Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) merencanakan proyek percontohan baru, yakni budidaya kerang coklat sebagai upaya mendukung pengembangan budidaya lobster di Indonesia. Program ini bertujuan menyediakan alternatif pakan lobster dan substitusi bahan baku tepung ikan.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP, Tb. Haeru Rahayu mengungkapkan, kerang coklat memiliki keunggulan sebagai pakan lobster dan alternatif substitusi bahan baku tepung, karena tidak bersaing dengan kebutuhan konsumsi manusia.
“Kerang hijau ini dihargai Rp7.000 per kilogram dan untuk kita makan, sementara kerang coklat hingga saat ini tidak bersaing dengan manusia,” jelas Tb. Haeru dalam konferensi pers di kantor KKP, Rabu (18/12/2024).
Tb. Haeru menyebut rencana proyek percontohan atau modeling kerang coklat di Kecamatan Mauk, Kab Tangerang pada tahun 2025 ini merupakan yang kedua. Sebelumnya KKP telah berhasil menerapkan proyek serupa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan akan mengembangkan teknologi yang sama untuk proyek di Kecamatan Mauk tersebut.
Dia pun optimis proyek ini bisa terealisasi pada tahun depan. “Mudah-mudahan tahun depan, dekat di wilayah Mauk, Tangerang rintisan kerang coklat bisa dilihat dalam waktu tidak lama,” tambahnya.
Untuk mendukung inisiatif ini, KKP telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp25 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk membangun kolam, melakukan penghijauan, serta menyediakan peralatan mesin dan instalasi listrik yang diperlukan.
(haa/haa)