Event: Hari Buruh

  • Wartawan Tempo: Saya Ditarik, Sempat Dipiting, Terus Dibanting 
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        2 Mei 2025

    Wartawan Tempo: Saya Ditarik, Sempat Dipiting, Terus Dibanting Regional 2 Mei 2025

    Wartawan Tempo: Saya Ditarik, Sempat Dipiting, Terus Dibanting
    Penulis
    KOMPAS.com –
    Sejumlah demonstran ditangkap akibat kericuhan aksi peringatan
    Hari Buruh
    Internasional (May Day) di Semarang, Kamis (1/5/2025).
    Selain itu, seorang jurnalis
    Tempo
    , Jamal Abdun Nashr (32), turut menjadi korban kekerasan yang diduga dilakukan oleh aparat kepolisian.
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com
    , aksi yang awalnya berjalan damai oleh gabungan serikat buruh berubah menjadi ricuh setelah kedatangan massa berpakaian hitam.
    Sekitar pukul 17.15 WIB, sejumlah demonstran mulai melempar botol, batu, dan pagar pembatas taman di Jalan Pahlawan ke arah halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah.
    Kemudian, pada pukul 17.37 WIB, aparat terlihat mulai menangkap dan menarik paksa sejumlah pengunjuk rasa di depan Kantor Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah.
    Dalam kericuhan tersebut, Jamal yang sedang meliput menjadi sasaran aparat.
    Ia ditarik oleh orang yang diduga polisi tak berseragam ke halaman Kantor Dinas Sosial Jawa Tengah dan dipaksa menghapus rekaman video.
    “Tadi waktu polisi nangkap beberapa orang, karena menurutku cara nangkapnya kurang manusiawi dengan ditarik, sempat aku dokumentasikan. Seperti biasa kalau waktu nangkep didokumentasikan, akhirnya aku ditarik. Habis itu dibawa masuk, HP-ku diminta, diminta untuk dihapus,” ungkap Jamal.
    Ia juga menyatakan mengalami kekerasan fisik saat berusaha menunjukkan identitas persnya.
    “Kira-kira semenit lebih. Sempat ngasih lihat ID Pers, aku bilang aku wartawan, mereka bilang, ‘Ngapain rekam-rekam kami aparat’,” kata Jamal.
    Rekannya sesama jurnalis segera membantu dan mendokumentasikan kejadian tersebut sehingga Jamal akhirnya bisa dibebaskan.
    Namun, video yang ia ambil sebelumnya telah hilang dari ponsel.
    “Enggak tahu dihapus atau enggak, tapi di HP-ku udah enggak ada filenya. Bisa keluar karena teman-teman jurnalis lain langsung pada bantuin untuk ngeluarin,” tuturnya.
    Ia menambahkan sempat menolak saat akan dibawa aparat, tetapi tetap ditarik secara paksa.
    “Tanggapanku waktu itu aku enggak pasrah, mencoba bertahan, mencoba tidak terpancing emosi. Akhirnya kena, ini udah beberapa kali kena. Sempat kasih lihat ID Pers juga,” tandas dia.
    Menanggapi insiden ini, Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol M Syahduddi, mengaku belum mengetahui secara pasti apakah Jamal adalah wartawan.
    “Saya saya belum lihat itu. Saya belum menemukan itu apakah yang bersangkutan wartawan atau mahasiswa atau anarko, nanti kita dalami,” ujar Syahduddi.
    Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto, menyebut kericuhan dipicu oleh kelompok yang bukan bagian dari serikat buruh resmi.
    “Di balik ini semua ternyata ada satu kelompok lagi, yaitu kelompok anarko yang bergabung dengan kelompok mahasiswa lainnya yang melakukan aksi unjuk rasa anarkis,” katanya.
    Polisi menurunkan ratusan personel untuk membubarkan massa menggunakan gas air mata,
    water cannon
    , dan kendaraan bermotor.
    “Mereka melakukan pembakaran, pelemparan terhadap petugas. Ini yang kita lakukan tindakan pembubaran terhadap kelompok tersebut dengan cara pendorongan sesuai dengan aturan SOP yang ada di kepolisian,” imbuh Artanto.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 1
                    
                        Apa Itu Outsourcing, Kebijakan yang Dilegalkan Megawati tapi Ingin Dihapus Prabowo?
                        Nasional

