DPRD Nganjuk Dorong Pemkab Serius Kawal Pengajuan Gelar Pahlawan Nasional untuk Marsinah Surabaya 2 Juni 2025

DPRD Nganjuk Dorong Pemkab Serius Kawal Pengajuan Gelar Pahlawan Nasional untuk Marsinah
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        2 Juni 2025

DPRD Nganjuk Dorong Pemkab Serius Kawal Pengajuan Gelar Pahlawan Nasional untuk Marsinah
Tim Redaksi
NGANJUK, KOMPAS.com
– Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nganjuk mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk untuk lebih serius dan proaktif dalam mengawal proses pengajuan gelar
pahlawan nasional
bagi
Marsinah
.
Sebab, tokoh buruh perempuan asal Nganjuk tersebut dinilai layak mendapatkan penghargaan tertinggi negara atas perjuangannya dalam membela hak-hak pekerja.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Nganjuk,
Endah Sri Murtini
, menyatakan dukungannya terhadap usulan pemberian gelar pahlawan nasional untuk Marsinah.
“Saya secara pribadi ya setuju, karena memang (Marsinah) termasuk bisa dibilang tokoh besar kan ini di Kabupaten Nganjuk. Jadi ya setuju-setuju saja,” ujar Endah kepada
Kompas.com
, Senin (2/6/2025).
Berdasarkan informasi yang diterima
Kompas.com
, Pemkab Nganjuk hingga kini belum membentuk tim khusus yang bertugas mengkaji dan mempersiapkan kelengkapan administrasi terkait pengajuan gelar pahlawan Marsinah.
Terkait hal ini, politikus Partai Demokrat ini berjanji akan segera menanyakan hal ini ke Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) Kabupaten Nganjuk, dan mengingatkan pentingnya pembentukan tim tersebut.
“Coba besok saya tak tanya ke Dinsos. Mungkin ketika rapat dinas atau apa juga akan kita ingatkan,” tutur perempuan yang juga menjabat Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Nganjuk tersebut.
“Mengingat sekarang kan lagi efisiensi (anggaran) juga ya. Untuk itu makanya harus memang benar-benar didorong, gitu loh. Mungkin lupa atau apa nanti akan kita ingatkan,” lanjutnya.
Endah menyadari bahwa momentum dukungan dari berbagai pihak, termasuk dukungan dari Presiden Prabowo Subianto, harusnya menjadi pemicu bagi Pemkab Nganjuk untuk bergerak cepat.
Oleh karenanya, Endah akan terus mengingatkan Pemkab Nganjuk, dalam hal ini Dinsos PPPA, agar segera melengkapi persyaratan yang dibutuhkan.
“Cuma kan mungkin sekarang (Pemkab Nganjuk) lagi mau pembahasan anggaran atau apa, jadi mungkin fokusnya agak distrak ke itu dulu. Tapi coba nanti akan kita ingatkan ke Dinsos-nya,” ucapnya.
Sebagai seorang perempuan, Endah mengaku bangga dengan sosok Marsinah.
Meskipun cerita perjuangannya berakhir tragis, Marsinah dinilai telah memberikan pelajaran berharga bagi perempuan Indonesia, khususnya perempuan di Nganjuk.
“Ya turut bangga ya, secara saya juga perempuan,” terangnya.
Marsinah, menurut Endah, menjadi simbol keberanian perempuan dalam menyuarakan hak-haknya.
“Ya mudah-mudahan Marsinah ini memberi pelajaran, kita ambil sisi positifnya ya, untuk perempuan-perempuan harus berani menyuarakan emansipasinya sebagai perempuan, wawasannya, kemudian ide-idenya, harus bisalah, bahkan harus bisa lebih baik daripada Marsinah untuk perempuan-perempuan khususnya di Kabupaten Nganjuk,” harapnya.
Sejauh ini, Marsinah menjadi satu-satunya tokoh perempuan asal Nganjuk yang namanya santer disebut-sebut untuk diusulkan sebagai pahlawan nasional.
Sebelumnya, Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi, menyatakan bahwa pihaknya akan membentuk tim khusus untuk menggodok pengusulan Marsinah sebagai pahlawan nasional. Namun hingga sekarang tim tersebut belum secara resmi terbentuk.
Kompas.com
telah mencoba mengonfirmasi hal ini ke Kepala Dinsos PPPA Kabupaten Nganjuk, Darmantono, dengan mendatangi kantornya.
Namun yang bersangkutan mengaku sedang rapat, sementara saat dihubungi via telepon tidak direspons.
 
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.