Event: Hari Buruh

  • May Day 2025, Buruh Tuntut UU Ketenagakerjaan Baru Memihak Pekerja dan Hentikan Eksploitasi Gen Z – Halaman all

    May Day 2025, Buruh Tuntut UU Ketenagakerjaan Baru Memihak Pekerja dan Hentikan Eksploitasi Gen Z – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Asosiasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (ASPIRASI) menyerukan agar peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) 1 Mei 2025 dijadikan momentum lahirnya Undang-Undang Ketenagakerjaan yang baru dan berpihak pada pekerja.

    Selain menuntut lahirnya undang-undang yang propekerja, Buruh juga menuntut agar perusahan berhenti untuk mengeksploitasi Gen Z.

    Secara keseluruhan, ASPIRASI membawa 11 tuntutan dalam peringatan Hari Buruh Internasional besok.

    Presiden ASPIRASI, Mirah Sumirat, menyebutkan sekitar 200 ribu buruh dari berbagai sektor diperkirakan akan turun ke aksi yang akan berlangsung di kawasan Monumen Nasional, Jakarta.

    “Pekerja bukan sekadar objek pembangunan, tetapi subjek yang berkontribusi langsung terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Oleh karena itu, hak-hak pekerja harus dilindungi dan dijamin secara adil,” ujar Mirah dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews, Selasa (29/4/2025).

    Mirah menegaskan jika peringatan May Day bukanlah sekadar seremoni atau hura-hura, melainkan momentum untuk menyuarakan aspirasi dan perjuangan kelas pekerja.

    Organisasi buruh ini juga mengajak seluruh elemen masyarakat sipil, mahasiswa, dan organisasi pekerja untuk bersolidaritas memperjuangkan keadilan sosial bagi kelas pekerja.

    “Kami tidak akan diam ketika hak-hak buruh dirampas. Suara kami adalah kekuatan. Dan kami akan terus menyuarakan kebenaran demi kesejahteraan rakyat pekerja Indonesia,” pungkas Mirah.

    Lebih lanjut, ASPIRASI juga menyambut rencana kehadiran Presiden RI Prabowo Subianto dalam aksi buruh besok.

    Menurutnya, kehadiran Presiden Prabowo adalah sinyal positif bahwa negara hadir dan mendengarkan langsung suara para pekerja.

    11 Tuntutan ASPIRASI di May Day 2025

    Dalam peringatan May Day kali ini, ASPIRASI menyampaikan 11 poin tuntutan kepada pemerintah, DPR RI, dan pelaku usaha.

    Berikut poin-poin utamanya:

    1. UU Ketenagakerjaan Baru: Mendesak pemerintah dan DPR menyusun UU Ketenagakerjaan yang modern dan pro-pekerja, dengan melibatkan serikat secara penuh. Undang-undang baru diminta menyesuaikan tantangan zaman, termasuk perlindungan bagi pekerja gig economy.

    2. Stop PHK, Ciptakan Lapangan Kerja: PHK massal sejak 2020 terus terjadi, termasuk awal 2025, melanda sektor seperti garmen, elektronik, dan otomotif. ASPIRASI menuntut pemerintah serius menciptakan lapangan kerja.

    3. Kebebasan Berserikat: Ditegaskan kembali pentingnya implementasi UU No. 21 Tahun 2000. ASPIRASI mencatat sekitar 80 persen perusahaan masih antiserikat.

    4. Hubungan Industrial Pancasila: Mendorong semua perusahaan memiliki perjanjian kerja bersama (PKB) untuk mewujudkan hubungan industrial yang adil dan harmonis.

    5. Antisipasi Dampak AI dan Otomatisasi: Mendesak skilling, upskilling, dan reskilling pekerja untuk menghadapi otomatisasi, digitalisasi, dan perkembangan kecerdasan buatan (AI).

    6. Hilangkan Syarat Kerja Diskriminatif: Menolak syarat lowongan kerja yang diskriminatif, termasuk batasan usia sempit, tinggi badan, hingga penampilan tidak relevan.

    7. Kesempatan Kerja untuk Difabel: Menuntut pelaksanaan UU No. 8/2016 agar difabel diberi porsi pekerjaan sesuai kemampuan, minimal 1?ri total tenaga kerja di perusahaan.

    8. Lindungi Tenaga Kesehatan: Meminta perlindungan dan kesejahteraan lebih baik bagi bidan, perawat, dokter, dan petugas posyandu, termasuk kejelasan status kerja dan upah layak.

