Event: Hari Raya Nyepi

  • Kakorlantas: Akses ke Bali Ditutup Mulai 28 Maret untuk Hormati Nyepi – Halaman all

    Kakorlantas: Akses ke Bali Ditutup Mulai 28 Maret untuk Hormati Nyepi – Halaman all

    Penutupan akses masuk ke Bali dilakukan untuk menghormati perayaan Hari Raya Nyepi di masyarakat Bali.

    Tayang: Selasa, 25 Maret 2025 18:45 WIB

    HO

    AKSES KE BALI DITUTUP – Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho mengatakan, akses masuk menuju Bali akan ditutup sementara pada 28 Maret 2025 mulai pukul 17.00 WIB. Penutupan dilakukan untuk menghormati perayaan Hari Raya Nyepi di masyarakat Bali. 

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho mengatakan, akses masuk menuju Bali akan ditutup sementara pada 28 Maret 2025 mulai pukul 17.00 WIB.

    Penutupan akses ke Bali ini dilakukan untuk menghormati perayaan Hari Raya Nyepi di masyarakat Bali.

    “Hari Raya Nyepi sudah ada sepakatan bahwa tanggal 28 (Maret 2025) jam 17.00, akses menuju ke Bali kita hentikan,” kata Agus di Gedung NTMC Polri, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (23/5/2025).

    Keputusan ini, kata Agus, merupakan hasil kesepakatan bersama antara Pemerintah Provinsi Bali, Ditlantas Polda Jawa Timur, dan Ditlantas Polda Bali.

    Meski begitu, pihaknya tetap akan memberikan kemudahan bagi masyarakat yang akan keluar dari Bali.

    “Tetapi masyarakat yang akan keluar Bali juga akan kita beri fasilitas, karena kita harus menghormati Hari Raya Nyepi,” ujar Agus.

    Agus juga menambahkan, perayaan Nyepi tahun ini menjadi perhatian khusus karena waktunya berdekatan dengan Hari Raya Idulfitri, di mana masyarakat juga melakukan perjalanan mudik dalam jumlah besar.

     

     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’4′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Komdigi Umumkan Penurunan Tarif Telekomunikasi 50 Persen Saat Lebaran 2025

    Komdigi Umumkan Penurunan Tarif Telekomunikasi 50 Persen Saat Lebaran 2025

    Komdigi Umumkan Penurunan Tarif Telekomunikasi 50 Persen Saat Lebaran 2025
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan
    operator seluler
    memberikan diskon tarif telekomunikasi hingga 50 persen selama periode libur Lebaran dan
    Nyepi
    2025.
    “Sudah disepakati, ditambahkan dengan penurunan tarif hingga 50 persen dari para operator seluler,” kata Meutya di Kantor Kementeria
    Komdigi
    , Selasa (25/3/2025).
    Sementara itu, Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Komdigi, Wayan Toni mengatakan bahwa pihaknya memprediksi trafik komunikasi akan mengalami lonjakan hingga 20 persen selama periode Idul Fitri dan Nyepi dibandingkan dengan hari biasa.
    “Tahun ini, perayaan Idul Fitri beriringan dengan Hari Raya Nyepi dan diperkirakan akan mendorong kelonjangan trafik komunikasi hingga 20 persen dibandingkan harian biasa,” kata Wayan.
    Dia menyatakan bahwa momen libur panjang ini akan meningkatkan mobilitas masyarakat yang berimbas pada kenaikan penggunaan layanan komunikasi.
    “Kualitas layanan komunikasi yang optimal, stabil, dan andal menjadi perhatian utama kami,” ujar Wayan.
    “Oleh karena itu, kami telah menyiapkan berbagai langkah strategis untuk memastikan jaringan tetap berjalan dengan baik,” ujarnya lagi.
    Direktur Utama Telkomsel, Nugroho, menyebut bahwa meski baru diumumkan tiga hari lalu, penurunan tarif hingga 50 persen belum menunjukkan dampak signifikan dalam peningkatan pembelian paket data seluler.
    “Biasanya lonjakan tertinggi akan terjadi pada minggu depan, menjelang hari H Lebaran. Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, peningkatan trafik bisa mencapai hampir dua kali lipat dari hari biasa,” kata Nugroho.
    Sementara itu, Chief Legal Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Reski Damayanti, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan infrastruktur untuk menghadapi kenaikan trafik yang diperkirakan mencapai 15 persen.
    “Mungkin kalau dari Indosat, kami paketnya memang sudah dikeluarkan ya, dan biasanya
    historical
    peningkatan
    traffic book
    terjadi itu sekitar hampir 15 persen,” ujar Reski.
    “Jadi nanti kita bisa lihat rata-rata sekitar 15 persen akan ada peningkatan
    traffic
    dan kami sudah menyiapkan juga segala infrastrukturnya sehingga yang unik dan semua yang berkomunikasi selama masalah lingkungan lebaran ini bisa insya Allah lancar dan nyaman,” katanya lagi.
    Meski saat ini belum terjadi lonjakan trafik yang signifikan, operator memprediksi bahwa peningkatan akan terjadi dalam beberapa hari ke depan, terutama menjelang malam takbiran dan Hari Raya Idul Fitri 2025.
    “Belum ada peningkatan signifikan tapi bisa akan sesuai dengan peningkatan tarif
    traffic
    jadi pastinya nanti juga akan ada peningkatan,” ujar Reski.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jelang Penutupan Nyepi, Pemudik di Pelabuhan Gilimanuk Meningkat 53 Persen