    1 Apa Itu Outsourcing, Kebijakan yang Dilegalkan Megawati tapi Ingin Dihapus Prabowo? Nasional

    Apa Itu Outsourcing, Kebijakan yang Dilegalkan Megawati tapi Ingin Dihapus Prabowo?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Praktik
    outsourcing
    atau
    alih daya
    telah lama menjadi bagian dari dunia
    ketenagakerjaan
    di Indonesia.
    Meski dianggap efisien bagi perusahaan, praktik ini terus menuai kontroversi, terutama dari kalangan
    buruh
    .
    Sistem kerja yang dinilai merugikan hak-hak pekerja itu kembali menjadi sorotan setelah Presiden
    Prabowo Subianto
    menyatakan niatnya untuk menghapus outsourcing dalam pidatonya saat peringatan Hari
    Buruh
    Internasional (May Day) 2025 di Lapangan Monas, Jakarta, Kamis (1/5/2025).
    Komitmen penghapusan outsourcing itu akan diambil pemerintah dalam pembentukan
    Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional
    .
    “Sebagai hadiah untuk kaum buruh hari ini, saya akan segera membentuk Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional,” kata Prabowo di hadapan ribuan buruh yang hadir.
    “Kita ingin hapus outsourcing. Tapi, kita juga harus realistis. Kita harus menjaga kepentingan para investor juga. Kalau tidak ada investasi, tidak ada pabrik, maka buruh juga tidak bisa bekerja,” lanjutnya.
    Dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
    Ketenagakerjaan
    , outsourcing adalah praktik penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lain melalui perjanjian pemborongan pekerjaan atau penyediaan jasa pekerja/buruh.
    Artinya, perusahaan dapat menyerahkan pekerjaan tertentu kepada pihak ketiga, yakni perusahaan outsourcing.
    Jenis pekerjaan yang dapat di-outsourcing-kan biasanya adalah pekerjaan penunjang seperti jasa keamanan, kebersihan, katering, atau operator call center.
    Adapun pekerjaan inti perusahaan tidak diserahkan kepada pihak ketiga.
    Aturan legalisasi outsourcing sendiri pertama kali diatur secara eksplisit pada masa pemerintahan Presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri, melalui UU Ketenagakerjaan tahun 2003.
    Legalisasi ini membuka jalan bagi praktik outsourcing di sektor-sektor tertentu yang kini berkembang luas di berbagai sektor industri.
    Perusahaan umumnya memilih sistem outsourcing karena dianggap mampu menekan biaya operasional.
    Dengan outsourcing, perusahaan tidak perlu memikirkan banyak hal administratif seperti gaji, tunjangan, asuransi, atau pesangon pekerja, karena semua itu menjadi tanggung jawab perusahaan penyedia jasa tenaga kerja.
    Selain itu, outsourcing juga memberi fleksibilitas tenaga kerja karena perusahaan dapat merekrut berdasarkan kebutuhan tanpa harus memberikan jaminan kerja jangka panjang.
    Ini tentu menguntungkan di tengah persaingan bisnis yang dinamis.
    Bagi kalangan buruh, outsourcing adalah bentuk pemiskinan struktural.
    Karenanya, dalam setiap peringatan Hari Buruh, tuntutan penghapusan sistem outsourcing selalu menjadi salah satu poin utama.
    Buruh menilai sistem ini membuat status kerja mereka menjadi tidak pasti, gaji rendah, tanpa jaminan sosial yang layak, dan mudah dipecat kapan saja.
    Dalam
    May Day 2025
    , suara-suara itu kembali disampaikan.
    Presiden Konfederasi Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (K-ASPEK), Muhamad Rusdi, menilai sistem ini bisa menyebabkan hilangnya stabilitas pekerjaan, pengurangan hak-hak pekerja, hingga adanya potensi penurunan kesejahteraan pekerja. “Kami meminta agar (pemerintah) bisa menghilangkan outsourcing atau setidaknya meminimalisir outsourcing,” ujarnya kepada media saat menghadiri peringatan May Day di kawasan Monas, Jakarta, Kamis.
    Dalam pidatonya di peringatan Hari Buruh Internasional 2025 di Lapangan Monas, Presiden Prabowo mengumumkan pembentukan Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional sebagai langkah awal untuk mendukung penghapusan sistem outsourcing.
    Dewan ini akan melibatkan tokoh-tokoh buruh dari seluruh Indonesia dan bertugas memberikan nasihat kepada Presiden terkait perbaikan undang-undang dan regulasi yang dinilai tidak berpihak kepada pekerja.
    Prabowo juga menegaskan dukungannya terhadap usulan penghapusan sistem outsourcing yang selama ini menjadi sorotan para buruh.
    Ia menyebut, Dewan Kesejahteraan Buruh akan turut mempelajari secara mendalam mekanisme transisi menuju penghapusan sistem tersebut, dengan tetap mempertimbangkan iklim investasi. “Saya juga akan meminta dewan kesejahteraan nasional mempelajari bagaimana caranya kita kalau bisa tidak segera tapi secepat-cepatnya kita ingin menghapus outsourcing,” ungkap Kepala Negara.
    Namun, janji penghapusan outsourcing bukan perkara mudah.
    Kondisi perekonomian global tengah mengalami tekanan berat akibat perang dagang yang dipicu oleh kebijakan tarif impor baru dari Presiden AS Donald Trump.
    Hal ini berdampak pada rantai pasok global dan menurunnya permintaan ekspor.
    Di dalam negeri, dampak pelemahan ekonomi sudah mulai terasa.
    Data dari Kementerian Ketenagakerjaan mencatat, sepanjang Januari hingga Februari 2025, terdapat 18.610 kasus pemutusan hubungan kerja (PHK) di berbagai sektor.
    Angka ini diprediksi meningkat seiring pelemahan ekonomi dunia.
    Dalam situasi ini, perusahaan-perusahaan disinyalir akan semakin mengandalkan sistem kerja fleksibel seperti outsourcing untuk bertahan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Politik Kemarin, Dewan Kesejahteraan Buruh hingga dukungan Golkar

    Politik Kemarin, Dewan Kesejahteraan Buruh hingga dukungan Golkar

    Jakarta (ANTARA) – Beragam peristiwa politik terjadi di Indonesia, Kamis (1/4), mulai dari Presiden RI Prabowo Subianto mengumumkan pembentukan Dewan Kesejahteraan Buruh hingga Golkar siap dukung pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dua periode.

