Event: Hari Raya Nyepi

  • Beda Dengan Indonesia, Arab Saudi, UEA Cs. Rayakan Idulfitri Hari Ini

    Beda Dengan Indonesia, Arab Saudi, UEA Cs. Rayakan Idulfitri Hari Ini

    Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah negara di Timur Tengah telah merayakan Idulfitri pada hari ini, Minggu (30/3/2025) yang menandai berakhirnya bulan puasa Ramadan. Sementara itu, beberapa negara lain akan mulai merayakannya keesokan harinya.

    Melansir Kantor Berita Anadolu, pihak berwenang agama di Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab (UEA), Kuwait, dan Bahrain mengatakan bahwa bulan sabit baru Syawal (bulan ke-10 dalam kalender Islam) terlihat pada hari Sabtu dan Idul Fitri akan dirayakan pada hari Minggu.

    Selain itu, pihak berwenang di Palestina, Sudan, dan Yaman membuat pengumuman serupa. Mufti Besar Lebanon, Sheikh Abd al-Latif Drian mengatakan bahwa umat Islam Sunni di negara itu juga akan merayakannya pada hari Minggu.

    Selanjutnya, Idulfitri akan dirayakan pada Senin (31/3/2025) di Oman, Mesir, dan Suriah karena bulan baru tidak dapat terlihat. Umat Islam Sunni dan Syiah di Irak juga akan merayakannya pada hari Senin.

    Idul Fitri, hari raya berbuka puasa di akhir bulan suci Ramadan, merupakan hari raya pertama dari dua hari raya utama dalam Islam, hari raya lainnya adalah Idul Adha.

    Adapun, Indonesia juga akan merayakan Idulfitri pada Senin besok. Hasil Sidang Isbat menetapkan 1 Syawal 1446 Hijriah atau Lebaran Idulfitri pada 2025 jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. 

    Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan bahwa dari hasil sidang isbat yang dilakukan tertutup bahwa hilal belum terlihat. 

    “Maka disepakati bahwa 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh pada hari Senin 31 Maret 2025,” kata Nasaruddin.

    Menag Nasaruddin mengatakan bahwa hal itu ditetapkan berdasarkan hisab, posisi hilal di berbagai lokasi di Indonesia yang telah memenuhi kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura). 

    Hilal dikatakan terlihat (Imkanur Rukyat) apabila tinggi hilal mencapai 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat, sesuai dengan kriteria MABIMS. Namun demikian, dalam sidang isbat kali ini masih berada di bawah ketentuan tersebut. 

    Adapun, Kemenag melakukan rukyatul hilal penentu 1 Syawal 1446 di 33 titik lokasi di seluruh Indonesia. Setiap provinsi memiliki satu titik pemantauan, kecuali Provinsi Bali yang tidak menyelenggarakan rukyat karena bertepatan dengan perayaan Hari Raya Nyepi.

  • Seusai Nyepi, Pelabuhan Ketapang Banyuwangi Dipadati Wisatawan

    Seusai Nyepi, Pelabuhan Ketapang Banyuwangi Dipadati Wisatawan

    Banyuwangi, Beritasatu.com – Setelah ditutup sementara selama tiga hari, pada 28 hingga 30 Maret 2025 untuk menghormati peringatan Hari Raya Nyepi di Bali, aktivitas penyeberangan dari Pelabuhan Ketapang Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk Bali, serta sebaliknya, akhirnya dibuka kembali pada Minggu (30/3/2025).

    Sejak pembukaan kembali, antrean kendaraan mulai terlihat di area Pelabuhan Ketapang Banyuwangi. Para penumpang yang hendak menyeberang menuju Bali sudah mulai berdatangan dan mengantre sejak dini hari. 

    Bahkan, antrean mengular hingga ke jalan raya. Arus kendaraan yang melintas didominasi oleh bus dan mobil pribadi dengan pelat nomor dari berbagai daerah.

