Event: Hari Raya Nyepi

  • Menhub Usul THR Lebaran Dibayar Lebih Awal untuk Kurangi Penumpukan Pemudik

    Menhub Usul THR Lebaran Dibayar Lebih Awal untuk Kurangi Penumpukan Pemudik

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perhubungan (Menhub), Dudy Purwagandhi, mengusulkan pembayaran tunjangan hari raya (THR) Lebaran lebih awal sehingga dapat mengurangi penumpukan pemudik pada puncak arus mudik dan balik.

    Usulan ini disampaikan saat bertemu dengan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Yassierli, pada Jumat (24/1/2025) di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan. Pertemuan tersebut membahas strategi lintas sektor untuk memastikan kelancaran dan keselamatan penyelenggaraan Angkutan Lebaran tahun ini.  

    Menurut Dudy, pembayaran THR lebih awal dapat memberikan masyarakat waktu lebih luas untuk merencanakan perjalanan mudik, sehingga dapat mengurangi penumpukan pemudik pada puncak arus mudik dan balik. 

    “Langkah ini tidak hanya membantu mengurai kemacetan, tetapi juga memastikan pengalaman perjalanan yang lebih nyaman dan efisien bagi masyarakat,” kata Dudy dalam keterangan resmi, Sabtu (25/1/2025). 

    Menhub juga menyoroti dampak dari dua hari besar yang berdekatan, yaitu Hari Raya Nyepi pada 29 Maret 2025 dan Hari Raya Idul Fitri yang diperkirakan jatuh pada 31 Maret–1 April 2025. Menhub menilai, batas waktu dimulainya dan selesainya libur akan mempengaruhi tingkat kepadatan jalan dan tingginya pemanfaatan layanan di berbagai moda transportasi.

    Selain mengusulkan pembayaran THR lebih awal, Menhub Dudy sebelumnya juga mengusulkan work from anywhere bagi karyawan. Hal tersebut disampaikan di rapat kerja dengan Komisi V DPR RI, Kamis lalu. 

    Dudy Purwagandhi mengusulkan agar pemerintah dapat merencanakan penerapan kerja dari mana saja atau work from anywhere (WFA) jelang libur Hari Raya Nyepi dan Idulfitri. 

    Dudy menjelaskan, usulan tersebut disampaikan guna mengurai kepadatan pergerakan masyarakat. Di mana, kedua Hari Raya itu akan jatuh pada waktu yang berdekatan yakni pada 28 Maret 2025 (Nyepi) dan 30 Maret 2025 (Idulfitri). 

    “Dengan adanya momen dua hari besar yang berdekatan dan mempertimbangkan tren pergerakan masyarakat mudik yang cukup banyak, maka akan kami rekomendasikan agar pemerintah dan perusahaan menerapkan WFA mulai 24 Maret 2025,” jelasnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V, Kamis (23/1/2025). 

    Adapun, Dudy menjelaskan bahwa pihaknya bakal mengusulkan wacana WFA itu untuk dapat diterapkan selama 4 hari mulai dari 24 – 27 Maret 2025.

  • Menhub dan Menag Bahas WFA Jelang Nyepi-Lebaran, Ini Hasilnya

    Menhub dan Menag Bahas WFA Jelang Nyepi-Lebaran, Ini Hasilnya

    Jakarta

    Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi bertemu Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar membahas rencana kerja dari mana saja (Work From Anywhere/WFA) menjelang libur Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri 2025. Rencana ini dinilai dapat mengantisipasi lonjakan arus mudik.

    Dalam pertemuan tersebut, Dudy mengusulkan agar WFA diterapkan sejak 24 hingga 27 Maret 2025. Dengan begitu, pihaknya dapat mengurai kepadatan arus mudik.

    “Kami mengusulkan WFA dimulai sejak 24 Maret 2025 hingga 27 Maret 2025. Harapannya, ini dapat mengurai kepadatan arus mudik agar tidak terfokus hanya pada tiga hari libur menjelang Idul Fitri,” kata Dudy dikutip dari situs Kementerian Agama, Jumat (24/1/2025).

