Event: Asian Games

  • Jebolan Baret Merah Kopassus Jadi Danpaspampres! Ini Profil Mayjen Edwin

    Jebolan Baret Merah Kopassus Jadi Danpaspampres! Ini Profil Mayjen Edwin

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto resmi memutasi Mayjen TNI Edwin Adrian Sumantha dari jabatan Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Danseskoad) menjadi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres).

    Mutasi tersebut tercantum dalam Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/667/V/2025 yang ditetapkan pada 27 Mei 2025, yang mengatur pemberhentian dan pengangkatan sejumlah jabatan strategis di lingkungan TNI.

    Dengan mutasi ini, Edwin menggantikan posisi Mayjen TNI Achiruddin sebagai Danpaspampres.

    Sementara jabatan Danseskoad yang ditinggalkan Edwin akan diisi oleh Mayjen TNI Hendry Antariksa, yang sebelumnya menjabat sebagai Komandan Koopssus TNI.

    Edwin merupakan alumni Akademi Militer tahun 1997 dan mengawali karir militernya di satuan elite Komando Pasukan Khusus (Kopassus), tepatnya di Grup 3 (kini Grup 4) Kopassus.

    Kiprahnya di satuan elite baret merah ini menjadi fondasi awal karir militer yang cemerlang.

    Ia pernah meraih penghargaan Dean of Academic Affair Writing Award dari Joint Forces Staff College, National Defense University, Amerika Serikat, serta dinyatakan sebagai lulusan terbaik Dikreg XLVII Sesko TNI pada tahun 2020.

    Di lingkungan TNI AD, Edwin dipercaya mengemban berbagai jabatan strategis. Ia bahkan tercatat dua kali menjabat sebagai Komandan Kodim 0501/Jakarta Pusat, yakni pada periode 2014–2015 dan 2017, termasuk saat pelaksanaan Asian Games.

    Keberhasilannya di lapangan membawanya ke posisi prestisius sebagai Ajudan Wakil Presiden. Karier Edwin kemudian menanjak hingga dipercaya menjadi Karo Humas Setjen Kementerian Pertahanan ketika Prabowo Subianto menjabat Menhan.

  • Mayjen Edwin, pasukan elit yang menjelma jadi perisai utama presiden

    Mayjen Edwin, pasukan elit yang menjelma jadi perisai utama presiden

    Jakarta (ANTARA) – Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto memutasi Komandan Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Darat (Seskoad) Mayjen TNI Edwin Adrian Sumantha ke jabatan baru sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres).

    Mutasi itu tertuang dalam Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/667/V/2025 yang ditetapkan pada 27 Mei 2025 tentang pemberhentian dan pengangkatan jabatan di lingkungan Tentara Nasional Indonesia.

    Berdasarkan telegram tersebut, Edwin menggantikan Mayjen TNI Achiruddin yang sebelumnya menjabat Danpaspampres.

    Sedangkan posisi yang ditinggalkan Edwin yakni Danseskoad akan diisi oleh Mayjen TNI Hendry Antariksa yang sebelumnya menjabat Dankoopssus TNI.

    Edwin merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1997. Usai lulus menjadi seorang perwira, Edwin langsung masuk ke satuan elit AD yakni Komando Pasukan Khusus atau Kopassus.

    Sejak tahun saat itu, dirinya mengabdi diri di Kopassus tepatnya di grup 3 Kopassus yang sekarang berganti menjadi grup 4 Kopassus.

    Karirnya yang begitu cemerlang membuat dirinya mendapat banyak penghargaan, terutama saat dirinya mengenyam pendidikan Dean of Academic Affair Writing Award dari JFSC National Defense University, USA.

    Dirinya juga dinyatakan sebagai lulusan terbaik saat mengenyam pendidikan di Dikreg XLVII Sesko TNI tahun 2020.

    Beberapa jabatan strategis juga sempat dipegang Edwin selama berkarir di TNI AD. Salah satu yang paling mentereng adalah dua kali menjadi Dandim 0501/Jakarta Pusat pada 2014-2015 dan pada 2017.

    Kala itu, Edwin memegang peranan penting lantaran harus menjaga pusat pemerintahan negara di Jakarta Pusat selama perhelatan internasional Asian Games.

    Karena dianggap sukses, dirinya dianggap berhasil mengemban tugas, Edwin dipercaya menjadi Ajudan Wakil Presiden.

    Setelah itu, bak pesawat lepas landas, karir Edwin semakin lama semakin menanjak.

    Bersama Prabowo

    Edwin dan Presiden Prabowo Subianto memiliki beberapa kesamaan. Salah satu yang paling menonjol adalah mereka berdua sama sama jebolan baret merah Kopassus, dahulu bernama Kopassandha di era Prabowo.