    Berikut ini lima berita politik menarik pilihan ANTARA.

    1. Prabowo bentuk Dewan Kesejahteraan Buruh untuk hapus outsourcing

    Presiden RI Prabowo Subianto mengumumkan pembentukan Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional, sebagai salah satu instrumen untuk mendukung penghapusan sistem outsourcing atau pekerja alih daya.

    Pengumuman itu disampaikan dalam peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) yang digelar di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Kamis.

    Selengkapnya baca di sini.

    2. Presiden beri sinyal segera tarik aset negara yang dikuasai swasta

    Presiden Prabowo Subianto memberi sinyal dirinya bakal segera menarik aset-aset negara yang saat ini dikuasai oleh swasta.

    Di hadapan ratusan ribu buruh, Presiden menegaskan aset-aset negara, yang merupakan kekayaan rakyat, harus dikuasai oleh negara sebagaimana diatur dalam konstitusi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 45).

    Selengkapnya baca di sini.

    3. May Day 2025, Ketua DPR janji perkuat kebijakan lindungi hak-hak buruh

    Ketua DPR RI Puan Maharani, dalam momentum Hari Buruh Internasional atau May Day 2025, berjanji akan memperkuat kebijakan demi melindungi hak-hak buruh dan menciptakan masa depan yang sejahtera untuk kaum pekerja.

    “Ke depan, kita harus memperkuat kebijakan, pengaturan, dan program Pemerintah dalam memberikan jalan bagi buruh untuk mendapatkan perlindungan hak-hak buruh, penciptaan lingkungan kerja yang aman dan harmonis, serta masa depan buruh yang sejahtera,” kata Puan dalam keterangan diterima di Jakarta, Kamis.

    Selengkapnya baca di sini.

    4. Mensesneg sebut sebagian tuntutan buruh sedang dikerjakan pemerintah

    Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyatakan sebagian dari total enam tuntutan yang diajukan buruh pada peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day sedang dikerjakan oleh pemerintah

    “Beberapa dari tuntutan sesungguhnya sedang kita kerjakan ya, salah satunya berkenaan dengan mitigasi PHK. Kita intensif dalam beberapa minggu terakhir ini untuk merumuskan substansi apa yang sebaiknya masuk di dalam proses mitigasi PHK,” kata Mensesneg saat ditemui di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Kamis.

    Selengkapnya baca di sini.

    5. Bahlil sebut Golkar siap dukung Prabowo dua periode

    Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia mengatakan segenap jajaran partai berlambang pohon beringin tersebut siap mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka hingga dua periode.

    Hal tersebut disampaikan Bahlil saat ditanya soal tanggapannya soal partai politik yang menyatakan siap memberikan dukungan kepada Prabowo untuk maju kembali dalam Pilpres 2029.

    Selengkapnya baca di sini.

    Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

  • Hari Buruh, Khofifah Bagi-bagi Mawar dan Janjikan Pelatihan Pekerja dan Beasiswa Pelajar
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        2 Mei 2025

    Hari Buruh, Khofifah Bagi-bagi Mawar dan Janjikan Pelatihan Pekerja dan Beasiswa Pelajar Surabaya 2 Mei 2025

    Hari Buruh, Khofifah Bagi-bagi Mawar dan Janjikan Pelatihan Pekerja dan Beasiswa Pelajar
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Gubernur Jatim
    Khofifah Indar Parawansa
    menyebar ratusan bunga mawar kepada para buruh yang menggelar aksi memperingati
    Hari Buruh
    di depan Kantor Gubernur Jatim Jalan Pahlawan Surabaya, Kamis (1/5/2025).
    Bunga mawar tersebut dibagikan usai Khofifah menemui dan memberikan statmen di hadapan ribuan buruh.
    Di atas panggung mimbar, Khofifah berjanji akan memfasilitasi semua tuntutan buruh.
    Khofifah bahkan menjanjikan 10.000 pelatihan bagi buruh yang terkena PHK.
    “Kami siapkan 10.000 kegiatan pelatihan dan sertifikasi bagi para pekerja yang terkena PHK,” ujar Khofifah.
    Selain itu, Khofifah juga menjanjikan beasiswa kepada 30.000 siswa SMA dan SMK yang nanti akan diumumkan Dinas Pendidikan Jawa Timur.
    “Kebijakan ini sekaligus kita memberikan kado pada Hari Pendidikan Nasional besok, 2 Mei,” tambahnya.
    Para buruh memadati jalan depan kantor Gubernur Jatim sejak Kamis siang.
    Mereka berasal dari berbagai elemen buruh seperti FSPMI, SPSI, Sarbumusi, dan FSKEP dari berbagai daerah di Jatim.
    Ketua DPW FSPMI Provinsi Jawa Timur Jazuli mengatakan, hasil pertemuan tertutup dengan Gubernur Jatim ada 17 rekomendasi buruh yang disetujui oleh Khofifah.
    “Baik yang sifatnya diteruskan ke pemerintah pusat maupun rekomendasi yang berpihak untuk peningkatan kesejahteraan para buruh,” jelasnya.
    Di antaranya, Khofifah setuju untuk meneruskan aspirasi buruh agar pemerintah pusat melakukan kajian terkait tentang Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101/PMK.010/2016 tentang penyesuaian besaran penghasilan tidak kena pajak.
    Selain itu, soal tuntutan buruh agar Pemprov Jatim menyediakan sarana transportasi murah di 38 kabupaten dan kota di Jatim.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi Masih Tahan 14 Mahasiswa Peserta Aksi May Day di Semarang, Motor dan Handphone Ikut Ditahan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        2 Mei 2025

