Event: Hari Pancasila

  • Presiden Prabowo Ingatkan Pejabat, Jangan Anggap Negara Bisa Ditipu

    Presiden Prabowo Ingatkan Pejabat, Jangan Anggap Negara Bisa Ditipu

    JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto dengan tegas ingatkan para pejabat pemerintah agar tidak coba-coba mempermainkan atau menipu bangsa sendiri. Hal tersebut disampaikan Presiden Prabowo dalam pidato peringatan Hari Lahir Pancasila, di Gedung Pancasila, Jakarta, Senin, 2 Juni. Dalam pidatonya tersebut, Presiden Prabowo Subianto juga tegaskan tak akan segan menyingkirkan orang-orang yang tidak setia pada NKRI dan tidak patuh hukum.

  • VIDEO: Momen Prabowo dan Megawati Ngobrol usai Upacara Hari Lahir Pancasila

    VIDEO: Momen Prabowo dan Megawati Ngobrol usai Upacara Hari Lahir Pancasila

    VIDEO: Momen Prabowo dan Megawati Ngobrol usai Upacara Hari Lahir Pancasila

  • Golkar nilai pertemuan Prabowo-Megawati rawat hubungan baik

    Golkar nilai pertemuan Prabowo-Megawati rawat hubungan baik

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Golkar nilai pertemuan Prabowo-Megawati rawat hubungan baik
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 02 Juni 2025 – 19:56 WIB

    Elshinta.com – Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Golkar Muhammad Sarmuji menilai pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden Ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri merupakan upaya merawat hubungan baik.

    Menurut dia, pertemuan antara sesama tokoh yang pernah menjadi Presiden adalah hal yang bagus untuk dilakukan. Terlebih lagi, pertemuan itu terjadi dalam acara peringatan yang sangat penting.

    “Bagus dong. Selain ini adalah peringatan penting,” kata Sarmuji saat dihubungi di Jakarta, Senin.

    Dia pun berharap pertemuan Prabowo dan Megawati bisa kembali terjadi dengan kehadiran Presiden terdahulu lainnya, yakni Presiden Ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo.

    “Kalau itu terjadi Indonesia jadi tambah asrep (sejuk),” kata Ketua Fraksi Golkar DPR RI itu.

    Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri turut hadir dalam Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila, Jakarta, Senin, yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto.

    Megawati berbaris diapit oleh Presiden Prabowo dan Wapres Gibran sebelum Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila dimulai.

    Saat acara hendak dimulai, Presiden Prabowo yang bertindak sebagai Inspektur Upacara mendapat laporan dari Komandan Upacara Kolonel Marinir Achmad Hadi Al-Hasny.

    Sumber : Antara

  • Hari Lahir Pancasila, Kapolres Pamekasan: Momentum Teguhkan Komitmen Terhadap Nilai Luhur Bangsa

    Hari Lahir Pancasila, Kapolres Pamekasan: Momentum Teguhkan Komitmen Terhadap Nilai Luhur Bangsa

    Pamekasan (beritajatim.com) – Peringatan Hari Lahir Pancasila dinilai sebagai momentum bagi setiap warga negara, agar kembali meneguhkan komitmen terhadap nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.

    Hal tersebut disampaikan Kapolres Pamekasan, AKBP Hendra Eko Triyulianto disela upacara memperingati Hari Lahir Pancasila di Lapangan Nagara Bhakti Kompleks Mandhapa Aghung Ronggosukowati, Jl Pamong Praja Nomor 1 Pamekasan, Senin (2/6/2025).

    “Upacara peringatan hari lahir Pancasila ini dilaksanakan dalam rangka memperingati pidato Presiden Sukarno pada 1 Juni 1945, sekaligus menandai lahirnya Pancasila sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata AKBP Hendra Eko Triyulianto.

    Dalam kesempatan tersebut, pihaknya menilai jika Pancasila sebagai fondasi penting dalam pembangunan bangsa. “Pancasila adalah rumah besar seluruh rakyat Indonesia, Pancasila menyatukan keberagaman suku, agama, ras, dan budaya,” ungkapnya.

    “Momentum Hari Lahir Pancasila ini mengingatkan kita semua untuk kembali meneguhkan komitmen terhadap nilai-nilai luhur bangsa, sekaligus memperkukuh Pancasila sebagai ideologi bangsa,” tegasnya.

    Selain itu, pihaknya juga menyampaikan jika Pancasila bukan sekedar dasar negara, tetapi juga menjadi panduan moral dalam menghadapi tantangan globalisasi, digitalisasi, dan ancaman ideologi transnasional seperti radikalisme dan intoleransi.