    Jelang Penutupan Nyepi, Pemudik di Pelabuhan Gilimanuk Meningkat 53 Persen

    JEMBRANA – PT. ASDP Indonesia Ferry mencatat jumlah pemudik dari Bali menuju ke Jawa yang lewat Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana tercatat sudah meningkat 53 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.

    “Jumlah pemudik meningkat 53 persen dibanding tahun sebelumnya,” kata Manajer PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang Ryan Dewangga saat menerima kunjungan Kapolda Bali Irjen Daniel Adityajaya di Gilimanuk, Senin, 24 Maret.

    Hingga hari ini, tercatat 54.000 orang sudah menyeberang ke Ketapang Jawa Timur melalui Pelabuhan Gilimanuk, Bali.

    Pihaknya memprediksi arus puncak mudik akan terjadi pada 26-27 Maret yang menjelang Hari Raya Nyepi.

    Dia berharap, kenaikan jumlah pemudik pada hari yang sama pada tahun ini dibanding tahun lalu bisa menjadi indikator jika pemudik berangkat lebih awal.

    “Hal ini baik karena dengan pemudik datang mengalir bertahap ke Gilimanuk bisa mengurangi antrian,” katanya.

    Menurut dia, melihat kondisi di lapangan, imbauan Polda Bali agar masyarakat berangkat mudik lebih awal tampaknya efektif.

    Kapolda Bali yang didampingi sejumlah pejabat utama Polda Bali mengatakan sebagai bagian dari delapan Polda prioritas dalam arus mudik pihaknya terus mengantisipasi berbagai kendala agar mudik berjalan lancar.

    “Selain arus lalu lintas pemudik, kami juga memantau dan memperhatikan prakiraan cuaca dari BMKG. Kondisi cuaca saat ini juga menjadi faktor utama keamanan pemudik,” katanya.

    Sinergi semua pihak, katanya, menjadi kunci arus mudik berjalan lancar tanpa gangguan.

    Selama di Gilimanuk selain menerima pemaparan dari Kapolres Jembrana Ajun Komisaris Besar (AKBP) Endang Tri Purwanto terkait pengamanan, dia juga mengunjungi Pos Pelayanan di Terminal Kargo Gilimanuk serta Pos Terpadu Idul Fitri di gedung VIP ASDP Gilimanuk.

    Dalam pemaparannya, Tri Purwanto menjelaskan rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi lonjakan pemudik.