    9. Transisi Energi yang Adil (Just Transition): Pemerintah diminta melibatkan pekerja dalam rencana transisi menuju ekonomi rendah karbon agar tidak ada yang terdampak negatif.

    10. Perlindungan Pekerja Gig & Online: Mendorong tarif adil, jaminan sosial, perlindungan hukum, dan status kerja yang jelas bagi driver ojek online, kurir, dan pekerja digital lainnya.

    11. Stop Eksploitasi Gen Z: Menuntut perlindungan bagi generasi muda dari praktik kerja tak layak, magang tanpa bayaran, dan tekanan sosial yang tidak sehat.

  • May Day 2025: 1 Juta Buruh Gelar Aksi Serentak se-Indonesia Tuntut Upah Layak dan Hapus Outsourcing – Halaman all

    May Day 2025: 1 Juta Buruh Gelar Aksi Serentak se-Indonesia Tuntut Upah Layak dan Hapus Outsourcing – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebanyak 1 juta buruh di seluruh Indonesia akan menggelar aksi unjuk rasa serentak pada 1 Mei 2025, memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day.

    Puncak aksi tersebut akan digelar di Monas, Jakarta, namun sejumlah daerah lainnya juga akan menjadi tempat pelaksanaan aksi yang diikuti buruh dari berbagai sektor.

    Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) sekaligus Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, menegaskan bahwa aksi May Day 2025 tidak hanya difokuskan di Jakarta, tetapi juga akan berlangsung secara serentak di kota-kota besar seperti Surabaya, Semarang, Lampung, Medan, Palembang, Makassar, Batam, Cirebon, Serang, Bekasi, Tangerang, Gresik, Banjarmasin, Pontianak, dan Balikpapan.

    Aksi ini akan membawa berbagai tuntutan yang sangat relevan dengan situasi buruh di Indonesia.

    Enam Tuntutan Buruh di May Day 2025

    Dalam aksi tersebut, buruh Indonesia akan mengajukan enam tuntutan utama yang diyakini sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja dan memberikan perlindungan lebih. Adapun tuntutannya adalah sebagai berikut:

    Hapus Outsourcing: Buruh menuntut penghapusan sistem outsourcing yang dinilai merugikan pekerja dengan memberikan ketidakpastian dalam pekerjaan dan hak-hak yang tidak jelas.

    Bentuk Satgas PHK: Buruh meminta pembentukan Satgas PHK untuk mengatasi masalah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang sering terjadi secara sepihak.

    Wujudkan Upah Layak: Tuntutan untuk penetapan upah yang layak bagi buruh di seluruh Indonesia agar dapat memenuhi kebutuhan hidup yang semakin meningkat.

    Lindungi Buruh dengan RUU Ketenagakerjaan: Buruh meminta agar RUU Ketenagakerjaan yang baru segera disahkan untuk memberikan perlindungan yang lebih baik bagi pekerja.

    Lindungi Pekerja Rumah Tangga dengan RUU PPRT: Salah satu tuntutan buruh adalah pengesahan RUU Pekerja Rumah Tangga (PPRT) yang akan memberikan hak dan perlindungan bagi pekerja di sektor domestik.

    Berantas Korupsi dengan RUU Perampasan Aset: Buruh juga menyerukan untuk segera disahkannya RUU Perampasan Aset guna memberantas korupsi yang merugikan rakyat, termasuk pekerja.

    May Day sebagai Momentum Keadilan Sosial

    Menurut Said Iqbal, May Day bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga merupakan panggung bagi buruh untuk menyuarakan keadilan sosial dan hak-hak mereka.

    “Keenam isu ini merupakan cermin dari kebutuhan nyata buruh Indonesia,” ujarnya dalam keterangannya pada Rabu (30/4/2025).

    Ia menambahkan, May Day adalah kesempatan bagi kaum buruh untuk tidak hanya menuntut, tetapi juga menawarkan jalan menuju keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

    Hari Buruh Internasional, yang diperingati setiap 1 Mei, berawal dari perjuangan keras kelas pekerja di Amerika Serikat pada akhir abad ke-19.

    Pada 1884, buruh-buruh di Amerika mulai memperjuangkan pengurangan jam kerja yang sangat panjang, sekitar 18 hingga 20 jam sehari.

    Gerakan ini memuncak dengan demonstrasi besar-besaran pada 1 Mei 1886, yang kemudian berujung pada peristiwa tragis yang menewaskan ratusan buruh.