    Pembukaan layanan penyeberangan ini disambut antusias oleh banyak penumpang, sebagian besar di antaranya adalah wisatawan yang hendak berlibur ke Bali. Salah seorang wisatawan asal Kediri, Indro mengungkapkan ia pergi ke Bali untuk menikmati libur panjang Hari Raya Idulfitri 2025. 

    “Ini mau berlibur ke Bali karena ada libur panjang Idulfitri, kebetulan asisten rumah tangga juga lagi mudik,” kata Indro kepada Beritasatu.com di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi pada Minggu (30/3/2025).

    Indro menambahkan, meskipun antrean panjang, ia menganggap hal tersebut wajar karena pelabuhan ramai setelah penutupan untuk perayaan Nyepi. 

    “Tadi masuk ke pelabuhan pukul 5.00 WIB, dan menurut saya ini sangat wajar karena setelah penutupan pelabuhan menjadi ramai,” ungkapnya.

    Untuk mengatasi potensi kepadatan di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, angkutan sungai, danau, dan penyeberangan (ASDP) akan menambah jumlah perjalanan kapal dari 28 menjadi 30 trip per hari. Selain itu, dua kapal besar, yaitu KMP Munich I dan KMP Parama Kalyani, didatangkan dari lintasan Padang Bai–Lembar untuk memperkuat armada di lintasan Ketapang–Gilimanuk. 

  • Penyeberangan Selat Bali Kembali Dibuka Usai Nyepi

    Penyeberangan Selat Bali Kembali Dibuka Usai Nyepi

    Jakarta

    Penyeberangan di Selat Bali dibuka kembali setelah Hari Raya Nyepi. Penyeberangan ini menghubungkan Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali dengan Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

    “Pada pukul 06.00 WITA tadi, jasa penyeberangan di Pelabuhan Gilimanuk kembali dibuka. Semua berjalan lancar,” kata Kapolsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk Komisaris (Kompol) I Komang Muliyadi di Gilimanuk, seperti dilansir Antara, Minggu (30/3/2025).

    Dari Pelabuhan Ketapang, kapal yang pertama sandar adalah KMP Nusa Dua disusul KMP Suwarna Cakra dan KMP Pancar Indah yang sandar di dermaga MB 3,1 dan LCM. Selain polisi, beroperasinya kembali Pelabuhan Gilimanuk setelah Hari Raya Nyepi ini juga disaksikan Hendra Fianes selaku Supervisi dari PT ASDP Indonesia Ferry.

    Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang dan kendaraan dari Pulau Jawa, polisi meningkatkan kewaspadaan di pintu keluar pelabuhan.

    “Pemeriksaan terhadap kendaraan, orang dan barang tetap dilakukan di pintu keluar pelabuhan yang menuju ke Bali. Itu sudah menjadi kegiatan rutin,” katanya.

    Mulyadi berharap, meskipun kendaraan dan penumpang padat dari arah Jawa, situasi di Pelabuhan Gilimanuk tetap kondusif. Bersama otoritas pelabuhan, dia mengimbau pengguna jasa penyeberangan untuk tetap tertib dan mengikuti aturan demi kelancaran bersama.

    Penyeberangan di Selat Bali lewat Pelabuhan Gilimanuk ditutup sementara pada Hari Raya Nyepi mulai Sabtu (29/3) pukul 05.00 Wita hingga Minggu (30/3) pukul 06.00 Wita.

    (imk/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 1.750 Narapidana di Lapas Malang Dapat Remisi Nyepi dan Idul Fitri, 5 Langsung Bebas

    1.750 Narapidana di Lapas Malang Dapat Remisi Nyepi dan Idul Fitri, 5 Langsung Bebas

    Malang (beritajatim.com) – Sebanyak 1.750 narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Malang mendapatkan remisi khusus dalam rangka perayaan Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri. Pemberian remisi ini dipimpin langsung oleh Kalapas Malang, Ketut Akbar Herry Achjar, di Halaman Museum Pendjara Lowokwaroe, Kota Malang, Jumat (28/3/2025).

    Remisi khusus ini diberikan kepada warga binaan yang beragama Hindu dan Islam sebagai bentuk pengurangan masa hukuman dalam rangka perayaan hari raya keagamaan. Remisi terbagi menjadi dua kategori, yaitu Remisi Khusus I (RK I) dan Remisi Khusus II (RK II).