    Dudy menjelaskan hari raya Nyepi tahun ini jatuh pada 29 Maret dan cuti bersama jatuh pada satu hari sebelumnya, 28 Maret. Apabila sesuai prediksi, Hari Raya Idul Fitri bertepatan 31 Maret. Dengan waktu libur yang berdekatan, Dudy menilai kebijakan WFA dapat membantu mengurai lonjakan arus mudik.

    “Kalau tidak salah, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) sudah menerapkan WFA hingga 60%. Dengan teknologi yang lebih canggih sekarang, ini memungkinkan diterapkan di sektor birokrasi dan pendidikan, meskipun ada beberapa industri yang memang tidak bisa,” imbuh Dudy.

    Sebagai langkah lanjutan, Dudy menyatakan pihaknya akan melakukan survei untuk memilah industri mana saja yang memungkinkan menerapkan WFA. “Kami akan koordinasi dengan lembaga terkait agar kebijakan ini berjalan optimal dan mendukung kelancaran mudik,” jelas dia.

    Nasaruddin mendukung rencana tersebut. Dia menilai rencana itu demi kemaslahatan umat beragama. “Prinsipnya kami setuju saja karena ini untuk kemaslahatan umat beragama. Biarlah mereka bersenang-senang di kampungnya, silaturahmi, dan mendapatkan semangat baru,” ujar Nasaruddin.

    Nasaruddin menjelaskan mudik tidak hanya sekadar tradisi. Namun, momentum itu juga menjadi kesempatan untuk berziarah dan bertemu dengan keluarga, termasuk orang tua.

    “Mudik itu bukan sekadar tradisi Idul Fitri. Kita bisa berjumpa dengan orang tua atau ziarah makam kapan saja. Namun, silaturahmi ke kampung halaman tetap penting untuk menyegarkan semangat dan menjaga hubungan keluarga,” terang Nasaruddin.

    Usul WFA ke DPR di halaman berikutnya.

    Menhub Usul WFA ke DPR

    Sebelumnya, usulan WFA menjelang Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri juga disampaikan Dudy saat rapat kerja bersama dengan Komisi V DPR, di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (23/1/2025) kemarin. Dudy mengatakan cuti bersama Hari Raya Nyepi jatuh pada 28 Maret 2025.

    Sementara, cuti bersama Lebaran dimulai pada 30 Maret 2025. Melihat hal tersebut, Dudy menilai waktunya sangat berdekatan bagi stakeholders untuk dapat mengurai kepadatan lalu lintas.

    “Kami melihat bahwa tanggal 28-30 Maret agak sedikit challenging mengingat punya 3 hari untuk mengurai para pemudik. Rasanya waktunya menantang, itu sebabnya, kami akan mengusulkan 24-27 Maret untuk diberlakukan work from anywhere atau WFA,” kata Dudy.

    Dudy menilai apabila kebijakan tersebut diberlakukan dapat membantu para stakeholders yang mengelola angkutan Lebaran. Selain itu, kebijakan itu nantinya dapat membantu antisipasi potensi kepadatan pada titik penyeberangan, seperti di Ketapang-Gilimanuk dan Bandara Ngurah Rai Bali yang akan ditutup selama Nyepi.

    Dudy menjelaskan pihaknya masih berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait, termasuk Kementerian Ketenagakerjaan dan pengusaha. Dia menginginkan agar kebijakan tersebut dapat berlaku tidak hanya pegawai negeri saja, tapi juga pekerja swasta.

    “Kami akan koordinasi dengan kementerian dan lembaga lain. Jadi mungkin pihak kementerian untuk pegawai-pegawai mereka bisa bekerja dari mana saja dan untuk pihak swasta kami harus berkoordinasi dengan Kemnaker maupun para pelaku usaha memungkinkan untuk ini diberlakukan,” terang Dudy.

  • Menhub Usul Work From Anywhere demi Antisipasi Lonjakan Pemudik Nyepi dan Idul Fitri – Halaman all

    Menhub Usul Work From Anywhere demi Antisipasi Lonjakan Pemudik Nyepi dan Idul Fitri – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengusulkan para pegawai kementerian hingga swasta menerapkan kebijakan Work From Anywhere (WFA), di momen Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri, yang saling berdekatan, di bulan Maret 2025.