    Perjuangan tersebut menginspirasi gerakan buruh di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

    PARTAI BURUH- May Day 2025 bukan hanya perayaan, melainkan panggung perjuangan buruh untuk hak-hak dan keadilan sosial di Indonesia. (Nitis/Tribun)

    Sejarah dan Perkembangan May Day di Indonesia

    Di Indonesia, peringatan Hari Buruh atau May Day mengalami perubahan signifikan, terutama pada masa Orde Baru.

    Setelah peristiwa G30S/PKI tahun 1965, pemerintah sempat melarang kegiatan buruh yang dianggap mengancam stabilitas nasional.

    Akibatnya, peringatan May Day diganti dengan Hari Buruh Nasional yang diperingati setiap 1 Mei, meskipun dengan pembatasan tertentu.

    Namun, meskipun ada perbedaan cara peringatan, esensi Hari Buruh tetap sama, yaitu memperjuangkan hak-hak buruh.

    Hari Buruh Nasional kini menjadi momentum penting bagi pekerja di Indonesia untuk menyuarakan hak mereka, baik di sektor formal maupun informal.

    Peringatan ini juga mengingatkan pentingnya perjuangan dan pengorbanan yang telah dilakukan oleh buruh di seluruh dunia untuk mencapai kondisi kerja yang lebih manusiawi dan adil.

    Harapan Buruh untuk Masa Depan yang Lebih Baik

    Said Iqbal berharap agar peringatan May Day 2025 ini menjadi ajang bagi buruh untuk memperjuangkan hak-hak mereka serta menawarkan solusi konkret terhadap masalah ketenagakerjaan yang ada di Indonesia.

    Menurutnya, perubahan yang diinginkan oleh buruh bukan hanya untuk kepentingan mereka sendiri, tetapi juga untuk menciptakan sistem ketenagakerjaan yang lebih adil bagi seluruh masyarakat Indonesia.

    Dengan sejarah panjang perjuangan buruh, May Day tetap menjadi hari yang penuh makna bagi pekerja di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

    Melalui aksi serentak yang digelar pada 1 Mei 2025, buruh berharap dapat memperjuangkan hak-hak mereka dan memastikan kesejahteraan serta perlindungan bagi seluruh pekerja di tanah air.

  • Tanggal Merah Mei 2025: 2 Long Weekend Menanti

    Tanggal Merah Mei 2025: 2 Long Weekend Menanti

    Liputan6.com, Jakarta – Bulan Mei 2025 siap memberikan kejutan bagi Anda yang ingin berlibur! Ada dua long weekend yang sayang untuk dilewatkan, berkat penetapan hari libur nasional dan cuti bersama oleh pemerintah.

    Informasi lengkapnya berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri (Menag, Menaker, dan PANRB) Nomor: 1017 Tahun 2024, Nomor: 2 Tahun 2024, dan Nomor: 2 Tahun 2024 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025.

    Tanggal 1 Mei 2025, bertepatan dengan Hari Buruh Internasional, adalah hari libur nasional. Sedangkan tanggal 2 Mei 2025 bukanlah hari libur nasional.

    Namun, Anda bisa memanfaatkannya untuk mengajukan cuti dan menikmati liburan panjang dari tanggal 1 hingga 5 Mei 2025. Keputusan untuk mengambil cuti tanggal 2 Mei sepenuhnya tergantung kebijakan perusahaan atau instansi Anda.

    Selain dua long weekend di Mei 2025, ada beberapa hari libur nasional lainnya yang bisa Anda manfaatkan untuk liburan atau quality time bersama keluarga. Rencanakan liburan Anda dari sekarang agar momen liburan menjadi lebih berkesan dan menyenangkan. Berikut detail lengkap tanggal merah dan cuti bersama di bulan Mei 2025:

  • Catat Tanggal Merah dan Hari Besar pada Mei 2025, Bakal Ada Long Weekend!

    Catat Tanggal Merah dan Hari Besar pada Mei 2025, Bakal Ada Long Weekend!

    PIKIRAN RAKYAT – Kabar baik bakal didapatkan oleh masyarakat Indonesia selama bulan Mei 2025 mendatang, karena diketahui akan terdapat dua kali libur panjang selama satu bulan penuh.

    Hal ini tentunya juga sudah sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri Nomor 1017 Tahun 2025, Nomor 2 Tahun 2024 yang menjelaskan terkait adanya libur nasional dan juga cuti bersama.

