Jakarta, Beritasatu.com – Dokter spesialis bedah plastik sekaligus musisi jazz Tompi mengungkapkan bahaya menyuntikkan zat cairan atau filler ke payudara atau bokong, karena bisa menyebabkan kematian.
Tompi meminta para dokter terutama dokter untuk tidak sembarang menyuntikkan filler ke payudara atau bokong pasien karena tindakan itu menyalahi aturan. Apalagi jika disuntik dalam jumlah besar, maka risikonya pasien bisa meninggal dunia.
Hal itu diungkapkan dokter bernama lengkap Teuku Adifitrian melalui video yang diunggah di akun Instagramnya @dr_tompi seperti dikutip, Sabtu (24/11/2024).
“Saya cuma mau membuat pesan ya, tolong untuk semua teman-teman dokter yang GP aesthetic terutama ya, jangan pernah menyuntikkan barang cairan, apapun namanya itu adalah filler, dalam jumlah besar yang disuntikkan ke payudara atau pun bokong. Itu sangat bahaya dan pasien bisa mati di atas meja operasi, di atas meja tindakan. Ya, begitu emboli selesai aja,” kata Tompi.
Menurut Tompi, menyuntikkan filler ke payudara atau bokong bukan hanya menyalahi aturan medis. Namun, tindakan itu juga termasuk katagori kriminal karena membahayakan nyawa orang lain.
“Tolong jangan dan itu kriminal, enggak boleh ya. Tidak boleh menyuntikkan barang cair artificial ya, apalagi dalam jumlah besar ke payudara atau pun ke bokong,” ujar pria asal Aceh ini.
Tompi mengingatkan pasien jangan tergiur dengan berbagai iming-iming suntikan filler untuk memperbesar payudara atau bokong.
“Mau dibilang kolagen lah, perangsang jaringan payudaralah itu bohong semua,” ujar dokter lulusan Universitas Indonesia ini.
Tompi mengimbau para dokter untuk bertindak cerdas dalam menangani pasien. “Kita dokter harus smart, kita harus jaga pasien kita” katanya memperingatkan bahaya suntik filler ke payudara dan bokong.