    Dalam berbagai kesempatan dia juga mengimbau pemudik untuk memperhatikan jam keberangkatan hingga tiba di Gilimanuk agar tidak terjadi antrian panjang.

    “Pantauan kami saat siang hingga sore hari arus kendaraan di Pelabuhan Gilimanuk lancar. Hal ini bisa menjadi acuan pemudik untuk berangkat,” katanya.

    Kendaraan pemudik biasanya ramai berdatangan saat malam hingga dinihari sehingga menimbulkan antrean hingga keluar pelabuhan.

  • Harga cabai rawit di Bali tembus Rp130 ribu jelang Nyepi dan Lebaran

    Harga cabai rawit di Bali tembus Rp130 ribu jelang Nyepi dan Lebaran

    Sejumlah konsumen membeli kebutuhan pokok di Pasar Bendul, Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali, Senin (24/3/2025). ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna

    Harga cabai rawit di Bali tembus Rp130 ribu jelang Nyepi dan Lebaran
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 24 Maret 2025 – 10:23 WIB

    Elshinta.com – Harga cabai rawit merah di sejumlah pasar di Provinsi Bali menembus kisaran Rp120 ribu hingga Rp130 ribu per kilogram menjelang Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri 2025.

    “Harganya masih belum stabil,” kata pedagang bahan pokok Pasar Bendul Nyoman Murni di Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali, Senin.

    Ia menjelaskan kenaikan harga cabai rawit itu terjadi sejak sekitar tiga minggu lalu dari harga rata-rata sebelumnya mencapai Rp60 ribu per kilogram. Pedagang lainnya, Nyoman Febri juga mengungkapkan harga cabai rawit yang tergolong tinggi diperkirakan karena faktor cuaca dan permintaan yang meningkat menjelang hari besar keagamaan itu.

    “Konsumen biasanya mengurangi pembelian misalnya cuma setengah kilogram atau seperempat saja karena harganya naik,” ucapnya.

    Sedangkan, pedagang Wayan Rusmini juga mengungkapkan kenaikan harga cabai rawit selain karena permintaan tinggi juga sebagian pasokan disuplai dari Pulau Jawa. Pada pekan ini sudah memasuki musim mudik Lebaran.

    Hingga saat ini belum ada penurunan harga ke situasi normal sebelumnya. Sementara itu, berdasarkan pantauan harga melalui Sistem Informasi Pangan Strategis (Sigapura) Bali di 60 pasar di Pulau Dewata, harga cabai rawit merah juga tidak jauh berbeda.

    Di Kabupaten Gianyar yakni di Pasar Tegallalang harganya mencapai Rp130 ribu per kilogram, meningkat dibandingkan Senin (17/3/2025) yang sudah tergolong tinggi mencapai Rp110 ribu. Sedangkan, di Pasar Payangan dan Pasar Ubud mencapai Rp120 ribu per kilogram.

    Di Kabupaten Tabanan harga cabai rawit merah per kilogram mencapai kisaran Rp120 ribu di Pasar Tabanan, Pasar Marga dan Pasar Kerambitan. Begitu juga di Pasar Amlapura Timur dan Pasar Ulakan di Kabupaten Karangasem mencapai Rp120 ribu per kilogram.

    Selain cabai rawit merah, harga bawang merah juga naik mencapai kisaran Rp45 ribu per kilogram di Pasar Kuta II, dan Pasar Petang di Kabupaten Badung. Sedangkan, di Kota Denpasar harga bawang merah mencapai kisaran Rp40 ribu di Pasar Kreneng, Pasar Ketapian dan Pasar Agung Peninjoan.

    Sementara itu, Pemerintah Provinsi Bali mengadakan pasar murah salah satunya di Kantor Desa Patas, Gerokgak, Kabupaten Buleleng pada Senin ini. Ketua Tim Pengendalian Harga Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bali Sri Udayani menjelaskan menjelang Hari Raya Galungan yang jatuh pada April 2025, pihaknya juga mengadakan pasar murah rencananya di Kabupaten Bangli dan Karangasem.