    Adapun jadwal tanggal merah pada bulan Mei 2025 kali ini adalah sebagai berikut:

    1. 1 Mei 2025

    Awal Mei 2025 akan disambut dengan peringatan Hari Buruh nasional, dan sudah ditetapkan sebagai hari libur semenjak tahun 2013 lalu.

    2. 13 Mei 2025

    Sama halnya dengan Hari Buruh Nasional, setiap 13 Mei masyarakat Indonesia akan mendapati tanggal merah dalam memperingati Hari Raya Waisak, dan kemudian dilanjutkan dengan cuti bersama.

    Pada waktu ini juga, masyarakat akan mendapatkan waktu liburan panjang karena pada 10 dan juga 11 Mei 2025 masuk dalam jadwal akhir pekan, yakni Sabtu dan Minggu.

    Kemudian di Selasa, 13 Mei 2025 akan dilanjutkan sebagai waktu libur untuk cuti bersama di Hari Raya Waisak.

    3. 29 Mei 2025

    Terakhir adalah 29 Mei yang setiap tahunnya juga diperingati sebagai Hari Kenaikan Yesus Kristus, dan masuk dalam jadwal libur nasional.

    Tidak hanya libur nasional, pada waktu ini akan kembali didapati libur panjang atau long weekend, yang dimulai dari Kamis, 29 Mei 2025 dan cuti bersama pada Jumat, 30 Mei 2025.

    Usai tanggal merah di cuti bersama, liburan bisa berlanjut karena bertepatan dengan akhir pekan pada 31 Mei hingga 1 Juni 2025.

    Sehingga dalam bulan Mei 2025 ini, masyarakat Indonesia akan mendapatkan 2 kali liburan panjang yang tentunya bisa dimanfaatkan dengan baik, untuk berkumpul dengan orang tersayang. Sedangkan untuk tanggal merah di akhir pekan jatuh pada tanggal 3, 4, 10, 11, 17, 18, 24, 25, dan 31 Mei 2025.

    Selain libur nasional dan akhir pekan, pada bulan Mei juga terdapat Hari Besar yang biasanya telah diperingati setiap tahun, diantaranya adalah sebagai berikut:

    1 Mei diperingati sebagai Hari Buruh dan Hari Peringatan Pembebasan Irian Barat 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional 5 Mei diperingati sebagai Hari Lembaga Sosial Desa 11 Mei diperingati sebagai Hari POM-TNI 12 Mei diperingati sebagai Hari Raya Waisak 17 Mei diperingati sebagai Hari Buku Nasional dan Hari Ulang Tahun Perpustakaan RI 19 Mei diperingati sebagai Hari Korps Cacat Veteran Indonesia 21 Mei diperingati sebagai Hari Peringatan Reformasi 22 Mei diperingati sebagai Hari Keanekaragaman hayati 29 Mei diperingati sebagai Hari Kenaikan Yesus Kristus dan Hari Lanjut Usia Nasional

    Itulah daftar lengkap terkait hari libur dan peringatan hari besar selama bulan Mei 2025.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Mensesneg Sebut Prabowo akan Hadir dalam Peringatan May Day 2025 Besok

    Mensesneg Sebut Prabowo akan Hadir dalam Peringatan May Day 2025 Besok

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengonfirmasi ada undangan dari buruh kepada Presiden Prabowo Subianto untuk menghadiri acara peringatan May Day, besok. Demikian disampaikan Prasetyo via pesan yang diterima wartawan, Rabu (30/4/2025).

    “Berkenaan dengan perayaan May Day esok hari, perlu disampaikan bahwa teman-teman serikat buruh mengirimkan undangan ke presiden untuk menghadiri peringatan Hari Buruh Internasional esok hari. Presiden memutuskan Insya Allah beliau berkenan hadir di dalam acara peringatan May Day tersebut,” katanya.

    Menurut Prasetyo, Prabowo menilai buruh/pekerja merupakan elemen kunci dalam ekonomi Indonesia. Prabowo juga menaruh perhatian besar bahwa pemerintah, pihak swasta dan kalangan buruh untuk bekerja sama dalam menjalankan sebuah usaha.

    Selain itu, Prasetyo juga memberikan pandangan terkait adanya PHK di beberapa perusahaan. Menurutnya, pemerintah akan memastikan hak-hak pekerja diberikan perusahaan.

