Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Drakor When The Phone Rings Dikecam karena Singgung Konflik Palestina dan Israel, Netizen: Propaganda Zionis

Drakor When The Phone Rings Dikecam karena Singgung Konflik Palestina dan Israel, Netizen: Propaganda Zionis

Jakarta, Beritasatucom – Drama Korea (drakor) populer When The Phone Rings mendapat kecaman tajam setelah menayangkan episode terakhirnya pada Sabtu, (4/1/2024).  Kontroversi episode 12 ini bermula dari sebuah adegan di mana karakter Na Yu Ri (diperankan oleh Jang Gyu Ri) melaporkan tentang insiden yang melibatkan dua negara fiksi, “Paltima” dan “Izmael,” yang dengan cepat diidentifikasi oleh penonton sebagai alusi terhadap Palestina dan Israel.

“Serangan udara Paltima berlangsung di Izmael di mana warga negara Korea diculik oleh militan bersenjata,” sebut karakter Na Yu Ri dalam episode tersebut. 

Penggambaran konflik fiksi ini memicu kemarahan di dunia maya, dengan banyak penonton di dalam negeri dan luar negeri mengkritik acara tersebut karena dinilai salah menggambarkan situasi Israel-Palestina. Netizen yang mengkritik berpendapat bahwa acara ini memutarbalikkan peran pihak-pihak yang terlibat dalam serangan udara yang terjadi di dunia nyata, dan menyebutnya sebagai upaya untuk menyebarkan propaganda Zionis. 

Salah satu adegan di episode terakhir When the Phone Rings dikritik karena menyinggung konflik Palestina dan Israel. – (When The Phone Rings/Screencapture)

“Sengaja banget zionis menyimpan adegan ini di episode terakhir karena kalau ditaruh di tengah sudah langsung diboikot,” sindir pemilik akun X @tanyarlfes yang dikutip Beritasatu.com, Minggu (5/1/2025). 

 “Licik banget, mereka sengaja nyimpen di episode akhir.  Padahal kata yang baca novel atau webtoon-nya enggak ada tuh nyinggung-nyinggung soal ini,” tulis pemilik akun X @nonoyoourbabe. 

“Kenapa harus nyenggol Palestina sish,mereka udah kesakitan di sana,tanahnya diambil warga sipilnya disakiti banyak anak kecil yang gak berdosa dibunuh,” ungkap pemilik akun X @beauty960205. 

Sementara Koreaboo menyebutkan penggunaan penderitaan nyata masyarakat di Timur Tengah hanya sebagai titik plot juga membuat penonton merasa tidak nyaman. Kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia yang telah berlangsung di Gaza, yang selama lebih dari setahun mengalami serangan udara brutal oleh Israel, menjadi sorotan. 

Pengadilan Internasional (ICJ) dan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) telah mengungkapkan kekhawatiran tentang tindakan Israel di Gaza, dengan ICJ menyatakan bahwa situasi ini bisa jadi merupakan genosida.

“Penonton merasa terganggu dengan apa yang mereka anggap sebagai penggunaan penderitaan nyata rakyat Timur Tengah hanya untuk kepentingan alur cerita. Sebagian dari mereka bahkan menyerukan untuk memboikot acara tersebut,” tulis Koreaboo.