    Dudy menyebut usulan itu dilakukan untuk mengurai lonjakan pemudik di momen dua hari raya yang saling berdekatan tersebut.

    Dudy mengatakan, usulan tersebut akan disampaikan kepada presiden. “Kami akan mengusulkan mulai tanggal 24 Maret sampai 27 Maret untuk diberlakukan work from anywhere.”

    “Jadi mungkin dari pihak kementerian dan lain bisa melakukan work from anywhere untuk pegawai-pegawai. Jadi mereka bisa bekerja dari mana saja,” kata dia, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

    “Dan untuk pihak swasta kami harus berkoordinasi dengan pihak kementerian tenaga kerja maupun dengan para pelaku usaha apakah memungkinkan untuk diberlakukan.”

    “Kalau ini diberlakukan, ini akan sangat menolong bagi para stakeholder yang mengelola angkutan Lebaran untuk dapat mengurai kepulangan dari para pemudik 2025,” imbuhnya.

    Dudy mengungkapkan, periode 28-30 Maret 2025 menjadi tantangan bagi Kemenhub untuk mengurai proses arus mudik.

    Sebab itu, dia akan mengusulkan usulan WFA kepada Presiden Prabowo Subianto.

    “Itu sebabnya, kami akan mengusulkan dan kami akan berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga lain yang nanti akan kami sampaikan kepada Presiden.”

    “Mohon izin, Bapak, ini kami belum sampaikan kepada Bapak Presiden. Kami sedang melakukan kordinasi dengan kementerian/lembaga lain,” ujarnya.

    Untuk diketahui, cuti bersama dan libur nasional Hari Suci Nyepi jatuh pada Jumat 28 Maret dan 29 Maret 2025. 

    Sedangkan libur nasional Idul Fitri 1446 Hijriah pada 31 Maret dan 1 April 2025.

     

  • Menhub usul WFA mulai 24 Maret bagi kelancaran Lebaran

    Menhub usul WFA mulai 24 Maret bagi kelancaran Lebaran

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengusulkan pemberlakuan bekerja di mana saja atau Work From Anywhere (WFA) mulai 24 Maret untuk membantu kelancaran libur Lebaran 2025.

    “Dengan adanya momen dua hari raya besar keagamaan yang berdekatan dan mempertimbangkan tren pergerakan masyarakat pada saat mudik yang cukup banyak, maka akan kami rekomendasikan agar pemerintah maupun perusahaan menerapkan WFA mulai 24 Maret” ujar Dudy dalam Rapat Kerja bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, Kamis.

    Hal ini dapat membantu dalam mengantisipasi kepadatan utamanya pada titik penyeberangan Ketapang-Gilimanuk dan Bandara Ngurah Rai yang akan ditutup selama Hari Raya Nyepi.

    “Kalau kami memberikan ilustrasi bahwa libur cuti bersama telah dimulai dari 28 Maret 2025 itu cuti bersama Hari Raya Nyepi, kemudian libur Lebaran kalau tidak ada perubahan akan jatuh pada 30 Maret, selanjutnya adalah cuti bersama Lebaran sampai dengan tanggal 7 April. Kami melihat bahwa tanggal 28 Maret hingga 30 Maret sepertinya agak sedikit menantang, mengingat kita hanya punya tiga hari untuk mengurai para pemudik dan rasanya waktunya sangat menantang,” kata Dudy.

    Itulah sebabnya, Dudy akan mengusulkan pemberlakuan WFA dan tentu juga kami akan berkoordinasi dengan kementerian/lembaga lain yang nanti kami sampaikan kepada Presiden RI.

