cahaya kedamaian dan keharmonisan bagi kita semua.Di hari Nyepi ini, semoga kita diberikan kesehatan, kebahagiaan, dan kemakmuran.Keheningan hari Nyepi mengajarkan kita arti ketenangan dan keseimbangan dalam hidup. Selamat merayakan Tahun Baru Saka 1947!Mari kita lebur segala kesalahan di masa lalu dan memulai lembaran baru dengan hati yang bersih. Selamat hari Nyepi!Semoga Nyepi tahun ini membawa kebijaksanaan dan ketenangan bagi kita semua.Dalam sunyi, kita temukan kedamaian. Dalam refleksi, kita temukan jalan menuju kehidupan yang lebih baik.Selamat hari Nyepi! Semoga tahun yang baru membawa lebih banyak kebahagiaan dan kedamaian untuk kita semua.Di momen suci ini, mari kita perkuat ikatan persaudaraan dan menjaga harmoni dalam kehidupan.Hari Nyepi mengajarkan kita untuk selalu bersyukur atas segala yang kita miliki. Semoga kita selalu diberikan kelimpahan dan kebahagiaan.Dalam keheningan, kita bisa lebih memahami makna kehidupan. Selamat Tahun Baru Saka 1947!Mari sambut tahun baru dengan hati yang lebih tenang dan pikiran yang lebih jernih. Selamat hari Nyepi 2025.Hari Nyepi bukan sekadar keheningan, tetapi juga tentang menemukan makna hidup yang sesungguhnya. Selamat Tahun Baru Saka 1947!Semoga Nyepi ini membawa ketenangan dan kebahagiaan bagi kita semua. Mari introspeksi dan memperbaiki diri!Dalam diam, kita belajar mendengar suara hati. Dalam refleksi, kita temukan tujuan hidup yang lebih baik. Selamat hari Nyepi!Keheningan adalah jalan menuju kedamaian. Mari rayakan hari Nyepi dengan penuh kesadaran dan ketenangan.Selamat hari Nyepi! Saatnya kita mengistirahatkan jiwa dan pikiran agar lebih bijak di tahun yang baru.Selamat hari Nyepi! Semoga semangat baru menyertai perjalanan kita ke depan.Di Tahun Baru Saka 1947 ini, semoga kita semakin sukses dan selalu diberi kesehatan.Hari Nyepi adalah waktu yang tepat untuk merefleksikan diri dan menyambut masa depan dengan lebih baik.Semoga di tahun yang baru ini, kita semakin maju dan penuh kebahagiaan. Selamat hari raya Nyepi 2025.Mari jadikan Nyepi sebagai awal yang baru untuk mencapai kesuksesan dan keseimbangan hidup.Dalam keheningan, kita belajar memahami diri sendiri. Selamat hari Nyepi!Hari Nyepi adalah kesempatan untuk memperbaiki diri dan melangkah dengan lebih bijak.Setiap keheningan membawa makna, dan setiap refleksi membawa perubahan. Selamat Nyepi!Mari kita jadikan hari Nyepi sebagai titik awal untuk menjadi lebih baik.Tahun Baru Saka adalah awal yang baru. Mari kita jalani dengan penuh kesadaran.Selamat hari Nyepi! Semoga kedamaian selalu menyertai kita.Rahajeng Rahina Nyepi! Semoga kita selalu dalam lindungan-Nya.Keheningan membawa kedamaian, kedamaian membawa kebahagiaan. Selamat hari Nyepi 2025!Semoga Nyepi ini menjadi awal yang baik bagi kita semua.Sambut Tahun Baru Saka dengan hati yang bersih dan penuh rasa syukur.Semoga Nyepi ini menjadi momen untuk menemukan ketenangan batin dan menyucikan jiwa. Selamat Tahun Baru Saka 1947!Dalam kesunyian, kita belajar memahami makna kehidupan. Mari jalani tahun yang baru dengan penuh kedamaian.Hari Nyepi mengajarkan kita untuk berhenti sejenak dan mensyukuri setiap berkah dalam hidup. Selamat merayakan Nyepi 2025!Keheningan bukan sekadar diam, tetapi cara untuk menyelami diri dan menemukan harmoni. Selamat hari raya Nyepi!Mari manfaatkan Nyepi ini untuk merefleksikan perjalanan hidup dan memperbaiki diri menuju masa depan yang lebih baik.Selamat hari Nyepi! Semoga ketenangan dan kebijaksanaan selalu menyertai kita dalam setiap langkah kehidupan.Hari Nyepi adalah waktu untuk kembali ke dalam diri, menemukan makna sejati, dan memperbarui semangat hidup.Semoga Nyepi kali ini membawa keseimbangan dalam jiwa, kedamaian dalam hati, dan kebahagiaan dalam hidup.Dalam keheningan Nyepi, kita diajak untuk merenung dan menyongsong hari esok dengan semangat baru. Selamat Tahun Baru Saka 1947!Nyepi mengajarkan ketenangan batin adalah kunci menuju kehidupan yang penuh makna. Selamat merayakan hari raya Nyepi!Di hari Nyepi ini, mari kita jaga harmoni dengan alam, sesama manusia, dan Tuhan.Keheningan adalah waktu untuk introspeksi dan memperkuat nilai-nilai kehidupan.Mari bersihkan hati dan pikiran agar hidup lebih seimbang dan damai di tahun yang baru. Selamat hari raya Nyepi.Dengan kesunyian, kita belajar mendengar lebih dalam, memahami lebih jauh, dan mencintai lebih luas. Selamat hari raya Nyepi!Semoga Nyepi kali ini membawa cahaya kebaikan bagi kita semua.

