Drama Penangkapan Penculik Anak di Cijantung: Sembunyi di Plafon, Kaki Ditembak Megapolitan 17 April 2025

Drama Penangkapan Penculik Anak di Cijantung: Sembunyi di Plafon, Kaki Ditembak
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        17 April 2025

Drama Penangkapan Penculik Anak di Cijantung: Sembunyi di Plafon, Kaki Ditembak
Editor
JAKARTA, KOMPAS.com
– Kejadian menegangkan terjadi di Cijantung, Jakarta Timur, saat Tim Subdit Resmob Ditreskrimum
Polda Metro Jaya
berhasil menangkap M. Adi Mahyanto (47), pelaku penculikan seorang anak berinisial ETZ (13).
Penangkapan yang berlangsung pada Selasa (15/4/2025) ini menjadi sorotan setelah pelaku bersembunyi di atas plafon rumah dan mencoba melarikan diri, yang membuat petugas terpaksa mengambil tindakan tegas.
Proses penangkapan dimulai dengan upaya pertama polisi yang mengetuk pintu rumah berwarna abu-abu di Jalan Kampung Asam, Cijantung.
Namun, saat petugas tidak mendapat respons, mereka mencoba mengintip melalui ventilasi dan jendela.
“Buka, Pak. Buka. Enggak apa-apa, Pak. Buka saja, Pak,” seru salah satu petugas.
Setelah beberapa kali meminta agar pintu dibuka tanpa hasil, polisi akhirnya mendobrak pintu rumah kontrakan berukuran tiga petak tersebut.
Pada saat itu, seorang bocah muncul dari ruang tengah dan polisi langsung menanyakan keberadaan pelaku.
Setelah memeriksa ruang belakang rumah, petugas akhirnya menemukan pelaku bersembunyi di atas plafon. Polisi segera memberi perintah tegas.
“Turun! Cepat! Sini!,” tegas seorang petugas kepada pelaku yang bertelanjang dada saat itu.
Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Ressa Fiardi berujar, pelaku melakukan perlawanan saat hendak ditangkap.
Akibat perlawanan tersebut, polisi terpaksa mengambil tindakan tegas terukur, yaitu menembak kaki pelaku agar tidak melarikan diri lebih jauh.
“Pada saat giat penangkapan, pelaku melakukan perlawanan dan melarikan diri, sehingga tim mengambil tindakan tegas terukur, yaitu menembak kaki pelaku,” ujar AKBP Ressa dalam keterangan resmi.
Kasus ini bermula pada Kamis (10/4/2025) ketika ETZ, anak berusia 13 tahun, dilaporkan hilang setelah dibawa pelaku yang merupakan tetangga kontrakannya di Trikora, Pasar Rebo.
Pelaku yang baru mengontrak rumah di samping kontrakan korban sekitar satu minggu sebelumnya, diduga mendekati korban dengan menawarkan makanan dan menjanjikan akan membelikan baju baru.
Menurut keterangan yang dibagikan oleh akun @wtnbnuna di media sosial, pelaku pertama kali mendekati korban dengan memberi makanan dan mengiming-imingi hadiah.
Pada pagi hari tersebut, korban meninggalkan rumah dan tidak pernah kembali. Orang tua korban mulai mencurigai kepergian anak mereka dan langsung mencari ke rumah kontrakan pelaku.
“Modus pelaku adalah mengiming-imingi korban beli baju di Pasar Rebo, karena beberapa kali memang pelaku sering membelikan korban makanan,” tulis akun @wtnbnuna.
Kasus penculikan ini viral di media sosial setelah informasi mengenai hilangnya korban tersebar, memicu keresahan masyarakat sekitar.
(Reporter: Baharudin Al Farisi | Editor: Larissa Huda)
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.