Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Ekonom Prediksi Ekonomi Syariah 2025 Tertekan Konflik Geopolitik

Ekonom Prediksi Ekonomi Syariah 2025 Tertekan Konflik Geopolitik

Jakarta, CNN Indonesia

Pertumbuhan ekonomi syariah pada 2025 diproyeksi akan dibayangi geopolitik global seperti konflik Rusia-Ukraina serta serangan Israel ke Gaza.

“Tantangan seperti konflik Rusia, Ukraina, perang Israel di Gaza, dan kerentanan sektor keuangan terus berdampak pada outlook ekonomi,” kata Ekonom CSED INDEF Hakam Naja dalam Diskusi Publik Outlook Ekonomi Syariah “Outlook Ekonomi Syariah 2025: Kontribusi Ekonomi Syariah untuk Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen”, Jumat (27/12).

Hakam mengatakan perekonomian ke depan akan menghadapi tantangan yang tidak mudah baik di negara-negara berkembang maupun negara maju.

Hal itu setidaknya bisa terlihat dari pertumbuhan ekonomi global yang melambat menjadi 3,5 persen pada 2022 dan 3,3 persen pada 2023, karena bank sentral fokus pada penurunan inflasi.

Namun, potensi besar ekonomi syariah di Indonesia dengan populasi Muslim yang sangat banyak yang selama ini belum dioptimalkan, sambungnya, bisa menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan mencapai 8 persen pada 2028.

“Ekosistem ekonomi syariah dan industri halal melalui pembangunan ekosistem yang mensinergikan sektor keuangan dan perbankan syariah dengan industri halal sebagai kunci keberhasilan pembangunan nasional berkelanjutan,” katanya.

Senada, Wakil Kepala CSED INDEF Handi Risza mengatakan sebagai upaya mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen dibutuhkan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru. Salah satunya berasal dari ekonomi dan keuangan syariah.

Namun, ekonomi syariah menghadapi berbagai tantangan di antaranya permodalan yang terbatas; minimnya kebijakan dan insentif; potensi dana sosial keagaaman yang terdapat dalam Ziswaf belum banyak diberdayakan secara optimal; minimnya kesiapan entitas bisnis syariah dalam menyambut tren dan perkembangan industri halal global; dan belum adanya regulasi yang mengatur secara komprehen

“Hal yang perlu diperhatikan untuk penguatan ekonomi dan keuangan syariah dalam mendukung pembangunan ekonomi nasional adalah peningkatan posisi keuangan syariah Indonesia di tingkat global; peningkatan peran keuangan sosial syariah dalam rangka pengentasan kemiskinan, penguatan ekosistem industri halal terutama makanan dan minuman, fesyen muslim; dan penguatan literasi, regulasi, kelembagaan serta infrastruktur pendukung ekosistem ekonomi dan keuangan syariah,” katanya.

(fby/agt)