    Itulah ucapan selamat hari raya Nyepi. Nyepi bukan sekadar perayaan, tetapi juga kesempatan untuk mengistirahatkan jiwa dan raga dari hiruk-pikuk dunia. Momen ini mengajarkan kita arti kesederhanaan, pengendalian diri, dan harmoni dengan alam.

  • Apa Tujuan Puasa bagi Umat Hindu Saat Hari Nyepi?

    Apa Tujuan Puasa bagi Umat Hindu Saat Hari Nyepi?

    Jakarta, Beritasatu.com – Hari raya Nyepi, yang berdasarkan kalender Hindu Bali, merupakan perayaan Tahun Baru Saka yang jatuh pada Sabtu (29/3/2025).

    Nyepi bukan sekadar pergantian tahun, tetapi juga momen untuk introspeksi diri, pemurnian, serta penghormatan terhadap alam semesta. Salah satu ritual penting dalam perayaan ini adalah puasa Nyepi, yang memiliki makna spiritual mendalam.

    Apa Itu Puasa Nyepi?

    Puasa Nyepi adalah praktik menahan lapar dan haus selama 24 jam, yang dilakukan dari pukul 06.00 pagi hingga 06.00 pagi keesokan harinya. Namun, lebih dari sekadar berpantang makan dan minum, puasa ini juga menjadi bentuk pengendalian diri untuk menyucikan tubuh, pikiran, dan jiwa.

    Selain itu, puasa Nyepi sering disertai dengan meditasi dan doa guna memperdalam hubungan spiritual dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam semesta. Dalam puasa ini, umat Hindu juga menghindari aktivitas duniawi yang dapat mengganggu ketenangan dan refleksi diri.

    Fakta dan Aturan dalam Puasa Nyepi

    Puasa Nyepi berlandaskan pada Catur Brata Penyepian, yaitu empat pantangan utama yang harus ditaati selama perayaan Nyepi seperti berikut ini.

    Amati geni yaitu larangan menyalakan api atau penerangan, termasuk penggunaan listrik dan alat elektronik. Makna dari aturan ini adalah mengendalikan hawa nafsu serta menciptakan suasana tenang dan hening.Amati karya adalah larangan melakukan pekerjaan atau aktivitas fisik yang bersifat duniawi. Hal ini bertujuan agar umat Hindu dapat fokus pada refleksi dan pemurnian diri tanpa terganggu oleh urusan material.Amati lelungan merupakan larangan bepergian atau keluar rumah. Hal ini menandakan bahwa pada hari Nyepi, umat Hindu harus berdiam diri, menjauh dari hiruk-pikuk dunia luar, dan berfokus pada hubungan dengan Tuhan.Amati lelanguan yakni larangan melakukan aktivitas hiburan atau kesenangan pribadi, seperti menonton televisi, mendengarkan musik, atau makan berlebihan. Tujuannya adalah menjaga kesederhanaan dan menahan godaan duniawi agar dapat lebih khusyuk dalam beribadah.
    Tradisi Puasa Nyepi dan Larangan Memasak

    Selama Nyepi, umat Hindu tidak boleh melakukan kegiatan yang menunjukkan adanya kehidupan di dalam rumah. Beberapa aturan yang harus dipatuhi, antara lain tidak ada makanan atau minuman yang disajikan di meja makan, alat makan harus tersimpan rapi di tempatnya, serta dilarang memasak, baik menggunakan api dari kompor maupun peralatan listrik.

    Melalui aturan ini, umat Hindu diajarkan untuk mengurangi ketergantungan pada makanan dan aktivitas fisik, serta lebih fokus pada spiritualitas dan pengendalian diri.