    Sebelumnya, Pemerintah Kota Denpasar melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Denpasar juga menebar pasar murah di sejumlah titik pada 10-20 Maret 2025 menjelang Nyepi dan Lebaran.

    Sumber : Antara

  • Komdigi Siap Matikan Internet di Bali saat Nyepi 2025 – Page 3

    Komdigi Siap Matikan Internet di Bali saat Nyepi 2025 – Page 3

    Penangguhan sementara layanan telekomunikasi dan penyiaran televisi dan radio pada Hari Raya Nyepi bertujuan untuk menghormati umat Hindu yang menjalankan ibadah agama mereka di pulau tersebut.

    Pada Hari Raya Nyepi, umat Hindu di Bali menjalankan Catur Brata Penyepian, yang melibatkan empat pantangan yang dilakukan selama 24 jam: Amati Geni (tidak menyalakan api), Amati Karya (tidak bekerja), Amati Lelungan (tidak bepergian), dan Amati Lelanguan (tidak menghibur diri). 

    Upacara Jelang Hari Raya Nyepi

    Menjelang Hari Raya Nyepi, pada 28 Maret, upacara keagamaan seperti taur kesanga, pengerupukan, dan parade ogoh-ogoh akan diadakan di kabupaten dan kota di seluruh Bali.

  • Ribuan Wisatawan Diprediksi Padati Banyuwangi Selama Libur Lebaran

    Ribuan Wisatawan Diprediksi Padati Banyuwangi Selama Libur Lebaran

    Liputan6.com, Banyuwangi Masa libur lebaran tahun ini cukup panjang yakni selama dua pekan, dimulai 21 Maret sejak masa libur sekolah hingga 8 April 2025. Ditambah lagi bersamaan dengan Hari Raya Nyepi, sehingga Banyuwangi diprediksi akan menjadi jujugan wisatawan. Sekitar 400 hingga 500 ribu orang diperkirakan akan datang ke Banyuwangi, baik mereka yang mudik maupun yang hendak liburan ke Banyuwangi. 

    Untuk itu Banyuwangi mengerahkan 674 personel gabungan untuk pengamanan dan pelayanan, yang berasal dari berbagai unsur mulai Polresta Banyuwangi, KODIM 0825, Pangkalan AL Banyuwangi, Pemkab Banyuwangi, dan unsur lainnya.

    “Ratusan personel tersebut akan diterjunkan untuk mengamankan 227 obyek vital di sejumlah titik, seperti masjid, pusat perbelanjaan, tempat wisata, terminal, bandara, stasiun, dan pelabuhan,” kata Wakil Bupati Banyuwangi Mujiono, saat memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat 2025, di Halaman Mapolresta Banyuwangi, Kamis (20/3/2025).

    Mujiono mengatakan diprediksi 400-500 ribu orang yang akan datang ke Banyuwangi saat lebaran, mengingat libur panjang hingga 2 minggu. Mujiono memastikan Pemkab Banyuwangi siap menyambut para wisatawan. Sebanyak 45 puskesmas dan dua rumah sakit daerah disiagakan untuk memberikan layanan kesehatan bagi pemudik dan wisatawan. 

    Mujiono juga meminta kepada para pelaku wisata seperti penginapan dan penyedia akomodasi, mulai hotel, homestay, pengelola destinasi wisata, dan lainnya untuk memberikan pelayanan yang terbaik. “Agar semua pihak bersama-sama berupaya untuk membuat kondisi Lebaran di Banyuwangi menjadi nyaman dan aman. Selain itu kami telah menyiapkan berbagai atraksi budaya untuk menyambut para wisatawan yang datang ke Banyuwangi. Kami juga minta hotel juga menyediakan atraksi wisata di tempat masing-masing,” tambahnya.

