Dukung Swasembada Pangan Presiden, Puspomad Tanam Padi Terpadu, Libatkan Masyarakat Bandung 22 Januari 2025

Dukung Swasembada Pangan Presiden, Puspomad Tanam Padi Terpadu, Libatkan Masyarakat
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        22 Januari 2025

Dukung Swasembada Pangan Presiden, Puspomad Tanam Padi Terpadu, Libatkan Masyarakat
Tim Redaksi
BOGOR, KOMPAS.com
– Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Darat (
Puspomad
) menunjukkan komitmen dalam mengembangkan
ketahanan pangan
. Salah satunya dengan penanaman padi yang melibatkan masyarakat Kabupaten Bogor.
Upaya tersebut dilakukan guna mendukung
swasembada pangan
yang merupakan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat swasembada pangan.
Dengan menggandeng ahli pertanian Universitas Brawijaya, Puspomad menanam tanaman pangan di lahan seluas 5 hektar yang berada di area kompleks perumahan Puspomad, Desa Dayeuh, Cileungsi, Kabupaten Bogor.
“Lahan di desa Dayeuh ini kami manfaatkan untuk mendukung dan melaksanakan program ketahanan pangan karena program ini juga dari pemerintah maupun dari bapak Presiden, di mana 5 tahun ke depan kita akan menjadi swasembada pangan,” kata Ws Danpuspomad Mayjen TNI Eka Wijaya Permana di sela-sela kegiatan Penanaman Perdana
Swasembada Pangan
Puspomad di Cileungsi, Selasa (21/1/2025).
Oleh karena itu, Puspomad bekerja sama dengan masyarakat sekitar dan Profesor Tri Judy Sukartono, ahli pertanian, untuk merancang konsep produksi tanaman pangan yang berkualitas.
Dari kerja sama tersebut, kemudian tercetus konsep
Padi Tetani Gajah Mada
yang memiliki keunggulan mampu menghasilkan panen 10 hingga 15 ton setiap satu hektar.
“Karena padi yang biasa ditanam oleh masyarakat itu dengan Padi Tetani Gajah Mada perbandingannya 1:5, satu hektar dari tanam padi ini kalau dipanen, 1 hektar itu 10 sampai 15 ton. Nah, hal ini saya rasa cukup bagus,” ucapnya.
“Dalam penanaman pohon ini, untuk pupuk urea dan sebagainya yang mengandung kimia, tidak kita gunakan. Jadi, kami menggunakan pupuk yang ada di sini, memanfaatkan alam di sini, jadi tidak menggunakan bahan kimia,” ucapnya.
Eka mengatakan, lahan seluas 5 hektar tersebut meliputi penanaman padi, buah, dan sayuran.
Adapun rinciannya, padi, pohon melon, jagung, cabe, dan jenis-jenis sayuran lainnya.
Penanaman perdana ini diharapkan bisa menjadi langkah awal dalam memberi pemahaman tentang pertanian serta membantu masyarakat meningkatkan produksi tanaman pangan.
Hasil pengelolaan atau panen ini akan didistribusikan dalam tiga bulan ke depan ke masyarakat sekitar.
Artinya, masyarakat atau petani sekitar yang dilibatkan akan merasakan hasil jerih payah yang sudah dibuat.
“Betul, untuk hasilnya akan kita distribusikan. Kan yang kerja di sini ada masyarakat juga, kami bekerja bersama dengan masyarakat. Mudah-mudahan apabila kami panen 3 bulan ke depan, ini bisa dimanfaatkan untuk membantu masyarakat sekitar dalam hal pemenuhan kebutuhan pokok yang saat sekarang ini mereka butuhkan,” tuturnya.
Kegiatan ini juga menjadi percontohan bagi anggota yang sudah mengikuti tutoring, ke depan akan disebarkan ke seluruh wilayah, khususnya untuk polisi militer.
“Jajaran kepolisian militer mempunyai aset seperti ini, kami manfaatkan. Mungkin tujuannya ke sana, ke depannya begitu sehingga akan kami terapkan di seluruh Indonesia,” ucapnya.
“Apabila ke depannya panen ini berhasil, kami coba lagi dan baru kami akan menarik satuan bawah untuk ikut di sini sebagai
leadership
-nya,” kata Eka.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.