Eksotisme Tari Salo Sangihe, Keanggunan Bertemu Kekuatan Magis

Eksotisme Tari Salo Sangihe, Keanggunan Bertemu Kekuatan Magis

Sangihe, Beritasatu.com – Tarian Salo menjadi salah satu atraksi yang mencuri perhatian dalam acara Festival Seni dan Budaya Kabupaten Kepulauan Sangihe yang digelar di Sangihe, Sulawesi Utara, Senin (10/11/2025). Tari Salo, tarian tradisional khas masyarakat Sangihe yang memiliki dua karakter berbeda.

Selama ini, masyarakat mengenal tari Salo sebagai tarian yang lembut dan elegan. Umumnya dibawakan oleh kelompok perempuan. Namun, pada festival seni tahun ini, para pengunjung disuguhkan versi lain dari tarian Salo yakni dengan versi yang lebih agresif, menonjolkan kekuatan fisik dan unsur magis dan dibawakan oleh para penari pria.

Dalam pementasan yang dibawakan oleh masyarakat Kampung Salurang, Kecamatan Tabukan Selatan, para penari Salo tampil memukau dengan menggunakan pedang asli. Keunikan ini membuat penonton terpukau, terutama ketika pedang yang digunakan tampak perlahan membengkok selama pertunjukan berlangsung.

Fenomena tersebut memicu rasa penasaran wisatawan yang baru melihat bentuk seni budaya Sangihe. Banyak di antaranya yang bertanya-tanya apakah pedang itu benar-benar terbuat dari besi atau hanya sekadar properti pertunjukan. Pada awak media, para penari menunjukkan pedang yang digunakan dan menegaskan keasliannya.

Salah satu penari pedang asal Salurang, Yosua Lombongtariang, mengaku ia sendiri bingung dan tak bisa menjelaskan mengapa pedang dengan ketebalan sekitar empat milimeter dan panjang sekitar 50 sentimeter itu bisa lentur menekuk dengan mudah.

“Kurang tahu juga, mungkin karena dipegang dengan kuat makanya sampai bengkok,” kata Yosua, Senin (10/11/2025).

Ia menambahkan, saat musik tagonggong (tambur/tifa) ditabuh, kekuatan genggaman tangan para penari seolah meningkat, sehingga pedang terasa lebih mudah tertekuk.

Tarian Salo merupakan warisan budaya masyarakat Sangihe yang biasanya ditampilkan dalam upacara adat maupun acara penting lainnya. Tarian ini menggambarkan kehidupan sehari-hari, keindahan alam, serta cerita rakyat yang tumbuh dalam tradisi masyarakat Kabupaten Kepulauan Sangihe.