    Polisi Masih Tahan 14 Mahasiswa Peserta Aksi May Day di Semarang, Motor dan Handphone Ikut Ditahan Regional 2 Mei 2025

    Polisi Masih Tahan 14 Mahasiswa Peserta Aksi May Day di Semarang, Motor dan Handphone Ikut Ditahan
    Penulis
    KOMPAS.com –
    Pihak kepolisian masih menahan sebanyak 14 mahasiswa peserta aksi peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day di Jalan Pahlawan, Kota Semarang, hingga Jumat (2/5/2025) dini hari.
    Mereka baru mendapat pendampingan hukum pada Jumat pukul 01.00 WIB, meski telah ditangkap secara paksa sejak Kamis (1/5/2025) petang.
    “Kami terus melobi polisi untuk bisa mendampingi korban. Kami bisa melakukan pendampingan pada pukul 01.10,” jelas Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Semarang, Ahmad Syamsuddin Arief, saat ditemui di Mapolrestabes Semarang.
    Penahanan tersebut memicu aksi solidaritas dari puluhan mahasiswa lain yang mendatangi Mapolrestabes Semarang.
    Berdasarkan pantauan
    Tribun Jateng
    di lokasi, para mahasiswa bertahan di depan gerbang hingga dini hari, sementara pintu gerbang utama Polrestabes ditutup rapat oleh aparat.
    Menurut Arief, lambatnya proses pendampingan disebabkan alasan internal polisi.
    “Polisi beralasan lamanya memberikan proses pendampingan karena melakukan koordinasi dengan pimpinan,” ujarnya.
    Ia menyebut para mahasiswa yang ditahan telah menjalani pemeriksaan secara terpisah.
    “Meraka sudah dimintai keterangan atau BAP,” tuturnya.
    Arief juga menyayangkan penangkapan tersebut karena dinilai tidak sesuai prosedur hukum.
    Ia menyoroti minimnya peringatan sebelum penangkapan dan tindakan aparat yang dinilainya sembarangan.
    “Motor dan handphone dari mahasiswa yang ditangkap juga masih ditahan Polisi,” bebernya.
    Arief membantah bahwa mahasiswa yang ditangkap merupakan bagian dari kelompok Anarko.
    “Semua yang berpakaian hitam pakai hoodie hitam dianggap anarko oleh polisi, tentu ini definisi yang berbahaya,” terangnya.
    Selain memberikan pendampingan hukum, pihak LBH Semarang juga telah menjalin komunikasi dengan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) dan sejumlah lembaga lainnya agar proses hukum berjalan transparan.
    “Kami minta para mahasiswa segera dibebaskan,” tegas Arief.
    Sementara itu, Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Artanto menyatakan bahwa dari total 18 mahasiswa yang sempat diamankan, empat di antaranya telah dibebaskan.
    “Mereka masih diperiksa di Mapolrestabes Semarang,” tandasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Aksi Hari Buruh Jakarta Diwarnai Kericuhan, Belasan Orang Terduga Anarko Ditangkap Bawa Petasan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        2 Mei 2025

    Aksi Hari Buruh Jakarta Diwarnai Kericuhan, Belasan Orang Terduga Anarko Ditangkap Bawa Petasan Megapolitan 2 Mei 2025