    Beberapa jabatan di Kopassus pernah Edwin emban seperti kala berdinas di Makopassus sebagai Pabandya Lidgal Sintel Kopassus dari tahun 2011 hingga 2012. Selanjutnya Kolonel Inf Edwin menjabat sebagai Danyon 31 Grup 3 Kopassus.

    Edwin benar benar kembali bekerja dengan Prabowo kala dia menjabat sebagai Karo Humas Setjen Kemenhan. Kala itu Prabowo masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan di era ke dua pemerintahan Presiden Joko Widodo.

    Setelah Prabowo terpilih menjadi presiden, Edwin yang saat itu masih berpangkat Brigjen TNI mendapat tugas baru menjadi Danseskoad. Setelah itu, Edwin mendapat kenaikan pangkat menjadi Mayjen TNI dan mengemban tanggung jawab baru sebagai Danpaspampres.

    Kini Edwin akan kembali mendampingi Prabowo di Istana Kepresidenan.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

  • 9
                    
                        Sejarah di Balik Lahirnya Grogol, Pejompongan, dan Tebet
                        Megapolitan

    9 Sejarah di Balik Lahirnya Grogol, Pejompongan, dan Tebet Megapolitan

    Sejarah di Balik Lahirnya Grogol, Pejompongan, dan Tebet
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Di tengah gejolak politik dan pertumbuhan pesat penduduk pasca-kemerdekaan, Jakarta di awal 1950-an menghadapi masalah besar yakni krisis perumahan.
    Kota yang baru mulai membangun dirinya sebagai ibu kota negara kala itu dibanjiri pendatang, sementara hunian yang layak jauh dari cukup.
    Pemerintah kota pun bergerak cepat, membangun kawasan-kawasan baru yang kelak menjadi bagian penting dari wajah Jakarta.
    Dikutip dari buku berjudul Gerak Jakarta: Sejarah Ruang-Ruang Hidup Vol. 2 yang diterbitkan oleh PT Pembangunan Jaya pada tahun 2021, salah satu langkah pertama pemerintah Kotapraja adalah mengembangkan proyek perumahan rakyat di kawasan Pelaju, Kebayoran Baru, seluas 8 hektar pada 1950.
    Meski terbatas, ini menjadi tanda dimulainya upaya sistematis untuk menghadirkan hunian layak bagi warga.
    Tahun berikutnya, perbaikan kampung juga dilakukan, dan pada 1952, geliat pembangunan semakin terasa. Bendungan Hilir, Karet Pasar Baru, Jembatan Duren, hingga Grogol disulap menjadi kawasan hunian baru.
    Grogol, yang dikembangkan di atas lahan 25 hektar berbentuk segitiga, dirancang untuk buruh dengan fasilitas cicilan rumah hingga 20 tahun, sebuah terobosan pada masanya.
    Tak hanya untuk buruh, pemerintah juga memikirkan pegawai negeri dan kalangan ekonomi rendah. Perumahan darurat untuk tukang becak hingga pedagang kecil didirikan di Pisangbatu, Karanganyar, Tanjung Priok, dan Tanah Tinggi.
    Pada tahun yang sama, kawasan Pejompongan lahir, berbarengan dengan rencana strategis pembangunan Instalasi Pengolahan Air Minum (IPA) pertama di Indonesia.
    Pejompongan dirancang bukan sekadar tempat tinggal, melainkan sebuah lingkungan hidup yang terstruktur. Ada sekolah, rumah sakit, tempat ibadah, hingga nama-nama jalan yang diambil dari danau-danau Nusantara, menghadirkan nuansa Indonesia dalam setiap sudutnya.
    Pembangunan berlanjut di masa Wali Kota Soediro (1958–1960) dan Gubernur Soemarno (1960–1966).
    Kala itu, Jakarta bersiap menjadi tuan rumah Asian Games 1962, memaksa banyak permukiman untuk digusur demi pembangunan stadion dan fasilitas olahraga.
    Dari krisis ini, lahirlah Tebet, sebuah kawasan hunian dengan konsep kota taman yang modern dan visioner.
    Dirancang di atas lahan seluas 8 hektar, Tebet membelah area hunian dengan jalur hijau yang tak hanya menjadi paru-paru kota, tetapi juga resapan air.
    Pasar, sekolah, rumah ibadah, hingga rumah sakit dibangun berdampingan dengan rumah-rumah tinggal bergaya modern 1960-an, lengkap dengan beranda luas yang menjadi ciri khasnya.
    Kisah Grogol, Pejompongan, dan Tebet adalah kisah tentang Jakarta yang bertahan, berbenah, dan membangun dirinya dari keterbatasan.
    Dari ketidakpastian masa awal kemerdekaan, tumbuh harapan lewat hunian-hunian baru yang tak hanya menawarkan tempat berlindung, tetapi juga masa depan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dari Sri Mulyani hingga Megawati, Ini 8 Sosok Kartini Indonesia

    Dari Sri Mulyani hingga Megawati, Ini 8 Sosok Kartini Indonesia

    Jakarta, Beritasatu.com – Dalam semangat memperingati Hari Kartini 2025, kita diingatkan kembali akan pentingnya peran perempuan dalam membangun bangsa. Siapa saja sosok Kartini Indonesia? Berikut ini deretannya.