    “Mohon izin ini kami belum sampaikan kepada Presiden RI dan kami sedang melakukan koordinasi dengan kementerian/lembaga lain, bahwa kami akan mengusulkan dari tanggal 24 Maret hingga 27 Maret untuk diberlakukan WFA. Jadi mungkin dari pihak kementerian dan lembaga lainnya bisa memberlakukan WFA bagi pegawai-pegawai, sehingga mereka bisa bekerja dari mana saja. Dan untuk pihak swasta, kami harus berkoordinasi dengan Kementerian Tenaga Kerja maupun dengan para pelaku usaha apakah memungkinkan untuk (WFA) ini diberlakukan,” katanya.

    Kalau ini diberlakukan, lanjutnya, maka hal itu akan sangat menolong bagi para pemangku kepentingan yang mengelola angkutan Lebaran untuk dapat mengurai kepulangan dari para pemudik di Lebaran 2025.

    Sebagai informasi, Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar dan Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Puwagandhy membahas wacana (WFA) atau bekerja dari mana saja menjelang libur Nyepi dan Idul Fitri 2025 dengan tujuan mengantisipasi lonjakan arus mudik.

    Menhub mengusulkan sistem bekerja di mana saja (WFA) yang dimulai sejak 24-27 Maret 2025. Usulan ini untuk mengurai kepadatan arus mudik agar tidak terfokus hanya pada tiga hari libur menjelang Idul Fitri.

    Hari Raya Nyepi tahun ini jatuh pada Sabtu 29 Maret, didahului cuti bersama Hari Raya Nyepi hari Jumat 28 Maret. Apabila sesuai prediksi, Hari Raya Idul Fitri bertepatan 31 Maret.

    Dengan waktu libur yang berdekatan, Menhub menilai kebijakan WFA dapat membantu mengurai lonjakan arus mudik.

    Pewarta: Aji Cakti
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Menteri BUMN Pastikan Tiket Pesawat, Kapal hingga Kereta Tidak Akan Naik saat Lebaran 2025

    Menteri BUMN Pastikan Tiket Pesawat, Kapal hingga Kereta Tidak Akan Naik saat Lebaran 2025

    JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan tiket pesawat, kereta api, hingga kapal penumpang yang dikelola oleh BUMN transportasi tidak naik pada periode mudik Lebaran 2025 atau Idulfitri 1446 H.

    Keputusan itu tersebut disampaikan Erick usai rapat dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo, PT PELNI (Persero), Perum DAMRI, dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

    “Tidak ada kenaikan harga tiket baik di PELNI, di ASDP, di Jasa Marga, di DAMRI, dan semua ini kita pastikan untuk mendorong daripada tentu ekonomi nasional,” kata Erick dalam konferensi pers di kantor Kementerian BUMN, Rabu, 22 Januari.

    Terkait dengan diskon tiket untuk periode Lebaran, Erick mengaku masih perlu mendiskusikannya dengan Kementerian/Lembaga terkait.

    Adapun pada periode libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), pemerintah memberikan diskon tarif tiket pesawat sebesar 10 persen.

    “Nah apakah komponen itu nanti ada diskon? Tentu itu ada tupoksi yang lebih tinggi yang tentu kita lihat sesuai dengan aturan dari tentu Menteri Perhubungan ataupun yang lainnya,” ujar Erick.

    Di samping itu, Erick mengatakan, angkutan Lebaran tahun ini akan mendapat perhatian khusus dari Kementerian BUMN. Sebab, perayaan Idulfitri kali ini berdekatan dengan Hari Raya Nyepi atau Tahun Baru Saka 1947.

    “Nah ini yang kita perlu antisipasi seperti apa nanti kebijakan pemerintah secara menyeluruh,” tutur Erick.

    Sementara itu, Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo mengatakan untuk periode mudik Lebaran atau Idulfitri tahun ini, KAI akan menambah kapasitas kursi hingga 8 persen, dengan jumlah tiket diperkirakan mencapai 3,8 juta.

    “Nah kemudian penjualan tiket seperti biasa 45 hari sebelumnya,” tutur Didiek.