    “Kemudian kalaupun memang benar masih ada di beberapa tempat terjadi PHK, justru di situlah seperti tadi disampaikan kita terus koordinasi untuk bisa memitigasi sekaligus jika terjadi (PHK) maka bagaimana cara menangani dan memenuhi hak hak teman-teman pekerja dan kemudian juga sesegera mungkin bagaimana kita atasi dengan menciptakan lapangan kerja baru,” tutur Prasetyo.

    (miq/miq)

  • KSPI: Presiden Prabowo Bakal Hadir di Peringatan Hari Buruh (1/5)

    KSPI: Presiden Prabowo Bakal Hadir di Peringatan Hari Buruh (1/5)

    Bisnis.com, Jakarta — Presiden RI Prabowo Subianto dipastikan bakal hadir di acara Peringatan Hari Buruh yang jatuh setiap tanggal 1 Mei di Monumen Nasional (Monas) Jakarta.

    Hal tersebut disampaikan Presiden KSPI Said Iqbal saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (29/2/2025). Said menjelaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto merupakan presiden kedua yang berani menemui para buruh Indonesia. Pasalnya, presiden yang pertama hadir di antara buruh pada peringatan May Day adalah Presiden Soekarno.

    “Presiden Prabowo Subianto, direncanakan hadir langsung dalam perayaan Hari Buruh Internasional (May Day) 2025. Ini menjadi momen bersejarah, di mana Prabowo itu adalah presiden kedua setelah Soekarno yang hadir secara langsung dalam May Day,” ujar Said Iqbal. 

    Dia juga berpandangan kehadiran seorang presiden maupun perdana menteri di acara peringatan hari buruh merupakan hal yang biasa. Dia mengimbau agar hal tersebut tidak dipolitisir oleh pihak mana pun.

    “Ini sebagai bentuk pengakuan dan penghargaan atas peran penting kaum buruh dalam pembangunan bangsa,” kata Said.

    Dia mengklaim bahwa jumlah buruh yang bakal hadir pada acara hari peringatan buruh pada 1 Mei 2025 nanti ada sebanyak 200.000 buruh. Menurutnya, lapangan Monas akan dipenuhi oleh ratusan ribu buruh.

    “Diperkirakan, sebanyak 200.000 buruh dari Jabodetabek dan sekitarnya akan hadir di Lapangan Monas,” ujarnya.

    Kendati demikian, menurutnya, peringatan hari raya buruh yang ada di luar wilayah Jabodetabek tidak kalah meriah. Menurut Said, total keseluruhan ada 1,2 juta buruh yang akan turun ke jalan di Indonesia.

    “Tercatat ada 30 provinsi akan menggelar peringatan May Day, dengan berbagai bentuk kegiatan seperti aksi unjuk rasa dan panggung orasi. Bagi kaum buruh, Hari Buruh bukan sekadar hari libur, tetapi hari perjuangan,” tuturnya.

  • Ini Daftar Tuntutan Buruh Jelang May Day!

    Ini Daftar Tuntutan Buruh Jelang May Day!

    Jakarta

    Hari Buruh jatuh pada 1 Mei nanti. Momen ini selalu menjadi ajang bagi para buruh turun ke jalan menyuarakan tuntutan kepada pemerintah.

    Tuntutan kepada pemerintah pun telah disiapkan. Tahun ini, masalah pemutusan hubungan kerja (PHK) dan kurangnya pembukaan lapangan kerja jadi salah isu utama yang dibawa buruh.

    Buruh menilai sejak pandemi hingga kini, badai PHK tidak pernah usai menghantam industri Indonesia. Bahkan di awal tahun ini PHK besar-besaran terjadi di sektor tekstil dan garmen, PT Sritex melakukan pemangkasan pekerjanya secara besar-besaran.

    “PHK massal terjadi sejak 2020, malah di Januari sampai sekarang sudah banyak PHK massal salah satunya di Sritex dan perusahaan lainnya,” kata Presiden Asosiasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (ASPIRASI) Mirah Sumirat, kepada detikcom, Selasa (29/4/2025).

    Pemerintah harus segera menghentikan potensi PHK yang terus terjadi di Indonesia dan juga membuka lapangan kerja secara besar-besaran. Kesulitan mencari kerja dirasakan kelas pekerja belakangan ini.

    Selain itu, pergeseran industri ke arah otomatisasi hingga kecerdasan buatan sudah terjadi. Hal ini juga menjadi potensi PHK besar-besaran bagi tenaga kerja di Indonesia. Pemerintah harus mencari cara mengantisipasi hal ini.

    Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPI) Said Iqbal mendorong adanya Satuan Tugas Khusus PHK dibentuk pemerintah untuk mengantisipasi badai PHK yang terjadi di Indonesia. Said Iqbal sendiri sudah mengusulkan hal ini secara langsung kepada Presiden Prabowo Subianto, dan gayung bersambut komitmen pemerintah pun diberikan untuk pembentukan Satgas tersebut.

    Selain isu PHK, totalnya ada 6 isu penting yang akan dibawa buruh, khususnya KSPI, untuk dituntut ke pemerintah. Berikut ini daftarnya:

    1. Penghapusan praktik outsourcing
    2. Antisipasi badai PHK
    3. Perbaikan upah yang layak
    4. Revisi UU Ketenagakerjaan
    5. Pengesahan rencana UU PPRT untuk pekerja rumah tangga
    6. Pengesahan rencana UU Perampasan Aset untuk pemberantasan korupsi.

    Tonton juga Video: Said Iqbal: Presiden Prabowo Akan Hadiri Hari Buruh 1 Mei di Monas

    (hal/hns)

  • Kapolda Metro Jaya Minta Seluruh Anggota Sadar Kamera, Hindari Intimidasi Saat Pengamanan May Day  – Halaman all

    Kapolda Metro Jaya Minta Seluruh Anggota Sadar Kamera, Hindari Intimidasi Saat Pengamanan May Day  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  –Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Karyoto memimpin apel gelar pasukan pengamanan Hari Buruh Internasional (May Day) 2025 di Lapangan Silang Selatan Monas, Jakarta Pusat, Selasa (29/4/2025).

    Jenderal polisi bintang dua itu menekankan pentingnya sikap humanis dan profesional dalam berinteraksi dengan para buruh. 

    Dia mengingatkan bahwa banyak buruh saat ini tengah menghadapi tekanan ekonomi dan ancaman PHK sehingga pendekatan persuasif harus diutamakan.

    “Tindakan kekerasan tidak dibenarkan seluruh personel diminta untuk sadar kamera dan menghindari intimidasi dalam bentuk apapun,” ujar Kapolda.

    Diperkirakan sekitar 140.000 buruh dan 60.000 masyarakat umum akan memadati kawasan Monas dan sekitarnya. 

    Sejumlah titik konsentrasi massa diidentifikasi seperti Patung Kuda, Bundaran HI, Gedung DPR, dan Kedutaan Besar Amerika Serikat.

    Pengamanan dibagi dalam sektor-sektor strategis yang disesuaikan dengan potensi kerawanan, termasuk upaya pengaturan arus masuk kendaraan massa dari Banten dan Jawa Barat.

    Selain itu, persiapan teknis seperti penyediaan air minum, toilet portabel, ambulans, dan oksigen juga menjadi perhatian utama. 

    Arahan pun diberikan terkait larangan membawa senjata api, pengendalian aksi pembakaran ban, serta pentingnya pengawasan terhadap massa yang diduga dapat menunggangi aksi dengan kepentingan lain.

    “Pengaturan lalu lintas dan pengawalan kendaraan massa tidak ada penyekatan, namun pengaturan arus akan dilakukan untuk menjamin kelancaran pergerakan,” imbuhnya.

    Koordinasi lintas wilayah, soliditas antar instansi, serta kesiapan individu menjadi kunci keberhasilan pengamanan.

    “Kita harus menjaga momentum May Day ini dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai terjadi gangguan keamanan yang bisa mencoreng citra perayaan ini,” tegas Irjen Pol Karyoto.

    Dalam peringatan Hari Buruh Internasional tersebut, Presiden Prabowo Subianto juga dijadwalkan akan hadir.

    Sebelumnya, Polri menggelar rapat koordinasi bersama jajaran pejabat utama Mabes Polri dan pemerintah daerah di Aula Gedung Promoter, Polda Metro Jaya, Senin (28/4/2025).

    Rapat yang dimulai pukul 13.45 hingga 16.50 WIB dihadiri Kabaintelkam Polri Komjen Pol. Syahardiantono, Astamaops Polri Irjen Pol Akhmad Wiyagus, Kakorlantas Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho, Kapusdokkes Polri Irjen Pol dr. Asep Hendradiana.
    Selain itu pula sejumlah pejabat dari Polda Metro Jaya, Polda Jawa Barat, Polda Banten, dan Pemprov DKI Jakarta.