    RK I merupakan pengurangan masa hukuman bagi narapidana yang masih harus menjalani sisa hukumannya setelah menerima remisi. Sementara itu, RK II adalah remisi yang langsung membebaskan narapidana karena masa hukumannya telah habis setelah dikurangi remisi tersebut.

    Dalam perincian jumlah penerima, sebanyak 1.743 orang mendapatkan RK I, sedangkan 5 orang lainnya memperoleh RK II dan langsung bebas setelah remisi diberikan. Untuk Hari Raya Nyepi, sebanyak 2 warga binaan menerima RK I.

    Sementara itu, dalam rangka Idul Fitri, remisi diberikan kepada 1.748 narapidana dengan rincian 1.053 narapidana kasus narkotika, 18 narapidana tindak pidana korupsi, serta 677 narapidana tindak pidana umum.

    Ketut Akbar Herry Achjar menegaskan bahwa pemberian remisi merupakan bentuk penghargaan bagi warga binaan yang telah menunjukkan sikap baik dan perilaku positif selama menjalani masa pembinaan di dalam lapas.

    “Remisi ini bukan hanya sebagai pengurangan masa hukuman, tetapi juga sebagai motivasi bagi para warga binaan untuk terus berbuat baik, menjalani proses pembinaan dengan penuh tanggung jawab, dan kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih baik,” ujar Herry. [luc/suf]

  • 21 Warga Binaan Umat Hindu di Jatim Peroleh Remisi Nyepi 2025

    21 Warga Binaan Umat Hindu di Jatim Peroleh Remisi Nyepi 2025

    Kadiyono menguraikan, karena bersifat khusus, remisi dalam rangka memperingati Hari Raya Nyepi ini hanya didapatkan warga binaan beragama Hindu saja. Saat ini, ada 31 warga binaan beragama Hindu di Jawa Timur.

    “Ada yang tidak memenuhi syarat mendapatkan remisi, seperti masih berstatus sebagai tahanan, mendapatkan hukuman mati, masuk dalam register F karena melakukan pelanggaran, sedang menjalani subsider dan belum menjalani hukuman minimal enam bulan kurungan,” urai Kadiyono.

    Jika dikelompokkan berdasarkan lama remisi yang diperoleh, paling banyak mendapatkan remisi selama satu bulan dengan 14 orang.

    Diikuti dengan tiga warga binaan yang mendapatkan remisi 15 hari. Serta 4 warga binaan mendapatkan 1,5 bulan.

    “Tidak ada warga binaan yang mendapatkan remisi maksimal yaitu dua bulan,” ungkap Kadiyono.

    “Meski mendapat remisi, semuanya masih harus menjalani sisa hukuman, tidak ada yang langsung bebas,” tutup Kadiyono.

  • Hari Raya Nyepi Bisa Banget Jadi Momentum Refleksi Keuangan untuk Tahun Baru Saka

    Hari Raya Nyepi Bisa Banget Jadi Momentum Refleksi Keuangan untuk Tahun Baru Saka

    Jakarta: Hari Raya Nyepi bukan hanya tentang hening dan introspeksi spiritual, tetapi juga bisa menjadi momen yang tepat untuk refleksi keuangan. 
     
    Seiring dengan datangnya Tahun Baru Saka, momentum ini bisa jadi waktunya untuk mengevaluasi kondisi keuangan pribadi, merapikan anggaran, serta menyusun strategi investasi untuk masa depan.
     
    Lalu, bagaimana cara memanfaatkan momentum Nyepi agar kondisi finansial semakin sehat? Berikut beberapa langkah yang bisa kamu lakukan!
    1. Evaluasi keuangan
    Sama seperti melakukan introspeksi diri, evaluasi keuangan penting untuk melihat apakah pola pengeluaran selama setahun terakhir sudah sesuai rencana atau justru banyak kebocoran. 