    “Nilai-nilai Pancasila harus diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tugas sebagai aparat negara maupun dalam bermasyarakat. Semoga momentum ini dapat memperkuat kesadaran nasional dan meningkatkan komitmen menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, khususnya bagi masyarakat Indonesia,” jelasnya.

    Tidak hanya itu, pihaknya juga mengingatkan seluruh elemen masyarakat khususnya di lingkungan korp Bhayangkara, agar selalu komitmen menjaga dan menjalankan nilai-nilai Pancasila.

    “Upacara ini sekaligus menjadi momen reflektif bagi seluruh rakyat Indonesia, khususnya personel Polres Pamekasan, untuk terus menjaga semangat kebangsaan dan meningkatkan peran aktif dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” pungkasnya. [pin/ian]

  • Pelajar-Tokoh Agama di Tangsel Deklarasikan Janji untuk Amalkan Pancasila

    Pelajar-Tokoh Agama di Tangsel Deklarasikan Janji untuk Amalkan Pancasila

    Jakarta

    Berbagai unsur pelajar, mahasiswa, pemuda, organisasi, dan tokoh agama mendeklarasikan janji untuk terus membumikan ideologi Pancasila. Kegiatan yang digagas Yayasan Rumah Anak Pancasila ini mendorong seluruh elemen bangsa memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila kepada anak-anak.

    Deklarasi yang dilakukan usai upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Kecamatan Pondok Arena, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Minggu (1/6) kemarin ini dipimpin Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan.

    Pilar membubuhkan tanda tangan, kemudian diikuti perwakilan legislatif, TNI, Polri, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda lintas organisasi, mahasiswa, relawan, guru, hingga para pelajar.

    Mereka menyatakan siap untuk terus menyosialisasikan dan mengamalkan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

    “Masa depan ada di tangan kita, tidak ada jalan lain selain memastikan Pancasila menjadi denyut pembangunan. Terus memperkuat gotong royong, menjaga perbedaan dan persatuan,” ujar Pilar dalam keterangan tertulis, Senin (2/6/2025).

    Ia mengaku bangga, sejumlah anak juga hadir kemudian membacakan komitmen untuk mempelajari dan mengamalkan segala kandungan Pancasila.

    Pilar menyampaikan bangga dan terima kasih kepada Yayasan Rumah Anak Pancasila. Menurutnya, yayasan ini telah mampu menggerakan para tokoh hingga pelajar lintas agama untuk menggelar acara pada peringatan Hari Lahir Pancasila.

    “Bahkan mampu menggugah kesadaran dan keberanian anak-anak untuk bisa tampil. Untuk terus belajar memahami pancasila. Ada keterlibatan organisasi pemuda juga. Ini luar biasa dan menginspirasi,” ujarnya

    (anl/ega)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Said Abdullah: Prabowo dan Megawati Terhubung secara Batiniah

    Said Abdullah: Prabowo dan Megawati Terhubung secara Batiniah

    Jakarta, Beritasatu.com – Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Said Abdullah, menyatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri memiliki hubungan yang tersambung secara batiniah. Hal itu ia ungkapkan seusai keduanya bertemu dalam upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila, Jakarta Pusat, Senin (2/6/2025).

    Menurut Said, Prabowo dan Megawati memiliki karakteristik serupa, yakni pribadi yang menjunjung tinggi jiwa nasionalis.

    “Dan sebagai tokoh yang sama-sama nasionalistis, Ibu Mega dan Presiden Prabowo tentu tersambung secara batiniah, terutama atas panggilan sejarah, dan kebutuhan masa depan Indonesia,” kata Said saat dihubungi, Senin (2/6/2025).

    Ia menyebut bahwa pertemuan keduanya bukan sekadar agenda formal kenegaraan, tetapi juga memiliki makna historis yang mendalam.

    “Hal-hal seperti ini hanya bisa dimaknai dan dipahami oleh mereka yang memang sudah zuhud dalam berbangsa dan bernegara,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Said menjelaskan bahwa hubungan Prabowo dan Megawati sudah lama terjalin secara harmonis. Ia bahkan mengenang momen saat keduanya bertemu di kediaman Megawati di Teuku Umar beberapa waktu lalu, sebagai bentuk kedewasaan dan kenegarawanan kedua tokoh nasional tersebut.

    “Kita patut junjung tinggi jiwa penghormatan yang diberikan oleh Presiden Prabowo kepada tokoh-tokoh bangsa,” katanya.