    Dalam era perkembangan sosial dan teknologi yang begitu pesat, peran perempuan di berbagai sektor semakin diakui dan diperkuat. Sosok-sosok perempuan inspiratif di Indonesia telah menunjukkan kontribusi mereka tidak hanya terbatas pada ranah domestik, tetapi juga meluas ke berbagai bidang publik yang berpengaruh terhadap kemajuan bangsa.

    Pada momen Hari Kartini 2025, menjadi refleksi atas perjuangan perempuan yang tak henti-hentinya menembus batas dan tantangan. Di antara mereka yang mencolok, para tokoh perempuan ini telah membuktikan dengan dedikasi, keberanian, dan kecerdasan, mereka mampu menciptakan perubahan yang signifikan.

    Dari dunia politik hingga seni, sosok-sosok ini tidak hanya menjadi teladan, tetapi juga sumber inspirasi bagi generasi mendatang untuk terus memperjuangkan kesetaraan dan keadilan.

    Berikut ini tujuh sosok Kartini Indonesia masa kini yang layak diapresiasi.

    Sosok Kartini Indonesia

    1. Sri Mulyani Indrawati

    Sri Mulyani, yang lahir di Tanjung Karang (sekarang Bandar Lampung) pada 26 Agustus 1962, saat ini menjabat sebagai menteri keuangan Indonesia pada Kabinet Merah Putih. Sebelumnya, dia juga pernah menjabat di posisi yang sama pada periode 2005–2010 di bawah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, sebelum kemudian ditunjuk sebagai direktur pelaksana Bank Dunia dari 2010 hingga 2016.

    Sri Mulyani dikenal karena pemikiran dan strateginya yang berhasil menjaga stabilitas ekonomi Indonesia, terutama saat krisis global 2008. Ia pernah dinobatkan sebagai Menteri Keuangan Terbaik di Asia oleh Emerging Markets dan masuk dalam daftar 100 Most Powerful Women versi Forbes, termasuk peringkat ke-38 pada 2023. Ia juga menjadi perempuan pertama dari Indonesia yang menjabat posisi tinggi di Bank Dunia.

    2. Susi Pudjiastuti

    Susi Pudjiastuti, lahir di Pangandaran pada 15 Januari 1965, adalah mantan menteri kelautan dan perikanan yang menjabat pada periode 2014–2019. Ia dikenal sebagai figur yang berani dan tegas dalam mengambil kebijakan demi melindungi kekayaan laut Indonesia.

    Salah satu kebijakan terkenalnya adalah menenggelamkan kapal-kapal asing yang terbukti melakukan penangkapan ikan ilegal di perairan Indonesia. Langkahnya tersebut mengundang pujian dan perhatian dunia internasional karena keberaniannya dalam menjaga kedaulatan maritim Indonesia.

    3. Retno Marsudi

    Retno Marsudi juga dinobatkan sebagai sosok Kartini Indonesia. Ia adalah perempuan pertama yang menjabat sebagai menteri luar negeri Indonesia. Ia lahir di Semarang pada 27 November 1962 dan mulai menjabat sejak 2014 di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo.

    Retno memiliki pengalaman panjang di dunia diplomasi, termasuk pernah menjadi Duta Besar Indonesia untuk Norwegia dan Islandia. Selama kepemimpinannya, Indonesia terpilih sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB untuk periode 2019–2020. Ia juga dikenal aktif dalam memperjuangkan isu kemanusiaan dan perdamaian di tingkat global.

    4. Sri Wahyuni Agustiani

    Sri Wahyuni Agustiani atau Yuni, lahir di Bandung pada 13 Agustus 1994. Ia adalah atlet angkat besi yang mengharumkan nama Indonesia dengan meraih medali perak di Olimpiade Rio de Janeiro 2016 untuk kelas 48 kg. Sebelumnya, dia juga meraih perak di Asian Games 2014.

    Yuni mulai menekuni olahraga angkat besi sejak usia 13 tahun dan telah memenangkan banyak penghargaan internasional. Ia dikenal sebagai atlet yang ulet dan konsisten, meskipun menghadapi berbagai tantangan dalam perjalanan kariernya.

