Liputan6.com, Jakarta – Inovasi teknologi karya anak muda Indonesia kembali mencuri perhatian dunia. Tiga pelajar SMA, yakni Ksatria Wibawa Putra Murti (16), Owen Tay Jia Hao (16) dari ACS Jakarta, dan Arga Wibawa (18), berhasil membawa Tim Bayu Sakti mencetak prestasi di level internasional melalui pengembangan Drone Rajawali, sebuah drone pintar untuk penanganan bencana.
Lewat inovasi tersebut, Tim Bayu Sakti sukses menembus empat besar dunia dalam kategori Disaster Robotics Drone pada ajang World Robot Summit (WRS) 2025 di Fukushima, Jepang, Oktober 2025.
Tak lama berselang, mereka kembali mengharumkan nama Indonesia dengan meraih Juara 1 kategori Innovation Robot di World Robot Games (WRG) 2025 yang digelar di Taipei, Taiwan, awal Desember 2025.
Teknologi yang mengantarkan mereka ke podium internasional adalah Drone Rajawali, sebuah autonomous AI-powered drone yang dirancang khusus untuk membantu penanganan bencana.
Drone ini mampu bergerak mandiri tanpa GPS, melakukan pemetaan area terdampak, serta mendeteksi berbagai indikator bahaya seperti retakan bangunan, label hazard, hingga karat menggunakan teknologi kecerdasan buatan dan sensor LIDAR
Gambaran setup dari Drone Rajawali
Untuk memperkenalkan inovasi tersebut ke publik, Tim Bayu Sakti menggelar demonstrasi Drone Rajawali, Senin (15/12/2025) di sekolah ACS Jakarta.
Aksi ini sekaligus menunjukkan kapabilitas drone yang telah melalui berbagai uji ekstrem di kompetisi internasional, mulai dari paparan panas, angin kencang, hingga gangguan magnetik.
Ksatria menjelaskan, latar belakang pengembangan Drone Rajawali berangkat dari kondisi geografis Indonesia yang rawan bencana.
“Sering kali korban jiwa justru bertambah karena bantuan terlambat datang akibat akses transportasi dan komunikasi terputus. Drone Rajawali dirancang untuk membantu pemetaan cepat, penilaian risiko, serta memberikan informasi jalur evakuasi pada jam-jam pertama yang sangat krusial,” ujarnya.
Ia menambahkan, “Drone ini mampu menjadi efek pengganda bagi tim penyelamat. Dengan sistem kendali yang sederhana, satu tim kecil dapat menjangkau area yang jauh lebih luas dibandingkan operasi manual semata.”
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5444904/original/014368200_1765792169-Tim_Bayu_Sakti_dengan_Drone_Rajawali__Liputan6.com_Arief_Ferdian_Maulana_.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)