    Aksi Hari Buruh Jakarta Diwarnai Kericuhan, Belasan Orang Terduga Anarko Ditangkap Bawa Petasan
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    Polisi menangkap 13 orang yang diduga melakukan tindakan
    anarkis
    di sekitar kawasan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, Kamis (1/5/2025) sore.
    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan, bahwa kericuhan terjadi saat sejumlah oknum massa melempari pengguna jalan tol dengan batu dan melawan perintah petugas yang berjaga.
    “Sebanyak 13 orang terduga Anarko (12 laki-laki dan 1 perempuan) diamankan karena terlibat dalam tindakan anarkis, melawan perintah petugas, serta melempari pengguna jalan tol dengan batu,” ujar Ade Ary dalam keterangan tertulisnya.
    Penangkapan dilakukan sekitar pukul 17.30 WIB di bawah flyover Senayan dan sekitarnya.
    Saat ditangkap, para pelaku diketahui membawa sejumlah petasan yang diduga akan digunakan untuk memprovokasi kerusuhan.
    “Petasan yang dibawa berpotensi digunakan untuk tindakan provokatif,” jelas Ade Ary.
    Saat ini, seluruh terduga pelaku telah dibawa ke Mapolda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Polisi masih mendalami peran masing-masing orang dalam insiden tersebut.
    “Semua penyusup anarkis yang diamankan sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Mapolda Metro Jaya,” lanjutnya.
    Ade Ary menegaskan, bahwa Polda Metro Jaya tidak akan memberikan toleransi terhadap tindakan yang membahayakan keamanan dan ketertiban umum.
    Ia menyatakan polisi akan bertindak tegas terhadap siapapun yang memicu kerusuhan.
    “Kepolisian akan menindak tegas siapapun yang berusaha membuat kerusuhan,” tegasnya.
    Ade Ary juga menambahkan, bahwa aparat kepolisian telah melakukan pengamanan aksi buruh secara humanis dan memberikan arahan kepada massa agar menyampaikan aspirasi secara tertib.
    “Aksi damai seharusnya menjadi sarana menyampaikan aspirasi, bukan untuk mengganggu ketertiban atau melukai orang lain,” kata Ade Ary.
    Ia pun mengajak semua pihak untuk menjaga suasana demokrasi yang sehat dan kondusif.
    “Kami mengingatkan agar semangat kebersamaan dan kedewasaan dalam berdemokrasi tetap terjaga untuk menciptakan hubungan industrial yang harmonis,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Momen Menarik Prabowo Hadiri May Day 2025: Catat Tuntutan, Lempar Kemeja Safari yang Dipakai

    Momen Menarik Prabowo Hadiri May Day 2025: Catat Tuntutan, Lempar Kemeja Safari yang Dipakai

