Jakarta, Beritasatu.com – Polda Metro Jaya melakukan pendalaman terkait kasus pemerasan terhadap turis asal Malaysia yang terjadi saat Festival Musik Elektronik Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 beberapa waktu lalu.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary mengatakan, pihaknya akan terus berupaya menguak kasus tersebut.
“Kami secara proaktif melakukan pendalaman terkait beredarnya informasi tersebut. Sejak kemarin, Bidpropam Polda Metro Jaya, yang juga dibantu oleh Divisi Propam Polri, sedang melaksanakan investigasi untuk menindaklanjuti informasi yang beredar,” katanya di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/12/2024).
Ade Ary menegaskan, Polda Metro Jaya berkomitmen untuk memberantas segala bentuk penyalahgunaan dan peredaran narkoba, termasuk tindakan pemerasan terhadap turis asal Malaysia yang belakangan ini ramai diperbincangkan.
Sebelumnya, beberapa turis mengaku telah ditangkap oleh polisi berpakaian preman dan kemudian menjalani tes urine.
“Kami ingin menegaskan tidak akan pandang bulu dan tidak akan tebang pilih. Kami tidak akan ragu untuk menindak tegas siapa pun yang terlibat dalam tindakan ilegal. Apabila ditemukan pelanggaran, akan diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku secara profesional dan proporsional,” tambahnya.
Sementara itu, melalui akun media sosial resmi, pihak penyelenggara DWP telah mengeluarkan pernyataan terkait insiden ini.
“Keamanan, kesejahteraan, dan pengalaman Anda adalah prioritas utama kami. Kami secara aktif bekerja sama dengan pihak berwenang dan instansi terkait untuk menyelidiki kejadian ini secara menyeluruh dan memastikan langkah-langkah konkret untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang,” ungkap manajemen DWP.
Mereka pun menyampaikan penyesalan atas kejadian pemerasan terhadap turis asal Malaysia saat DWP 2024, dan menegaskan bahwa insiden ini berada di luar kendali mereka.