Event: Asian Games

  • Akhir Perjalanan Hendra Setiawan, Kini Fokus Bangun Gurita Bisnis Sampai Bisa Jemput Anak Sekolah

    Akhir Perjalanan Hendra Setiawan, Kini Fokus Bangun Gurita Bisnis Sampai Bisa Jemput Anak Sekolah

    TRIBUNJAKARTA.COM – Atlet bulutangkis legendaris Indonesia, Hendra Setiawan sudah memiliki sederet rencana setelah gantung raket di Indonesia Masters 2025.

    Ya, atlet berusia 40 tahun itu akan meninggalkan dunia bulutangkis sebagai atlet usai bertanding di Indonesia Masters yang berlangsung pekan ini.

    Pasangan Mohammad Ahsan saat bertanding itu menyebut jika dirinya akan fokus mengembangkan bisnisnya yang beberapa sudah mulai berjalan.

    “Ada beberapa (bisnis), ada billiard di Bali, restoran di Jogja, juga nnti buka di BSD, ada daddy’s arena, sama Ahsan,” ungkap Hendra Setiawan kepada wartawan.

    “Daddy’s Arena itu kita baru buka aja dulu. ada badminton dengan gym, bukanya di Maret. Enggak tau ke depannya seperti apa,” paparnya.

    Selain ingin berbisnis, atlet yang pernah juara dunia empat kali itu juga ingin fokus menikmati waktunya bersama keluarga.

    Bahkan, secara rinci, Hendra mengatakan dirinya ingin rutin mengantar-jemput anaknya ke sekolah.

    “Saya sudah janji sama anak-anak untuk fokus sama mereka, seperti antar jemput sekolah,” ungkap Hendra.

    Patrick Kluivert tak serakah memaksakan membawa gerbong asisten pelatih baru dari Belanda. PSSI baru saja mengumumkan bakal merekrut 10 pelatih baru menemani Kluivert di Timnas Indonesia.

    “Sekarang saya fokus ke keluarga dan pekerjaan saya dulu, nanti kalau sudah siap untuk ke badminton, baru saya kembali,” jelasnya.

    Sebagai catatan, Hendra sendiri sudah mengumumkan pensiun sejak 3 Desember 2024. Keputusan itu pun sudah dia diskusikan dengan Hendra sebagai partner.

    Sebagai penghargaan, PP PBSI pun sudah menyiapkan acara seremonial sebagai tanda jasa Hendra dan Ahsan untuk bulutangkis tanah air.

    Nantinya, Hendra/Ahsan akan menjalankan laga ekshibisi bertajuk ‘Tribute to The Daddies’, di partai pamungkas Indonesia Masters 2025, Minggu (26/1/2025).

    Daftar Prestasi Hendra Setiawan

    Dengan Markis Kido

    – Runner up Denmark Open 2004

    – Juara Indonesia Open 2005

    – Runner up Indonesia Open 2006

    – Juara Hongkong Open 2006

    – Juara China Open 2006

    – Runner up China Masters 2007

    – Runner up  Swiss Open 2007

    – Juara Chinese Taipei Open 2007

    – Juara China Open 2007

    – Juara Hongkong Open 2007

    – Medali emas Kejuaraan Dunia BWF 2007 di Kuala Lumpur, Malaysia

    – Juara Malaysia Open 2008

    – Juara China Master 2008

    – Medali emas Olimpiade 2008

    – Medali perunggu Kejuaraan Dunia BWF 2010 di Paris, Prancis

    – Medali emas Asian Games 2010 di Guangzhou, China

    Dengan Mohammad Ahsan

    – Juara Malaysia Open 2013

    – Juara Indonesia Open 2013

    – Medali emas Kejuaraan Dunia BWF 2013 di Wuhan, China

    – Juara All England 2014

    – Juara Malaysia Open 2015

    – Medali emas Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan

    – Medali emas Kejuaraan Dunia BWF 2015 di Jakarta, Indonesia

    – Medali emas Kejuaraan Dunia BWF 2019 di Basel, Swiss

    – Medali emas Piala Thomas 2020 di Aarhus, Denmark

    – Medali perak Kejuaraan Dunia BWF 2022 di Tokyo, Jepang

    – Runner up All England 2022

    – Runner up Malaysia Masters 2022

    (TribunJakarta/Tribunnews, Alfarizy)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Viral di TikTok, Squid Game Konon Terinspirasi Kisah Nyata di Korea

    Viral di TikTok, Squid Game Konon Terinspirasi Kisah Nyata di Korea

    Jakarta

    Viral di TikTok bahwa series Netflix Squid Game terinspirasi dari kisah nyata di Korea Selatan pada 1986, Brothers’ Home. Netizen mengungkap sejumlah kesamaan antara keduanya. Salah satu akun yang mengatakan membagikan konsep ini ada podcast Jumpers Jump di YouTube.

    Kemudian, cuplikan video soal ini langsung diunggah ulang oleh banyak akun, termasuk di TikTok, @soupclipsz. Potongan video itu telah disaksikan lebih dari 3,2 juta kali.

    “Squid Game sebenarnya terinspirasi dari kisah nyata dan ini disensor di mana pun. Dan hanya ada satu orang yang bicarakan soal ini makanya ini jadi… ya. Jadi, itu disebut ‘Brother’s Home’,” ujar Gavin Ruta.

    [Gambas:Youtube]

    Lantas, seperti apa kasus dari ‘Brothers’ Home’?

    Melansir BBC, pada suatu hari tahun 1984, seorang anak kecil bernama Han Jong-sun berusia 8 tahun sedang menemani ayahnya ke kota. Ada juga saudara perempuannya yang ikut.

    Ayahnya sangat sibuk di sana, sehingga memutuskan meninggalkan anak-anaknya ke petugas polisi agar aman, namun ternyata itu keputusan yang salah. Han dan saudarinya diculik lalu dipaksa masuk ke dalam bus.

    “Sebuah bus berhenti di depan kantor polisi dan kami dipaksa masuk ke dalam bus,” kenang Han lebih dari 30 tahun kemudian.

    “Kamu tidak tahu ke mana kami dibawa. ‘Ayah meminta kami tunggu di sini! Ayah akan datang!’ kami menangis dan tersedu-sedu. Mereka mulai memukuli kami dan berkata kami terlalu berisik,” lanjutnya.

    Ke mana Han dan saudarinya diculik?

    Tanpa dia ketahui, bus itu membawa mereka ke Hyungje Bokjiwon, sebuah fasilitas swasta yang secara resmi merupakan pusat pembinaan masyarakat. Namun pada kenyataannya, menurut mereka yang selamat, itu adalah pusat penahanan brutal yang menyiksa ribuan orang.