    Astamaops Polri Irjen Pol Akhmad Wiyagus menekankan bahwa pola pengamanan akan mengedepankan pendekatan persuasif dan humanis sekaligus Penempatan tim kesehatan (dokkes) harus di lokasi strategis untuk melayani peserta yang membutuhkan. 

    “Penggunaan gas air mata hanya akan menjadi opsi terakhir apabila situasi benar-benar mendesak,” ungkapnya.

    Kabaintelkam Polri Komjen Pol Syahardiantono meminta seluruh jajaran untuk aktif melaksanakan deteksi dini.

    “Pencegahan kemungkinan penyusupan provokator yang berupaya mengganggu jalannya acara,” tambahnya.

    Kakorlantas Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho memastikan pengawalan dan pengaturan arus kendaraan massa buruh sejak titik keberangkatan hingga lokasi aksi. 

    “Di samping itu pengamanan tol dan jalan-jalan protokol di Jakarta akan diperketat,” paparnya.

    Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menambahkan, sistem pengamanan akan dibagi ke dalam delapan sektor dengan total kekuatan lebih dari 13.000 personel gabungan. 

    “Terkait akan adanya potensi gangguan dari kelompok tertentu seperti anarko sehingga langkah deteksi dini dan pengawasan ketat akan terus dilakukan,” ujar Susatyo.

    Pelaksanaan Tactical Floor Game (TFG) dan simulasi pengamanan akan terus dilakukan dalam rangka mematangkan kesiapan seluruh personel.

    Perwakilan serikat buruh Said Iqbal di dalam rapat koordinasi menyampaikan bahwa massa aksi akan mulai bergerak sejak pukul 07.00 WIB.

    Acara May Day Fiesta akan dimulai pukul 09.00 WIB di titik masuk pertama berada di pintu Monas, dan titik kedua di depan Kedutaan Besar Amerika.

    Dari Jakarta, sekitar 20.000 peserta akan menggunakan sepeda motor menuju Monas.

    Sedangkan dari wilayah Banten dan Jawa Barat akan datang menggunakan sekitar 200 bus dengan total peserta sekitar 11.000 orang yang telah dikoordinasikan dengan pihak kepolisian. 

    Peserta aksi diimbau untuk tetap menjaga ketertiban, mematuhi aturan hukum, dan mengikuti arahan petugas di lapangan. 

    Masyarakat umum, khususnya yang beraktivitas di kawasan Jakarta Pusat, diharapkan mengantisipasi kemungkinan rekayasa lalu lintas dan mencari jalur alternatif untuk menghindari kepadatan

  • Ini Dia Tanggal Merah dan Libur Panjang di Mei 2025

    Ini Dia Tanggal Merah dan Libur Panjang di Mei 2025

    JABAR EKSPRES – Bulan Mei 2025 sebentar lagi tiba, dan kabar baiknya bulan ini penuh dengan tanggal merah dan cuti bersama!

    Waktunya kita semua ambil nafas, rehat dari rutinitas, dan menikmati long weekend bareng keluarga atau teman tercinta.

    Daripada bingung mau ambil cuti kapan, yuk simak rincian tanggal merah dan long weekend di bulan Mei 2025 ini!

    BACA JUGA: Punya Koin Rp1000 Kelapa Sawit? Coba Jual di Tempat Ini Laku Jutaan Rupiah!

    Catat! Ini Tanggal Merah dan Cuti Bersama Mei 2025

    Berdasarkan SKB 3 Menteri Nomor 1017, 2, dan 2 Tahun 2024, berikut ini daftar tanggal libur nasional dan cuti bersama yang wajib kamu tandai di kalender:

    Kamis, 1 Mei 2025 – Hari Buruh Internasional (Libur Nasional)Senin, 12 Mei 2025 – Hari Raya Waisak 2569 BE (Libur Nasional)Selasa, 13 Mei 2025 – Cuti Bersama Hari Raya WaisakKamis, 29 Mei 2025 – Kenaikan Yesus Kristus (Libur Nasional)Jumat, 30 Mei 2025 – Cuti Bersama Kenaikan Yesus Kristus

    Banyak, kan? Dengan susunan ini, kamu punya peluang emas untuk menikmati dua kali long weekend! Wah, nggak sabar!

    Long Weekend? Ada Dua Kali, Lho!

