Jakarta (ANTARA) – Komisi B DPRD DKI Jakarta meminta PT LRT Jakarta mematangkan rancangan sarana dan prasarana untuk memudahkan para penyandang disabilitas (difabel) dalam memanfaatkan transportasi tersebut.
“Tentunya di sana harus ada jalur khusus buat difabel,” ujar Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Nova Harivan Paloh dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Sarana dan prasarana ramah disabilitas ini termasuk membuat sudut kemiringan untuk berjalan, lift, penunjuk arah dan akses kursi roda.
Nova saat itu meninjau pembangunan jalur Fase 1B Velodrome-Manggarai. Dia berharap, setelah pembangunan LRT Fase 1B Velodrome-Manggarai rampung, sambung dia, dapat diperpanjang ke Dukuh Atas.
“Saya menginginkan jangan sampai di Manggarai saja, tapi sampai di Dukuh Atas,” tutur Nova.
Nantinya, kata dia, Stasiun Dukuh Atas memiliki akses transit terbanyak di Jakarta. Terdiri dari lima jenis moda transportasi publik, yaitu MRT Jakarta, BRT Transjakarta, kereta bandara, commuterline dan LRT Jabodebek.
Dengan demikian, masyarakat bisa berpindah dari menggunakan kendaraan pribadi ke transportasi umum. Pada akhirnya, transportasi yang aman dan nyaman akan mengurangi kemacetan, sekaligus mengurangi polusi udara.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Iwan Takwin menyambut baik usulan dari Komisi B terkait sarana prasarana bagi penyandang disabilitas.
Dia mengatakan, pihaknya akan mengundang para penyandang disabilitas dalam tahap uji coba LRT, ketika fase 1B Velodrome-Manggarai rampung. “Kami akan mengundang mereka semua komunitas difabel untuk mencoba fasilitas,” katanya.
Selain itu, akan ada beberapa petugas yang dibekali kemampuan tambahan berupa bahasa isyarat. “Sebab kemampuan tersebut sangat diperlukan pengguna LRT dari kelompok tuna rungu,” katanya.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024