    5. Merry Riana

    Merry Riana lahir di Jakarta pada 29 Mei 1980, adalah seorang motivator, penulis, dan pengusaha sukses. Namanya semakin dikenal setelah kisah hidupnya diangkat dalam film “Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar” pada 2014.

    Mengalami krisis 1998, dia dikirim oleh orang tuanya ke Singapura demi keamanan. Di sana, dia menghadapi banyak tantangan finansial dan harus bekerja keras untuk membiayai kuliah dan hidup mandiri. Semangat juangnya membawanya menjadi sosok inspiratif, terutama di kalangan anak muda.

    6. Najwa Shihab

    Najwa Shihab atau Mba Nana adalah jurnalis dan presenter ternama di Indonesia. Ia dikenal lewat program “Mata Najwa” yang membahas berbagai isu politik dan sosial secara kritis dan mendalam. Najwa juga merupakan pendiri Narasi, sebuah platform media digital independen yang berfokus pada edukasi dan jurnalisme berkualitas.

    Ia dikenal sebagai figur yang berani dan vokal dalam menyuarakan isu-isu publik. Lewat berbagai kanal, Najwa terus mendorong pentingnya partisipasi publik dalam menjaga demokrasi dan transparansi.

    7. Cinta Laura Kiehl

    Cinta Laura lahir pada 17 Agustus 1993 dan dikenal sebagai aktris, penyanyi, serta aktivis pendidikan. Ia menyelesaikan pendidikannya di Columbia University, Amerika Serikat, dengan gelar bachelor of arts di bidang psikologi dan sastra Jerman, lulus dengan predikat cum laude.

    Cinta aktif dalam advokasi isu perempuan dan anak, serta berkontribusi dalam pembangunan sekolah-sekolah di Indonesia. Ia terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan pendidikan, menunjukkan dedikasinya terhadap kemajuan generasi muda.

    8. Megawati Hangestri Pertiwi

    Nama Megawati Hangestri Pertiwi juga masuk dalam daftar sosok Kartini Indonesia. Ia mencatatkan namanya dalam sejarah sebagai salah satu pevoli putri terbaik di dunia. Atlet asal Indonesia ini berhasil menarik perhatian dunia berkat performa luar biasa di berbagai kompetisi internasional.

    Ia bahkan mendapat julukan “Megatron” dari penggemarnya di Korea Selatan. Megawati lahir pada 20 September 1999 dan mulai menekuni voli sejak duduk di bangku SMP.

    Karier profesionalnya dimulai pada usia 14 tahun ketika bergabung dengan Surabaya Bank Jatim di Livoli Divisi Utama pada 2015. Kemampuannya yang menonjol membawanya ke level Proliga bersama Jakarta Pertamina Fastron, klub yang dia bela dari 2015 hingga 2022.

    Pada 2025, dia mencatat sejarah baru dengan dinobatkan sebagai pevoli putri terbaik di dunia. Penghargaan ini menjadi bukti nyata atas kerja keras dan dedikasi yang dia tunjukkan dalam setiap pertandingan. Tak ayal, Megawati juga dinobatkan sebagai sosok Kartini Indonesia dalam momen Hari Kartini 2025.

  • Siapa Pria yang Lakukan Drawing Liga 4 di Bawah Meja? Bikin Erick Thohir Murka

    Siapa Pria yang Lakukan Drawing Liga 4 di Bawah Meja? Bikin Erick Thohir Murka

    PIKIRAN RAKYAT – Dunia sepak bola Indonesia kembali dikejutkan dengan sebuah insiden yang mencoreng integritas kompetisi.

    Sebuah video yang viral di media sosial pada Jumat, 11 April 2025 memperlihatkan proses pengundian (drawing) Liga 4 yang diduga sarat akan kejanggalan.

    Sorotan utama tertuju pada seorang pria berkacamata yang melakukan pengundian di bawah meja, sebuah tindakan yang memicu kecurigaan dan kemarahan dari berbagai pihak, termasuk Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir.

    Rekaman singkat yang beredar luas tersebut memperlihatkan seorang pria mengenakan jersey Timnas Indonesia tengah membuka bola undian.

    Namun, yang menjadi perhatian publik adalah caranya melakukan hal tersebut, yakni di bawah permukaan meja sehingga tidak ada visibilitas yang jelas mengenai proses pengambilan kertas undian di dalamnya.

    Sontak, tindakan ini menimbulkan spekulasi liar di kalangan penggemar sepak bola dan pengamat, dengan banyak yang menduga adanya praktik tidak fair atau potensi manipulasi hasil undian.

