Eri Cahyadi Berniat Integrasikan Bus Trans Jatim dengan Angkutan Kota dan SRRL di Surabaya
Tim Redaksi
SURABAYA, KOMPAS.com
–
Wali Kota Surabaya
, Eri Cahyadi, mengungkapkan niatnya mengintegrasikan
Bus Trans Jawa Timur
(Jatim) dengan angkutan dalam kota serta
Surabaya Regional Railway Line
(SRRL).
Rencana ini bertujuan meningkatkan konektivitas antarmoda transportasi di Surabaya, tanpa mengganggu trayek angkutan umum yang sudah ada.
“Jadi kita akan koordinasikan (dengan Pemprov Jatim). Tapi yang pasti saya tidak ingin ada yang lewat (transportasi) itu tidak berfungsi,” ujar Eri di Balai Kota Surabaya, Senin (28/7/2025).
Lebih lanjut, Eri menjelaskan bahwa
integrasi transportasi
umum tidak hanya akan berfokus pada bus, tetapi juga akan melibatkan kereta api (KA) lokal yang sedang dalam tahap pembangunan.
“Kita dengan Provinsi Jatim, akan ada SRRL juga kan? tidak semuanya hanya lewat bus saja, tapi bisa melalui kereta. Nanti yang di Sidoarjo, Gresik, Surabaya, bisa menggunakan SRRL itu,” ujarnya.
Eri merencanakan penumpang Bus
Trans Jatim
dapat turun di titik-titik tertentu, dan selanjutnya dijemput oleh angkutan lain seperti Wira-Wiri dan SRRL untuk melanjutkan perjalanan.
“Ya nanti kita hitung, kan umpamanya Rp 2 ribu itu sampai mana? Oh, ternyata dioper ini berarti sampai di sini. Jadi nanti kita komunikasikan antara Dishub Surabaya dengan provinsi,” ujarnya.
Namun, Eri menegaskan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya masih membahas skema konsep integrasi transportasi tersebut.
“Integrasi ini mengutamakan bagaimana orang itu nyaman ketika akan masuk Surabaya, ketika akan keluar Surabaya terintegrasi dengan transportasi yang ada,” ucapnya.
Sebelumnya, Eri juga menyatakan bahwa Pemkot Surabaya telah berkoordinasi dengan Pemprov Jatim terkait Bus Trans Jatim Koridor VII yang tidak masuk ke Terminal Joyoboyo.
“Kita ada Wira-Wiri atau trayek lainnya, maka kita harus jaga. Kalau langsung masuk ke Surabaya, trayek yang di Surabaya seperti apa? Kasihan juga,” katanya, di Balai Kota Surabaya, Selasa (15/7/2025).
Eri juga mengaku sempat menghadapi demonstrasi dari sejumlah sopir transportasi umum.
Hal ini membuatnya perlu mempertimbangkan banyak aspek sebelum memasukkan Bus Trans Jatim Koridor VII.
“Seyogyanya kalau kita punya tempat, harus ada tempat transitnya, jadi yang di Surabaya tetap bisa berjalan, jangan dimasuki oleh yang langsung dari luar. Ini kalau sepi, trayek yang lewat kan sepi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Eri berharap Bus Trans Jatim Koridor VII dapat berhenti di lokasi yang sudah disediakan, sehingga sopir transportasi umum lainnya tetap bisa mendapatkan penumpang.
“Berarti turunnya di mana, disambut dengan trayek yang ada dari dalam Surabaya, agar semuanya bisa hidup, sopir-sopir Surabaya ya hidup. Tidak lagi, tidak mendapatkan penghasilan,” tutupnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Eri Cahyadi Berniat Integrasikan Bus Trans Jatim dengan Angkutan Kota dan SRRL di Surabaya Surabaya 28 Juli 2025
/data/photo/2025/07/28/6887713af2c8e.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)