    Momen Menarik Prabowo Hadiri May Day 2025: Catat Tuntutan, Lempar Kemeja Safari yang Dipakai
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden
    Prabowo
    Subianto menghadiri peringatan Hari Buruh Internasional atau
    May Day
    di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (1/5/2025).
    Mengenakan kemeja safari berwarna coklat khasnya, Prabowo terpantau tiba sekitar pukul 10.00 WIB menggunakan kendaraan Maung.
    Selain melontarkan sejumlah janji kepada buruh, beberapa momen Prabowo membangun interaksi dengan buruh tertangkap kamera. Apa Saja? Berikut rangkuman Kompas.com.
    Tiba di Lapangan Monas, Prabowo tidak langsung naik ke atas panggung acara. Dia berjalan menyalami massa buruh yang hadir satu persatu.
    Pagar pembatas tak menghalangi Prabowo menghampiri massa buruh untuk sekadar bersalaman.
    Bahkan, Kepala Negara berjalan dari sisi ujung kanan panggung sampai sisi ujung kiri panggung. Tak jarang, Prabowo juga meladeni permintaan swafoto.
    Kemudian, Prabowo yang duduk di atas panggung sempat terlihat mencatat di buku catatan kecil saat empat pimpinan konfederasi serikat buruh dan pekerja yang menyampaikan tuntutannya.
    Keempatnya adalah Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI), Elita Rosita Silaban; Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Jumhur Hidayat; Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nena Wea; dan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).
    Dalam tuntutannya, Elita Rosita Silaban berharap putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang ketenagakerjaan ditindak lanjuti.
    Kepada Prabowo, dia juga berharap agar semua stakeholder mendukung revisi jaminan sosial bagi pekerja informal yang belum tercover dalam jaminan perlindungan sosial.
    Kemudian, Jumhur Hidayat menitipkan soal nasib para buruh yang bekerja di kapal ikan. Dia meminta agar pemerintahan yang dipimpin Prabowo segera meratifikasi konvensi ILO 188 guna melindungi buruh yang bekerja di kapal perikanan.
    Selanjutnya, Andi Gani menyatakan dukungan buruh pada semua kebijakan yang dibuat pemerintahan
    Prabowo Subianto
    , terutama demi menciptakan keadilan bagi para buruh.
    Sementara itu, Said Iqbal menyampaikan sejumlah tuntutan kepada
    Presiden Prabowo
    . Di antaranya, mensahkan Undang-Undang (UU) Ketenagakerjaan yang baru, menghapus outsourcing, membentuk Satgas PHK (Pemutusan Hubungan Kerja), mensahkan UU PPRT yang 21 tahun mandek di DPR, memberantas korupsi melalui pengesahan UU Perampasan Aset.
    Tiba saat menyampaikan sambutan, beberapa kali Prabowo melontarkan candaan untuk memecah cuaca panas di siang hari.
    Saat menyapa para pejabat yang hadir, Prabowo mengaku heran lantaran banyak massa buruh yang meneriaki dan menyambut Sekretaris Kabinet (Seskab) Letkol Teddy Indra Wijaya.
    “Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya,” kata Prabowo menyapa tamu yang hadir di acara May Day.
    Setelahnya, massa buruh berteriak keras dan bertepuk tangan karena antusiasme mendengar nama Teddy.
    Prabowo kemudian heran lantaran lebih banyak yang menyambut Teddy daripada dirinya. Padahal, dia yang menjabat sebagai Presiden RI.
    “Kok lebih banyak sambutannya daripada untuk gue nih? Yang presiden gue nih,” ujarnya berkelakar.
    Setelah itu, massa buruh langsung meneriakkan nama Prabowo.
    Di tengah sambutannya, Prabowo sempat meminta izin kepada massa buruh untuk minum kopi.
    “Suara gue serak nih. Gue minum kopi ya, boleh minum kopi ya?” tanya Prabowo, di hadapan buruh, sambil menunjuk cangkir di dekatnya, seperti dilihat dari tayangan Kompas TV, Kamis.
    “Boleh,” teriak buruh menjawab.
    Prabowo lalu mengambil cangkir berwarna putih, menunjukan kepada buruh, lalu minum.
    “Eh, ini elu yang minta, ya. Gue kalau minum kopi bisa pidato tiga jam lho,” kelakar Prabowo yang disambut riuh buruh.
    Setelah meminum kopinya, Prabowo sempat menanyakan kondisi buruh yang berdiri mendengarkan pidatonya di tengah cuaca yang terik.
    “Eh lu orang enggak kepanasan ya,” tanya Prabowo.
    “Enggak,” jawab buruh kompak.
    Momen puncaknya terjadi saat Prabowo membuka kemeja safari coklat yang dikenakannya dan melemparkannya ke arah massa buruh usai menyampaikan orasi politik.
    Awalnya Prabowo melemparkan topi yang dikenakannya. Setelah itu, dia tampak mulai membuka kancing bajunya dan mengeluarkan sejumlah barang yang berada di saku kemejanya.
    Selanjutnya, kemeja dengan warna khas Prabowo tersebut dilemparkan dari atas panggung ke arah massa buruh yang ada di depannya.
    Usai melemparkan baju tersebut, Prabowo tampak memberi semangat kepada para buruh yang hadir.
    Namun, Prabowo tampak mengenakan kemeja safari yang sama persis sebelum meninggalkan tempat acara peringatan
    May Day 2025
    .
    Bahkan, Prabowo sempat melemparkan kembali topi kepada para buruh seraya berjalan meninggalkan tempat acara.
    Sebelumnya, dalam pidato politiknya, Prabowo berjanji bakal memenuhi sejumlah tuntutan para buruh. Di antaranya terkait pengesahan Undang-Undang (UU) Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT) dan UU perampasan Aset.
    Kemudian, untuk kesejahteraan buruh, Prabowo menginisiasi pembentukan Dewan Kesejahteraan Buruh dan Satuan Tugas (Satgas) Pemutusan Hubungan Kerja (Satgas PHK).
    “Saya ingin beri hadiah kepada kaum buruh pada hari ini, saya akan membentuk segera Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional,” kata Prabowo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prabowo Wacanakan Bentuk Dewan Kesejahteraan Buruh, Apa Itu?

    Prabowo Wacanakan Bentuk Dewan Kesejahteraan Buruh, Apa Itu?

