Event: Hari Pancasila

  • Seskab Teddy ajak elemen bangsa kembali ke jati diri Indonesia

    Seskab Teddy ajak elemen bangsa kembali ke jati diri Indonesia

    Jakarta (ANTARA) – Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menilai peringatan Hari Lahir Pancasila tahun ini kembali menjadi momentum bagi seluruh elemen bangsa untuk meneguhkan komitmen terhadap nilai-nilai dasar yang mempersatukan Indonesia.

    Teddy menegaskan bahwa Pancasila bukan hanya dasar negara, tetapi juga menjadi kompas moral bagi seluruh rakyat Indonesia.

    “Nilai-nilai Pancasila menjadi tuntunan untuk menghadapi berbagai tantangan zaman, yang akan membawa kita kembali ke jati diri sebagai manusia Indonesia,” ujar Seskab Teddy dalam keterangan tertulisnya, Minggu.

    Menurut Seskab Teddy, tantangan yang dihadapi bangsa saat ini, baik dari dalam maupun luar, menuntut penguatan karakter kebangsaan yang berlandaskan Pancasila.

    Dia mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai fondasi dalam berpikir, bersikap, dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari.

    “Selamat Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 2025. Mari terus jadikan nilai-nilai Pancasila sebagai fondasi dalam kehidupan sehari-hari kita,” ucap Seskab Teddy.

    Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengumumkan penyesuaian pelaksanaan Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2025 melalui Surat Edaran Kepala BPIP Nomor 5 Tahun 2025 sebagai perubahan kedua atas Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2025.

    Langkah ini dilakukan untuk penyempurnaan pelaksanaan kegiatan nasional tersebut, yang dikoordinasikan bersama Kementerian Sekretariat Negara (Kemensesneg).

    Sesuai edaran tersebut, Upacara Bendera Peringatan Hari Lahir Pancasila di tingkat pusat akan dilaksanakan pada Senin (2/6) pukul 10.00 WIB di halaman Gedung Pancasila, Jakarta, yang akan dihadiri Presiden Prabowo Subianto bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming dan pimpinan lembaga negara, TNI-Polri, beserta sejumlah tokoh nasional.

    Penurunan bendera akan dilakukan di hari yang sama pada pukul 16.00 WIB, namun tanpa kehadiran peserta dan tamu undangan. Pemerintah daerah, kantor perwakilan RI di luar negeri, instansi pemerintah, serta satuan pendidikan diminta menggelar upacara bendera secara luring pada 2 Juni 2025 pukul 07.00 waktu setempat.

    BPIP juga mengimbau BUMN, BUMD, hingga perusahaan swasta untuk ikut menyelenggarakan upacara bendera di tanggal yang sama. Selain itu, pengibaran bendera Merah Putih diwajibkan selama dua hari penuh, yakni 1 dan 2 Juni 2025.

    Adapun tema peringatan tahun ini adalah “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya”, dengan visual utama berupa Burung Garuda Pancasila sebagai karakter bangsa yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian.

    Pewarta: Fathur Rochman
    Editor: Azhari
    Copyright © ANTARA 2025

  • Hari Lahir Pancasila, Menteri Rini: Refleksi ASN untuk Akselerasi Reformasi Birokrasi dan Perkuat BerAKHLAK
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        1 Juni 2025

    Hari Lahir Pancasila, Menteri Rini: Refleksi ASN untuk Akselerasi Reformasi Birokrasi dan Perkuat BerAKHLAK Nasional 1 Juni 2025