  • Libur Nyepi dan Lebaran 2025, Layanan Operasional Perbankan Berjalan Terbatas – Halaman all

    Libur Nyepi dan Lebaran 2025, Layanan Operasional Perbankan Berjalan Terbatas – Halaman all

    Libur Nyepi dan Lebaran 2025, Layanan Operasional Perbankan Berjalan Terbatas

     

    Seno Tri Sulistiyono/Tribunnews.com

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sejumlah perbankan menerapkan layanan operasional terbatas pada momen masa libur Lebaran kali ini.

    Satu di antaranya adalah PT Bank Negara Indonesia (BNI) yang menerapkan layanan operasional terbatas tersebut pada libur Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947 dan Idul Fitri 1446 Hijriyah.

    Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengungkapkan, pada periode Lebaran dan Nyepi 2025, pihak BNI akan melaksanakan operasional terbatas pada 28 Maret hingga 7 April 2025 mulai pukul 09.00-12.00 waktu setempat. 

    “Terdapat 86 KC/KCP dan 16 O-Branch BNI menerapkan layanan operasional terbatas sesuai tanggal yang telah ditetapkan agar bisa melayani nasabah selama libur Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri 2025,” kata Okki dikutip Minggu (23/3/2025).

    Sebanyak 36 outlet beroperasi terbatas pada 28 Maret 2025 diantaranya KC Malang dan KCP Jembatan Ampera Palembang. Sedangkan pada 1 April ada 18 outlet salah satunya KC Kediri dan KCP Gajah Mada. 

    Sementara itu, sebanyak 40 outlet beroperasi terbatas pada 4 April 2025 dan pada 7 April terdapat 24 outlet diantaranya KC Purwokerto dan Malang. 

    Okki menambahkan, Layanan O-Branch atau Mobil Gerak BNI juga beroperasi di sejumlah titik arus mudik seperti Tol Keramasan Musi Palembang, Exit Tol Cirebon, Rest Area Madiun 626 dan 597, dan Rest Area 844 Jalur B Probolinggo. 

    O-Branch BNI juga hadir di lokasi strategis arus mudik seperti Terminal Giri Mas Mataram, Pelabuhan Ketapang, dan area UPPKB Cekik Gilimanuk. 

    “Kami berharap dengan adanya operasional terbatas kantor cabang BNI dan layanan O-Branch, serta semua kanal digital BNI, kebutuhan perbankan nasabah dapat tetap terpenuhi di tengah libur panjang Nyepi dan Lebaran tahun ini,” tutur Okki.

     

  • Awas Neraka Macet! Jangan Berangkat Mudik dan Balik di Tanggal Ini

    Awas Neraka Macet! Jangan Berangkat Mudik dan Balik di Tanggal Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Momen Lebaran bagi sebagian orang merupakan momen untuk kembali ke kampung halaman bertemu dengan keluarga. Pada Lebaran tahun 2025 diprediksi akan jatuh pada tanggal 31 Maret/1 April 2025.

    Artinya, musim libur dan mudik Lebaran sebentar lagi tiba. Apalagi, pemerintah telah menetapkan libur siswa sekolah dalam rangka Hari Raya Nyepi dan Hari Raya Idul Fitri tahun 2025 ini mulai tanggal 21 Maret.

    Untuk itu, Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) termasuk Jasa Marga pun sudah mulai mewanti-wanti masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik di musim libur Lebaran 2025.

    Jasa Marga memprediksi ada beberapa waktu favorit atau pilihan banyak orang yang biasa digunakan pemudik saat libur Lebaran. Karenanya waktu ini sebaiknya dihindari, dengan begitu tidak terjebak dalam kemacetan arus lalu lintas.

    “Waktu yang menjadi favorit ketika berangkat bagi pemudik pertama habis sahur dulu, kemudian baru habis maghrib,” kata Operation and Maintenance Management Group Head Jasa Marga Atika Dara Prahita di kantornya, dikutip Minggu (23/3/2025).