    Pertemuan antara Prabowo dan Megawati dalam peringatan Hari Lahir Pancasila juga dihadiri oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Ini menjadi momen pertemuan pertama antara Gibran dan Megawati sejak Pemilihan Presiden 2024.

    Momen ini menegaskan pentingnya semangat persatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, melampaui perbedaan politik demi kepentingan bersama rakyat Indonesia.

  • Berhadapan dengan Try Sutrisno, Gibran Tampak Canggung, Gegara Pak Try Dukung Pencopotan Gibran Jadi Wapres?

    Berhadapan dengan Try Sutrisno, Gibran Tampak Canggung, Gegara Pak Try Dukung Pencopotan Gibran Jadi Wapres?

    GELORA.CO –  Jenderal (Purn) Try Sutrisno diundang Presiden Prabowo, untuk hadiri peringatan Hari Lahir Pancasila, 1 Juni, pada Minggu (1/6) di Istana.

    Sebelum upacara, Try Sutrisno dan para undangan lainnya ikut makan bersama.

    Tampak hadir selain Try Sutrisno dan Ketum PDI Perjuangan Megawati yang duduk persis bersebelahan dengannya.

    Sebelum mempersilahkan Try duduk untuk jamuan pagi, Presiden Prabowo menghampiri Try dan Megawati dan memberi salam hormat kepada keduanya.

    Posisi Try dan Megawati berhadapan langsung dengan Presiden Prabowo saat akan memulai jamuan pagi.

    Terdengar suara Prabowo menegur Megawati, “Ibu kurus bu, waduh luar biasa. Ibu kurus,” kata Prabowo.

    Megawati pun terdengar menyambut obrolan Prabowo dengan santai, suasana terlihat santai, hanya beberapa orang saja yang duduk menghadiri jamuan pagi.

    Menurut Prabowo dirinya biasa ngopi di pagi hari.

    Wapres Gibran tampak duduk di sebelah Prabowo dan hanya terdiam saja, menikmati suasana.

    Di acara jamuan inilah ada momen yang bikin canggung alias kikuk.

    Ya usai jamuan pagi dan mengobrol sebentar, mereka pun siap-siap beranjak untuk melanjutkan acara berikutnya yaitu upacara.

    Terlihat dari postingan video X Dumdum, dikutip pada Senin (2/6), saat itu dengan perlahan Try Sutrisno bangkit dari tempat duduknya.

    Bersebelahan duduk dengan Ketum PDI Perjuangan Megawati, keduanya kompak mengenakan baju berwarna putih.

    Saat itu Prabowo mempersilahkan Try Sutrisno untuk berjalan lebih dulu, sembari memberi hormat kepada Try.

    Nah di situlah nampak momen Gibran terlihat canggung saat berhadapan dengan Try Sutrisno.

    Suasana yang nampak canggung untuk Gibran karena sebelumnya Jenderal (Purn) Try Sutrisno termasuk salah satu jenderal yang mendukung pencopotan Gibran.

    Melihat tayangan video ini pun netizen pun saling berkomentar.

    Akun X Rfadlis, “Parah Pak Prabowo ini kenapa sengaja ngajak anak malin kundang.”

    Akun X putra mataram, “beban moral seumur hiduppppp…”

    Akun X Bambsu,” Karena tidak mampu bertanggungjawab makanya dia merasa canggung. Berdekatan dengan tokoh yang dikhianati, yang paling berat bayang2 pemasgulan.” ***

  • Kopdes/ Kel Merah Putih sebagai perwujudan ekonomi Pancasila

    Kopdes/ Kel Merah Putih sebagai perwujudan ekonomi Pancasila

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Menkop Budi Arie: Kopdes/ Kel Merah Putih sebagai perwujudan ekonomi Pancasila
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 02 Juni 2025 – 12:58 WIB

    Elshinta.com – Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menyatakan bahwa pemerintah sangat serius untuk memastikan kehidupan rakyat Indonesia dapat lebih sejahtera dan kebutuhan dasar setiap warga negara Indonesia dapat terpenuhi dengan baik. Salah satu gagasan yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto yaitu Pembentukan 80.000 unit Koperasi Desa/ Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih. 

    Menkop Budi Arie menilai bahwa Koperasi menjadi satu-satunya perwujudan dari ekonomi konstitusi karena semangat pembangunan ekonomi yang dilakukan koperasi sesuai dengan asas Pancasila yaitu kegotong-royongan dan kebersamaan. Sehingga menjadi sebuah keniscayaan bagi pemerintah untuk kembali menegakkan ekonomi konstitusi ini melalui program Kopdes/ Kel Merah Putih agar keadilan ekonomi dapat dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia.