    Tujuan Utama Puasa Nyepi

    Berpuasa saat Nyepi bukan sekadar tradisi, tetapi juga memiliki tujuan yang lebih mendalam, yaitu:

    1. Menyucikan diri dan alam semesta

    Puasa Nyepi menjadi momen penyucian diri dari segala hal negatif serta sarana untuk menyeimbangkan hubungan manusia dengan alam. Dengan menghentikan aktivitas fisik, masyarakat Bali memberikan waktu bagi alam untuk beristirahat dan memulihkan diri.

    2. Melatih disiplin dan kesederhanaan

    Puasa dalam ajaran Hindu bukan sekadar menahan lapar, tetapi juga melatih disiplin dalam mengatur pola makan. Dengan mengurangi konsumsi makanan dan minuman, umat Hindu diajarkan untuk hidup lebih sederhana dan tidak berlebihan.

    3. Menjaga kekhusyukan ibadah

    Dengan menahan godaan makanan dan hiburan, umat Hindu dapat lebih khusyuk dalam berdoa, bermeditasi, serta mendekatkan diri kepada Tuhan. Hal itu menjadi waktu terbaik untuk merenungkan perbuatan di masa lalu serta menetapkan niat baik untuk masa depan.

    4. Membersihkan diri dari dosa dan kesalahan

    Puasa Nyepi juga menjadi simbol penyucian jiwa dari segala dosa dan kesalahan yang telah dilakukan. Dengan menjalankan puasa dan refleksi diri, umat Hindu dapat mengembangkan sikap lebih bijak, sabar, dan penuh rasa syukur dalam kehidupan sehari-hari.

    Puasa Nyepi bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang pengendalian diri, refleksi spiritual, serta menjaga keseimbangan dengan alam. Melalui penerapan Catur Brata Penyepian, umat Hindu diajak untuk menekan hawa nafsu, menghormati ketenangan, serta memaknai hidup dengan lebih sederhana.

  • Idulfitri dan Nyepi sebagai Momentum Energi Cinta dan Perdamaian Umat

    Idulfitri dan Nyepi sebagai Momentum Energi Cinta dan Perdamaian Umat

    loading…

    Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama Kemenag RI, Adib Abdushomad. FOTO/IST

    M Adib Abdushomad
    Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama Kemenag RI
    Pengajar Pasca Sarjana Universitas Islam Bunga Bangsa dan UIN Siber Cirebon

    DALAM hitungan hari, umat Islam akan segera menyelesaikan rangkain puasa Ramadan yang ditandai dengan perayaan Idulfitri . Perayaan Idulfitri ini tentu saja patut dirayakan bagi mereka (umat Islam) yang telah berjuang selama sebulan penuh menahan hawa nafsu yang buruk, bahkan menahan tidak makan dan minum serta hasrat biologis di waktu yang telah ditentukan.

    Namun demikian jika ditelusuri lebih dalam perayaan Idulfitri bukan saja sekadar ekspresi kemenangan setelah menjalani ibadah Ramadan selama kurang lebih satu bulan lamanya. Lebih dari itu, Idulfitri adalah momentum untuk memperbaharui hubungan sosial, memperkuat ukhuwah, serta meneguhkan perdamaian dalam kehidupan bermasyarakat.

    Nilai-nilai esensial dari Idulfitri pascamenjalani training bulan suci Ramadhan tersebut, jangan sampai direduksi dengan parameter yang sifatnya materialistik-hedonistik. Kebaikan-kebaikan yang dilakukan selama bulan suci Ramadan harus membekas sebagai bekal 11 bulan setelah Ramadan. Apalagi pada tahun ini, ada satu momen istimewa yang semakin memperdalam makna ukhuwah dan meneguhkan perdamaian dalam kehidupan bermasyarakat yakni adanya irisan yang hampir bersamaan waktunya Idulfitri umat Islam dengan Hari Raya Nyepi umat Hindu.

    Jika ditelusuri dua perayaan ini memiliki makna spiritual yang tinggi, namun demikian ekspresi keduanya sangat berbeda. Idulfitri menandai kembalinya manusia kepada fitrah, disambut dengan gema takbiran keliling, memperbanyak silaturahmi, dan kebersamaan. Namanya juga sebuah ekspresi kemenangan, sambil membayangkan saat tim Garuda mampu memenangkan pertandingan dengan Bahrain, tentu sangatlah ramai pada malam Idulfitri tersebut.