    Hari Lahir Pancasila, Menteri Rini: Refleksi ASN untuk Akselerasi Reformasi Birokrasi dan Perkuat BerAKHLAK
    Penulis
    KOMPAS.com –
    Bangsa Indonesia memperingati
    Hari Lahir Pancasila
    , pada 1 Juni 2025. Hari Pancasila tidak hanya menjadi momen untuk mengenang dan memperingati lahirnya dasar negara Indonesia, namun juga sebagai refleksi untuk memperkuat komitmen seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam menjaga cita-cita luhur bangsa.
    Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini Widyantini, mengingatkan benang merah antara nilai Pancasila, reformasi birokrasi, dan core values ASN BerAKHLAK.
    Rini yang saat ini memimpin jalannya reformasi birokrasi, kerap menggaungkan tagline Reformasi Birokrasi untuk Kesejahteraan Rakyat.
    “Dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila, reformasi birokrasi dapat meningkatkan efisiensi dan transparansi pemerintahan, sehingga masyarakat dapat merasa lebih puas dengan pelayanan publik,” ungkap Rini, Minggu (1/6/2025).
    Untuk menciptakan pemerintahan yang semakin baik, setiap ASN diwajibkan untuk memegang nilai-nilai core values ASN BerAKHLAK. Bagi Rini, BerAKHLAK merupakan refleksi dari semangat Pancasila itu sendiri.
    “Pancasila mengajarkan kita untuk selalu mengutamakan kepentingan masyarakat dan negara di atas kepentingan pribadi, yang sejalan dengan nilai loyalitas dalam core values ASN BerAKHLAK,” ujar Menteri Rini.
    Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengumumkan tema Hari Pancasila 2025, yakni “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya”.
    Pancasila bukan hanya simbol negara, tetapi merupakan pedoman moral dan etika bagi seluruh warga negara Indonesia, menjadi fondasi yang kuat dalam kepribadian bangsa Indonesia. Menjadikan Indonesia yang berdaulat dan berdaya saing tinggi untuk menjadi bangsa yang disegani dan berpengaruh dalam perubahan dinamis dunia.
    Pedoman ini khususnya bagi ASN mendorong untuk bekerja dengan penuh dedikasi dan amanah. Mengimplementasikan BerAKHLAK adalah salah satu cara ASN untuk tetap menanamkan semangat Pancasila dalam diri.
    Perlu diingat, BerAKHLAK merupakan nilai dasar ASN yang terdiri dari Berorientasi pada pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
    ASN sudah sepatutnya memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat dengan integritas tinggi, sebagaimana tercermin dalam sila kedua Pancasila, yakni Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
    Dari sisi lain, nilai adaptif dan kolaboratif menjadi pengingat bahwa dalam setiap tantangan global dan dinamika bangsa, ASN harus mampu beradaptasi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bernegara, yaitu menciptakan keadilan bagi seluruh lapisan masyarakat.
    Hal ini senada dengan sila kelima Pancasila, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
    “Saat seorang ASN mengimplementasikan nilai harmonis, ia memupuk persatuan Indonesia. Saat ia loyal, ia setia pada Ketuhanan Yang Maha Esa dan NKRI. Saat ia adaptif, ia menjaga relevansi nilai-nilai kebangsaan. Dan saat ia kolaboratif, ia membangun sinergi demi kepentingan rakyat,” jelas Rini menjabarkan relevansi BerAKHLAK dengan Pancasila.
    Peringatan Hari Pancasila tahun 2025 ini bukan hanya sekadar seremonial historis, tetapi momentum penting untuk meneguhkan kembali semangat Pancasila dalam diri setiap ASN. Ada hubungan tak terpisahkan antara Hari Lahir Pancasila dan core values ASN BerAKHLAK.
    “Keduanya adalah satu kesatuan utuh yang membentuk karakter dan profesionalisme ASN sebagai abdi negara yang sejati, mewujudkan cita-cita luhur Pancasila demi Indonesia yang maju, adil, dan sejahtera,” pungkas Rini.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • KBPP Polri: Hari Lahir Pancasila momentum penegasan komitmen Pancasila

    KBPP Polri: Hari Lahir Pancasila momentum penegasan komitmen Pancasila

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Umum Keluarga Besar Putra Putri Polri (KBPP Polri) Evita Nursanty mengatakan bahwa Peringatan Hari Lahir Pancasila merupakan momentum untuk menegaskan ulang komitmen terhadap Pancasila sebagai nilai-nilai luhur yang menyatukan keberagaman Indonesia.

    “Peringatan Hari Lahir Pancasila setiap 1 Juni merupakan sebuah peringatan fundamental yang tak sekadar menandai lembaran sejarah, melainkan penegasan ulang komitmen kita pada nilai-nilai luhur yang menyatukan keberagaman Indonesia. Bagi KBPP Polri Pancasila adalah jiwa pergerakan organisasi kami,” kata Evita dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu.

