Kota Bandung (ANTARA) – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung memastikan bahwa anggur Muscat yang saat ini beredar di pasaran aman untuk dikonsumsi masyarakat karena tidak terdeteksi mengandung zat bahan kimia berbahaya.
Ketua Tim Sumber Daya Keamanan Pangan DKPP Kota Bandung Imam Setiyadi mengatakan pihaknya telah melakukan uji sampel anggur Muscat yang dilakukan uji cepat menggunakan alat rapid test untuk mengetahui kandungan produk tersebut.
“Kami melakukan pengawasan ketat terhadap produk ini di enam pasar modern dan enam pasar tradisional. Hasilnya, tidak ditemukan residu pestisida atau formalin pada sampel yang diuji,” kata Imam di Bandung, Jumat.
Imam mengungkapkan DKPP Kota Bandung telah melakukan pengawasan dan pengujian terhadap anggur Muscat sejak Selasa hingga Kamis lalu di beberapa pasar modern dan distributor utama, termasuk Superindo, Lottemart, Yogya, Borma, dan beberapa pasar tradisional.
Dia menambahkan pengujian terhadap produk tersebut menyusul kekhawatiran masyarakat terkait kualitas dan keamanan anggur impor ini.
“Kita melakukan kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh petugas mini lab food safety. Jadi petugas mini lab food safety itu adalah petugas pasar yang telah kita latih, dengan kita berikan tujuh macam rapid test untuk melakukan pemeriksaan secara mandiri,” kata dia.
Dia menambahkan bahwa izin edar anggur Muscat sudah dikeluarkan oleh Kementerian Pertanian melalui sertifikat Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT), sehingga anggur ini secara resmi terdaftar dan memenuhi standar keamanan pangan.
“Masyarakat diharapkan untuk melihat sayur dan buah yang terjamin aman di konsumsi salah satunya dengan adanya label PSAT yang tertera pada produk,” katanya.
Meski demikian, dirinya mengimbau masyarakat untuk menerapkan teliti sebelum mengkonsumsi buah anggur, antara lain dengan memilih anggur yang memiliki izin edar, lalu cuci dengan air mengalir yang bersih sebelum dikonsumsi.
“Lebih baik lagi masyarakat dapat mengkonsumsi buah dan sayur dari hasil memanfaatkan pekarangan rumah sebagai lahan pertanian,” kata Imam.
Baca juga: Ahli bagikan kiat untuk konsumsi buah yang sehat dan aman
Baca juga: Wamentan: Larangan peredaran anggur Muscat menunggu hasil uji BPOM
Pewarta: Rubby Jovan Primananda
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2024