    Menurut kesaksian dan bukti yang dikumpulkan dari lokasi tersebut, para tahanan mengatakan mereka digunakan sebagai budak di lokasi konstruksi, pertanian, dan pabrik selama tahun 1970 hingga 1980-an. Mereka juga dikabarkan mengalami penyiksaan dan ruda paksa. Ratusan orang meninggal dalam kondisi yang tidak manusiawi.

    Han dan saudara perempuannya ditahan di sana selama tiga setengah tahun. Akan tetapi, keadaan mencekam di sana mengubah seluruh kehidupan termasuk memengaruhi kesehatan mental mereka.

    Mengapa Brothers’ Home disebut mirip Squid Game? >>>

    Mengapa Brothers’ Home disebut mirip Squid Game?

    Foto: Dok. asli via Bored Panda

    Pertama, mereka disiksa. Bukan dengan memainkan permainan anak-anak, melainkan anak-anak justru dipaksa meninggalkan masa muda mereka untuk bermain dan belajar. Anak yang ditahan di sana tak jauh berbeda dengan orang dewasa yang ditangkap, mereka juga harus bekerja.

    Dari kesaksian korban, para korban tahanan diatur untuk menggunakan baju training berwarna biru dan sepatu karet. Mereka juga diberikan hanya sepotong celana dalam nilon.

    “Saya jarang punya kesempatan untuk mandi. Kutu ada di sekujur tubuh saya. Kami makan ikan busuk dan nasi jelai yang bau setiap hari, benar-benar setiap hari. Hampir semua penghuni kekurangan gizi,” kisah Choi Seung-woo yang ditahan waktu umur 13 tahun.

    “Empat orang tidur secara zig-zag di tempat tidur kecil. Pemerkosaan terjadi setiap malam di sudut asrama,” tuturnya.

    Tak ada yang dapat kabur dari sana, semua karena ‘petugas’ sangat kasar dan memaksa mereka terus bekerja. Meski begitu, sebenarnya orang tua dari anak-anak yang diculik itu melapor ke kepolisian, tapi tidak diacuhkan.

    Pada 1980-an, akhirnya rumor beredar di Busan. Rumor itu menyebut orang-orang dikurung, disiksa sampai mati, oleh tempat ‘kesejahteraan masyarakat’.

    Yakin bahwa anak-anaknya diculik dan dijebak di fasilitas itu, ayah Choi mengetuk pintu Hyungje Bokjiwon. Protesnya membuat para pengelola pusat membebaskan kedua bersaudara itu pada tahun 1986.

    Setahun kemudian, Park In-guen, yang mengelola Hyungje Bokjiwon, ditangkap. Pusat itu pada akhirnya ditutup. Setelah itu diketahui alasan penculikan itu. Konon, seluruh negeri dilanda euforia menjelang Asian Games 1986 dan Olimpiade Seoul 1988. Karena itu, pemerintah mulai memacu upaya-upaya membangun kembali citra negara itu, termasuk menyingkirkan orang-orang yang dianggap ‘merusak pemandangan’ di jalanan kota.

    Tidak (akan) berakhir indah

    Anak-anak dipaksa turun dan disembunyikan di Brothers’ Home. Foto: Dok. asli via Bored Panda

    Walaupun neraka dunia itu sudah ditutup, trauma yang dialami para korban dan keluarga masih berlangsung. Han kehilangan kontak dengan saudara perempuannya dan ayahnya, yang kemudian hanya berujung pada kabar menyedihkan lainnya. Pada tahun 2007, ia mendapati keluarga yang dia cari-cari itu telah dirawat di rumah sakit karena trauma mental yang dialami selama bertahun-tahun di pusat tersebut.

    Walau begitu, tidak seorang pun pernah dimintai pertanggungjawaban atas kematian para korban jiwa yang diperkirakan mencapai 500 orang. Tak ada juga dugaan pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi.

    Park pun cuma dijatuhi hukuman dua setengah tahun penjara, dengan alasan penggelapan subsidi negara. Ia meninggal karena usia pada tahun 2016.

    Dua tahun kemudian, jaksa yang memimpin penyelidikan awal terhadap Hyungje Bokjiwon mengakui bahwa ada tekanan eksternal oleh pemerintah militer untuk menghentikan penyelidikan. Bahkan, pihak tersebut menuntut hukuman yang lebih ringan bagi Park.

    Pada tahun yang sama, jaksa agung saat itu, Moon Moo-il secara resmi meminta maaf atas kegagalan awal dan meminta Mahkamah Agung meninjau putusan terhadap Park.

    Han sendiri tidak pernah putus asa akan penyelidikan yang seharusnya. Ia berunjuk rasa di depan majelis nasional Korea Selatan sejak tahun 2012, menuntut penyelidikan negara terhadap Hyungje Bokjiwon. Choi bergabung dengannya pada tahun 2013.

    Choi masih menghadiri sesi psikoterapi secara teratur.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video: Netflix Rilis Poster Squid Game 3 yang Bakal Tayang Tahun Ini”
    [Gambas:Video 20detik]
    (ask/ask)

  • Menteri Ara Akan Manfaatkan Wisma Atlet Jadi Hunian ASN

    Menteri Ara Akan Manfaatkan Wisma Atlet Jadi Hunian ASN

    Jakarta, CNN Indonesia

    Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait alias Ara menyulap Wisma Atlet Kemayoran menjadi hunian aparatur sipil negara (ASN).

    Ara mengatakan rumah susun (rusun) itu tengah dalam proses revitalisasi. Sebagian unit nantinya bakal disewakan untuk para abdi negara, termasuk pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

    “Karena rusun ini punya sejarah panjang, kalau bisa salah satu gedungnya juga bisa ditempati oleh orang-orang yang berjuang untuk negara ini, seperti para pegawai KPK,” katanya dalam rilis resmi, Selasa (31/12/2024).

    Bahkan, Menteri Ara menegaskan sudah mengusulkan ide ini kepada Presiden Prabowo Subianto. Ia menyebut akan ada satu tower khusus untuk tempat tinggal pegawai KPK di Wisma Atlet Kemayoran.

    Anak buah Prabowo itu juga menekankan pentingnya perawatan rusun. Ara mengatakan tugas Kementerian PKP bukan hanya memudahkan dan memurahkan perumahan atau hunian bagi rakyat.

    “Juga harus bertanggung jawab dalam merawat aset-aset yang telah dibangun, serta mengedukasi calon penerima manfaat yang akan mengelola rusun. Untuk itu, menurut saya perawatan dan pemanfaatan sangat penting untuk diperbaiki ke depan,” jelasnya.