    Prabowo Wacanakan Bentuk Dewan Kesejahteraan Buruh, Apa Itu?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden RI
    Prabowo Subianto
    memberikan hadiah berupa pembentukan
    Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional
    kepada kaum buruh.
    Hadiah tersebut diumumkan Prabowo di tengah masifnya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang terjadi serta persoalan rendahnya upah buruh di Tanah Air.
    Rencana ini diharapkan menjadi angin segar.
    Apalagi hadiah spesial ini langsung diumumkan Prabowo di peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day 2025.
    “Saya ingin memberi hadiah kepada kaum buruh pada hari ini. Saya akan membentuk sebuah Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional,” kata Prabowo dalam pidatonya di perayaan May Day di Lapangan Monas, Jakarta, Kamis (1/5/2025).
    Apa itu Dewan Kesejahteraan Buruh?
    Soal Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional yang dia wacanakan, Prabowo menjelaskan bahwa dewan itu adalah kelompok berisi pimpinan serikat buruh di Indonesia.
    Meski begitu, Prabowo belum merincikan organisasi buruh mana saja yang akan terlibat di dalamnya.
    Kepala Negara juga belum menjabarkan secara perinci soal perwakilan pemerintah yang akan masuk struktur Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional.
    “Yang akan terdiri dari semua tokoh-tokoh pimpinan buruh seluruh Indonesia,” ujar Prabowo.
    Nantinya, Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional ini juga akan ditugaskan Prabowo untuk mencari cara menghapus outsourcing.
    Sebab, Prabowo menginginkan agar sistem kerja outsourcing bisa dihapuskan.
    Adapun penghapusan outsourcing juga telah disuarakan massa serikat buruh selama bertahun-tahun.
    “Saya juga akan meminta Dewan Kesejahteraan (Buruh) Nasional mempelajari bagaimana caranya kita, kalau bisa tidak segera, tapi secepat-cepatnya, kita ingin menghapus outsourcing,” ucap dia.
    Selain itu, Prabowo juga akan menugaskan dewan tersebut untuk memantau dan mempelajari keadaan buruh.
    Menurut Prabowo, hasil pantauan terkait kondisi buruh itu akan disampaikan Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional kepadanya.
    “Dan memberi nasihat kepada presiden, mana undang-undang yang enggak beres yang enggak melindungi buruh, mana regulasi yang enggak bener,” ungkap Prabowo.
    Apabila dirasa ada aturan yang tak berpihak ke buruh, kata Prabowo, tentunya pemerintah akan memperbaikinya.
    “Mereka memberi masukan ke saya dan segera akan kita perbaiki, saudara-saudara sekalian,” kata Prabowo.
    Diharapkan, Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional ini dapat betul-betul mensejahterakan kaum buruh karena diisi oleh para pimpinan serikat buruh.
    Sebab, sudah banyak korban PHK dan upah minimum yang rendah di Indonesia sejak awal tahun 2025.
    Setidaknya ada 18.610 tenaga kerja yang terkena PHK pada periode Januari hingga Februari 2025.
    Berdasarkan laman resmi Satu Data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), Jawa Tengah menjadi provinsi yang paling banyak melakukan PHK, yaitu sekitar 57,37 persen atau 10.677 orang.
    Terbanyak kedua adalah Provinsi Jambi dengan jumlah PHK sebanyak 3.530 tenaga kerja.
    Selanjutnya adalah Provinsi Jakarta, sebanyak 2.650 pekerja.
    Jumlah ini belum menghitung PHK yang tidak dilaporkan perusahaan ke Kemenaker.
    Angka PHK sampai dengan Februari 2025 ini melonjak tajam bila dibandingkan dengan jumlah PHK yang dilaporkan pada sebulan sebelumnya, yaitu Januari 2025, dengan jumlah korban PHK sebanyak 3.325 orang.
    Dengan demikian, ada kenaikan jumlah PHK dalam sebulan, di mana jumlah korban PHK pada Februari 2025 sebanyak lebih dari empat kali lipat dari angka PHK pada Januari 2025.
    Bukan hanya dari jumlah PHK, tetapi upah minimum bagi para buruh di Indonesia cukup memprihatinkan.
    Jika merujuk negara lain, Indonesia masuk daftar 10 negara dengan upah minimum terendah di dunia tahun 2025.
    Hal ini berdasarkan data Velocity Global, yang merupakan platform kerja global yang memungkinkan perusahaan untuk merekrut, membayar, dan mengelola kemampuan pekerja di 185 negara.
    Indonesia menempati urutan ke-10 sebagai negara dengan upah minimum terendah.
    Disebutkan, upah minimum bulanan di Indonesia bervariasi menurut provinsi, berkisar dari 133 dollar AS atau Rp 2.164.575 di Jawa Tengah hingga 331 dollar AS atau Rp 5.387.025 di DKI Jakarta.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Terpaksa Bertahan di Usia Senja, Kisah Tiur Sang Buruh Lansia 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        2 Mei 2025

    Terpaksa Bertahan di Usia Senja, Kisah Tiur Sang Buruh Lansia Megapolitan 2 Mei 2025