    Menurut dia, lahirnya Pancasila yang diawali dari pidato Soekarno pada 1 Juni 1945 menjadi bukti keberhasilan menyatukan keragaman Indonesia dalam satu fondasi negara.

    Dia pun menilai Pancasila tak hanya menjadi dasar hukum sejak disahkan pada 18 Agustus 1945, tetapi juga pandangan hidup yang mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa, serta menuntun setiap pembuatan undang-undang dan kebijakan pemerintah.

    “Penerimaan luas Pancasila oleh masyarakat adalah bukti konkret efektivitasnya sebagai perekat stabilitas sosial dan pedoman hidup,” ucapnya.

    Namun, dia mengingatkan dalam mengamalkan Pancasila tidak bisa berhenti hanya di tataran tekstual sebagai doktrin yang harus diajarkan, tetapi juga nilai hidup yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga tetap relevan dan menjadi pedoman bangsa Indonesia di masa depan.

    Di tengah arus globalisasi dan tantangan kontemporer, menurut dia, relevansi Pancasila sebagai dasar negara, falsafah bangsa, dan sumber dari segala sumber hukum tak terbantahkan.

    “Prinsip Bhinneka Tunggal Ika, ‘Berbeda-beda tetapi tetap satu’, terwujud nyata dalam KBPP Polri yang menghimpun putra-putri keluarga Polri dari beragam latar belakang.Meskipun berbeda, mereka bersatu dalam tujuan mulia membangun Indonesia yang adil, makmur, dan berlandaskan Pancasila,” tuturnya.

    Dia pun menambahkan bahwa Pancasila telah menjadi asas wajib bagi seluruh organisasi kemasyarakatan (ormas), bahkan telah menjadi jiwa dalam pergerakan KBPP Polri.

    “KBPP Polri berperan aktif memelihara keberagaman Indonesia yang akan terus menjadi kekuatan, bukan sumber perpecahan, demi terwujudnya Indonesia yang adil, makmur, dan beradab. Pancasila menjadi jiwa dalam pergerakan KBPP Polri di seluruh Indonesia,” ujarnya.

    Dia memandang Pancasila sebagai asas bagi ormas diperlukan untuk memastikan bahwa organisasi KBPP Polri beroperasi dalam koridor yang mendukung persatuan, keadilan, dan kedamaian di Indonesia.

    Dengan menjadikan Pancasila sebagai pedoman, sambung dia, KBPP Polri dapat berperan penting dalam memperkuat Bhinneka Tunggal Ika yaitu persatuan dalam keberagaman, yang menjadi salah satu ciri khas Indonesia.

    “Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika saling berkaitan erat dalam menjaga kerukunan dan persatuan bangsa Indonesia, meskipun ada perbedaan yang ada di dalam masyarakat,” ujarnya.

    Adapun dalam implementasi sehari-hari, Evita menyebut KBPP Polri memiliki Tri Setia yang mencakup tiga pilar utama sebagai pedoman juang, yakni setia kepada Pancasila, setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan siap mempertahankannya, serta setia kepada Keluarga Besar Polri dengan menjunjung tinggi supremasi hukum.

    “Tri Setia KBPP Polri berfungsi sebagai pedoman moral dan semangat yang harus dimiliki oleh setiap anggota organisasi dalam menjalankan peran dan tanggung jawab mereka,” katanya.

    Dia lantas berkata, “Dengan menjunjung tinggi Pancasila dan NKRI, serta kesetiaan terhadap organisasi, anggota KBPP Polri diharapkan dapat berkontribusi positif dalam menjaga persatuan dan kemajuan bangsa Indonesia.

    Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
    Editor: Azhari
    Copyright © ANTARA 2025

  • Fraksi PDIP Jatim: Peringatan Hari Lahir Pancasila Harus Jadi Alarm Tuntasnya Masalah PHK dan Pengangguran

    Fraksi PDIP Jatim: Peringatan Hari Lahir Pancasila Harus Jadi Alarm Tuntasnya Masalah PHK dan Pengangguran

    Surabaya (beritajatim.com) — Momentum Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2025 Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur, Wara Sundari Renny Pramana mengingatkan di tengah ancaman gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK).

