Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Eduardo Saverin, Investor Awal Facebook Berharta Rp413 T

Eduardo Saverin, Investor Awal Facebook Berharta Rp413 T

Jakarta, CNN Indonesia

Nama Mark Zuckerberg begitu identik dengan Facebook. Orang mengenalnya sebagai pendiri Facebook, kini Meta.

Zuckerberg bukan satu-satunya orang yang merintis Facebook. Meski ialah pencetus ide platformnya, tetapi ada nama Eduardo Saverin yang turut membidani kelahiran Facebook.

Saverin merupakan investor awal, sehingga Facebook yang tadinya cuma media sosial di lingkup Universitas Harvard, kini menjelma jadi yang paling terkemuka di dunia.

Pada 2003, saat keduanya masih mahasiswa tingkat awal di Harvard, Zuckerberg mendekati Saverin agar mau memodali bisnisnya. Saverin diminta berinvestasi US$15 ribu. Zuckerberg mengatakan uang itu untuk mengembangkan situs web TheFacebook.com. Saverin pun tertarik dan menyetor uang yang diminta.

Platform itu pun lantas digemari di lingkup kampus mereka. Bahkan mulai menyedot perhatian mahasiswa dari kampus lain. Jala ditebar, Facebook tak lagi ‘jago kandang’.

Hubungan keduanya mulai retak. Gara-garanya, Saverin memasang iklan di Facebook tanpa seizin Zuckerberg hingga membuatnya marah besar.

Facebook ternyata membesar jauh melebihi target awal para pendiri. Zuckerberg pun membutuhkan uang lebih banyak untuk mengembangkan media sosial buatannya.

Di momen itu, ia tak perlu khawatir soal pendanaan lantaran para petinggi Silicon Valley seperti Reid Hoffman, Mark Pincus, dan Peter Thiel mengantre untuk jadi investor Facebook. Seiring majunya Facebook, Zuckerberg juga memutuskan berhenti kuliah dan fokus mengembangkan bisnis.

Zuckerberg dan Moskovitz, pendiri Facebook lainnya, hijrah ke California. Keduanya serius mengembangkan TheFacebook.com.

Lagi-lagi Saverin bikin Zuckerberg jengkel. Saat para pendiri Facebook memutuskan pindah ke Palo Alto, Saverin ogah ikutan. ia memilih magang Lehman Brothers yang berlokasi di New York. Di sisi lain, ia tetap ingin menikmati jabatan tinggi di Facebook. Ujungnya, Zuckerberg pun mendepak sang investor awal Facebook.

Meski ditendang, ia tetap memegang saham Facebook sebesar 33 persen. Sedangkan Zuckerberg mendapat 51 persen, Moskovitz dan Parker masing-masing 6 persen. Namun seiring berkembangnya Facebook, kepemilikan saham Saverin terdilusi hingga kini menguasai 5 persen.

Siapa sangka, meskipun tidak ikut membesarkan Facebook hingga jadi jejaring media sosial terbesar sejagat, Saverin tetap memang. Ia melipatgandakan US$15 ribu miliknya sehingga ia kaya raya.

Forbes mencatat harta Saverin tembus US$26,3 miliar atau setara Rp413 triliun (kurs Rp15.730). Ia pun pindah ke Singapura setelah melepas kewarganegaraan Amerika Serikat (AS).

Pada 2023 silam, Forbes menobatkan ia sebagai orang terkaya di Singapura, menggeser posisi Li Xiting, bos perusahaan raksasa pemasok peralatan medis Shenzhen Mindray Bio-Medical Electronics.

Merangseknya ranking Saverin ke puncak didorong oleh melesatnya harga saham Meta, induk Facebook. Saham Meta naik nyaris 70 persen usai meluncurkan Threads, yang digadang-gadang bakal menjadi pesaing berat X, dulunya Twitter, milik Elon Musk.

Bak ketiban durian runtuh, Saverin pun kecipratan untung besar. Hartanya naik pesat dari US$9,6 miliar menjadi US$16,8 miliar saat Threads lahir pada 2022.

Asal-usul keluarga

Nama lengkapnya Eduardo Luiz Saverin. Ia lahir pada 19 Maret 1982 di Sao Paulo, Brasil.

Ia merupakan keturunan Yahudi kaya raya. Ayahnya, Roberto Saverin, merupakan pebisnis real estate sukses, sedangkan ibunya psikolog. Sementara kakeknya, pendiri toko ritel pakaian anak-anak populer Tip Top.

Saverin mengenyam pendidikan dasar di AS. Kemudian ia melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Harvard, di mana ia bertemu Zuckerberg.

Setelah hengkang dari Facebook, Saverin mendirikan B Capital, sebuah perusahaan modal ventura pada 2015.

B Capital fokus pada fintech, sektor kesehatan, industri digital. Investasi B Capital mencakup Asia, Eropa, dan Amerika Serikat.

(pta/agt)