  • Menag-Menhub Usulkan Work From Anywhere saat Libur Nyepi dan Idulfitri 2025

    Menag-Menhub Usulkan Work From Anywhere saat Libur Nyepi dan Idulfitri 2025

    loading…

    Menag Nasaruddin Umar dan Menhub Dudy Purwagandhi mengusulkan Work From Anywhere (WFA) jelang libur Nyepi dan Idulfitri 2025 untuk mengantisipasi arus mudik. Foto/Binti Mufarida

    JAKARTA – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar dan Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi membahas wacana Work From Anywhere (WFA) menjelang libur Nyepi dan Idulfitri 2025. Usulan ini bertujuan mengantisipasi lonjakan arus mudik.

    “Kami mengusulkan WFA dimulai sejak 24 Maret 2025 hingga 27 Maret 2025. Harapannya, ini dapat mengurai kepadatan arus mudik agar tidak terfokus hanya pada tiga hari libur menjelang Idulfitri,” ungkap Menhub Dudy Purwagandhi dalam keterangannya, Kamis (23/1/2025).

    Hari Raya Nyepi tahun ini jatuh pada Sabtu 29 Maret, didahului cuti bersama Hari Raya Nyepi hari Jumat 28 Maret. Apabila sesuai prediksi, Hari Raya Idulfitri bertepatan 31 Maret.

    Dengan waktu libur yang berdekatan, Menhub menilai kebijakan WFA dapat membantu mengurai lonjakan arus mudik.

    Menag Nasaruddin Umar mendukung usulan ini. “Prinsipnya kami setuju saja karena ini untuk kemaslahatan umat beragama. Biarlah mereka bersenang-senang di kampungnya, silaturahmi, dan mendapatkan semangat baru,” ujarnya.

    Menurut Menhub, WFA akan memanfaatkan pola kerja fleksibel yang sudah diterapkan oleh beberapa instansi.

    “Kalau tidak salah, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) sudah menerapkan WFA hingga 60 persen. Dengan teknologi yang lebih canggih sekarang, ini memungkinkan diterapkan di sektor birokrasi dan pendidikan, meskipun ada beberapa industri yang memang tidak bisa,” jelasnya.

  • Kemenhub siapkan sejumlah skenario untuk urai angkutan Lebaran

    Kemenhub siapkan sejumlah skenario untuk urai angkutan Lebaran

    Denpasar (ANTARA) – Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Hartanto mengatakan, pihaknya sedang menyiapkan sejumlah skenario dan konsep untuk mengurai arus angkutan Lebaran 2025.

    “Kami sedang mengusulkan beberapa konsep supaya tidak terjadi penumpukan penumpang mendekati hari-hari kritis,” kata dia.

    Di sela Rakernas ke-22 PT Dharma Lautan Utama 2025 di Denpasar, Selasa, Hartanto mengatakan, dari tahun ke tahun arus mudik dan arus balik terjadi pada H-7 dan H+7 sehingga beberapa skenario misalnya konsep bekerja dari mana saja yang diterapkan sejak H-12 dan H+12 dari Lebaran yang diperkirakan jatuh di akhir Maret 2025.

    “Kalau kemarin kami hitung H-12 atau 10 tapi yang jelas tidak 7 hari (jarak dari Lebaran),” ujarnya.

    Kemenhub menampung berbagai ide dari berbagai kalangan termasuk yang lahir dari Menteri Perhubungan langsung untuk dicoba sebab pemerintah membutuhkan solusi dari mengurai kepadatan angkutan lebaran salah satunya angkutan laut.

    “Bukan karena dapat libur kami senang, tapi jadwal kritis ini perlu ada solusi salah satunya mengurai supaya masyarakat pulang lebih cepet dibanding menunggu H-7 dan H+7 lalu menumpuk, kalau bisa dari H-10,” kata Hartanto.

    Pemerintah sendiri memprediksi pada Lebaran 2025 akan ada peningkatan aktivitas angkutan laut, sehingga berbagai opsi konsep perlu diterapkan termasuk rutinitas rampcheck tetap dijalankan.

    Selain itu di 224 pelabuhan, Kemenhub khususnya Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut akan membangun posko, memantau melalui pusat komando, dan menyusun kesepakatan berangkat dari usulan stakeholder pelayaran.