    Peringatan ini tidak boleh sekadar menjadi seremoni simbolik, melainkan refleksi serius atas kondisi ketenagakerjaan yang belum berpihak pada rakyat.

    Sebagai anggota Komisi E DPRD Jatim yang membidangi kesejahteraan rakyat, Renny menyebut pentingnya sila kelima Pancasila: “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”, yang menurutnya harus diterjemahkan dalam kebijakan konkret untuk melindungi mereka yang kehilangan pekerjaan atau kesulitan mengakses lapangan kerja.

    “Hari ini, masih banyak rakyat kita kehilangan pekerjaan. Banyak kepala keluarga yang tidak tahu bagaimana memenuhi kebutuhan esok hari. Dalam situasi seperti ini, sila kelima tidak boleh hanya jadi kutipan di spanduk. Ia harus hadir sebagai kenyataan bahwa negara wajib menjamin setiap warga bisa hidup layak melalui pekerjaan yang bermartabat,” ujarnya, Minggu (1/6/2025).

    Politisi dari Daerah Pemilihan Kota/Kabupaten Kediri yang akrab disapa Bunda Renny ini menyebut bahwa hak atas pekerjaan adalah hak dasar yang tidak boleh dinegosiasikan. Dia menegaskan bahwa ketidakadilan dalam akses kerja dapat melahirkan ketimpangan sosial yang merusak kepercayaan publik terhadap negara.

    “Keadilan sosial bukan akan terwujud dari seremoni, tapi dari keseriusan pemerintah memastikan rakyatnya tidak kehilangan mata pencaharian. Bagi kami di Fraksi PDI Perjuangan, isu memperluas kesempatan kerja ini bukan hanya soal ekonomi, tapi soal kemanusiaan,” tegasnya.

    Renny juga mengkritisi belum adanya peta jalan ketenagakerjaan yang berpihak kepada kelompok rentan, seperti buruh lepas, pekerja informal, perempuan kepala keluarga, hingga lulusan muda yang kesulitan masuk pasar kerja. Dia menyebut bahwa kondisi ini memperkuat ketimpangan dan menghambat mobilitas sosial.

    “Banyak anak muda pintar lulus sekolah tapi bingung harus kerja kemana. Banyak ibu-ibu yang ingin bantu ekonomi keluarga tapi tidak ada akses pelatihan atau modal. Ini soal kehadiran negara. Kalau negara tidak hadir, lalu siapa yang akan berpihak pada mereka?” imbuh Bendahara DPD PDI Perjuangan Jatim itu.

    Lebih lanjut, Renny mengajak seluruh elemen bangsa untuk tidak terjebak dalam rutinitas peringatan, tetapi menjadikan 1 Juni sebagai momentum membangun ekosistem kerja yang inklusif dan adil. Menurutnya, keadilan sosial hanya akan tercapai jika semua pihak menjadikan akses terhadap pekerjaan sebagai indikator utama keberhasilan pembangunan.

    “Di Hari Lahir Pancasila ini, mari kita jadikan tanggal 1 Juni bukan hanya upacara tahunan, tapi titik balik untuk benar-benar mewujudkan negara yang berdiri di atas penderitaan rakyat, lalu hadir untuk menghapusnya,” pungkasnya.[asg/ted]

  • Gibran: Resapi nilai luhur Pancasila sebagai dasar kemajuan bangsa

    Gibran: Resapi nilai luhur Pancasila sebagai dasar kemajuan bangsa

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka menilai peringatan Hari Lahir Pancasila sebagai momen untuk mengenang, meresapi, dan mengimplementasikan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar negara dan sumber inspirasi kemajuan bangsa.

    “Selamat memperingati Hari Lahir Pancasila. Kita kenang, resapi dan implementasikan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila sebagai dasar negara dan sumber inspirasi bagi kemajuan bangsa,” ujar Gibran dalam unggahan di akun Instagram @gibran_rakabuming, Minggu.

    Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa anak-anak generasi emas adalah garda terdepan dalam menjaga Pancasila tetap hidup, bukan sekadar dalam hafalan, tetapi dalam sikap, karya, dan karakter.