    Kekhawatiran utama adalah kemungkinan adanya pertukaran kertas undian saat berada di bawah meja, yang dapat menguntungkan pihak tertentu dan merugikan tim lainnya.

    Profil Dessy Arfianto

    Setelah video tersebut menjadi buah bibir dan memicu berbagai spekulasi, identitas pria yang melakukan drawing di bawah meja akhirnya terungkap.

    Sosok tersebut adalah Dessy Arfianto, Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk periode 2023-2027.

    Dilansir dari berbagai sumber, ia terpilih sebagai Ketua Asprov PSSI DIY dalam Kongres Biasa Asprov PSSI DIY yang diselenggarakan di Hotel Ros In, Yogyakarta, pada Sabtu, 6 Mei 2023.

    Dalam pemilihan tersebut, ia berhasil meraih 17 suara, mengungguli dua kandidat lainnya, Nurmandi dan Endro Sulastomo, yang masing-masing mendapatkan lima suara. Satu calon lainnya, Sismantoro, memilih untuk mengundurkan diri dari bursa pemilihan.

    Rekam Jejak di Dunia Sepak Bola

    Dilansir dari akun LinkedIn-nya, Dessy Arfianto ternyata bukan sosok baru di kancah persepakbolaan nasional.

    Selain menjabat sebagai Ketua Asprov PSSI DIY, Dessy ternyata juga menduduki posisi penting di tingkat pusat, yakni sebagai Deputi Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI sejak tahun 2020.

    Jabatan ini menunjukkan kedekatan dan kepercayaan yang diberikan oleh PSSI terhadap dirinya dalam pengelolaan organisasi sepak bola.

    Pengalaman Dessy di dunia sepak bola juga terbilang mentereng. Berdasarkan informasi yang dihimpun, ia pernah mengemban tugas sebagai Match Commissioner Liga 1 dan Liga 2, sebuah peran penting dalam memastikan kelancaran dan integritas pertandingan.

    Selain itu, Dessy juga terlibat dalam ajang olahraga internasional dan nasional, di antaranya sebagai Venue Manager Asian Games 2018 yang diselenggarakan di Jakarta dan Palembang, serta menjadi Technical Delegate Sepak Bola Putra pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Jayapura, Papua.

    Dalam profil tersebut, tercantum juga riwayat pendidikannya di Universitas Islam Indonesia (UII) pada periode 1993-2000.

    Selain berkiprah di organisasi sepak bola, Dessy Arfianto juga diketahui memiliki keterlibatan langsung dalam pembinaan sepak bola akar rumput sebagai Presiden klub Mataram Utama Manggala FC.

    Dikritik Erick Thohir

    Insiden drawing Liga 4 yang kontroversial ini tak pelak menuai reaksi keras dari PSSI. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, secara tegas menyampaikan keprihatinannya atas jalannya proses pengundian yang dinilai tidak profesional dan tidak transparan tersebut.

    Melalui pernyataan resminya di Jakarta pada Jumat, 11 April 2025, Erick Thohir menekankan betapa pentingnya integritas dalam setiap kompetisi sepak bola di semua tingkatan.

    “Kami menyesalkan pelaksanaan drawing Liga 4 yang berlangsung secara tidak profesional dan tidak transparan. Jangan pernah main-main dengan kompetisi Liga,” ujar Erick Thohir dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

    PSSI menilai bahwa kejadian ini telah menciderai semangat fair play yang seharusnya dijunjung tinggi dalam setiap pertandingan dan kompetisi.

    Lebih jauh lagi, tindakan tersebut dianggap merusak kepercayaan publik terhadap sistem kompetisi sepak bola nasional yang sedang berusaha dibangun dan diperbaiki.

    Sebagai bentuk respons tegas terhadap insiden ini, Erick Thohir secara eksplisit meminta agar drawing ulang segera dilakukan.

    Ia menekankan bahwa proses drawing ulang harus dilaksanakan dengan prosedur yang jelas, adil, dan melibatkan seluruh pihak terkait agar tidak ada lagi celah untuk praktik-praktik yang mencurigakan.

    “Kami mendesak agar dilakukan drawing ulang dengan prosedur yang jelas, adil, dan melibatkan semua pihak terkait,” tegas Erick Thohir.

    Permintaan drawing ulang ini menunjukkan komitmen PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir untuk menjaga integritas dan kredibilitas setiap kompetisi sepak bola di Indonesia, termasuk Liga 4 yang merupakan salah satu fondasi penting dalam pembinaan pemain muda dan pengembangan sepak bola di tingkat daerah.

    Dengan adanya permintaan drawing ulang dari PSSI, diharapkan proses pengundian Liga 4 akan dilaksanakan kembali dengan prosedur yang lebih transparan dan melibatkan perwakilan dari seluruh tim peserta.