    Rusun Wisma Atlet memang punya sejarah panjang. Beberapa momen penting pemanfaatannya, antara lain untuk peserta Asian Games 2018 dan Asian Para Games 2018, penanganan covid 19, sampai penginapan pengamanan pemilu.

    Ara berjanji akan memonitor setiap bulan progres revitalisasi rusun tersebut. Ia menegaskan bakal datang langsung ke lokasi setiap tanggal 22 per bulannya.

    Upaya ini dilakukan untuk memastikan penyelesaian konstruksi sesuai target rencana di dalam kontrak. Penyelesaian revitalisasi Wisma Atlet ini ditargetkan kelar pada April 2025.

    Revitalisasi dimulai sejak 26 Agustus 2024 lalu dengan nilai kontrak Rp367 miliar. Direktur Rumah Susun Aswin Grandiarto Sukahar mengatakan progres fisik revitalisasi Rusun Wisma Atlet sudah 66 persen.

    Ada 7.426 unit yang direvitalisasi. Ia merinci 1.932 unit bakal dimanfaatkan untuk ASN, mulai dari Blok C2 Tower 9, Tower 8, dan Tower 10.

    (skt/agt)

  • Menteri Ara Sebut Satu Tower Rusun Wisma Atlet Kemayoran Ditempatkan Khusus Pegawai KPK – Halaman all

    Menteri Ara Sebut Satu Tower Rusun Wisma Atlet Kemayoran Ditempatkan Khusus Pegawai KPK – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Maruarar Sirait mengusulkan agar satu tower Rumah Susun (Rusun) Wisma Atlet Kemayoran di Jakarta dikhususkan bagi pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

    Rusun Wisma Atlet Kemayoran saat ini sedang direvitalisasi sejak 26 Agustus 2024 dan ditargetkan rampung pada April 2025.

    Ara, sapaan akrab Maruarar, mengatakan rusun ini memiliki sejarah panjang dalam pemanfaatannya.

    Rusun ini pernah digunakan untuk peserta Asian Games 2018 dan Asian Para Games 2018, untuk penanganan Covid-19, dan untuk penginapan pengamanan Pemilu.

    Oleh karena itu, menurut dia, salah satu towernya perlu ditempatkan oleh orang yang sudah berjuang untuk negara seperti pegawai KPK.

    “Kalau bisa salah satu gedungnya juga bisa ditempati oleh orang-orang yang berjuang untuk negara ini seperti para pegawai KPK,” kata Ara ketika meninjau progres revitalisasi Rusun Wisma Atlet Kemayoran, dikutip dari siaran pers pada Rabu (1/1/2025).

    Ia mengatakan telah memberikan usulan ini kepada Presiden Prabowo Subianto, Menteri Sekretariat Negara, dan Sekretaris Kabinet.

    Ara memastikan akan memonitor secara rutin setiap bulannya progres revitalisasi Rusun Wisma Atlet Kemayoran untuk memastikan penyelesaian konstruksi sesuai target rencana di dalam kontrak.

    “Setiap tanggal 22 saya akan monitor progresnya hingga target April 2025 selesai,” ujar Ara.

    Secara keseluruhan, progres fisik revitalisasi Rusun Wisma Atlet Kemayoran telah mencapai 66 persen.

    Revitalisasi 3 tower di Blok C2 ditargetkan akan selesai di akhir Januari 2025 dan akan selesai bertahap selanjutnya tower-tower di blok D10.

    Revitalisasi Wisma Atlet dilakukan pada Blok D10 Kemayoran di 7 tower sebanyak 5.494 unit dan Blok C2 Pademangan sebanyak 3 tower berkapasitas 1.932 unit.

    Dari total 7.426 unit yang direvitalisasi, rencananya sebanyak 1.932 unit dari Blok C2 Tltower 9 dan tower 8 dan tower 10 akan dimanfaatkan sebagai hunian bagi ASN.

    Revitalisasi ini memiliki nilai kontrak Rp 367 miliar dan dilaksanakan oleh kontraktor Abipraya-Wika, KSO.

     

  • Kejar Target Jadi Tuan Rumah World Cup Series, Sirkuit BMX Banyuwangi Direvitalisasi

    Kejar Target Jadi Tuan Rumah World Cup Series, Sirkuit BMX Banyuwangi Direvitalisasi

    Liputan6.com,Banyuwangi – Sirkuit BMX Muncar Banyuwangi bakal menjadi sirkuit supercross berstandar Olimpiade dan menjadi yang pertama di ASEAN. Ini membuat Banyuwangi berpeluang besar menjadi salah tuan rumah piala dunia balap sepeda (World Cup Series).

    Pelatih Kepala Timnas Balap Sepeda Indonesia, Dadang Haries Poernomo, mengatakan sirkuit BMX Supercross di Banyuwangi dipastikan memenuhi semua kriteria dan siap untuk menjadi tuan rumah kejuaraan dunia (World Cup Series). “Banyuwangi akan menjadi satu-satunya daerah di Indonesia, bahkan ASEAN yang memiliki sirkuit dengan level internasional untuk supercross. Ke depan, sirkuit ini berpotensi menjadi rujukan bagi para pembalap dunia untuk berlatih, mengingat kualitas dan tantangan yang ditawarkan,” ujar Dadang, usai meninjau langsung progress pembangunan sirkuit BMX supercross di Banyuwangi, Rabu (4/12/2024) 

    Dadang hadir ke Banyuwangi bersama Konsultan Track Tom Ritz, Staf ahli Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), PB ISSI Jakarta,  BPPW Jatim, dan berbagai pihak terkait lainnya. Sirkuit BMX yang terletak di Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi tersebut sedang dalam proses revitalisasi. Sirkuit Banyuwangi ini ditingkatkan fasilitasnya, mulai dari penambahan start hill, lintasan, hingga perluasan areal parkir. “Sirkuit ini dirancang dengan standar kelas dunia. Bahkan setara dengan sirkuit yang digunakan untuk Olimpiade. Sirkuit ini memiliki karakteristik dan tingkat kesulitan yang sangat tinggi, menjadikannya tempat yang unik dan istimewa,” kata Dadang.

    Revitalisasi sirkuit BMX Muncar merupakan “hadiah” dari Menteri PUPR untuk kontingen Asian Games di Guangzhou, Tiongkok. Pembangunan sirkuit ini berawal setelah tim BMX Indonesia meraih medali emas di Asian Games. “Selama ini tim BMX berlatih di sirkuit Banyuwangi, namun fasilitas yang ada belum memenuhi standar untuk BMX Supercross. Oleh karena itu, PB ISSI mengusulkan agar hadiah tersebut digunakan untuk membangun sirkuit BMX Supercross di Banyuwangi,” ujarnya.