    Pernyataan itu disampaikan Presiden Prabowo melalui Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) di Jakarta, Minggu, dalam momentum peringatan Hari Lahir Pancasila 2025.

    “Anak Generasi Emas merupakan garda terdepan dalam menjaga Pancasila tetap hidup dalam karya dan karakter. Bukan hanya hafalan, namun dihayati untuk menjadi cahaya dan pedoman yang membimbing langkah mereka menuju masa depan,” demikian petikan pernyataannya melalui akun Instagram @Presidenrepublikindonesia.

    Presiden Prabowo juga mengajak seluruh elemen bangsa, terutama generasi muda, untuk menghidupkan nilai-nilai Pancasila dalam tindakan nyata.

    Presiden mengajak seluruh masyarakat untuk terus mengokohkan ideologi Pancasila sebagai fondasi dalam membangun masa depan bangsa.

    Dalam semangat menuju Indonesia Emas 2025, Presiden memandang Pancasila sebagai titik temu dan kekuatan pemersatu bangsa di tengah kemajuan zaman.

    “Mari terus kokohkan ideologi Pancasila, untuk wujudkan Indonesia Emas 2025 yang kuat dan bersatu. Selamat Hari Lahir Pancasila!” kata Presiden.

    Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menetapkan penyesuaian pelaksanaan Peringatan Hari Lahir Pancasila 2025 melalui Surat Edaran Kepala BPIP Nomor 5 Tahun 2025.

    Penyesuaian ini merupakan hasil koordinasi dengan Kementerian Sekretariat Negara guna menyempurnakan rangkaian peringatan nasional tersebut.

    Upacara tingkat pusat digelar pada Senin (2/6) pukul 10.00 WIB di halaman Gedung Pancasila, Jakarta, dan dihadiri Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, serta pejabat tinggi negara lainnya.

    Seluruh instansi pemerintah, perwakilan RI di luar negeri, dan satuan pendidikan diminta melaksanakan upacara serupa secara luring pukul 07.00 waktu setempat. Pengibaran bendera Merah Putih juga diwajibkan selama dua hari, yaitu 1-2 Juni 2025.

    Peringatan tahun ini mengangkat tema “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya” dengan visual utama Burung Garuda Pancasila, sebagai simbol karakter bangsa yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian.

    Pewarta: Fathur Rochman
    Editor: Azhari
    Copyright © ANTARA 2025

  • Akhir Long Weekend, 26.613 Penumpang Kereta Diberangkatkan dari Daop 6

    Akhir Long Weekend, 26.613 Penumpang Kereta Diberangkatkan dari Daop 6

    Yogyakarta, Beritasatu.com – KAI Daop 6 Yogyakarta mencatat berdasarkan data per hari Minggu (1/6/2015) pukul 09.00 WIB sebanyak 26.314 penumpang KA jarak jauh akan diberangkatkan dari sejumlah stasiun di wilayah Daop 6.

     Jumlah tersebut menjadi volume puncak keberangkatan tertinggi dibandingkan hari lainnya pada periode long weekend kali ini yaitu 28 Mei hingga 1 Juni 2025.

    Adapun stasiun dengan keberangkatan KA jarak jauh tertinggi pada Minggu (1/6/2025), yakni Stasiun Yogyakarta sebanyak 13.723 penumpang, disusul Stasiun Lempuyangan sebanyak 6.123 penumpang, kemudian Stasiun Solo Balapan sebanyak 3.312 penumpang. Angka-angka tersebut masih akan terus bertambah karena pemesanan tiket masih terus berjalan hingga tengah malam nanti.

    Peningkatan jumlah keberangkatan penumpang sendiri sudah terlihat sejak Sabtu (31/5/2025) dengan catatan sebanyak 24.768 penumpang berangkat dari stasiun-stasiun Daop 6. Lonjakan jumlah penumpang mencerminkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap layanan kereta api sebagai moda transportasi yang aman, nyaman, dan tepat waktu.

    “Seluruh jajaran KAI Daop 6 berkomitmen penuh untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan, terlebih dalam menghadapi masa-masa sibuk seperti ini,” kata Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih kepada Beritasatu.com, Minggu (31/6/2025).