    Foto: Kendaraan terjebak kemacetan di KM 48 Tol Jakarta-Cikampek (Japek), Jawa Barat, Senin (15/4/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
    Kendaraan terjebak kemacetan di KM 48 Tol Jakarta-Cikampek (Japek), Jawa Barat, Senin (15/4/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

    Hal itu berbeda dengan waktu keberangkatan ketika arus balik dari kampung halaman atau tempat liburan ke Jabodetabek.

    “Arus balik lebih sore lagi. Katakan dari Bandung habis checkout hotel langsung pulang, jadi sore, lalu dari Semarang juga sama sekitar dari siang,” kata Atika.

    Dia pun mengimbau masyarakat untuk mudik di waktu-waktu senggang, termasuk di awal sebelum puncak arus mudik yang diperkirakan beberapa hari sebelum Lebaran.

    “Dimulai H-6 udah ada kepadatan Jakarta-Cikampek,” sebut Atika.

    Sebelumnya Kapolri Listyo Sigit Prabowo memprediksi puncak arus mudik Lebaran tahun ini akan terjadi pada 28-30 Maret 2025. Sementara arus balik terjadi pada 5-7 April 2025.

    “Oleh karena itu, kita melaksanakan rencana kegiatan Operasi Ketupat yang dibagi menjadi dua versi, untuk operasi di wilayah mulai dari Lampung sampai Bali, itu akan dilaksanakan 17 hari. Sedangkan untuk 28 Polda yang lain akan dilaksanakan 14 hari,” ujar Listyo.

    (wur)

  • Kapan Lebaran 2025? Ini Versi Pemerintah, NU, dan Muhammadiyah

    Kapan Lebaran 2025? Ini Versi Pemerintah, NU, dan Muhammadiyah

    Jakarta, Beritasatu.com – Hari raya Idulfitri atau Lebaran 2025 menjadi momen yang dinanti oleh umat Islam di Indonesia karena menandai akhir bulan Ramadan dan perayaan kemenangan setelah menjalani ibadah puasa selama satu bulan.

    Penentuan 1 Syawal 1446 H dilakukan dengan berbagai metode astronomi, yakni hisab dan rukyat, yang digunakan oleh pemerintah, Nahdlatul Ulama (NU), serta Muhammadiyah.

    Hisab merupakan metode perhitungan secara matematis dan astronomi untuk menentukan posisi hilal, sedangkan rukyat dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap keberadaan hilal di langit saat matahari terbenam.

    Setiap tahun, perbedaan metode ini sering kali memunculkan kemungkinan perbedaan penetapan tanggal Lebaran. Namun, pada 2025, ada potensi perayaan Idulfitri dilakukan secara serentak oleh pemerintah, NU, dan Muhammadiyah.

    Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai jadwal Lebaran 2025 menurut ketiga pihak tersebut.

    Lebaran 2025 Versi Pemerintah

    Berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia yang diterbitkan oleh Kementerian Agama, 1 Syawal 1446 H diperkirakan jatuh pada Senin (31/3/2025). Namun, kepastian resmi baru akan ditetapkan setelah sidang isbat yang akan digelar pada Sabtu (29/3/2025).

    Menteri Agama Nasaruddin Umar menyatakan bahwa ada kemungkinan Lebaran dirayakan secara serentak oleh pemerintah, NU, dan Muhammadiyah. Hal ini didasarkan pada kondisi objektif astronomi, di mana hilal masih berada di bawah ufuk saat Matahari terbenam, dengan ketinggian minus tiga derajat dan elongasi yang belum memenuhi standar visibilitas.

    Dalam sidang isbat nanti, Kementerian Agama akan mengonfirmasi data hisab dengan metode rukyat. Pengamatan hilal dilakukan di 33 titik di seluruh Indonesia, kecuali Bali yang tengah memperingati hari raya Nyepi. Jika hilal tidak terlihat, maka bulan Ramadan akan digenapkan menjadi 30 hari, sehingga Idulfitri dipastikan jatuh pada Senin (31/3/2025).