    Langkah ini penting untuk mengembalikan kepercayaan dan memastikan bahwa kompetisi berjalan dengan adil dan tanpa adanya keraguan.

    Kejadian ini juga menjadi momentum bagi PSSI untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap standar operasional prosedur (SOP) dalam setiap tahapan penyelenggaraan kompetisi, termasuk proses drawing.

    Penggunaan teknologi, seperti live streaming dengan sudut pandang kamera yang jelas, dapat menjadi solusi untuk meningkatkan transparansi di masa depan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Gubernur DKI soroti beban operasional JIV yang ditanggung Jakpro

    Gubernur DKI soroti beban operasional JIV yang ditanggung Jakpro

    agar Jakpro mengembangkan area di sekitar Velodrome untuk meningkatkan pendapatan yang bisa dipakai menutup biaya operasional

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menyoroti beban biaya operasional Jakarta International Velodrome (JIV) yang masih ditanggung sepenuhnya oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro).

    Saat meninjau langsung JIV di Jakarta Timur, Pramono mengusulkan agar Jakpro mengembangkan area di sekitar Velodrome untuk meningkatkan pendapatan yang bisa dipakai menutup biaya operasional.

    “Saya mengatakan kepada Direktur Utama Jakpro, apa yang bisa dikembangkan di Velodrome ini yang fasilitasnya dimiliki oleh Pemprov DKI Jakarta, supaya overhead (beban) dari Velodrome ini bisa ditutup dari tempat itu,” kata Pramono saat dijumpai di Velodrome, Jakarta Timur, Kamis.

    Lebih lanjut Pramono juga meminta Jakpro untuk mencontoh pengelolaan Gelora Bung Karno (GBK) yang berhasil mengubah kondisi keuangan fasilitas olahraga tersebut.

    Saat menjabat sebagai Sekretaris Kabinet, Pramono mencatat bahwa sebelumnya GBK mengalami kerugian. Namun, setelah dilakukan pembenahan dan komersialisasi beberapa fasilitas, GBK kini mampu menghasilkan keuntungan yang konsisten.

    “Dulu GBK selalu bukunya merah, tapi sejak dilakukan pembenahan, kemudian beberapa tempat dikomersialkan dan dikelola secara profesional, sekarang ini GBK bukunya selalu biru. Nah, belajar dari itu,” kata Pramono.

    Ia pun mengusulkan agar Jakpro mempertimbangkan berbagai fasilitas tambahan di sekitar Velodrome, seperti lintasan lari (jogging track), yang kini sedan tren.

    “Saya ingin Velodrome ini dipikirkan apa yang bisa dikembangkan di tempat ini. Selain sarana latihan bersepeda, apakah juga hal-hal lain, tentunya di sekeliling Velodrome ini kalau memang ada mari kita kembangkan bersama-sama,” jelas Pramono.

    Sementara itu, Presiden Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari mengapresiasi kunjungan Pramono dan menyatakan bahwa Velodrome Jakarta telah menjadi salah satu fasilitas terbaik di dunia.

    Dijelaskan Raja Sapta, Velodrome telah digunakan dalam berbagai kejuaraan internasional seperti Asian Games, Asia Championship, dan World Championship.

    Ia berharap kunjungan Pramono bisa meningkatkan sarana dan prasarana Velodrome.

    “Velodrome ini bisa digunakan lebih banyak lagi. Bukan hanya peningkatan para atlet Indonesia untuk menuju Olimpiade berikutnya, tetapi juga atlet-atlet dunia bisa datang di sini, bisa berlatih di sini dan lebih banyak lagi kegiatan yang akan diadakan di Jakarta Velodrome,” ungkap Raja Sapta.

    Sementara itu, Direktur Utama Jakpro, Iwan Takwin, menjelaskan Jakpro sedang merencanakan pengembangan area sekitar Velodrome untuk mengoptimalkan pendapatan dari berbagai kegiatan non-sepeda.

    “Ini ada kawasan lima hektar kurang lebih, ada beberapa ruang, ini nanti akan kita utilisasi untuk istilah bisnisnya adalah non-fareboxnya. Jadi kegiatan-kegiatan di luar sepeda terutama, seperti entertainment, kemudian kuliner atau F&B, dan fasilitas hospitality yang lain,” kata Iwan.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Jakpro akui kegiatan bersepeda di JIV masih minim 

    Jakpro akui kegiatan bersepeda di JIV masih minim 

    PB ISSI sudah berkunjung ke sana untuk memastikan sertifikasi internasional dan fasilitasnya masih sempurna

    Jakarta (ANTARA) – Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Iwan Takwin mengakui aktivitas bersepeda di Jakarta International Velodrome (JIV), Rawamangun, Jakarta masih lebih sedikit ketimbang kegiatan lain semisal konser musik.