    Selama periode libur panjang ini, KAI Daop 6 mengoperasikan 31 perjalanan KA jarak jauh per hari, yang terdiri dari 25 KA reguler, 2 KA fakultatif, dan 4 KA tambahan. Jumlah tersebut disiapkan untuk memenuhi antusiasme perjalanan masyarakat dari dan menuju wilayah Yogyakarta, Solo, dan sekitarnya.

    “Kami mengimbau para pelanggan untuk tetap menjaga barang bawaan masing-masing dengan baik, dan tidak meninggalkan barang berharga tanpa pengawasan. Selain itu, datanglah lebih awal ke stasiun untuk menghindari kepadatan di jalan raya,” tambah Feni Novida Saragih.

    KAI Daop 6 juga mengingatkan masyarakat agar melakukan pembelian tiket hanya melalui channel resmi seperti aplikasi Access by KAI, situs kai.id, dan mitra resmi lainnya untuk menghindari penipuan. Pada momen yang bertepatan dengan hari lahir Pancasila, KAI Daop 6 mengajak seluruh pelanggan untuk menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai semangat dalam menjaga ketertiban, gotong royong, serta saling menghormati selama dalam perjalanan maupun di lingkungan stasiun.

    “Momen hari lahir Pancasila menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya semangat persatuan dan tanggung jawab bersama. KAI Daop 6 mengajak seluruh pengguna jasa untuk turut menciptakan perjalanan kereta api yang aman, nyaman, dan penuh toleransi,” tutup Feni Novida Saragih.

  • Menteri PANRB: ASN BerAKHLAK wujud nyata semangat Pancasila

    Menteri PANRB: ASN BerAKHLAK wujud nyata semangat Pancasila

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini Widyantini menegaskan bahwa nilai-nilai Pancasila harus terinternalisasi secara utuh dalam jiwa seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui pengamalan core values ASN BerAKHLAK.

    Menurutnya, peringatan Hari Lahir Pancasila setiap 1 Juni menjadi momentum penting untuk meneguhkan kembali nilai-nilai dasar bangsa, tidak hanya di ranah publik, tetapi juga dalam birokrasi pemerintahan

    “Dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila, reformasi birokrasi dapat meningkatkan efisiensi dan transparansi pemerintahan, sehingga masyarakat dapat merasa lebih puas dengan pelayanan publik,” kata Rini dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

    Ia menyampaikan nilai-nilai dalam BerAKHLAK merupakan refleksi langsung dari semangat Pancasila itu sendiri. Nilai tersebut terdiri dari Berorientasi pada pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.

    Dia menilai semua nilai ini tidak hanya memperkuat karakter ASN, tetapi juga menyatukan arah langkah birokrasi dalam melayani masyarakat secara adil dan manusiawi.

    “Pancasila mengajarkan kita untuk selalu mengutamakan kepentingan masyarakat dan negara di atas kepentingan pribadi. Ini sejalan dengan nilai loyalitas dalam core values ASN BerAKHLAK,” ujarnya.

    Mengusung tema nasional “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya”, Rini menekankan pentingnya konsistensi ASN dalam mewujudkan nilai dasar tersebut sebagai manifestasi dari pengabdian terhadap bangsa. Implementasi nilai-nilai BerAKHLAK, lanjut Rini, menjadi jalan untuk mempercepat reformasi birokrasi yang berpihak pada rakyat.

    ASN yang adaptif dan kolaboratif, kata Rini, akan lebih siap menghadapi dinamika global dan tantangan kebangsaan. Nilai-nilai tersebut sejalan dengan sila kelima Pancasila, yakni “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

    “Saat seorang ASN mengimplementasikan nilai harmonis, ia memupuk persatuan Indonesia. Saat ia loyal, ia setia pada Ketuhanan Yang Maha Esa dan NKRI. Saat ia adaptif, ia menjaga relevansi nilai-nilai kebangsaan. Dan saat ia kolaboratif, ia membangun sinergi demi kepentingan rakyat,” jelas Rini menjabarkan relevansi BerAKHLAK dengan Pancasila.