    Sirkuit tersebut dibangun oleh Tom Ritz, seorang builder sirkuit BMX asal Amerika yang sudah berpengalaman mendesain trek untuk ajang BMX bergengsi dunia sekelas olimpiade dan kejuaraan dunia lainnya. “Trek di sirkuit Banyuwangi merupakan salah satu yang terpanjang di dunia saat ini dengan total panjang lebih dari 400 meter. Juga ada 7 lintasan yang memiliki karakteristik berbeda sehingga memberikan tantangan yang lebih besar bagi para pembalap nasional maupun internasional,” urai Dadang.

  • Era Baru Dimulai, Ketum KONI Resmi Lantik 4 Ketua Umum Pordasi Masa Bakti 2024-2028

    Era Baru Dimulai, Ketum KONI Resmi Lantik 4 Ketua Umum Pordasi Masa Bakti 2024-2028

    TRIBUNJAKARTA.COM – Sebanyak empat ketua umum Federasi Nasional Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) secara resmi dilatik dan dikukuhkan oleh Ketum KONI Pusat, Letjen TNI Marciano Norman.

    Pelatikan dilakukan Marciano Norman di Kantor KONI Pusat, Senayan, Jakarta, pada Senin (25/11/2024).

    Pelantikan ini menjadi momen spesial dan istimewa bagi Marciano Norman karena melantik dan mengukuhkan ketua umum induk cabang olahraga empat sekaligus dalam satu waktu.

    Keempat ketua umum yang dilantik adalah Pordasi Pacu dipimpin Teddy Soediro, Pordasi Equestrian dipimpin Dewi Larasati, Pordasi Polo dipimpin Muhammad Bunyamin, dan Pordasi Berkuda Memanah dipimpin Dicky Kamsari.

    Dicky Kamsari juga mengemban amanah sebagai Ketua Presidium Konfederasi Nasional Pordasi.

    Keempat ketua umum itu berhasil terpilih sebagai hasil dari Transformasi Organisasi Pordasi.

    Semula, keempatnya merupakan komisi di bawah PP Pordasi.

    Marciano Norman menitipkan pesan kepada ketua umum yang baru dilantik bisa menjalankan amanah dengan baik.

    Shin Tae-yong harus banyak bersabar tangani Timnas Indonesia karena dua pemain jagoannya telat bergabung menjalani persiapan tampil di Piala AFF 2024. STY wajib putar otak mempersiapkan tim sebaik mungkin sebelum tampil di Piala AFF 2024.

    “Saya mengucapkan selamat kepada empat ketua umum. Dengan segala dinamika yang ada saya mengapresiasi Pordasi yang berhasil mengemban amanah yaitu melakukan Transformasi Organisasi,” kata Marciano Norman dalam sambutannya, Senin (25/11/2024).

    Menurutnya, transformasi organisasi merupakan satu hal yang harus dilakukan bila ingin maju.

    Sudah ada contoh cabang olahraga yang melakukan transformasi di antaranya Persatuan Angkat Besi, Angkat Berat, dan Binaraga Seluruh Indonesia (PB PABBSI).

    Transformasi organisasi bisa berdampak pada otonomi dalam melaksanakan program pembinaan sehingga hasilnya lebih maksimal.

    “Bicara transformasi, kita liat Kabinet Merah Putih Presiden Republik Indonesia juga dengan berani melakukan transformasi, Kementerian kini dipecah menjadi dua,” ujar Marciano.

    Empat Ketum Federasi Nasional Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) dikukuhkan serta dilantik oleh Ketum KONI Pusat Letjen TNI Marciano Norman pada Senin 25 November 2024. (Dok KONI Pusat)

    “Hal ini memberikan ruang dan waktu kepada pimpinan untuk lebih fokus melakukan tugas dan tanggung jawab dalam meningkatkan organisasi yang dipimpinnya,” tambahnya.

    Dalam transformasi ini, Pordasi Equestrian merupakan cabang olahraga yang masuk ke dalam Olimpiade.

    Ia berharap Equestrian mampu melahirkan atlet-atlet yang bisa menjadi juara dunia.

    “Tidak hanya Equestian namun federasi nasional lainnya seperti Pacu, Polo, dan Berkuda Memanah juga mampu melahirkan atlet-atlet juara,” tegas Marciano.

    Paling utama, Marciano berharap transformasi organisasi ini juga dilakukan untuk mewadahi semua pihak.

    “Saya harapkan konsolidasi dapat dilakukan sehingga dapat lebih fokus membina cabang di masing-masing federasi nasional. Jadikan olahraga ini pemersatu bangsa, bicara olahraga jangan bicara yang lain tetapi kita harus fokus bicara Merah Putih,” jelasnya.

    Pordasi Terbuka Mewadahi Semua Pihak

    Konsolidasi juga menjadi agenda dari konfederasi nasional Pordasi dan dilaksanakan oleh keempat federasi nasional Pordasi yang siap dan terbuka sebagai wadah bagi komunitas manapun.

    Di sisi lain, keempat federasi nasional tersebut perlu melakukan penyesuaian keanggotaan KONI di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.

    Di tingkat internasional, setiap organisasi bisa berafiliasi langsung dengan federasi internasional masing-masing.

    Pordasi Pacu berafiliasi dengan International Federation of Horseracing Authorities (IFHA), Pordasi Equestrian sudah menjadi anggota Fédération Equestre Internationale (FEI).

    Transformasi organisasi dilakukan Pordasi sebagaimana amanah dari Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Hybrid Pordasi, pada 8 juni 2024. (Dok PP Pordasi)

    Kondisi saat ini, Indonesia atas nama Asosiasi Polo Indonesia merupakan anggota dari Federation of International Polo (FIP).

    Ke depan akan dilakukan penegasan/pembenahan kedudukan Pordasi Polo yang menjadi anggota FIP.

    Horseback Archery (HBA) juga akan menentukan internasional federasinya segera, termasuk akan membentuk federasi regional bersama Malaysia, Thailand dan Singapura.

    Prioritas Federasi Nasional Pordasi

    Federasi Nasional Pordasi memiliki program prioritas masing-masing.

    Khusus Pordasi Equestrian, Sekjennya yakni Budi Tulodo menerangkan bakal mempersiapkan atlet ke kancah dunia. 

    Atlet Indonesia yang berlatih di luar negeri dan mewakili Indonesia pada Equestrian Asian Games Hangzhou, yakni Brayen Nathan Brata Coolen disinggungnya sebagai salah satu potensi.

    Kendati begitu, pembinaan di daerah menjadi atensi kepengurusannya. Dalam jangka waktu dekat, PP.Pordasi Equestrian fokus mempersiapkan SEA Games Thailand 2025.