    “Kalau persentasenya sekarang memang masih lebih tinggi aktivasi kegiatan di luar sepeda itu, non-sepeda seperti konser atau kegiatan komunitas itu lebih banyak daripada sepeda,” ujar dia dalam rapat kerja bersama Komisi B DPRD DKI Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis.

    Iwan menyebut persentasenya 30:70 antara bersepeda dan non-bersepeda. Menurut dia, ini lantaran kegiatan sepeda di Velodrome atau track bike per tahunnya tidak sebanyak road bike (balap sepeda di jalan raya).

    JIV atau Gelanggang Olahraga Velodrome merupakan salah satu tempat penyelenggaraan olahraga cabang balap sepeda. Panjang lintasan di sana mencapai 250 m dan dapat menampung hingga 3.500 sepeda.

    Kompetisi sepeda yang pernah diadakan di sana yakni seperti cabang balap sepeda trek pada Asian Games 2018 dan Asian Para Games 2018. Sementara untuk acara nasional terkait balap sepeda belum pernah diadakan di JIV.

    Saat ini, JIV masih digunakan sebagai lokasi latihan atlet balap sepeda yang tergabung dalam Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSl).

    “Targetnya tahun ini akan ada kegiatan internasional, dunia dan Asia. Kemarin PB ISSI sudah berkunjung ke sana untuk memastikan sertifikasi internasional dan fasilitasnya masih sempurna,” ujar Iwan.

    Selain untuk balap, sambung dia, pengelola juga mempersilahkan masyarakat berkegiatan non-sepeda di kawasan JIV.

    “Kegiatan-kegiatan lain yang rutin di kawasan Velodrome itu juga terus berjalan dan kami terus memastikan fasilitas yang disentuh langsung oleh publik di setiap kegiatan hariannya itu tidak ada masalah,” katanya.

    Adapun merujuk data hingga kuartal-IV tahun 2024, JIV telah dikunjungi sebanyak 902.446 orang.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • All England 2025: Jonatan Memelihara Harapan

    All England 2025: Jonatan Memelihara Harapan

    JAKARTA – Pebulu tangkis tunggal putra Jonatan Christie sukses melewati babak pertama All England 2025 untuk memelihara harapannya mempertahankan gelar di ajang tertua dunia tersebut.

    Jonatan mengunci tiket babak 16 besar usai mengalahkan Leong Jun Hao dari Malaysia dengan skor akhir 21-11 dan 21-19 di Utilita Arena, Birmingham, Inggris, pada Selasa, 11 Maret 2025, malam WIB.

    Dalam duel ini Jonatan tampil sangat dominan atas lawannya. Peraih medali emas Asian Games 2018 itu langsung mencetak tiga poin di awal set pertama dan tidak bisa terkejar lagi setelahnya.

    Jonatan kembali tampil solid di gim kedua sekalipun lawan sempat memimpin 3-2. Dia mencetak lima poin beruntun dan setelah itu terus memimpin. Lawan sempat mendekatkan skor 19-20, tetapi Jonatan tidak lengah.

    “Pada gim kedua sudah unggul jauh, tetapi pengalaman bertemu dia di Kumamoto Masters tahun lalu cukup membekas. Saat itu saya sudah unggul 17-10, tapi tersusul dan kalah.”

    “Jadi, tadi terbayang lagi dan kepikiran kalau terjadi lagi bagaimana? Itu yang membuat sedikit kurang fokus lalu malah ingin jadi cepat-cepat mematikan.”

    “Padahal, dari awal saya sudah bermain tidak terburu-buru, cukup tenang, dan sabar,” ujar Jonatan.

    Jonatan selanjutnya akan bersua Lakshya Sen. Pebulu tangkis tunggal putra asal India itu mengamankan tiket babak kedua usai menekuk Su Li Yang dari China Taipei dengan rubber game.

    Jonatan adalah wakil ketiga Indonesia yang mengamankan tiket babak kedua All England 2025. Dia menyusul jejak Putri Kusuma Wardani dan Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi.

    Pada nomor tunggal putra, Jonatan turun bersama Chico Aura Dwi Wardoyo. Pebulu tangkis asal Papua itu akan bersua unggulan pertama asal China, Shi Yuqi.

  • 11 Game Esports Masuk Asian Games 2026, Dota 2 dan FIFA Online 4 Tergusur! – Page 3

    11 Game Esports Masuk Asian Games 2026, Dota 2 dan FIFA Online 4 Tergusur! – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Dewan Olimpiade Asia (OCA) telah mengumumkan daftar resmi game yang akan dipertandingkan dalam kategori esports Asian Games 2026, di Nagoya dan prefektur Aichi, Jepang.

