MPASI diberikan kepada bayi berusia enam bulan atau lebih untuk menambah dan melengkapi nutrisi yang sudah tidak tercukupi dari ASI saja
Jakarta (ANTARA) – Dokter spesialis anak dan konselor laktasi dr. Yovita Ananta, Sp. A membagikan ide menu Makanan Pendamping ASI (MPASI) bagi warga Jakarta yang melakukan mudik Lebaran, salah satunya nasi tim.
Yovita mengatakan nasi tim dapat dipersiapkan sebelum berangkat mudik dan disimpan dalam wadah kedap udara seperti termos.
“Masak nasi dengan kaldu ayam atau daging, serta potongan protein hewani hingga lunak, lalu saring atau haluskan hingga mencapai tekstur yang lembut dan mudah ditelan bayi. Menu ini umumnya cocok untuk bayi berusia enam bulan,” ujar dia melalui keterangan resminya di Jakarta, Rabu.
Menu lainnya yakni puree telur rebus. Yovita menyarankan orang tua sebelum berangkat mudik, memastikan sudah membawa telur rebus yang sudah dikupas kulitnya. Telur yang digunakan bisa telur ayam atau telur puyuh. Selanjutnya, haluskan menggunakan garpu sampai telur benar-benar hancur.
Selanjutnya, tambahkan sedikit ASI, susu formula, atau kuah kaldu ayam yang sudah dibuat sebelumnya.
“Menu ini cocok dikonsumsi oleh bayi berusia 7 bulan yang sudah mulai mahir mengunyah dan menelan makanan,” kata Yovita yang berpraktik di RS Pondok Indah – Pondok Indah itu.
Menu berikutnya yakni kentang kukus. Kentang yang sudah dikukus dapat dihaluskan hingga mencapai tekstur yang disesuaikan dengan usia si kecil. Menu tersebut dapat dikonsumsi langsung atau dicampur dengan protein pilihan seperti ayam cincang tumis atau ikan goreng yang disuwir untuk melengkapi asupan nutrisi anak.
Yovita mengingatkan MPASI diberikan kepada bayi berusia enam bulan atau lebih untuk menambah dan melengkapi nutrisi yang sudah tidak tercukupi dari ASI saja. MPASI yang diberikan kepada bayi haruslah mengandung gizi seimbang untuk menjaga kesehatan bayi dan mengoptimalkan tumbuh kembangnya.
“Selain nutrisi, kebersihan MPASI juga perlu diperhatikan dengan baik. Sebab, MPASI juga dapat terkontaminasi kuman penyebab penyakit, seperti diare,” demikian pesan dia.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2025