    “Untuk pembinaan kita pasti fokus ke daerah, kami sudah satu kali membuat Kejuaraan di Kalimantan Timur, dan tahun 2025 akan kami buat lagi,“ ungkap Budi.

    Selain itu, sarana prasarana juga mendapatkan perhatian. Tak ketinggalan, konsolidasi baik di dalam negeri maupun luar negeri juga menjadi agenda pentingnya.

    Sementara Pordasi Polo fokus memperkenalkan berkuda Polo di Tanah Air dengan harapan semakin banyak yang memahami dan menjadi pegiatnya.

    “Akan melakukan ekshibisi untuk menjaga klub-klub yang ada dan mensosialisasikan Polo ke masyarakat,” ujar Ketum Pordasi Polo Bunyamin.

    “Kalau untuk sarana prasarana sebetulnya Polo itu bisa disesuaikan,” tambahnya.

    Pordasi Pacu dipimpin oleh Teddy Soediro, Pordasi Equestrian dipimpin Dewi Larasati (Tike), Pordasi Polo dipimpin H. Muhammad Bunyamin atau Benny Polo, dan Pordasi Berkuda Memanah dipimpin oleh Dicky Kamsari. (Dok PP Pordasi)

    Lapangan Polo sejatinya 300 meter x 200 meter, namun dapat digunakan lapangan 40 meter x 80 meter dengan pemain dua orang untuk setiap tim.

    Sementara untuk Berkuda Memanah, Dicky menyampaikan bakal membuat tiga sentra pembinaan, yakni Bogor sebagai representasi Barat Indonesia, Bali untuk wilayah tengah dan Sulawesi Tenggara yang lebih dekat untuk Indonesia bagian timur.

    Mengingat perkembangannya banyak di pesantren maka diagendakan juga membuat kompetisi berkuda memanah pesantren dengan harapan muncul talenta terbaik Indonesia.

    “Untuk jangka pendek, menengah dan jangka pendeknya, mungkin kami akan membuat asosiasi sendiri, yang mungkin nanti untuk wilayahnya mencakup Asia Tenggara, nantinya kita akan minta dukungan dari negara-negara tetangga,” kata Dicky.

    Terakhir, sebagai olahraga berkuda yang paling senior yakni Pacu, Teddy bersyukur telah menjadi federasi nasional sendiri sehingga ia beserta jajarannya langsung mendaftarkan diri ke IFHA.

    “Program kita akan melakukan rekonsiliasi serta mendaftarkan pacu ke IFHA karena sebelumnya tidak bisa karena masih dianggap satu (federasi nasional), dengan adanya transformasi ini sangat memudahkan kita dalam mengembangkan Pacu,” tegas Teddy.

    Adapun sebelum Transformasi Organisasi, Pordasi merupakan anggota FEI, tidak bisa sekaligus merangkap anggota federasi internasional lainnya, seperti IFHA.

    Selain itu, Teddy yang memberikan keterangan bersama Ketua Harian Eddy Wijaya juga menekankan akan fokus pada pembinaan Industri Olahraga dan konsolidasi komunitas Pacu di Tanah Air.

    “Kami akan mengembangkan juga Sport Industry dengan melakukan Breeding sehingga Indonesia mampu mengembang biakan kuda Pacu yang berkualitas, serta dari Sport Tourism kita akan buat kejuaraan pacu tradisional sehingga meningkatkan wisatawan untuk hadir,” pungkasnya.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Melihat Perjalanan Televisi di Indonesia, dari Analog ke Digital

    Melihat Perjalanan Televisi di Indonesia, dari Analog ke Digital

    Liputan6.com, Yogyakarta – Televisi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia sejak lebih dari setengah abad yang lalu. Melansir dari kemenparekraf.go.id (19/11), awal mula sejarah pertelevisian Indonesia ditandai dengan lahirnya TVRI pada 1962, bertepatan dengan persiapan Asian Games di Jakarta.

    Mengutip dari berbagai sumber, TVRI hadir sebagai pelopor siaran televisi nasional dengan misi menyebarkan informasi dan memperkenalkan kebudayaan Indonesia. Di masa-masa awal, hanya segelintir masyarakat yang beruntung memiliki pesawat televisi dan bisa menikmati siaran TVRI.

    Program televisi di era awal didominasi oleh acara berita, pendidikan, dan hiburan sederhana yang mencerminkan semangat pembangunan bangsa. Siaran televisi saat itu masih terbatas pada beberapa jam sehari, biasanya dimulai sore hari dan berakhir menjelang tengah malam.

    Tahun 1980-an menjadi titik balik dunia pertelevisian Indonesia dengan hadirnya televisi swasta pertama, RCTI. Kemunculan RCTI segera diikuti oleh stasiun televisi swasta lainnya seperti SCTV dan TPI, yang membawa angin segar dalam dunia penyiaran nasional.

    Stasiun televisi swasta membawa perubahan besar dalam ragam program yang ditayangkan ke rumah-rumah pemirsa. Acara-acara hiburan seperti sinetron, kuis, dan variety show mulai bermunculan dan mendapat sambutan hangat dari masyarakat.

    Memasuki era 1990-an, teknologi pertelevisian mengalami kemajuan pesat dengan diperkenalkannya sistem digital. Kualitas gambar dan suara menjadi jauh lebih baik, memberikan pengalaman menonton yang lebih memuaskan bagi pemirsa.

    Televisi berbayar mulai masuk ke Indonesia, menawarkan pilihan program yang lebih beragam dari seluruh dunia. Masyarakat bisa menikmati saluran-saluran internasional dan program-program eksklusif melalui berlangganan televisi kabel atau satelit.

    Era 2000-an membawa revolusi baru dengan hadirnya teknologi High Definition (HD) yang menawarkan kejernihan gambar luar biasa. Siaran langsung berbagai acara penting menjadi lebih mudah dan berkualitas berkat kemajuan teknologi digital.

    Perkembangan internet turut mempengaruhi cara masyarakat menikmati tayangan televisi di era modern. Platform streaming dan televisi berbasis internet mulai bermunculan, memberikan fleksibilitas bagi penonton untuk menikmati program favorit mereka.

     

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • 2 Cara Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026, Asa Terbuka setelah Kalahkan Arab Saudi

    2 Cara Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026, Asa Terbuka setelah Kalahkan Arab Saudi

    TRIBUNJATIM.COM – Simak cara Timnas Indonesia bisa lolos ke Piala Dunia 2026.

    Kini peluang Timnas Indonesia kembali terbuka untuk melaju ke ajang bergengsi dunia tersebut.

    Terlebih setelah Timnas Indonesia mengalahkan Arab Saudi 2-0.

    Sempat muncul pesimis dari publik Indonesia setelah dikalahkan 4-0 oleh Jepang.