    Asian Games 2026 ini akan menyajikan 11 judul game dari berbagai genre, mulai dari sim racing, MOBA, hingga battle royale, bertambah jumlahnya dari delapan game dipertandingkan pada Asian Games Hangzhaou 2022.

    Mengutip laman web OCA, Kamis (6/3/2025), berikut 11 game esports yang akan dipertandingkan di Asian Games 2026:

    Street Fighter 6
    Pokemon Unite
    Honor of Kings
    League of Legends
    PUBG
    Mobile Legends: Bang Bang
    Dreams of 3 Kingdoms
    Naraka: Bladepoint
    Gran Turismo 7
    eFootball
    Puyo Puyo Champions

    Perubahan dari Asian Games Sebelumnya

    Pada Asian Games Hangzhaou 2022, delapan game yang dipertandingkan meliputi FIFA Online 4, PUBG Mobile Asian Games Version, Arena of Valor, Dota 2, League of Legends, Dream Three Kingdoms 2, Street Fighter V, dan Hearthstone.

    Namun, pada ajang multi-olahraga tahun, beberapa perubahan dilakukan oleh pihak komite. FIFA Online 4, Dota 2, dan Arena of Valor dihapus dari daftar.

    Sebagai pengganti, pihak komite memasukkan judul game eFootball, Naraka: Bladepoint, Honor of Kings, Mobile Legends: Bang Bang, dan Puyo Puyo Champions.

    Keputusan judul game yang masuk daftar ini diambil oleh gugus tugas khusus terdiri dari tiga ahli esports, bertujuan untuk menghadirkan kompetisi lebih beragam dan menarik bagi penggemar esports di Asia.

     

  • Jadwal All England 2025

    Jadwal All England 2025

    JAKARTA – Turnamen bulu tangkis All England 2025 bakal berlangsung dalam bulan ini. Wakil-wakil Indonesia dipastikan ikut ambil bagian di dalam ajang tersebut.

    Kompetisi tertua dalam sejarah bulu tangkis itu dijadwalkan berlangsung pada 11-16 Maret 2025 di Utilita Arena, Birmingham, Inggris. Ini adalah edisi ke-115 sejak dimulai pada 1899.

    All England termasuk salah satu turnamen yang paling ditunggu para pebulu tangkis. Ini adalah salah satu dari empat turnamen dalam kalender tur BWF yang berada di level Super 1000 atau tertinggi.

    Selain level tertinggi, ajang ini juga menyediakan hadiah yang besar buat kontestan. Pada tahun ini, turnamen tersebut memperebutkan total hadiah sebesar 1,3 juta dolar AS atau setara dengan Rp21,3 miliar.

    Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) sebelumnya sudah merilis wakil-wakil Indonesia yang akan tampil di sana. Awalnya induk bulu tangkis itu mengonfirmasi 10 tunggal/pasangan akan ikut.

    Akan tetapi, dalam keterangan terbaru tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting dipastikan absen. Dia sudah pulih dari cedera lengan yang diderita di Malaysia Open 2025, tetapi masih belum siap untuk berkompetisi.

    Mundurnya Ginting membuat sektor tunggal putra tersisa Jonatan Christie dan Chico Aura Dwi Wardoyo. Jonatan adalah juara bertahan di kompetisi tersebut.

    Peraih medali emas Asian Games 2018 itu mengakhiri puasa gelar tunggal putra Indonesia selama 30 tahun di ajang ini usai mengalahkan Ginting dalam pertandingan pemungkas.

    Pada nomor tunggal putri, Indonesia juga hanya mengirim dua nama saja, yakni peraih medali perunggu Olimpiade Paris 2024, Gregoria Mariska Tunjung, bersama rekannya Putri Kusuma Wardani.

    Ada juga pasangan ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Bagas Maulana/Leo Rolly Carnando, serta Daniel Marthin/M. Shohibul Fikri.

    Fajar/Rian juga berstatus sebagai juara bertahan. Mantan nomor satu dunia itu akan membidik gelar ketiga mereka di ajang ini.

    Selain juara pada edisi 2024, Fajar/Rian juga tercatat naik podium tertinggi pada edisi 2023.

    Kemudian ada juga Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti dan Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi.

    Apri/Fadia comeback bermain bersama lagi setelah terakhir main bareng di Olimpiade Paris 2024.

    Indonesia dipastikan tidak menurunkan wakil di ganda campuran. Nomor tersebut tidak punya wakil yang memenuhi persyaratan untuk bermain di sana.