Liputan6.com, Tuban – Masyarakat Kabupaten Tuban merasa resah dengan kondisi stok tabung gas elpiji 3 kilogram. Pasalnya, warga mengeluh sudah hampir 3 minggu merasa kesulitan mencari tabung gas melon tersebut. “Di wilayah Kecamatan Soko, seperti Desa Klumpit, Wadung, dan Tluwe sulit mendapatkan tabung elpiji 3 kilogram. Sudah 3 minggu masyarakat kesulitan dapat elpiji,” kata Nafiun, salah satu warga yang merasa resah karena stok tabung subsidi mulai hilang di pasaran, Selasa (28/4/2025).
Ia juga mempertanyakan siapa pemilik pangkalan elpiji 3 kilogram di sejumlah wilayah tersebut. Salah satunya tujuannya untuk mengecek keberadaan stok elpiji karena sejauh ini masyarakat kesulitan mendapatkan stok. “Kita cek, siapa pangkalannya agar tidak ada permainan karena ini sudah keterlaluan. Sudah 3 minggu masyarakat kesulitan, dan ini sudah tidak wajar,” jelas Nafiun.
Dia berharap pemerintah segera turun tangan untuk menstabilkan pasokan gas agar kelangkaan ini segera teratasi. Kemudian, masyarakat mendapatkan hak-haknya atas subsidi elpiji dari pemerintah ini. “Jangan sampai berlarut-larut, karena ini sudah meresahkan,” ungkap Nafiun, salah satu warga Desa Klumpit, Kecamatan Soko, Tuban.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kabupaten Tuban, Drs. Agus Wijaya, ketika dikonfirmasi belum mengetahui persoalan tersebut. Namun begitu, dirinya akan melakukan pengecekan untuk mengetahui kondisi kelangkaan tabung gas elpiji tersebut. “Saya cek lokasi dulu. Masalah yang terjadi apa,” pungkasnya.
Baru dua hari kebijakan penjualan elpiji harus di agen, kini balik lagi Pemerintah menyatakan membolehkan penjualan elpiji 3 kg di tingkat pengecer yang namanya akan diganti jadi sub-pangkalan. Keputusan ini atas perintah langsung Presiden Prabowo Su…
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5202045/original/013622900_1745852561-IMG-20250428-WA0066.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)