    Hartanto juga mengingatkan saat arus mudik di Bali akan berlangsung Hari Raya Nyepi, sehingga Ditlala Kemenhub akan turut berkoordinasi dengan direktorat darat terkait skema yang tepat.

    Anggota DPR RI sekaligus Pemilik PT Dharma Lautan Utama (DLU) Bambang Haryo Soekartono menambahkan perusahaannya sendiri akan lebih awal melakukan evaluasi angkutan lebaran 2024 untuk jadi panduan tahun ini.

    Salah satu yang mereka soroti dan penting di momentum arus angkutan lebaran kali ini adalah optimalisasi pergerakan angkutan logistik.

    Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

  • Penumpang Angkutan Umum Nataru Hanya 17.182.298 Orang, Lebih Rendah Dari Target 110,67 Juta – Halaman all

    Penumpang Angkutan Umum Nataru Hanya 17.182.298 Orang, Lebih Rendah Dari Target 110,67 Juta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menyatakan, pengguna angkutan umum saat Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 sebesar 17.182.298 orang. Jumlah itu lebih rendah dibandingkan dari target Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sebesar 110,67 juta orang.

    Meski begitu, Menhub Dudy menyebut penyelenggaraan angkutan Nataru 2024/2025 ini berjalan dengan lancar, aman dan selamat.

    “Saya ingin menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak dari Kementerian dan Lembaga yang telah secara bersama-sama menyukseskan penyelenggaraan Nataru tahun ini,” kata Menhub Dudy dalam keterangannya, Senin (6/1/2025).

    “Juga, kepada seluruh masyarakat Indonesia yang melakukan perjalanan selama Nataru 2024/2025 dengan tertib dan taat aturan,” ujarnya. 

    Menhub Dudy menyatakan, pengguna angkutan umum meningkat 5,07 persen atau sebesar 17.182.298 dibandingkan tahun 2023/2024 sebesar 16.352.956. Jumlah itu tercatat dari 18 Desember 2024 (H-7) sampai 05 Januari 2025 (H+11). 

    Dia bilang, selama masa Angkutan Nataru 2024/2025, selain pada posko pusat di kantor pusat Kemenhub, terdapat pula 833 titik posko pemantauan transportasi. Pada sektor darat terdapat 463 titik posko, pada sektor laut 264 titik posko, sektor udara 56 titik posko, dan pada sektor perkeretaapian terdapat 50 titik posko. 

    “Berdasarkan survey lanjutan, beberapa hal yang menjadi alasan utama sebagian masyarakat membatalkan perjalanannya adalah faktor cuaca, tidak diberikan ijin dari tempat kerja, tidak ada biaya, dan libur Lebaran yang berdekatan jaraknya di bulan Maret,” jelas Menhub Dudy.

    Menhub Dudy berharap seluruh hasil evaluasi dari pelaksanaan angkutan Natal dan Tahun Baru 2024/2025 dapat menjadi pembelajaran untuk perbaikan di masa depan. Untuk itu, Menhub juga menerima masukan dari seluruh instansi terkait sebagai bahan evaluasi.
     
    “Penyelenggaraan angkutan Nataru tahun ini semoga menjadi pembelajaran sehingga kita lebih siap dalam menghadapi Angkutan Lebaran tahun 2025 pada bulan Maret mendatang. Besar harapan kami, untuk dapat kembali bekerja sama, berkomunikasi, dan mempererat kolaborasi, dengan seluruh pihak, terlebih mengingat Lebaran 2025 pada bulan Maret yang tidak lama lagi serta kurang lebih berdekatan dengan Hari Raya Nyepi,” ujar Menhub Dudy.

    Adapun Menhub Dudy merincikan, pada angkutan umum yakni moda angkutan jalan sebanyak 3.736.389 penumpang, naik 6,85 persen dari 2023 yaitu 3.496.946. Moda kereta api sebanyak 4.088.680 penumpang, naik 6,76 persen dari 2023 yaitu 3.829.737. 

