DKPP Minta Peternak Jepara Bisa Gunakan Vaksinasi PMK Secara Mandiri

DKPP Minta Peternak Jepara Bisa Gunakan Vaksinasi PMK Secara Mandiri

TRIBUNJATENG.COM, JEPARA – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Jepara meminta para peternak bisa melakukan vaksinasi secara mandiri atau berbayar.

Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Jepara, Mudhofir mengatakan permintaan itu pun sesuai dengan surat dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia tentang kesiapsiagaan terhadap peningkatan kasus penyakit hewan menular strategis (PHMS).

Dengan melihat perubahan musim dan menjelang hari besar keagamaan (HKBN).

“Masyarakat diminta untuk melakukan vaksinasi PMK mandiri. Untuk yang sekarang, sudah ada surat edarannya itu, berbayar,” kata Mudhofir saat dikonfirmasi Tribunjateng, Jumat (10/1/2025).

Ia menjelaskan untuk keberadaannya sendiri cukup muda ditemui, bisa didapatkan di kantornya ataupun produsen vaksin yang ada.

Untuk saat ini masyarakat bisa membeli dengan perkemasan, bukan perdosis.

Dia ingin masyarakat bisa membeli vaksin tersebut secara kelompok.

Harganya bervariatif tergantung merek. Berkisar di harga Rp 25 – 30 ribu per dosis.

“Masalahnya, produsen tidak menyediakan vaksin per dosis. Tetapi per kemasan. Misalnya minimal 10 mili liter, harganya sekitar Rp 250-300 ribu per kemasan,” ucapnya.

Untuk itu, sementara ini vaksin yang ada dialokasikan melalui peternak yang tergabung dalam asosiasi atau kelompok peternak. 

Sedangkan untuk peternak mandiri diarahkan untuk patungan dengan peternak lain yang ternaknya sama-sama terjangkit PMK.

Namun melihat beberapa daerah lain angka PMK sudah mengkhawatirkan, Mudhofir berinisiatif untuk mengajukan permohonan vaksin kepada pihak Kemeterian Pertanian melalui Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. 

Pihaknya mengajukan vaksin tahap pertama sebanyak lima ribu dosis.

“Kalau nanti pengajuannya dikabulkan, vaksinnya itu gratis,” ungkapnya.

Vaksin itu nantinya akan diprioritaskan untuk peternak rakyat atau skala kecil. Peternak skala kecil itu bisa jadi juga koloni.

Terlepas dari itu, Mudhofir mengimbau para peternak agar melakukan langkah-langkah antisipatif. 

Hal utama yang paling penting adalah kebersihan ternak beserta kandangnya. (Ito)