    Gunakan waktu tenang saat Nyepi untuk menelaah kembali keuanganmu. Jika banyak pengeluaran yang tidak terkendali, inilah saatnya untuk membuat perubahan.

    2. Susun anggaran yang lebih sehat 
    Tahun Baru Saka bisa menjadi titik awal untuk menyusun anggaran yang lebih baik. Terapkan metode budgeting yang sesuai dengan gaya hidupmu. Salah satu yang populer adalah metode 50/30/20, yaitu 50 persen untuk kebutuhan utama, 30 persen untuk keinginan, dan 20 persen untuk tabungan dan investasi.
     

    3. Mulai investasi
    Nyepi adalah momen yang tepat untuk melihat kembali portofolio investasimu. Jika belum mulai berinvestasi, ini saatnya mencari instrumen yang sesuai dengan tujuan keuanganmu.

    4. Siapkan dana darurat
    Dana darurat adalah penyelamat di saat kondisi tak terduga seperti kehilangan pekerjaan, kecelakaan, atau kebutuhan mendesak lainnya. Idealnya, dana darurat yang dimiliki adalah:
     
    3-6 bulan pengeluaran untuk lajang.
    6-12 bulan pengeluaran untuk yang sudah berkeluarga.
    5. Kurangi utang
    Jika selama ini kamu masih memiliki cicilan kartu kredit atau pinjaman konsumtif, buatlah strategi untuk melunasinya lebih cepat. Gunakan metode snowball (melunasi utang dari yang terkecil terlebih dahulu) atau avalanche (melunasi utang dengan bunga tertinggi lebih dulu) agar lebih efektif.
     
    Hari Raya Nyepi bukan hanya tentang ketenangan jiwa, tetapi juga bisa menjadi titik awal dalam mengelola keuangan dengan lebih bijak. 
     
    Gunakan waktu refleksi ini untuk mengevaluasi pengeluaran, memperbaiki anggaran, serta menyusun strategi investasi yang lebih baik di Tahun Baru Saka.
     
    Selamat Hari Raya Nyepi dan selamat menyambut Tahun Baru Saka!
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Hasil Sidang Isbat Lebaran Idulfitri 2025 Diumumkan Hari Ini, Catat Jamnya!

    Hasil Sidang Isbat Lebaran Idulfitri 2025 Diumumkan Hari Ini, Catat Jamnya!

    Jakarta: Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat untuk menentukan awal Syawal 1446 Hijriah atau lebaran Idulfitri 2025 hari ini Sabtu, 29 Maret 2025. Sidang isbat ini terdiri dari beberapa rangkaian termasuk pengumuman hasil sidang.

    “Kami akan menggelar Sidang Isbat awal Syawal pada 29 Maret 2025. Sebagaimana biasanya, Sidang Isbat selalu digelar pada tanggal 29 Syakban untuk menetapkan awal Ramadhan,” kata Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama (Kemenag), Abu Rokhmad dikutip dari Antara, Jumat 28 Maret 2025.

    Sidang Isbat akan digelar sekitar pukul 18.45 WIB yang berlangsung secara tertutup. Hasil sidang akan diumumkan melalui konferensi pers oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar.

    Hasil dari sidang tersebut akan menjadi acuan bagi umat Islam di Indonesia dalam merayakan Hari Raya Idulfitri 2025.
    Rangkaian sidang isbat
    1. Pembukaan oleh Kementerian Agama (Kemenag).

    2. Seminar Hisab Rukyat – Pemaparan mengenai metode perhitungan astronomi dan pengamatan hilal.

    3. Laporan Hasil Rukyat – Penyampaian hasil pemantauan hilal dari berbagai lokasi di Indonesia.

    4. Sidang Isbat – Pembahasan dan pengambilan keputusan mengenai 1 Syawal 1446 H.

    5. Konferensi Pers – Pengumuman resmi hasil sidang isbat oleh Menteri Agama.
     

     

    Pemantauan hilal ada di 33 lokasi seluruh Indonesia

    Abu Rokhmad mengungkapkan bahwa pemantauan hilal akan berlangsung di 33 titik yang tersebar di seluruh Indonesia. Namun, khusus di Bali, pemantauan tahun ini tidak akan dilakukan karena bertepatan dengan perayaan Hari Raya Nyepi (Tahun Baru Saka 1947) pada Sabtu, 29 Maret 2025.