    Kini asa untuk lolos ke Piala Dunia seperti bangkit dari kubur, setelah kemenangan meyakinkan di matchday 6 dalam Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia.

    Indonesia masih bisa lolos ke Piala Dunia dalam dua skenario yang tersedia.

    Skenario Pertama

    Skenario pertama adalah lolos langsung dengan finish setidaknya di dua besar klasemen grup C Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia.

    Setelah laga melawan Arab Saudi, Marselino dkk duduk di peringkat 3 dengan koleksi 6 poin sama dengan Australia di peringkat dua.

    Namun, dengan sisa 4 laga lagi di Grup C, peluang timnas untuk menggusur Australia masih terbuka lebar.

    Pasukan Shin Tae-yong akan menjalani sisa 4 laga melawan Australia away, Bahrain home, China home dan Jepang away.

    Skenario Kedua

    Jikapun gagal finsih di peringkat kedua, Indonesia masih punya peluang lolos ke Piala Dunia lewat jalur putaran ke empat.

    Ya peringkat 3 dan 4 klasemen di ronde 3 akan berlaga di ronde empat dengan memperebutkan dua tiket lolos langsung ke Piala Dunia dan dua tiket play off.

    Untuk bisa menjalani skenario itu, timnas hanya harus bertahan di peringkat tiga, yang saat ini sudah diraih.

    Meski demikian bertahan di posisi ini tidaklah mudah.

    Karena peringkat 4 dan 5 yakni Arab dan China juga sama-sama mengoleksi enam poin.

    Jalannya Laga

    Timnas Indonesia menambah keunggulan melawan Arab Saudi di babak kedua dalam lanjutan Grup C Kualifikasi Piala Dunia, Selasa (19/11/2024).

    Duel Timnas Indonesia vs Arab Saudi digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.

    Skor saat ini 2-0 untuk keunggulan Timnas Indonesia lewat dua gol Marselino Ferdinan.

    Timnas Indonesia langsung mengambil inisiatif menyerang sejak awal laga.

    Belum ada satu menit laga berjalan, Marselino Ferdinan sudah mendapat peluang emas.

    Ia berhasil lolos dari jebakan offside dan menyontek bola hasil umpan Sandy Walsh.

    Sayangnya bola sontekan Marselino bergulir membentur tiang gawang dan buru-buru dibuang bek Arab Saudi menyisakan sepakan pojok.

    Tak lama kemudian, Marselino kembali mendapat peluang lewat sundulan memanfaatkan bola liar di depan gawang. Namun bola masih bisa diblokir bek Arab Saudi.

    Ragnar Oratmangoen, juga mendapat peluang emas. Ia berhasil mengelabuhi bek Arab Saudi dan berlari satu lawan satu melawan kiper.

    Namun saat menendang bola, kiper Arab berhasil melakukan halauan. Peluang kembali terbuang.

    Masih dalam tempo menyerang, Timnas Indonesia kembali mendapat peluang emas lewat pergerakan Rafael Struick dari sayap kiri.

    Setelah mengalahkan bek lawan, Rafael langsung berhadap-hadapan dengan kiper Arab.

    Rafael menendang bola ke arah tiang jauh, tapi kiper Arab Saudi masih bisa menepis bola menghasilkan tendangan sudut lagi untuk Garuda.

    Lima belas waktu berjalan, Arab Saudi baru bisa keluar dari tekanan Garuda.

    Arab Saudi menebar ancaman lewat umpan-umpan silang, khas permainan tim Timur tengah.

    Menit ke-21, Justin Hubner mendapat kartu kuning karena dianggap mengangkat kaki terlalu tinggi saat berduel dengan Al Qhatani.

    Menit ke-30, Feras Albrikan melakukan diving di kotak penalti, wasit tidak menggubris dan bola langsung dialirkan ke depan oleh pemain Timnas Indonesia.

    Ragnar dengan tenang menyisir sisi kiri pertahanan Arab Saudi dan melepaskan umpan matang kepada Marselino Ferdinan yang longgar tanpa pengawalan.

    Pemain Oxford United itu dengan tenang melakukan gerak tipu sebelum mengeksekusi bola ke arah pojok atas gawang Arab Saudi.

    Kiper Arab Saudi hanya terpaku di tempat melihat bola melintas melewati barisan pemain belakang Arab Saudi.

    Gol! Skor 1-0 untuk keunggulan Timnas Indonesia vs Arab Saudi menit ke-32.

    Setelah mencetak gol, Timnas Indonesia semakin semangat menyerang.

    Ragnar mendapat kesempatan menendang namun sepakannya tipis melenceng dari gawang.

    Memanfaatkan serangan balik, Marselino melakukan tusukan dari sisi kiri lapangan.

    Namun aksinya dihentikan oleh dengan pelanggaran keras Al Thambakti yang berbuah kartu kuning.

    Skema tendangan bebas Calvin Verdonk berjalan apik, namun eksekusi akhir Rizky Ridho kurang mulus sehingga bola gagal bersarang ke gawang.

    Selanjutnya, Verdonk nyaris mencetak gol kedua Garuda lewat tendangan keras dari sisi kiri kotak penalti.

    Namun tendangan Verdonk meluncur tipis menyamping dari sasaran.

    Peluang dari Verdonk menutup babak pertama dengan skor 1-0 untuk keunggulan Timnas Indonesia.

    Head to Head

    1. Timnas Indonesia 1-1 Arab Saudi (Kualifikasi Olimpiade 1984)

    2. Arab Saudi 3-0 Timnas Indonesia (Kualifikasi Olimpiade 1984)

    3. Timnas Indonesia 0-2 Arab Saudi (Asian Games 1986)

    4. Arab Saudi 4-1 Timnas Indonesia (Laga Persahabatan 1996)

    5. Arab Saudi 4-0 Timnas Indonesia (Laga Persahabatan 1997)

    6. Arab Saudi 1-1 Timnas Indonesia (Laga Persahabatan 1997)

    7. Arab Saudi 5-0 Timnas Indonesia (Kualifikasi Piala Asia 2004)

    8. Timnas Indonesia 0-6 Arab Saudi (Kualifikasi Piala Asia 2004)

    9. Arab Saudi 3-0 Timnas Indonesia (Kualifikasi Piala Dunia 2006)

    10. Timnas Indonesia 1-3 Arab Saudi (Kualifikasi Piala Dunia 2006)

    11. Timnas Indonesia 1-2 Arab Saudi (Piala Asia 2007)

    12. Timnas Indonesia 0-0 Arab Saudi (Laga Persahabatan 2011)

    13. Timnas Indonesia 1-2 Arab Saudi (Kualifikasi Piala Asia 2015)

    14. Arab Saudi 1-0 Timnas Indonesia (Kualifikasi Piala Asia 2015)

    15. Arab Saudi 1-1 Timnas Indonesia (Kualifikasi Piala Dunia 2026)

    Susunan Pemain Timnas Indonesia (3-4-3)

    Timnas Indonesia: 1-Maarten Paes; 6-Sandy Walsh, 3-Jay Idzes, 5-Rizky Ridho, 23-Justin Hubner, 17-Calvin Verdonk; 19-Thom Haye, 18-Ivar Jenner; 7-Marselino Ferdinan, 9-Rafael Struick, 11-Ragnar Oratmangoen.