    “Keadilan sosial, sebagaimana termaktub dalam sila kelima, harus menjadi orientasi utama sehingga UMKM, ekonomi kerakyatan dan koperasi harus terus diberdayakan agar tidak ada warga yang tertinggal dalam kemajuan bangsa,” kata Menkop Budi Arie dalam Pidato Peringatan Hari Lahir Pancasila di Jakarta, Senin (2/6).

    Menkop Budi Arie kembali menegaskan bahwa Kopdes/ Kel Merah Putih menjadi alat perjuangan bagi pemerintah untuk melawan pihak-pihak yang merenggut kesejahteraan masyarakat terutama di desa seperti tengkulak, rentenir dan pinjaman online.  Melalui koperasi ini hasil-hasil pembangunan dan kemajuan ekonomi di desa akan didistribusikan secara adil dan merata sehingga tidak lagi tersentralisasi pada segelintir elite sejalan dengan nilai-nilai Pancasila.

    “Kita perlu memastikan bahwa pembangunan tidak hanya dinikmati oleh segelintir orang, tetapi menjadi berkah bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujar Menkop Budi Arie.

    Menkop Budi Arie mengajak semua pihak untuk menjadikan momentum Hari Lahir Pancasila ini sebagai pengingat bahwa pembangunan Indonesia tidak boleh meninggalkan desa. Kopdes/ Kel Merah Putih membuktikan bahwa dengan semangat gotong royong dan pengelolaan yang profesional, desa bisa menjadi pusat pertumbuhan, bukan sekadar objek pembangunan.

    “Sudah saatnya kita tidak lagi memandang koperasi sebagai entitas ekonomi kelas dua. Kopdes/Kel Merah Putih menunjukkan bahwa koperasi bisa menjadi garda depan dalam membangun Indonesia yang berdaulat secara ekonomi, kuat secara sosial, dan berkarakter secara budaya,” jelas Menkop Budi Arie.

    Dalam konteks pembangunan nasional, lanjut Menkop Budi Arie, pemerintah telah menetapkan Asta Cita sebagai delapan agenda prioritas menuju Indonesia Emas 2045 dimana ideologi Pancasila, demokrasi dan hak asasi manusia menjadi prioritas untuk terus diperkuat. Hal ini menjadi penting karena apabila kemajuan bangsa Indonesia tanpa arah ideologis yang kuat akan mudah goyah.

    Menkop Budi Arie juga menekankan bahwa kemajuan ekonomi tanpa pondasi nilai – nilai Pancasila akan berdampak pada lahirnya ketimpangan, kesenjangan sosial dan berbagai masalah lainnya. Sementara kemajuan teknologi tanpa bimbingan moral Pancasila juga dapat menjerumuskan bangsa pada dehumanisasi.

    Sehingga, penguatan ideologi Pancasila dalam pembangunan di berbagai bidang menjadi hal yang sangat fundamental. Melalui Asta Cita di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Menkop Budi Arie menyatakan bahwa pemerintah bertekad untuk mengaktualisasikan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari terutama di bidang pendidikan, birokrasi, ekonomi, hingga ruang-ruang digital. 

    “Peringatan Hari Lahir Pancasila ini harus menjadi pengingat bahwa masa depan bangsa berada di tangan kita. jika kita ingin mewujudkan Indonesia Raya, maka tidak ada jalan lain selain memastikan bahwa Pancasila tetap menjadi jiwa dalam setiap denyut nadi pembangunan,” kata Menkop Budi Arie.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Jangan biarkan bangsa asing adu domba kita lewat LSM

    Jangan biarkan bangsa asing adu domba kita lewat LSM

    Presiden RI Prabowo Subianto saat menjadi pemimpin Upacara Hari Lahir Pancasila 2025 di Lapangan Upacara Gedung Pancasila, Jakarta Pusat, Senin (2/6/2025). ANTARA/Andi Firdaus

    Prabowo: Jangan biarkan bangsa asing adu domba kita lewat LSM
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Senin, 02 Juni 2025 – 16:13 WIB

    Elshinta.com – Presiden RI Prabowo Subianto mengingatkan rakyat Indonesia untuk tidak mudah terpecah oleh perbedaan, apalagi perpecahan itu dipicu oleh pengaruh kekuatan asing yang tidak menginginkan Indonesia menjadi negara kuat dan sejahtera.