    Pengamatan hilal ini menjadi bagian penting dalam proses penetapan 1 Syawal 1446 H. Hasil dari pemantauan di berbagai lokasi akan dikaji dalam sidang isbat untuk memastikan apakah hilal sudah terlihat atau belum.

    Jika hilal teramati sesuai kriteria yang ditetapkan, maka Idul Fitri akan jatuh pada keesokan harinya. Namun, jika hilal tidak terlihat, maka bulan Ramadhan akan digenapkan menjadi 30 hari.
    Diprediksi 1 Syawal 1446 H Jatuh 31 Maret 2025

    Rokhmad memprediksi Lebaran 2025 atau 1 Syawal 1446 Hijriah akan jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. “Kalau menurut hitung-hitungannya hisab, kemungkinan insya Allah (Idul Fitri) kita akan sama, yaitu di tanggal 31 Maret,” ungkapnya

    Abu menjelaskan secara astronomis atau hisab pada 29 Ramadhan 1446 Hijriah, belum terjadi ijtimak. Posisi hilal masih di bawah ufuk antara -3 hingga -1 derajat. Artinya, secara teori hilal tidak mungkin bisa diamati.

    Selain itu, posisi hilal belum memenuhi kriteria Imkanur Rukyat berdasarkan musyawarah Menteri-menteri Agama Brunei Darusssalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS), yakni ketinggian hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.

    Kendati demikian, pemerintah tetap akan melakukan pemantauan hilal di 30 titik di seluruh wilayah Indonesia untuk verifikasi atas perhitungan hisab.

    “Meskipun tidak dapat diamati, Rukyatul Hilal tetap kami lakukan karena merupakan ajaran Islam. Yang kedua, juga saya kira syiar Islam, ketiga, juga merupakan bagian dari layanan keagamaan dari pemerintah,” jelasnya.
     

    Jakarta: Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat untuk menentukan awal Syawal 1446 Hijriah atau lebaran Idulfitri 2025 hari ini Sabtu, 29 Maret 2025. Sidang isbat ini terdiri dari beberapa rangkaian termasuk pengumuman hasil sidang.
     
    “Kami akan menggelar Sidang Isbat awal Syawal pada 29 Maret 2025. Sebagaimana biasanya, Sidang Isbat selalu digelar pada tanggal 29 Syakban untuk menetapkan awal Ramadhan,” kata Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama (Kemenag), Abu Rokhmad dikutip dari Antara, Jumat 28 Maret 2025.
     
    Sidang Isbat akan digelar sekitar pukul 18.45 WIB yang berlangsung secara tertutup. Hasil sidang akan diumumkan melalui konferensi pers oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar.

    Hasil dari sidang tersebut akan menjadi acuan bagi umat Islam di Indonesia dalam merayakan Hari Raya Idulfitri 2025.

    Rangkaian sidang isbat
    1. Pembukaan oleh Kementerian Agama (Kemenag).
     
    2. Seminar Hisab Rukyat – Pemaparan mengenai metode perhitungan astronomi dan pengamatan hilal.
     
    3. Laporan Hasil Rukyat – Penyampaian hasil pemantauan hilal dari berbagai lokasi di Indonesia.
     
    4. Sidang Isbat – Pembahasan dan pengambilan keputusan mengenai 1 Syawal 1446 H.
     
    5. Konferensi Pers – Pengumuman resmi hasil sidang isbat oleh Menteri Agama.
     

     

    Pemantauan hilal ada di 33 lokasi seluruh Indonesia

    Abu Rokhmad mengungkapkan bahwa pemantauan hilal akan berlangsung di 33 titik yang tersebar di seluruh Indonesia. Namun, khusus di Bali, pemantauan tahun ini tidak akan dilakukan karena bertepatan dengan perayaan Hari Raya Nyepi (Tahun Baru Saka 1947) pada Sabtu, 29 Maret 2025.
     