    Moda Laut sebanyak 1.673.737 penumpang, naik 7,43 persen dari 2023 yaitu 1.557.917. Moda Udara sebanyak 4.883.625 penumpang, naik 10,76 persen dari 2023 yaitu 4.409.234. Moda Penyeberangan sebanyak 2.799.867 Penumpang, turun 8,47 persen dari 2023 yaitu 3.059.122.

    Sementara itu, total pergerakan kendaraan keluar masuk Jakarta pada Nataru 2024/2025 dengan melalui tol adalah sebesar 6.131.938 turun sebesar 1,12 persen jika dibandingkan dengan tahun 2023 yaitu 6.201.130, sedangkan kendaraan keluar masuk Jabodetabek melalui jalan arteri (Non Tol) sebesar 20.646.570 kendaraan untuk semua kendaraan, naik 2,63?ri 2023 sebesar 20.118.118 kendaraan.

    Kemudian, berdasarkan pemetaan pergerakan masyarakat yang dilakukan melalui Mobile Positioning Data (MPD) operator seluler, jumlah total pergerakan masyarakat yang terjadi secara nasional pada masa Nataru 2024/2025 dari tanggal 18 Desember 2024 sampai 5 Januari 2025 adalah sebanyak 225,86 Juta pergerakan. 

    Dari jumlah tersebut, jumlah orang yang melakukan perjalanan atau mobilitas intra dan antar provinsi se-Indonesia adalah sebesar 94,67 Juta orang. Angka pelaku perjalanan ini turun 24,92?ri Realisasi Nataru tahun 2023/2024 yaitu sebesar 126 Juta. 

  • Penumpang Angkutan Umum di Libur Nataru 2025 Naik 5,07% – Page 3

    Penumpang Angkutan Umum di Libur Nataru 2025 Naik 5,07% – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menyatakan, pengguna angkutan umum meningkat 5,07 persen pada musim Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, dari 18 Desember 2024 (H-7) sampai 05 Januari 2025 (H+11). Dengan jumlah penumpang sebesar 17.182.298, dibandingkan Nataru 2023/2024 sebesar 16.352.956.

    “Secara umum penyelenggaraan Nataru 2024/2025 berjalan dengan lancar, aman dan selamat. Saya ingin menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah secara bersama-sama menyukseskan penyelenggaraan Nataru tahun ini,” ujar Dudy Purwagandhi dalam sesi penutupan posko pusat angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, Senin (6/1/2025).

    Adapun rinciannya, yakni moda angkutan jalan sebanyak 3.736.389 penumpang, naik 6,85 persen dari 2023 yaitu 3.496.946. Moda kereta api sebanyak 4.088.680 penumpang, naik 6,76 persen dari 2023 yaitu 3.829.737.

    Lalu, moda laut sebanyak 1.673.737 penumpang, naik 7,43 persen dari 2023 yaitu 1.557.917. Moda udara sebanyak 4.883.625 penumpang, naik 10,76 persen dari 2023 yaitu 4.409.234. Moda penyeberangan sebanyak 2.799.867 penumpang, turun 8,47 persen dari 2023 yaitu 3.059.122.

    Total pergerakan kendaraan keluar masuk Jakarta pada Nataru 2024/2025 dengan melalui tol sebesar 6.131.938, turun sebesar 1,12 persen jika dibandingkan dengan 2023 yaitu 6.201.130 kendaraan.

    Sedangkan kendaraan keluar masuk Jabodetabek melalui jalan arteri (non tol) sebesar 20.646.570 kendaraan untuk semua kendaraan, naik 2,63 persen dari 2023 sebesar 20.118.118 kendaraan.

    Angka-angka tersebut dihimpun dari 833 titik posko pemantauan transportasi. Pada sektor darat terdapat 463 titik posko, pada sektor laut 264 titik posko, sektor udara 56 titik posko, dan pada sektor perkeretaapian terdapat 50 titik posko.

    “Berdasarkan survey lanjutan, beberapa hal yang menjadi alasan utama sebagian masyarakat membatalkan perjalanannya adalah faktor cuaca, tidak diberikan ijin dari tempat kerja, tidak ada biaya, dan libur Lebaran yang berdekatan jaraknya di bulan Maret,” imbuh Menhub.