    Cadangan: 2-Yakob Sayuri, 4-Jordi Amat, 8-Witan Sulaeman, 10-Hokky Caraka, 12-Pratama Arhan, 13-Muhammad Ferarri, 14-Eliano Reijnders, 15-Ricky Kambuaya, 16-Nadeo Argawinata, 20-Shayne Pattynama, 21-Muhamad Riyandi, 22-Nathan Tjoe-A-On.

    Pelatih: Shin Tae-yong.

    Timnas Arab Saudi: 22-Ahmed Alkassar; 5-Ali Al Bulayhi, 12-Saud Abdulhamid, 13-Yasir Gharsan, 17-Hassan Al Tambakti; 6-Nasser Al Dadwsari, 8-Marwan Al Sahafi, 16-Faisal Alghamdi, 19-Mohammed Al Qahtani, 23-Mohammed Kanno; 9-Feras Albrikan.

    Cadangan: 1-Mohammed Al Yami; 2-Sultan AL Ghannam, 3-Awn Alsaluli, 4-Ali Lajami, 7-Aman Yousef, 10-Musab Aljuwayr, 11-Saleh Al Shehri, 14-Abdullah Al Hamddan, 15-Abdullah Al Khaibari, 18-Saad Fahad, 20-Abdullah Radif, 21-Abdulrahman Alsanabi.

    Pelatih: Herve Renard

  • Alasan Arsjad Rasjid Gelar Seleknas Panahan Songsong SEA Games 2025 di Kudus

    Alasan Arsjad Rasjid Gelar Seleknas Panahan Songsong SEA Games 2025 di Kudus

    Liputan6.com, Jakarta – Suasana Stadion Supersoccer Arena Rendeng Kabupaten Kudus, Jawa Tengah yang biasanya ramai saat berlangsung sebuah even dengan suara riuh para supporter, kini berubah hening dan tampak tenang.

    Justru yang ada hanya suara lesatan ratusan anak panah yang dilepas dari busurnya yang menancap di papan dart atau papan bidikan. Lalu lalang ratusan anak panah yang melayang di udara itu, semakin menambah elok view stadion yang dibangun Djarum Foundation yang berlatar belakang Pegunungan Muria.

    Tidak mengherankan dengan view yang bagus dan dilengkapi fasilitas atletik berstandar internasional itu, membuat Pengurus Besar Persatuan Panahan Indonesia (PB Perpani) memutuskan untuk menggelar seleksi nasional (Seleknas) 2 tahun 2024 di stadion yang berada di Desa Rendeng Kudus.

    Tahapan seleknas yang diinisiasi PB Perpani berkolaborasi dengan Djarum Foundation ini, berlangsung tiga hari sejak Jumat (15 November 2024) hingga Minggu (17 November 2024). Ajang seleknas dikuti 32 atlet panahan terbaik Indonesia.

    Ke 32 atlet panahan itu terdiri dari dua kategori, yaitu Compound 50 meter dan Recurve 70 meter. Baik atlet putra maupun putri akan menampilkan kemampuan terbaiknya, demi dapat bergabung menjadi penghuni pemusatan latihan nasional (Pelatnas).

    “Seleknas Tahap 2 yang diadakan di Supersoccer Arena Kudus ini, merupakan ujian terakhir bagi para atlet sebelum memasuki gerbang Pelatnas,” ujar Ketua Umum PB Perpani, Arsjad Rasjid kepada Liputan6.com, Minggu 17 November 2024.

    Arsjad mengharapkan penyelenggaraan Seleknas Tahap 2 di Supersoccer Arena Kudus, memberikan spirit dan motivasi tinggi bagi para atlet panahan. Selain itu, dapat bersinar dan mengharumkan nama bangsa di berbagai kejuaraan internasional.

    “Seperti kita tahu, Supersoccer Arena yang dibangun Djarum Foundation bertujuan melahirkan atlet-atlet profesional yang diharapkan mengharumkan Indonesia di panggung olahraga dunia yang didukung dengan berbagai fasilitas terbaik,” ucap Arsad.

    Karena itu, pihak PB Perpani tertarik menyelenggarakan Seleknas Tahap 2 di stadion termegah yang ada di Kota Kretek. Tujuannya agar tercipta spirit dan motivasi yang lebih tinggi bagi para atlet, dalam mengasah dan menunjukkan kemampuan optimal mereka di atas lapangan.

    Untuk diketahui, para peserta Seleknas Tahap 2 merupakan atlet-atlet yang telah lolos Seleknas Tahap 1. Untuk seleksi sebelumnya diadakan pada 22 Oktober hingga 25 Oktober 2024.

    Dalam seleksi yang bertempat di venue Perpani Kabupaten Bekasi, lapangan D’Khayangan Jabebeka, Cikarang Timur itu, diikuti sebanyak 52 atlet.

    Tahap seleksi perdana diikuti atlet panahan dari berbagai provinsi di Indonesia. Yakni Sumatera Utara, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan hingga Papua.

    Tahapan seleknas ini juga menarik keikutsertaan sejumlah olimpian 2024 (sebutan bagi para atlet yang telah berlaga di Olimpiade) turun gunung. Mereka adalah Arif Dwi Pangestu, Diananda Choirunisa, Rezza Octavia dan Syifa Nur Afifah Kamal.

    Seleknas Tahap 2 yang diikuti 32 atlet akan memilih 16 atlet terbaik yang akan ditempa dan dipersiapkan oleh PB Perpani. Yakni untuk memperkuat kontingen antelet Indonesia berlaga di SEA Games 2025, Asian Games 2026 hingga Olimpiade 2028.

    Selain menjaring atlet-atlet terbaik, imbuh Arsjad, Seleknas Tahap 2 ini sebagai upaya PB Perpani sebagai salah satu cabang olahraga unggulan guna mengejar target medali dalam event-event internasional di masa mendatang.

    “Kami berharap, penghuni Pelatnas nantinya dapat mempersembahkan kemenangan bagi Indonesia melalui olahraga ini,” pinta Arsjad.

