FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pegiat media sosial Stefan Antonio kembali melontarkan kritik tajam, kali ini ditujukan kepada mantan Presiden Jokowi.
Dalam unggahannya, Stefan menyoroti kehadiran Jokowi dalam kampanye pasangan calon Ahmad Luthfi-Taj Yasin di Pilkada Jawa Tengah.
Stefan menyebut Jokowi mengalami post power syndrome, sindrom yang kerap dialami oleh mantan pejabat yang sulit melepaskan diri dari kekuasaan.
“Post Power Syndrome itu Nyata Kawan. Alih-alih ikut mendukung cakada,” ujar Stefan dalam keterangannya di aplikasi X @StefanAntonio__ (16/11/2024).
Blak-blakan, Stefan mengatakan bahwa Jokowi terkesan masih tidak bisa melepaskan jabatannya seperti sebelumnya.
“Sebenarnya Jokowi masih ga bisa kehilangan atau melepaskan ikatan candu saat dia masih menjabat dulu. Dia ga bisa kehilangan sorot kamera wartawan,” cetusnya.
Menurutnya, Jokowi masih haus akan sorotan kamera, euforia dielu-elukan rakyat, dan kebiasaannya membagikan kaos kepada massa.
“Dia ga bisa kehilangan dielu-elukan khalayak bak Seorang Raja. Dia ga bisa kehilangan kebiasaan nyawer kaos ke Rakyat Jelantahnya,” imbuhnya.
Stefan juga mengungkit isu masa lalu terkait wacana tiga periode.
“Candu Kekuasaan sebagai Presiden inilah yang membuat dia ga rela melepaskan Jabatannya bahkan sampai bermanuver minta 3 Periode dulu kala,” Stefan menuturkan.
Kata Stefan, saat ini Jokowi kembali berupaya mengais sisa-sisa kenangan lamanya melalui momentum Pilkada di Jateng.
“Dan saat ini, dia cuma berusaha mengais sisa-sisa moment kenangan lamanya dia melalui Monentum Pilkada yang sebentar lagi usai juga ini,” terangnya.