    Terpaksa Bertahan di Usia Senja, Kisah Tiur Sang Buruh Lansia
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Dalam riuhnya gelombang massa yang memenuhi gerbang utama Gedung DPR/MPR RI pada peringatan Hari
    Buruh
    Internasional, Kamis (1/5/2025), suara lirih namun tegas menyita perhatian.
    Suara itu datang dari perempuan bernama Tiur (63),
    buruh
    garmen yang telah mengabdikan lebih dari dua dekade hidupnya di sebuah pabrik kawasan Cakung-Cilincing, Jakarta Utara.
    Tiur bukan sekadar deretan angka dalam statistik ketenagakerjaan. Ia adalah wajah ketidakadilan yang kerap luput dari sorotan, terutama saat usia tak lagi muda dan tubuh mulai merasakan lelah yang tak mudah ditawar.
    Di tengah orasi dan poster tuntutan peringatan
    Hari Buruh
    , ia membawa kisah yang dalam. Tentang hak pensiun yang digantung, kekerasan verbal di tempat kerja, dan perjuangan yang seolah tak kunjung usai demi mendapatkan penghargaan layak atas jerih payah puluhan tahun.
    Sambil duduk di rerumputan yang mengering, Tiur berbagi kisahnya kepada
    Kompas.com.
    25 tahun sudah Tiur menjadi buruh di pabrik garmen. Sesuai aturan, seharusnya ia dipensiunkan sejak usia 58.
    Namun, lima tahun telah berlalu, panggilan pensiun itu tak pernah datang.
    “Seharusnya saya sudah dipensiunkan pada usia 58 tahun, tapi sampai sekarang, saya belum dipanggil untuk pensiun,” ujar Tiur, Kamis (1/5/2025).
    Tiur meyakini perusahaan sengaja menunda pensiunnya, menunggu ia menyerah dan mundur sendiri.
    Tapi, bagi perempuan ini, mundur berarti kehilangan hak. Ia tahu benar, jika berhenti secara sukarela, pesangon yang menjadi haknya akan jauh dari semestinya.
    Berdasarkan perhitungan Tiur, seharusnya ia menerima sekitar Rp 125 juta sebagai imbalan atas seperempat abad pengabdian.
    Namun, ia melihat sendiri bagaimana rekan-rekannya yang memilih pensiun dini hanya menerima Rp 80 juta, jauh di bawah ketentuan.
    “Mereka menunggu kita untuk mengundurkan diri,” kata Tiur.
    Namun, uang bukan satu-satunya luka yang Tiur tanggung. Hari-hari kerja Tiur juga diwarnai kekerasan verbal.
    Bukan pukulan, tapi kata-kata kasar yang menyayat harga diri.
    “Bukan kasar di fisik, tapi kasar di mulut,” katanya.
    Pernah suatu pagi, di sela-sela kesibukan produksi yang belum juga reda, suara manajer tiba-tiba menggema di seluruh ruangan.
    Bukan instruksi kerja yang keluar dari mulutnya, melainkan makian yang ditujukan kepada para buruh, termasuk Tiur. Di hadapan puluhan pasang mata, harga diri mereka seperti dilucuti tanpa ampun.
    “Teriak, satu PT itu harus dengar. Pagi-pagi udah teriak, mana nyaman kita kerja?” kenangnya.
    Lansia seperti Tiur sering kali menjadi sasaran diskriminasi. Mereka dianggap tak lagi produktif.
    “Sering dibilang, ‘Kalian ini udah tua’, padahal belum tentu yang tua enggak bisa capai target,” tambahnya.
    Meski hatinya kerap terluka, Tiur tahu batas. Ia tak punya kuasa untuk melawan. Pilihan satu-satunya adalah mengadu ke serikat buruh.
    “Sakit hati dong, jelas. Tapi kami hanya bisa lapor ke serikat. Serikat yang menyelesaikan,” ujarnya pasrah.
    Kini, dalam unjuk rasa yang dipenuhi tuntutan dan harapan, Tiur berdiri membawa suara yang tak boleh diabaikan. Ia tak meminta perlakuan istimewa.
    Tiur hanya ingin diperlakukan manusiawi.
    “Mereka mungkin dapat tekanan, tapi bukan berarti harus kasar ke kami. Sampaikan baik-baik, jangan menyinggung perasaan,” katanya.
    Di usia yang semestinya sudah memasuki masa pensiun, Tiur masih harus memperjuangkan hak yang seharusnya sudah menjadi miliknya.
    Dan di tengah terik, di balik kerumunan, ia tetap berdiri tegak, sebagai buruh, sebagai perempuan, dan sebagai suara yang tak boleh dibungkam.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Demo Buruh NTT di May Day 2025, Apa Saja Tuntutannya?

    Demo Buruh NTT di May Day 2025, Apa Saja Tuntutannya?

    Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sikka melalui dinas ketenagakerjaan menggelar festival nakertrans atau naker fest menyambut hari buruh atau may day.

    Naker Fest itu digelar selama dua hari dengan mengusung tema “Akselerasi Transformasi Ketenagakerjaan Menuju Sikka yang Produktif, Kreatif, Unggul, dan Mandiri”,

    Kepala Dinas Nakertrans Sikka, Valeri Anus SAMADOR mengatakan kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, perusahaan, lembaga pelatihan, dan para pekerja dalam membangun ekosistem ketenagakerjaan yang lebih adaptif dan responsif terhadap tantangan zaman.

    Menurutnya, transformasi ketenagakerjaan harus menjadi fokus utama pemerintah daerah bersama para mitra strategis.

    “Sudah saatnya kita bertransformasi dengan fokus pada peningkatan kompetensi, kemandirian, dan daya saing tenaga kerja Kabupaten Sikka,” ujarnya.

    Ia menjelaskan, tujuan utama kegiatan ini antara lain adalah mengurangi angka pengangguran, menciptakan lapangan kerja.

    Selain itu, untuk meningkatkan harmonisasi hubungan industrial, serta menumbuhkan dan memberdayakan tenaga kerja mandiri melalui sektor usaha kecil, mikro, dan menengah.

    “Kegiatan ini akan berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 29 April hingga 1 Mei 2025, di Lapangan Umum Kota Baru Maumere,” jelasnya.

    Sementara Bupati Sikka, Juventus Yoris Prima Kago menyebut, Sikka Naker Fest berperan sebagai etalase besar dalam memberikan informasi dan layanan ketenagakerjaan strategis.

    “Ini sebagai wadah untuk membangun kesadaran kolektif akan pentingnya hubungan industrial yang harmonis, demi mendukung produktivitas dan menciptakan suasana kerja yang kondusif,” tutupnya.