    Lebih lanjut, dirinya menilai bahwa Hari Lahir Pancasila bukan sekadar perayaan historis, tetapi sebuah ajakan untuk memperkuat karakter ASN sebagai abdi negara sejati. Ia menegaskan ASN adalah ujung tombak dalam membumikan nilai Pancasila melalui pelayanan publik yang berintegritas.

    “Keduanya adalah satu kesatuan utuh yang membentuk karakter dan profesionalisme ASN sebagai abdi negara yang sejati, mewujudkan cita-cita luhur Pancasila demi Indonesia yang maju, adil, dan sejahtera,” pungkas dia.

    Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
    Editor: Azhari
    Copyright © ANTARA 2025

  • Djarot PDIP: Koruptor dan Penguasa Tambang Pengkhianat Pancasila!

    Djarot PDIP: Koruptor dan Penguasa Tambang Pengkhianat Pancasila!

    Bisnis.com, JAKARTA — Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Djarot Saiful Hidayat menyinggung bahwa para koruptor telah mengkhianati Pancasila.

    Mulanya, dia menyebut seseorang dengan jiwa Pancasila haruslah melawan korupsi dan ini harus benar-benar diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

    Hal tersebut dia sampaikan langsung dalam amanatnya saat Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih memperingati Hari Lahir Pancasila 1 Juni, di Halaman Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (1/6/2025).

    “Mereka-mereka yang korupsi sampai miliaran dan puluhan miliar bahkan ratusan miliar itu adalah mereka bukan seorang Pancasilais, mereka penghianat dari pancasila,” singgungnya.

    Selain menyinggung koruptor, mantan Wakil Gubernur Jakarta ini juga menyentil para penguasa tambang yang menyengsarakan rakyat adalah pengkhianat Pancasila.

    “Mereka-mereka yang menguasai tambang beribu-ribu hektar, menyengsarakan rakyat, dan merusak lingkungan itu adalah pengkhianat Pancasila maka itu juga harus kita lawan,” ujar Djarot.

    Lebih lanjut, Djarot berpandangan saat ini banyak sekali ketimpangan-ketimpangan yang ada di Tanah Air. 

    Sebab itu, dia berpesan agar kader PDIP terus berjuang melawan ketimpangan itu. Dia juga meminta agar Pancasila tidak hanya dimaknai sebagai jargon belaka.

    “Pancasila itu bukan azimat, pancasila bukan jargon, pancasila itu harus diperjuangkan supaya menjadi realiter itu yang diinginkan oleh Bung Karno,” tegas dia.

    Lebih jauh, dia meminta agar para kader PDIP siap untuk turun ke bawah guna mendengarkan aspirasi rakyat, bersedia menderita bersama rakyat, dan berjuang untuk membebaskan rakyat dari penderitaannya.

    “Marilah kita bersama-sama untuk turun ke bawah mendengarkan aspirasi rakyat, menyatu dengan kehendak rakyat, dan berjalan di muka untuk mengorganisir dan memimpin rakyat untuk mendapatkan kebebasannya, mendapatkan kemakmurannya, mendapatkan kesehatannya,  meningkatkan pendidikannya,” pintanya.

    Sebagai informasi, acara PDIP hari ini diikuti oleh pengurus DPC dan PAC PDIP se-DKI Jakarta serta Satgas PDIP dari wilayah DKI Jakarta dan Kabupaten Bogor. Para pengurus DPC dan PAC tampak mengenakan pakaian partai berwarna merah.

    Tampak hadir mengikuti upacara secara langsung diantaranya Wasekjen DPP PDIP Yoseph Aryo Adhi Dharmo, Wakil Bendahara DPP Yuke Yurike serta jajaran DPP PDIP diantaranya Ganjar Pranowo, Rano Karno, Tri Rismaharini, Mindo Sianipar, Ronny Talapessi, Wiryanti Sukamdani, Sri Rahayu hingga Adian Napitupulu.

    Sementara, Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri tampak mengikuti upacara pagi ini melalui daring atau online. 