    Mei 2025 ini sungguh memanjakan kita. Nih, dua jadwal long weekend yang bisa kamu manfaatkan:

    1. Long Weekend Pertama (10–13 Mei 2025):

    Sabtu, 10 Mei: Akhir pekan

    Minggu, 11 Mei: Akhir pekan

    Senin, 12 Mei: Libur Waisak

    Selasa, 13 Mei: Cuti Bersama

    2. Long Weekend Kedua (29 Mei–1 Juni 2025):

    Kamis, 29 Mei: Libur Kenaikan Yesus Kristus

    Jumat, 30 Mei: Cuti Bersama

    Sabtu, 31 Mei: Akhir pekan

    Minggu, 1 Juni: Akhir pekan

    Gimana? Pas banget buat kamu yang butuh liburan panjang, kan?

    Hari Besar Lain di Bulan Mei 2025

    Selain libur nasional, bulan Mei juga dipenuhi momen penting, baik nasional maupun internasional. Yuk, lihat daftar lengkapnya!

    Hari Besar Nasional:

    1 Mei: Hari Peringatan Pembebasan Irian Barat

    2 Mei: Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas)

    17 Mei: Hari Buku Nasional

    20 Mei: Hari Kebangkitan Nasional

    21 Mei: Hari Peringatan Reformasi

    29 Mei: Hari Keluarga

    Hari Besar Internasional:

    1 Mei: Hari Buruh Internasional & Hari Cinta Sedunia

    3 Mei: Hari Kebebasan Pers Sedunia

    4 Mei: Hari Pemadam Kebakaran Internasional

    8 Mei: Hari Palang Merah Sedunia

  • Ini Titik Masuk Jalur Buruh Saat Aksi May Day di Monas, Masyarakat Diimbau Cari Jalan Alternatif – Halaman all

    Ini Titik Masuk Jalur Buruh Saat Aksi May Day di Monas, Masyarakat Diimbau Cari Jalan Alternatif – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polda Metro Jaya mengantisipasi adanya kepadatan jalur yang akan dilintasi elemen serikat pekerja saat aksi peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) 2025 di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (1/5/2025).

    Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya, Kombes Komarudin, mengatakan terdapat sejumlah titik masuk dari berbagai daerah kota penyangga Jakarta.

    Menurutnya, rombongan buruh akan dikawal oleh jajaran polisi lalu lintas hingga tiba di Jakarta.

    “Buruh dari Tangerang dan Banten akan menggunakan tol Kebon Jeruk, underpass Tomang, dan Harmoni menuju Lapangan Banteng dan Monas,” jelasnya usai Apel Gelar Pasukan yang dipimpin Kapolda Metro Jaya di Silang Monas, Jakarta Pusat, Selasa (29/4/2025).

    “Sementara buruh dari Bekasi dan Jawa Barat akan menggunakan akses jalan tol Cawang menuju Cempaka Putih dan Tugu Tani,” papar Komarudin.

    Diperkirakan, 200 ribu serikat pekerja dari berbagai daerah akan hadir memadati kawasan Monas.

    Komarudin menuturkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan seluruh koordinator lapangan dari berbagai wilayah.

    “Sehingga diharapkan aktivitas pada tanggal 1 Mei nanti bisa berjalan sesuai dengan yang kita harapkan,” tuturnya.

    Lulusan Akpol 1997 itu mengimbau masyarakat untuk menghindari ruas-ruas jalan yang akan digunakan oleh buruh.

    Adapun rute yang akan digunakan oleh ratusan ribu buruh nantinya mencakup Jalan Sudirman-Thamrin, jalan utama menuju Monas, dan sekitarnya.

    Kepadatan diperkirakan akan terjadi mulai pukul 06.00 WIB.

    Namun, kendaraan seperti bus yang membawa serikat pekerja diperkirakan tiba di Jakarta sejak dini hari hingga subuh.

    Komarudin juga menegaskan bahwa pihak kepolisian tidak akan melakukan penutupan jalan, melainkan hanya rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi kepadatan.

    Oleh karena itu, masyarakat diimbau menggunakan akses jalan alternatif untuk menghindari kemacetan.

    Meskipun belum ada aktivitas yang dihentikan, TransJakarta juga berpotensi mengalami kemacetan atau pelambatan akibat mobilisasi massa yang cukup besar.

    Pihak kepolisian berharap tidak ada aktivitas masyarakat yang terganggu, namun dinamika di lapangan akan menyesuaikan situasi.

    Kombes Komarudin menuturkan, pembaruan informasi terkait pengalihan arus lalu lintas akan disampaikan secara berkala, mengikuti eskalasi di lapangan.

    Masyarakat diminta memantau perkembangan situasi melalui akun media sosial Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya. (Tribunnews.com/Reynas Abdila)