    Dari sisi keselamatan, Menhub mengapresiasi penurunan angka kecelakaan pada Nataru tahun ini. Berdasarkan data IRSMS (Integrated Road Safety Management System) Korlantas Polri, Kejadian kecelakaan lalu lintas pada pelaksanaan Nataru 2024/2025 pada 18 Desember 2024 (H-7) s.d 05 Januari 2025 (H+11), tercatat kejadian sebanyak 3.434 kecelakaan. Menurun sebesar 13,96 persen dibandingkan dengan Nataru 2023/2024 sebanyak 3.991 kecelakaan.

    Menhub berharap seluruh hasil evaluasi dari pelaksanaan angkutan Natal dan Tahun Baru 2024/2025 dapat menjadi pembelajaran untuk perbaikan di masa depan. Untuk itu, Menhub juga menerima masukan dari seluruh instansi terkait sebagai bahan evaluasi.

    “Penyelenggaraan angkutan Nataru tahun ini semoga menjadi pembelajaran sehingga kita lebih siap dalam menghadapi Angkutan Lebaran tahun 2025 pada bulan Maret mendatang. Besar harapan kami, untuk dapat kembali bekerja sama, berkomunikasi, dan mempererat kolaborasi, dengan seluruh pihak. Terlebih mengingat Lebaran 2025 pada bulan Maret yang tidak lama lagi serta kurang lebih berdekatan dengan Hari Raya Nyepi,” tuturnya.

  • 7 Upacara Adat Bali yang Memiliki Keunikan Tersendiri

    7 Upacara Adat Bali yang Memiliki Keunikan Tersendiri

    4. Upacara Mepandes

    Upacara mepandes juga dikenal dengan nama metatah atau mesuguh. Upacara ini dilakukan ketika seorang anak mulai memasuki masa remaja.

    Dalam upacara ini, enam gigi taring bagian atas anak-anak yang beranjak dewasa akan dikikis. Tujuan dilaksanakannya upacara pemotongan gigi ini adalah untuk menghilangkan nafsu buruk, seperti keserakahan, kecemburuan, marah, dan sebagainya.

    5. Upacara Ngaben

    Upacara ngaben merupakan upacara pembakaran jenazah di Bali. Konon, ritual upacara ini dipercaya dapat menyempurnakan jenazah untuk kembali ke Sang Pencipta.

    Upacara ngaben dibagi menjadi tiga jenis, yaitu ngaben sawa wedana, ngaben asti wedana, dan swasta. Upacara ngaben sawa wedana dilakukan setelah jenazah diawetkan sebelum waktu ritual pembakaran berlangsung.

    Upacara ngaben asti wedana dilakukan setelah jenazah dikubur terlebih dahulu. Sementara upacara swasta dilakukan bagi penduduk Bali yang meninggal di luar daerah atau yang jasadnya tidak ditemukan.

    6. Upacara Ngerupuk

    Upacara ngerupuk dilakukan tepat sehari sebelum Hari Raya Nyepi. Masyarakat wajib melakukan persembahan kepada Bhuta Kala.

    Persembahan itu bertujuan untuk mengusir Bhuta Kala agar tidak menggangu kehidupan manusia saat sedang melakukan brata penyepian. Ritual dimulai dengan mengobori rumah, menyemburi rumah serta pekarangan dengan mesiu, dan memukul benda hingga menimbulkan suara gaduh.

    Setelah ritual selesai, biasanya akan ada pawai ogoh-ogoh. Ogoh-ogoh diarak bersama obor mengelilingi kawasan rumah tinggal warga.

    7. Upacara Tumpek Landep

    Upacara tumpek landep merupakan upacara untuk menyucikan senjata dan peralatan yang dimiliki. Upacara ini dilakukan dengan sesaji dan doa-doa.

    Upacara yang dipimpin oleh pemuka adat ini dilakukan di pura yang dianggap sakral. Melalui upacara adat Bali ini, diharapkan seluruh senjata dan peralatan milik masyarakat yang disucikan dapat memberikan keberkahan bagi para pemiliknya.

     

    Penulis: Resla