    Pengamatan hilal ini menjadi bagian penting dalam proses penetapan 1 Syawal 1446 H. Hasil dari pemantauan di berbagai lokasi akan dikaji dalam sidang isbat untuk memastikan apakah hilal sudah terlihat atau belum.
     
    Jika hilal teramati sesuai kriteria yang ditetapkan, maka Idul Fitri akan jatuh pada keesokan harinya. Namun, jika hilal tidak terlihat, maka bulan Ramadhan akan digenapkan menjadi 30 hari.
    Diprediksi 1 Syawal 1446 H Jatuh 31 Maret 2025

    Rokhmad memprediksi Lebaran 2025 atau 1 Syawal 1446 Hijriah akan jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. “Kalau menurut hitung-hitungannya hisab, kemungkinan insya Allah (Idul Fitri) kita akan sama, yaitu di tanggal 31 Maret,” ungkapnya
     
    Abu menjelaskan secara astronomis atau hisab pada 29 Ramadhan 1446 Hijriah, belum terjadi ijtimak. Posisi hilal masih di bawah ufuk antara -3 hingga -1 derajat. Artinya, secara teori hilal tidak mungkin bisa diamati.
     
    Selain itu, posisi hilal belum memenuhi kriteria Imkanur Rukyat berdasarkan musyawarah Menteri-menteri Agama Brunei Darusssalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS), yakni ketinggian hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.
     
    Kendati demikian, pemerintah tetap akan melakukan pemantauan hilal di 30 titik di seluruh wilayah Indonesia untuk verifikasi atas perhitungan hisab.
     
    “Meskipun tidak dapat diamati, Rukyatul Hilal tetap kami lakukan karena merupakan ajaran Islam. Yang kedua, juga saya kira syiar Islam, ketiga, juga merupakan bagian dari layanan keagamaan dari pemerintah,” jelasnya.
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (RUL)

  • Peringati Hari Raya Nyepi, BRI Peduli Salurkan Bantuan Sembako Hingga Renovasi Pura

    Peringati Hari Raya Nyepi, BRI Peduli Salurkan Bantuan Sembako Hingga Renovasi Pura

    FAJAR.CO.ID, TABANAN – Memperingati Hari Raya Nyepi yang jatuh pada Sabtu, 29 Maret 2025, BRI melalui aktivitas Corporate Social Responsibility (CSR) BRI Peduli menyalurkan bantuan 1.000 paket sembako bagi umat Hindu di Desa Adat Soka, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan.

    Setiap paket sembako yang diberikan terdiri dari 5 kg Beras, 2 liter Minyak Goreng, Gula Pasir dan lain lain, diberikan secara langsung bagi warga di Desa Adat Soka.

    Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengungkapkan bahwa penyaluran bantuan sembako di Desa Adat Soka Tabanan, Bali sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan dan kepedulian terhadap sesama khususnya dalam memaknai Hari Raya Nyepi (Tahun baru Saka 1947).

    “Hal ini merupakan wujud kepedulian BRI bagi masyarakat yang menjalankan Hari Raya Nyepi khususnya bagi masyarakat di Desa Adat Soka Tabanan. Harapan kami bantuan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-sebaiknya,” ungkap Hendy.

    Di lain pihak, I Wayan Esawan selaku Pimpinan Tertinggi (Kelihan) di Desa Adat Soka mengungkapkan, pihaknya mengapresiasi BRI Peduli yang telah menyalurkan bantuan sembako sehingga masyarakatnya  dapat terbantu dalam pemenuhan kebutuhan pokok.

    “Kami masyarakat di Desa Adat Soka merasa sangat terbantu dimana bantuan ini tentunya meringankan beban masyarakat kami. Semoga sinergi ini tetap terus terjalin antara warga Desa Adat Soka dan BRI” ungkap I Wayan Esawan.

