Evakuasi 2 Ibu Hamil Berlangsung Dramatis, Terjang Gelombang hingga Nyaris Terjatuh Saat Digotong Lewati Jembatan Regional 25 Agustus 2025

Evakuasi 2 Ibu Hamil Berlangsung Dramatis, Terjang Gelombang hingga Nyaris Terjatuh Saat Digotong Lewati Jembatan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        25 Agustus 2025

Evakuasi 2 Ibu Hamil Berlangsung Dramatis, Terjang Gelombang hingga Nyaris Terjatuh Saat Digotong Lewati Jembatan
Tim Redaksi
AMBON, KOMPAS.com
– Kisah memilukan dialami dua ibu hamil di Kecamatan Pulau Gorom, Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku.
Kedua ibu hamil tersebut harus dirujuk dari RSUD Goran Riun di Pulau Gorom menuju RSUD Bula di ibu kota kabupaten lantaran tidak adanya dokter spesialis dan peralatan medis yang memadai.
Proses evakuasi kedua pasien juga berlangsung dramatis, karena untuk bisa sampai di RSUD Bula, kedua pasien harus rela menumpangi
speedboat
menyeberangi ganasnya cuaca buruk di laut selama berjam-jam lamanya.
Tak sampai di situ, kedua pasien juga harus digotong warga hingga nyaris terjatuh saat menyeberangi jembatan rusak di Kian Darat.
Peristiwa memilukan itu terjadi pada Minggu (24/8/2025).
Direktur RSUD Gorom Riun, Bahrum Rumadaul menyebutkan bahwa kedua pasien mulai dirawat di RSUD tersebut sebelum perayaan HUT Kemerdekaan pada 17 Agustus 2025 lalu.
Kedua pasien yang tidak disebutkan identitasnya itu berasal dari Desa Samboru dan Desa Kulgowa, Pulau Gorom.
“Dua ibu hamil itu masuk ke RSUD Goran Riun sebelum 17 Agustus. Satunya dari Desa Samboru dan satunya lagi dari Desa Kulgowa,” kata Bahrum kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Senin (25/8/2025).
Ia mengungkapkan bahwa saat pasien menjalani perawatan di RSUD Goran Riun, pihaknya telah melakukan tindakan penanganan dengan maksimal.
Namun, lantaran tidak adanya dokter spesialis dan fasilitas kesehatan yang memadai, kedua ibu hamil tersebut harus dirujuk ke RSUD Bula.
Menurutnya, dokter umum yang menangani kedua pasien menemukan bahwa keduanya ternyata memiliki penyakit lain yang harus segera ditangani.
“Pasien dari Kulgowa itu juga mengalami darah tinggi, sementara pasien dari Samboru itu mengalami kehamilan ektopik, karena itu disarankan untuk aborsi. Jadi, penanganan dua masalah ini harus dengan dokter spesialis,” ujarnya. 
“Kami tidak punya dokter spesialis kandungan, hanya untuk paruh waktu saja, tapi untuk dokter tetap belum ada, dan untuk fasilitas medis juga kita masih minim, karena itu tidak bisa lakukan bedah kandungan,” kata dia.
Atas kondisi itulah, kedua pasien harus dirujuk ke RSUD Bula di ibu kota kabupaten.
Menurut Bahrum, evakuasi kedua pasien menuju RSUD Bula dimulai dengan perjalanan laut menggunakan
speedboat
menuju Air Nanang, yang menjadi titik terdekat menuju RSUD Bula.
Namun, di tengah perjalanan,
speedboat
yang membawa kedua pasien dihempas cuaca buruk dan gelombang tinggi, sehingga
speedboat
tersebut harus singgah di Desa Nama.
“Kita kan di pulau, jadi evakuasi dilakukan lewat laut pakai
speedboat.
Itu jaraknya sekitar 3 jam perjalanan untuk sampai di daerah terdekat di Air Nanang. Kita lewati cuaca buruk karena memang sedang musim timur. Biasanya pakai kapal, tapi kalau tidak ada, harus pakai speedboat, dan itu sangat sulit,” katanya.
Bahrum menuturkan bahwa setelah tiba di Air Nanang, dua ibu hamil tersebut harus dievakuasi lagi menuju jalur darat yang memakan waktu sekitar 2 jam.
Evakuasi melalui jalur darat juga menghadapi rintangan yang berat, lantaran mobil ambulans dari Puskesmas Nama yang membawa kedua pasien tidak bisa melewati jembatan yang sedang rusak di Desa Kian, Kecamatan Kian Darat.
Akibatnya, kedua pasien harus ditandu keluarganya dan petugas medis dari mobil menyeberangi jembatan yang rusak.
“Kalau tidak ada jembatan yang rusak, tidak masalah. Cuma saat evakuasi ada jembatan di Kian yang rusak, jadi harus ditandu, makanya proses evakuasi agak terhambat,” ujar dia. 
Ia memastikan, saat ini kedua pasien telah ditangani di RSUD Bula dengan sangat baik.
Kondisi kedua pasien juga sangat sehat. “Kebetulan saya masih di Bula, pasiennya sudah ditangani di RSUD Bula dan sudah selesai. Kedua pasien kini dalam keadaan sehat,” katanya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.