Jakarta, Beritasatu.com – Sejak resmi ditayangkan pada 6 Maret 2025, drama Malaysia berjudul Bidaah atau dikenal juga dengan judul internasional Broken Heaven, langsung mencuat dan menjadi perbincangan hangat di berbagai media sosial (medsos).
Diputar melalui platform streaming VIU, serial ini menarik perhatian penonton karena berani menyoroti isu-isu sosial melalui kisah yang mengangkat topik sensitif, yakni penyalahgunaan agama demi kepentingan pribadi.
Ceritanya membuka mata banyak pihak terhadap bahaya manipulasi spiritual yang diselubungi simbol-simbol religius. Bahkan, dalam serial tersebut menggadaikan agama demi nafsu pribadi.
Salah satu karakter yang mencuri perhatian adalah Walid yang diperankan oleh aktor kenamaan Malaysia Faizal Hussein. Ia merupakan tokoh utama yang kerap memicu kemarahan penonton, terutama dari Indonesia.
Disutradarai oleh Ellie Suriaty, Bidaah terdiri dari 15 episode yang menyajikan kisah dramatis tentang Baiduri, seorang gadis remaja yang dibesarkan dalam lingkungan keluarga religius dan konservatif.
Kehidupan Baiduri dilakoni oleh Riena Diana yang berubah drastis ketika ibunya, Kalsum (Flazina Ahmad Daud) memaksanya bergabung dengan Jihad Ummah, sebuah kelompok keagamaan yang dikomandoi oleh pemimpin kharismatik bernama Walid Muhammad.
Namun, di balik citranya sebagai tokoh spiritual yang dihormati, Walid menyimpan ambisi pribadi yang gelap dan manipulatif.
Baiduri awalnya mengikuti arahan ibunya demi memenuhi harapan keluarga. Namun, seiring waktu, ia mulai menyadari adanya kejanggalan dalam ajaran dan praktik yang diterapkan di dalam kelompok tersebut.
Ia menyaksikan sendiri berbagai tindakan menyimpang, mulai dari pernikahan yang dilakukan tanpa restu, pengultusan terhadap pemimpin, hingga ritual-ritual yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam.
Perubahan besar terjadi ketika Baiduri bertemu dengan Hambali yang diperankan Fattah Amin, anak laki-laki dari murid Walid yang baru kembali dari Yaman setelah mendalami ilmu agama.
Hambali terkejut melihat penyimpangan yang dilakukan ayahnya atas nama agama. Kesadaran itulah yang mendorongnya untuk berjuang bersama Baiduri.
Bersatu dalam tekad yang sama, Baiduri dan Hambali berusaha membuka kedok Jihad Ummah dan menyelamatkan para pengikut yang telah terjerat dalam jaringan kebohongan dan manipulasi berkedok agama. Keduanya pun juga menyadari bahwa yang diajarkan Walid adalah bagian dari bidaah atau ajaran yang menyimpang.