     

    Eks-Cakrabirawa: Sumpah, Ade Irma Nasution Tak Sengaja Tertembak

  • PREDIKSI Indonesia vs Arab Saudi: Pengganti Mancini Terlalu Pede, Belum Apa-apa Singgung Piala Dunia

    PREDIKSI Indonesia vs Arab Saudi: Pengganti Mancini Terlalu Pede, Belum Apa-apa Singgung Piala Dunia

    TRIBUNJAKARTA.COM – Pelatih Arab Saudi, Herve Renard, percaya diri menatap duel kontra Timnas Indonesia di lanjutan putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

    Pelatih berkebangsaan Prancis itu menegaskan siap melanjutkan lembaran barunya bersama Green Falcons – julukan Timnas Arab Saudi.

    Seperti diketahui, ini adalah periode kedua Herve Renard menangani Arab Saudi, setelah sebelumnya menjadi pelatih kepala Juli 2019- Maret 2023 lalu.

    Herve Renard pun menyebut jika dirinya sudah familiar dengan para pemain yang dipanggilnya untuk laga kontra Indonesia besok.

    Bentrok kontra Skuad Garuda – julukan Timnas Indonesia, akan bergulir di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Selasa (19/11/2024), pukul 19.00 WIB.

    “Saya pergi Maret 2023 lalu, dan setelah itu saya masih menonton liga Arab, saya juga memantau pemain yang saya latih setiap pekan di liga,” kata Herve Renard, dalam konferensi pers di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Senin (18/11/2024).

    “Tidak sulit bagi saya untuk kembali dan menangani Arab Saudi lagi, saya dan pemain saling tahu satu sama lain,” paparnya.

    Sepeninggalan Roberto Mancini, Arab Saudi memang belum bisa dikatakan aman untuk melangkah ke Piala Dunia 2026.

    Kevin Diks tampak menghilang atau absen dari sesi latihan Timnas Indonesia pada H-2 menjelang pertandingan lawan Arab Saudi. Kondisi cedera sang pemain belum bisa disembuhkan dengan cepat.

    Dalam lima pertandingan di fase ini, Green Falcons baru mencatatkan satu kemenangan, tiga hasil imbang dan menelan satu kekalahan.

    Kendati demikian, pelatih berusia 56 tahun yang sudah kian percaya diri itu mengaku paham bagaimana untuk lolos ke ajang empat tahunan itu.

    Herve Renard pun siap mengukir cerita baru bersama Arab Saudi menuju pentas sepak bola dunia yang akan bergulir di tiga negara mendatang itu.

    “Kami tahu apa yang harus kami lakukan untuk lolos ke Piala Dunia 2026,” ungkap Herve Renard.

    “Ini cerita baru, dan cerita baru ini akan dimulai pada pertandingan penting besok,” tegas pelatih yang berhasil membawa Arab Saudi menang atas Argentina di Piala Dunia 2022.

    Momen penyerang Timnas Indonesia, Ragnar Oratmangoen menendang bola yang berbuah jadi gol ke gawang Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. (PSSI)

    Kendati menempati posisi buncit di dasar klasemen Grup C, Timnas Indonesia cuma berjarak tiga poin dari Australia, Arab Saudi, China, dan Bahrain.

    Mereka berurutan pada peringkat kedua hingga lima klasemen.

    Artinya, masih ada peluang bagi Timnas Indonesia untuk menyamai raihan para pesaingnya andai meraih kemenangan.

    Momen itu bakal tersaji saat menjamu Arab Saudi, Selasa (19/11/2024) mendatang.

    Andai Timnas Indonesia mendapat poin penuh, dan Jepang sebagai pemuncak klasemen bisa mengalahkan China, maka berpotensi mengubah posisi klasemen grup C.

    Sejalan dengan itu, diharapkan pertandingan antara Bahrain vs Australia berakhir kekalahan bagi salah satu tim. 

    Artinya, poin tim yang kalah dapat tertahan, dan disamai oleh Timnas Indonesia.

    Dengan skenario tersebut, setidaknya Timnas Indonesia akan menyamai dua perolehan poin dari peserta grup C.

    Lantas Pasukan Garuda sendiri akan berebut posisi dengan penentuan selisih gol.

    Timnas Indonesia saat ini mengoleksi minus lima gol, yang baru meningkat drastis pasca-kekalahan atas Jepang.

    Artinya, tim yang melawan Jepang berikutnya yaitu, China, berpotensi mengalami hal serupa dengan Timnas Indonesia.

    Jepang sendiri mampu memuncaki klasemen dengan raihan 13 poin, mencetak 19 gol dan kebobolan satu saja.

    Head to Head Indonesia Vs Arab Saudi

    1. Indonesia 1-1 Arab Saudi – Kualifikasi Olimpiade 1984

    2. Arab Saudi 3-0 Indonesia – Kualifikasi Olimpiade 1984

    3. Indonesia 0-2 Arab Saudi – Asian Games 1986

    4. Arab Saudi 4-1 Indonesia – Laga Persahabatan 1996

    5. Arab Saudi 4-0 Indonesia – Laga Persahabatan 1997

    6. Arab Saudi 1-1 Indonesia – Laga Persahabatan 1997

    7. Arab Saudi 5-0 Indonesia – Kualifikasi Piala Asia 2004

    8. Indonesia 0-6 Arab Saudi – Kualifikasi Piala Asia 2004

    9. Arab Saudi 3-0 Indonesia – Kualifikasi Piala Dunia 2006

    10. Indonesia 1-3 Arab Saudi – Kualifikasi Piala Dunia 2006

    11. Indonesia 1-2 Arab Saudi – Piala Asia 2007

    12. Indonesia 0-0 Arab Saudi – Laga Persahabatan 2011

    13. Indonesia 1-2 Arab Saudi – Kualifikasi Piala Asia 2015

    14. Arab Saudi 1-0 Indonesia – Kualifikasi Piala Asia 2015

    15. Arab Saudi 1-1 Indonesia – Kualifikasi Piala Dunia 2026

    Jadwal Indonesia vs Arab Saudi

    Selasa (19/11/2024)

    Timnas Indonesia vs Arab Saudi

    Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.

    Kick Off pukul 19.00 WIB

    Klasemen Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026

    Jepang: main 5, menang 4, seri 1, kalah 0, poin 13

    Australia: main 5, menang 1, seri 3, kalah 1, poin 6

    Arab Saudi: main 5, menang 1, seri 3, kalah 1, poin 6

    China: main 5, menang 2, seri o, kalah 3, poin 6

    Bahrain: main 5, menang 1, seri 2, kalah 2, poin 3

    Indonesia main 5, menang 0, seri 3, kalah 2, poin 3

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya