Dobrak Kaca Jendela Selamatkan Diri, Rumah Hanyut Tersisa Keramik

Dobrak Kaca Jendela Selamatkan Diri, Rumah Hanyut Tersisa Keramik

Liputan6.com, Jakarta – Isak tangis menyelimuti warga Kampung Babakan dan sekitarnya di Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Banjir Bandang dari Sungai Cidadap menerjang rumah mereka.

Bencana ini tidak hanya menghanyutkan puluhan rumah, tetapi juga memutus akses warga dan meninggalkan trauma mendalam bagi para penyintas.

Siti Nurlela (18), warga Kampung Babakan, menceritakan betapa cepatnya air menghancurkan tempat tinggalnya. Meski posisi rumahnya cukup jauh dari bibir sungai, kuatnya arus menyeret bangunan rumahnya hingga sejauh 15 meter.

“Kondisi rumah saya sendiri sudah hanyut habis, hanya tersisa keramiknya saja. Barang-barang tidak ada yang bisa terselamatkan. Waktu kejadian, Ibu saya sendiri di rumah, beliau menyelamatkan diri dengan mendobrak kaca jendela saat air sudah setinggi perut,” ungkap Siti dengan nada lirih di pengungsian, Jumat (19/12/2025). 

Siti menceritakan, warga sempat terisolasi selama dua hari karena akses jalan tertutup longsor. 

Saat ini Siti bersama keluarganya sudah mengungsi selama empat hari dan sangat berharap adanya bantuan rumah sementara atau relokasi.

Kepala Desa Cidadap, Deden Antanurman, mengonfirmasi dampak banjir kali ini sangat luas. Meliputi Kampung Babakan, Cisarua, Kampung Sawah Tengah, hingga Cipanas, dan Cikadaka. 

Berdasarkan data sementara, tercatat 164 Kepala Keluarga (KK) terdampak dengan puluhan rumah mengalami rusak berat hingga hanyut terbawa arus.

“Yang paling parah tahun ini di Kampung Sawah Tengah, ada belasan rumah rusak dan hanyut. Selain itu, sekitar 400 jiwa sempat terisolir karena jembatan utama hancur. Saat ini bantuan dari Dinsos, BPBD, dan Basarnas sudah masuk,” jelas Deden.