Jakarta, Beritasatu.com – Kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan oleh Presiden Prabowo Subianto mendapat tanggapan dari para ekonom, termasuk Secretary General of The International Economic Association (IEA), Lili Yan Ing.
Lili menilai bahwa kebijakan ini memiliki tujuan yang baik, tetapi transparansi alokasi anggaran tetap menjadi perhatian utama.
“Sebetulnya tujuannya bagus, bahwa ada efisiensi yang digunakan untuk hal-hal lebih positif, seperti memangkas anggaran perjalanan dinas, studi banding, atau acara seremonial yang kurang esensial. Itu langkah yang baik,” ujar Lili seusai mengikuti sesi diskusi di Indonesia Economic Summit, di Shangri-La Hotel, Jakarta, Rabu (19/1/2025).
Namun, ia menekankan bahwa pertanyaan terbesar masyarakat adalah dialihkan ke mana anggaran hasil efisiensi ini.
Jika digunakan untuk kegiatan produktif yang mendukung masyarakat dan dunia usaha, Lili beranggapan bahwa keputusan ini tentu akan memberikan dampak positif.
Namun jika tidak jelas arahnya, ada risiko stagnasi dalam pembangunan. “Efisiensi anggaran berarti mengurangi pengeluaran yang ada. Padahal, komponen anggaran pemerintah merupakan bagian penting dalam PDB Indonesia,” lanjutnya.
Sebagai salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi, belanja pemerintah memainkan peran signifikan dalam sektor-sektor strategis, seperti infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.
Oleh karena itu, Lili menilai bahwa kejelasan alokasi anggaran efisiensi menjadi kunci agar kebijakan ini benar-benar berdampak positif bagi perekonomian nasional.“Jadi harus ditegaskan juga, agar masyarakat tahu bahwa manfaat dari efisiensi anggaran ini memang akan kembali kepada mereka,” pungkasnya.