  • KSPN Ultimatum Pemerintah untuk Tanggapi Tuntutan Buruh dalam Sebulan

    KSPN Ultimatum Pemerintah untuk Tanggapi Tuntutan Buruh dalam Sebulan

    Jakarta, Beritasatu.com – Sekitar 10.000 buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) menggelar aksi demonstrasi damai di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Minggu (1/6/2025). Mereka menyuarakan lima tuntutan utama kepada pemerintah dan memberi waktu maksimal satu bulan untuk merespons.

    “Kita akan lihat dalam jangka waktu seminggu atau satu bulan ke depan, bagaimana respons pemerintah,” ujar Presiden KSPN Ristadi kepada wartawan.

    Jika tidak ada tanggapan dari pemerintah dalam batas waktu tersebut, KSPN menyatakan siap menghentikan aktivitas produksi di pabrik-pabrik tempat anggotanya bekerja.

    “Catat ya, kalau pemerintah tidak merespons, kami akan mogok kerja. Bukan ke Jakarta, tetapi berhenti bekerja di pabrik masing-masing. Keluar hanya di sekitar area kerja,” tegas Ristadi.

    KSPN juga akan berkoordinasi dengan pengusaha untuk memastikan mogok kerja berjalan tertib dan efektif.

    Lima Tuntutan Buruh KSPN

    Dalam aksi ini, massa KSPN menyuarakan lima poin tuntutan utama, yaitu:

    Berantas praktik impor ilegal yang merugikan industri dan pekerja lokal.Perketat aturan impor untuk melindungi keberlangsungan industri dalam negeri.Cegah gelombang PHK dan pastikan pekerja korban PHK menerima seluruh haknya.Lindungi industri nasional melalui kebijakan yang berpihak pada pekerja dan pengusaha dalam negeri.Tingkatkan pengawasan dan penegakan hukum, terutama terkait ketenagakerjaan dan perdagangan.

    Aksi demonstrasi buruh yang digelar bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila ini berlangsung kondusif sejak pagi hingga siang hari. Ribuan massa hadir mengenakan atribut serikat dan membawa spanduk berisi tuntutan mereka.
     

  • MPR: Hari Lahir Pancasila Momen Bangkitkan Semangat Kebangsaan

    MPR: Hari Lahir Pancasila Momen Bangkitkan Semangat Kebangsaan

    Jakarta, Beritasatu.com – Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat menegaskan peringatan Hari Lahir Pancasila setiap 1 Juni harus dijadikan momentum kolektif untuk memperkuat kesadaran dan konsistensi dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

    “Peringatan ini bukan sekadar seremoni, tetapi pengingat pentingnya menjadikan Pancasila sebagai pedoman hidup berbangsa dan bernegara,” ujar Lestari, yang akrab disapa Rerie, dalam pernyataan tertulis di Jakarta, Minggu (1/6/2025) dikutip dari Antara.

    Merujuk pada tema peringatan tahun ini, “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya”, Rerie menekankan pentingnya meningkatkan pemahaman serta pengamalan nilai-nilai Pancasila oleh seluruh elemen masyarakat.

    Ia menyebut penguatan ideologi tidak cukup hanya di tingkat wacana atau pendidikan formal, tetapi juga harus menyentuh praktik kehidupan sosial melalui sosialisasi dan pembiasaan nilai-nilai luhur bangsa.

    Sebagai anggota Komisi X DPR yang membidangi pendidikan dan kebudayaan, Rerie menekankan bahwa pembinaan nilai Pancasila harus menyasar generasi muda secara masif dan berkelanjutan. Ia berharap keterlibatan serius dari semua pemangku kepentingan, termasuk lembaga pendidikan, media, dan keluarga.

    “Kita ingin generasi penerus tidak hanya hafal sila-sila Pancasila, tapi mampu menerapkannya dalam tindakan. Itulah makna sesungguhnya ideologi hidup,” ujarnya.

    Lebih jauh, Rerie menyampaikan harapannya agar semangat pengamalan Pancasila mampu mendorong terwujudnya keadilan sosial dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.

    “Jika nilai-nilai Pancasila benar-benar menjadi budaya hidup, maka Indonesia yang adil, makmur, dan berkeadaban akan menjadi kenyataan, bukan sekadar cita-cita,” pungkasnya.