    Selain penyaluran sembako, BRI Peduli juga telah berperan aktif dalam membantu masyarakat Desa Adat Soka, salah satunya adalah bantuan renovasi Bale Piyasan dan Bale Piyadan di Pura Pucak Batu Lumbung yang terletak di desa tersebut. Diketahui, Pura Pucak Batu Lumbung yang berada di Desa Adat Soka sudah berdiri sejak abad ke XI dan saat ini dapat menampung lebih dari 1.000 Umat Hindu.

  • Peringati Hari Raya Nyepi, BRI Peduli Salurkan Bantuan 1.000 Paket Sembako bagi Warga Desa Adat Soka – Halaman all

    Peringati Hari Raya Nyepi, BRI Peduli Salurkan Bantuan 1.000 Paket Sembako bagi Warga Desa Adat Soka – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Memperingati Hari Raya Nyepi yang jatuh pada Sabtu, 29 Maret 2025, BRI melalui aktivitas Corporate Social Responsibility (CSR) BRI Peduli menyalurkan bantuan 1.000 paket sembako bagi umat Hindu di Desa Adat Soka, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan.

    Setiap paket sembako yang diberikan terdiri dari 5 kg Beras, 2 liter Minyak Goreng, Gula Pasir dan lain lain, diberikan secara langsung bagi warga di Desa Adat Soka.

    Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengungkapkan bahwa penyaluran bantuan sembako di Desa Adat Soka Tabanan, Bali sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan dan kepedulian terhadap sesama khususnya dalam memaknai Hari Raya Nyepi (Tahun baru Saka 1947).

    “Hal ini merupakan wujud kepedulian BRI bagi masyarakat yang menjalankan Hari Raya Nyepi khususnya bagi masyarakat di Desa Adat Soka Tabanan. Harapan kami bantuan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-sebaiknya,” ungkap Hendy.

    Di lain pihak, I Wayan Esawan selaku Pimpinan Tertinggi (Kelihan) di Desa Adat Soka mengungkapkan, pihaknya mengapresiasi BRI Peduli yang telah menyalurkan bantuan sembako sehingga masyarakatnya dapat terbantu dalam pemenuhan kebutuhan pokok. 

    “Kami masyarakat di Desa Adat Soka merasa sangat terbantu dimana bantuan ini tentunya meringankan beban masyarakat kami. Semoga sinergi ini tetap terus terjalin antara warga Desa Adat Soka dan BRI” ungkap I Wayan Esawan.

    Selain penyaluran sembako, BRI Peduli juga telah berperan aktif dalam membantu masyarakat Desa Adat Soka, salah satunya adalah bantuan renovasi Bale Piyasan dan Bale Piyadan di Pura Pucak Batu Lumbung yang terletak di desa tersebut.

    Diketahui, Pura Pucak Batu Lumbung yang berada di Desa Adat Soka sudah berdiri sejak abad ke XI dan saat ini dapat menampung lebih dari 1.000 Umat Hindu.

    “Awal tahun 2024 kami mendapat bantuan renovasi Bale Piyasan dan Bale Pawedan dimana sebelumnya kondisi bangunan sudah rusak dan tidak memadai bagi Umat. Dengan adanya renovasi ini tentunya memberikan kenyamanan bagi umat yang beribadat”, imbuhnya.

    Pura Pucak Batu Lumbung adalah salah satu pura yang memiliki nilai sejarah dan spiritual yang mendalam di Bali, khususnya di Desa Adat Soka Senganan, Tabanan. Pura ini bukan hanya sekadar tempat sembahyang, tetapi juga merupakan simbol dari kearifan lokal, serta memiliki keterkaitan yang erat dengan kehidupan masyarakat sekitar.

    Pura ini juga merupakan salah satu pura yang penting dalam sistem keagamaan Hindu di Bali. Pura Pucak Batu Lumbung diyakini sebagai tempat pemujaan bagi para dewa, terutama Dewa Siwa, yang dianggap sebagai sumber segala kehidupan.

    Seiring berjalannya waktu, pura ini menjadi pusat kegiatan spiritual dan ritual bagi masyarakat setempat.