    Dalam pidatonya pada peringatan Hari Lahir Pancasila di Lapangan Upacara Gedung Pancasila, Jakarta, Senin, Kepala Negara menegaskan pentingnya menjaga persatuan nasional di tengah ancaman adu domba dari pihak luar.

    “Saya mengajak sekali lagi seluruh rakyat Indonesia bersatu. Perbedaan jangan menjadi sumber gontok-gontokan. Ini selalu yang diharapkan oleh bangsa-bangsa asing,” ujar Presiden.

    Presiden mengatakan bahwa sejarah panjang penjajahan dan campur tangan asing menunjukkan adanya upaya sistematis untuk memecah belah bangsa.

    Menurut Prabowo, tak sedikit kekuatan asing yang menyuntikkan dana kepada lembaga-lembaga swadaya masyarakat (LSM) guna memicu konflik horizontal di dalam negeri.

    “Ratusan tahun mereka datang, ratusan tahun mereka adu domba kita sampai sekarang. Dengan uang, mereka membiayai LSM-LSM untuk mengadu domba kita,” katanya.

    Meski demikian, Presiden menekankan bahwa ajakan ini bukanlah bentuk kebencian terhadap bangsa lain, melainkan peringatan agar Indonesia tidak menjadi korban manipulasi asing.

    “Saya tidak mengajak bangsa Indonesia untuk curiga sama bangsa asing. Kita tidak boleh dipermainkan oleh bangsa mana pun,” kata Presiden Prabowo.

    Dalam kesempatan itu, Presiden mengutip semangat para proklamator sebagai pedoman menghadapi dinamika global saat ini.

    “Kita ingat kata-kata proklamator kita, bangsa Indonesia harus berdiri di atas kaki kita sendiri,” katanya.

    Sumber : Antara

  • Bupati Pamekasan: Pancasila Bukan Sekedar Ideologi, Tapi?

    Bupati Pamekasan: Pancasila Bukan Sekedar Ideologi, Tapi?

    Pamekasan (beritajatim.com) – Bupati Pamekasan, KH Kholilurrahman menilai jika Pancasila bukan hanya sekedar ideologi, tetapi juga sebagai jiwa dan semangat bersama sebagai sebuah bangsa.

    Hal tersebut disampaikan dalam upacara memperingati Hari Lahir Pancasila di Lapangan Nagara Bhakti Kompleks Mandhapa Aghung Ronggosukowati, Jl Pamong Praja Nomor 1 Pamekasan, Senin (2/6/2025).

    “Peringatan Hari Lahir Pancasila (1 Juni) ini bukan sekedar mengenang rumusan dasar negara, tetapi harus dijadikan sebagai momentum untuk meneguhkan kembali komitmen terhadap nilai-nilai luhur yang menjadi pondasi berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata KH Kholilurrahman.

    Pancasila merupakan jiwa bangsa, pedoman hidup bersama, serta penuntun dalam mewujudkan cita-cita bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. “Pancasila bukan sekedar dokumen, historis atau teks normatif yang tertulis dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945,” ungkapnya.

    “Sebagai dasar negara, Pancasila bukan sekedar ideologi tapi juga sebagai jiwa dan semangat kita sebagai bangsa. Nilai-nilainya hidup dalam bentuk gotong royong, toleransi dan persatuan yang kita jaga bersama, termasuk di kabupaten Pamekasan tercinta,” imbuhnya.

    Bupati yang akrab disapa Kiai Kholil juga menjelaskan jika Pancasila mempersatukan 280 juta jiwa dari beragam latar belakang suku, ras, agama, budaya dan bahasa yang berbeda. “Dalam Pancasila juga dapat dipelajari bentuk kebhinekaan dan bukan alasan untuk terpecah, melainkan kekuatan untuk bersatu,” tegasnya.

    “Dalam semangat memperkukuh Ideologi Pancasila, izinkan kami mengajak kita semua merenungkan kembali bahwa Pancasila adalah rumah besar bagi kita semua. Mari terus kita rawat semangat Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, dimulai dari hal kecil, dari lingkungan terdekat dari diri sendiri,” pungkasnya.

    Dalam kegiatan upacara tersebut, Bupati Kholil bertindak sebagai inspektur upacara yang dihadiri jajaran Forkopimda Pamekasan, staf ahli bupati, kepala OPD, personil TNI-Polri, Dishub, Satpol-PP dan Damkar, sejumkah ASN hingga Paskibra Pamekasan. [pin/ian]