Jakarta, Beritasatu.com – Erupsi Gunung Lewotobi laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur tidak hanya menewaskan 9 jiwa tetapi juga membuat ribuan orang mengungsi. Saat ini warga pengungsi mencapai 13.116 Jiwa.
Ribuan warga terdampak dari dua kecamatan mengungsi di enam posko yang disiapkan BNPB.
Maria Goreti Koten, salah satu pengungsi menjelaskan, saat ini dia bersama keluarga serta warga yang lain hanya bisa bertahan hidup di posko pengungsian agar terhindar dari ancaman erupsi yang terus mengancam.
Dia menambahkan, hingga saat ini banyak kegiatan yang dilakukan oleh petugas penanganan bencana baik dari pemerintah maupun pihak lain yang berpusat di lokasi posko.
Hal serupa disampaikan Yustinus Aran, salah satu pengungsi yang mengaku hanya pasrah dan mengharapkan perhatian serius dari aparat terkait. “Saya berharap pemerintah serius dalam menangani kebutuhan para pengungsi, terutama bagi ibu-ibu, lansia dan anak-anak,” ujar Yustinus.
Sampai saat ini erupsi gunung Lewotobi memperlihatkan peningkatan. Memasuki hari ke -11 erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki masih berlangsung. Sejak malam hingga pagi ini gemuruh dan erupsi mengalami peningkatan yang signifikan.
Erupsi gunung Lewotobi terekam di sesmogram pos pemantau PVMBG dengan amplitudo 14.8-37 mm. Asap kawah bertekanan tinggi, teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tebal dan tinggi mencapai 1.000-2.000 m di atas puncak kawah.
Aliran Lava ke arah barat laut sejauh 3.800 meter dari pusat erupsi. Saat ini status Gunung Lewotobi Laki-laki berada di level IV (awas).