  • Hasil Sidang Isbat 1 Syawal: NU-Muhammadiyah Lebaran Bareng Senin 31 Maret

    Hasil Sidang Isbat 1 Syawal: NU-Muhammadiyah Lebaran Bareng Senin 31 Maret

    Bisnis.com, JAKARTA— Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah dipastikan akan merayakan Idulfitri 1446 Hijriah secara bersamaan pada Senin, 31 Maret 2025. Kepastian tersebut diumumkan pemerintah melalui sidang isbat yang digelar Kementerian Agama pada Sabtu (29/3/2025) malam.

    Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan, kesepakatan ini tercapai setelah seluruh peserta sidang, termasuk perwakilan NU, Muhammadiyah, dan organisasi masyarakat (ormas) Islam lainnya, menerima hasil perhitungan dan pemantauan hilal yang menunjukkan belum terpenuhinya kriteria visibilitas hilal pada Sabtu sore.

    “Tadi sebelum magrib, Muhammadiyah, NU, dan ormas-ormas sepakat semuanya. Karena kan masih di bahwa standar jadi tidak mungkin ada yang bisa melihat bulan, walaupun mungkin mohon maaf ada yang melihat, kalau ada yang mengaku, tapi di bawah 3 derajat itu bisa dikatakan mustahil. Alat secanggih apa pun tidak bisa menyaksikan hilal di bawah tiga derajat, dan memang itu kesepakatan 3 derajat,” kata kata Nasaruddin dalam konferensi pers Penetapan 1 Syawal 1446 H yang digelar Kementerian Agama (Kemenag), pada Sabtu (29/3/2025).

    Kementerian Agama menggunakan kriteria imkanur rukyat (visibilitas hilal) yang telah disepakati bersama, yakni tinggi hilal minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat. Karena hilal belum memenuhi kriteria tersebut, maka Ramadan digenapkan menjadi 30 hari dan Idulfitri jatuh pada Senin (31/3/2025).

    Nasaruddin juga mengapresiasi semangat persatuan dari seluruh pihak yang hadir dan mengajak umat Islam di Indonesia untuk menjaga kebersamaan, meskipun ada yang berbeda mazhab atau metode penetapan.

    “Kami mengimbau kepada masyarakat kita untuk mengedepankan kebersamaan. Kebersamaan itu indah. Kami juga mengimbau, mari mengedepankan kebersamaan. Maupun nanti ada yang punya mazhab tersendiri, mari kita tetap memelihara kebersamaan, sekali lagi,” ujarnya.

    Hasil Sidang Isbat menetapkan 1 Syawal 1446 Hijriah atau Lebaran Idulfitri pada 2025 jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.

    Nasaruddin mengatakan bahwa dari hasil sidang isbat yang dilakukan tertutup tersebut, hilal belum terlihat.

    “Maka disepakati bahwa 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh pada hari Senin 31 Maret 2025,” kata Nasaruddin dalam konferensi pers Penetapan 1 Syawal 1446 H yang digelar Kementerian Agama (Kemenag), pada Sabtu (29/3/2025).

    Nasaruddin mengatakan bahwa hal itu ditetapkan berdasarkan hisab, posisi hilal di berbagai lokasi di Indonesia yang telah memenuhi kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura). Hilal dikatakan terlihat (imkanur rukyat) apabila tinggi hilal mencapai 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat, sesuai dengan kriteria MABIMS. Namun demikian, dalam sidang isbat kali ini masih berada di bawah ketentuan tersebut.

    Adapun, Kemenag melakukan rukyatul hilal penentu 1 Syawal 1446 di 33 titik lokasi di seluruh Indonesia. Setiap provinsi memiliki satu titik pemantauan, kecuali Provinsi Bali yang tidak menyelenggarakan rukyat karena bertepatan dengan perayaan Hari Raya Nyepi.

    Sebelumnya, sidang isbat dilaksanakan secara tertutup sekitar pukul 18.30 WIB. Sebelum sidang isbat, Kemenag juga menggelar Seminar Posisi Hilal Awal Syawal 1446 H mulai pukul 16.30 WIB hingga menjelang waktu magrib.