    Lebaran 2025 Versi NU

    Nahdlatul Ulama (NU) hingga saat ini belum menetapkan tanggal resmi Idulfitri 2025. NU menggunakan metode rukyat, yakni dengan mengamati hilal saat matahari terbenam pada akhir bulan Ramadan. Jika hilal terlihat, maka 1 Syawal dimulai pada keesokan harinya. Namun, apabila hilal tidak tampak, maka Ramadan disempurnakan menjadi 30 hari.

    Pada tahun-tahun sebelumnya, hasil rukyat NU umumnya selaras dengan keputusan pemerintah. Oleh karena itu, ada kemungkinan besar bahwa Lebaran 2025 juga akan bertepatan dengan Senin (31/3/2025).

    Lebaran 2025 Versi Muhammadiyah

    Berdasarkan Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2025, Muhammadiyah menetapkan 1 Syawal 1446 H jatuh pada Senin (31/3/2025). Penetapan ini menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal, yang mengacu pada posisi bulan saat Matahari terbenam.

    Perhitungan hisab Muhammadiyah menunjukkan bahwa ijtimak terjadi pada Sabtu (29/3/2025), pukul 17.59 WIB. Namun, karena hilal masih berada di bawah ufuk di seluruh wilayah Indonesia, maka bulan Ramadan disempurnakan menjadi 30 hari. Dengan demikian, umat Islam yang mengikuti ketetapan Muhammadiyah akan merayakan Idulfitri pada Senin (31/3/2025).

    Kapan Sidang Isbat Idulfitri 1446 H/2025?

    Kementerian Agama berencana menggelar sidang isbat pada Sabtu (29/3/2025), untuk menetapkan hari raya Idulfitri 1 Syawal 1446 Hijriah. Menteri Agama Nasaruddin Umar menyatakan bahwa ada peluang besar Lebaran akan jatuh pada Senin (31/3/2025), dan berpotensi dirayakan secara bersamaan oleh pemerintah, Nahdlatul Ulama (NU), serta Muhammadiyah.

    Berdasarkan perhitungan dan metode yang digunakan oleh pemerintah, NU, dan Muhammadiyah, terdapat potensi besar bahwa Idulfitri atau Lebaran 2025 akan dirayakan secara serentak pada Senin (31/3/2025). Namun, kepastian akhirnya tetap menunggu hasil sidang isbat yang akan digelar pada Sabtu (29/3/2025).

  • Umat Hindu Jabodetabek gelar Upacara Melasti di Pura Segara Cilincing

    Umat Hindu Jabodetabek gelar Upacara Melasti di Pura Segara Cilincing

    Jakarta (ANTARA) – Ribuan umat Hindu se-Jabodetabek melaksanakan upacara Melasti sebagai rangkaian Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947 di Pura Segara Jakarta Raya, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Minggu.

    “Sebelum upacara Melasti, umat Hindu melakukan pengambilan air suci di pesisir Cilincing, Jakarta Utara,” kata Pecalang (petugas keamanan) I Putu Widiyono di Jakarta, Minggu.

    Ia mengatakan usai melakukan pengambilan air suci, pada pukul 14.24 WIB ribuan umat Hindu melakukan persembahyangan Melasti dengan khidmat yang dipimpin oleh Ide Pedande Istri Buruan Lor dari Griya Halim.

    Widiyono mengatakan usai melakukan persembahyangan kemudian Pinandite atau Jero Mangku melakukan percikan air kepada seluruh umat yang melakukan ibadah.

    “Usai memanjatkan doa Jero Mangku akan melakukan pemercikan air suci kepada jemaat, ” ujarnya.

    Widiyono menjelaskan upacara Melasti kali ini diikuti secara Nasional oleh ribuan umat Hindu yang berada di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi).

    “Kali ini Melasti di pusatkan di Pura Segara secara nasional baik yang dari Bekasi, Tangerang, Depok, Bogor, datang ke sini, ” kata dia.

    Upacara Melasti adalah salah satu ritual untuk menyucikan diri dan membersihkan alam dari energi negatif. Kegiatan itu dalam menyambut Hari Raya Suci Nyepi.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025