Jakarta, CNBC Indonesia – Dua kecelakaan maut terjadi di jalan raya Kabul-Kandahar, Afghanistan, Rabu (18/12/2024) malam waktu setempat, menewaskan 52 orang dan melukai 65 lainnya. Kecelakaan ini melibatkan sebuah bus yang bertabrakan dengan truk tangki bahan bakar dan bus lain yang menabrak truk di lokasi terpisah.
Hamidullah Nisar, kepala informasi dan budaya provinsi Ghazni, mengonfirmasikan bahwa insiden tragis ini terjadi di jalan utama yang menghubungkan ibu kota Kabul dengan kota Kandahar di selatan.
“Kami belajar dengan sangat menyesal bahwa dua kecelakaan lalu lintas yang fatal terjadi di Jalan Raya Kabul-Kandahar, di mana 52 saudara sebangsa kami meninggal dunia dan 65 lainnya terluka,” ujar juru bicara utama pemerintah Taliban, Zabihullah Mujahid, dalam pernyataannya di media sosial X, dilansir AFP.
Insiden pertama terjadi di dekat desa Shahbaz, Ghazni, di mana sebuah bus bertabrakan dengan truk tangki bahan bakar. Sementara itu, kecelakaan kedua melibatkan bus lain yang menabrak sebuah truk di distrik Andar, sebelah timur Ghazni.
Kedua insiden itu memicu operasi penyelamatan besar-besaran, dengan tim medis dan petugas darurat dikerahkan ke lokasi untuk menyelamatkan korban.
“Tim penyelamat segera dikerahkan ke lokasi kejadian dan membawa korban yang terluka ke rumah sakit,” ujar Nisar.
Ia juga menyebutkan bahwa beberapa korban berada dalam kondisi kritis, sehingga angka kematian dikhawatirkan akan bertambah.
Kecelakaan lalu lintas yang mematikan bukanlah hal baru di Afghanistan. Infrastruktur jalan yang rusak akibat konflik selama puluhan tahun, ditambah dengan perilaku pengemudi yang ceroboh dan kurangnya regulasi lalu lintas, menjadi penyebab utama tingginya angka kecelakaan di negara itu.
Pada Maret 2023, sebuah bus bertabrakan dengan truk tangki bahan bakar di provinsi Helmand, menyebabkan 20 orang tewas dan 38 lainnya terluka ketika bus itu terbakar. Insiden serupa juga terjadi pada Desember 2022, ketika sebuah truk tangki terguling dan terbakar di Jalur Salang yang berada di ketinggian, menewaskan 31 orang dan meninggalkan puluhan lainnya dengan luka bakar parah.
(luc/luc)