    Di beberapa tempat bahkan gegap gempita dilakukan dengan takbir keliling memakai moda transportasi sebagai rasa syukur telah selesainya Ibadah Puasa Ramadhan yang terkadang dilakukan hingga larut malam. Sementara itu, Nyepi adalah waktu bagi umat Hindu untuk menyepi, merenung, dan menahan diri dari aktivitas duniawi melalui ritus Catur Brata Penyepian, yang mencakup amati geni (tidak menyalakan api atau listrik), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak menikmati hiburan).

    Fenomena tersebut di atas, jika tidak disikapi dengan bijak, perbedaan diametral ekspresi perayaan keagamaan tersebut dapat berpotensi menimbulkan salah paham yang tidak diperlukan. Sangat beruntung bahwa dua perayaan keagamaan tersebut hampir dipastikan tidak jatuh di hari yang sama, tapi hanya selisih beberapa hari. Adapun gegap gempita perayaan Idulfitri itupun terjadi hanya sehari pada malam hari raya Idulfitri yang memang pada hari itu justru diharamkan untuk berpuasa lagi artinya makan dan minum yang sebelumnya dilarang, pada hari itu diwajibkan tidak berpuasa.

    Perlu saya tambahkan juga bahwa ada dorongan puasa sunah 6 hari setelah sehari perayaan Idulfitri itu sendiri, bahkan jika mampu dilakukan pahalanya seperti puasa setahun. Hadith ini memberikan pesan akan pentingnya umat Isam agar tidak euforia dan menjaga keseimbangan dan konsistensi kebaikan-kebaikan yang telah dilakukan setelah puasa Ramadhan telah usai.

    Terkait dengan pesan substantif Idulfitri dalam konteks sejarah Islam telah mengajarkan bahwa harmoni dalam keberagaman adalah sesuatu yang harus terus dijaga. Ketika Rasulullah membangun Madinah, beliau dihadapkan pada masyarakat yang heterogen: kaum Muhajirin, Anshar, serta komunitas Yahudi dan berbagai kabilah lainnya. Dalam situasi penuh perbedaan itu, Rasulullah tidak memilih jalur konfrontasi, melainkan membangun persaudaraan dan perdamaian dengan dasar keadilan serta kesetaraan.

    Salah satu langkah visioner yang beliau ambil adalah merumuskan Piagam Madinah, sebuah perjanjian sosial yang menjamin hak-hak setiap kelompok dan menegaskan pentingnya hidup berdampingan dalam harmoni. Piagam Madinah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW ini dianggap oleh beberapa Pemikir Barat (Orientalist) Robert N Bellah terlalu maju dan melampui untuk zamannya saat itu.

    Spirit inilah yang harus kita terapkan dalam menyikapi kedekatan Idul Fitri dan Nyepi. Umat Islam dapat merayakan takbiran dengan tetap memperhatikan kenyamanan umat Hindu yang sedang menjalani penyepian. Sebaliknya, umat Hindu juga memahami bahwa kegembiraan Idul Fitri adalah bagian dari tradisi umat Islam yang telah berlangsung turun-temurun. Dengan komunikasi yang baik dan sikap saling memahami, tidak akan ada gesekan, melainkan justru tercipta suasana yang harmonis dan penuh toleransi.

    Lebih dari Sekadar PerayaanPada akhirnya Idulfitri dan Nyepi adalah refleksi bersama tentang pentingnya menahan diri, introspeksi, dan memperbaiki hubungan antarmanusia dan sang Pencipta. Idulfitri mengajarkan keikhlasan dalam meminta dan memberi maaf, sedangkan Nyepi menanamkan nilai pengendalian diri dan refleksi spiritual. Keduanya menumbuhkan budaya damai dalam kehidupan bermasyarakat.

    Sebagaimana yang dijelaskan oleh Emile Durkheim dalam Teori Harmoni Sosial, masyarakat yang heterogen hanya dapat hidup berdampingan dengan damai jika terdapat kesadaran kolektif dan penghormatan terhadap norma sosial yang disepakati bersama. Dalam konteks Idul Fitri dan Nyepi yang hampir bersamaan, pendekatan ini menjadi semakin relevan.

    Dengan memahami bahwa setiap kelompok memiliki ekspresi keagamaan yang berbeda, kita dapat menciptakan keseimbangan antara kebebasan berekspresi dan penghormatan terhadap hak orang lain. Seperti halnya Piagam Madinah yang menjadi landasan harmoni di era Rasulullah, penerapan prinsip solidaritas organik dalam masyarakat modern akan mendorong terciptanya ruang sosial yang damai dan inklusif. Idul Fitri dan Nyepi bukan sekadar perayaan, tetapi juga pengingat bahwa perbedaan tidak harus menjadi pemisah, melainkan justru dapat menjadi kekuatan untuk membangun masyarakat yang lebih rukun dan harmonis.

    (abd)