inovasi ini dapat memangkas proses birokrasi
Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperkuat ekosistem riset dan inovasi guna meningkatkan pelayanan publik serta memberikan kemudahan di bidang perizinan dan kesehatan yang selama ini menjadi tantangan.
Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi di Jakarta, Senin mengatakan, penguatan aspek ini dilakukan dengan mengintegrasikan berbagai inovasi, baik digital maupun non-digital, yang terus dievaluasi melalui sinergi pentahelix untuk memastikan kesinambungan proses dan manfaat bagi masyarakat.
Dia lalu mengemukakan, pada 2024, Kota Jakarta memiliki 241 inovasi pelayanan publik, tata kelola pemerintahan daerah, dan inovasi lainnya yang terkait urusan pemerintahan daerah. Inovasi ini dan merupakan unggulan yakni Gerai Memulai Usaha dan Cek dan Sadari.
“Inovasi Gerai Memulai Usaha merupakan program yang diinisiasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi DKI Jakarta untuk memfasilitasi UMKM dalam mengurus perizinan usaha secara gratis dan lengkap. Mulai dari pengajuan hingga penerbitan izin di kelurahan dan kecamatan,” papar Teguh.
Dia menjelaskan inovasi ini dapat memangkas proses birokrasi, memberikan kemudahan akses, dan menyediakan informasi yang relevan untuk memulai usaha baru.
Menurut dia dengan meningkatnya jumlah usaha baru pada triwulan IV tahun 2023 sebesar 627,14 persen atau sebanyak 376.067 pelaku usaha dan pertumbuhan realisasi investasi Jakarta sebesar 29,82 persen dengan nilai Rp 166,7 triliun.
“Inovasi Gerai Mulai Usaha juga telah dilengkapi dengan aplikasi pendukung, yaitu portal investasi berbasis spasial untuk memudahkan pelaku usaha memilih lokasi usaha yang diinginkan dan peruntukannya sesuai dengan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Jakarta,” tambahnya.
Di sektor kesehatan, Jakarta menawarkan inovasi Cek dan Sadari. Temuan tersebut merupakan inovasi non-digital untuk meningkatkan capaian deteksi dini kanker leher rahim dan kanker payudara di Provinsi DKI Jakarta. Inovasi ini telah direplikasi di tiga wilayah, yaitu Puskesmas Kecamatan Senen, Cilincing, dan Tambora.
Inovasi ini memberikan pelayanan IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) Test secara mobile tanpa harus datang ke puskesmas dengan memanfaatkan mobil hibiscus, motor anyelir, serta mobil ginekologi.
“Implementasi inovasi telah berhasil meningkatkan capaian IVA Test dari 5,4 persen menjadi 16,56 persen di Kecamatan Senen, menekan potensi biaya pengobatan kanker Rp 20 juta hingga Rp 40 juta per pasien, dan berhasil mendeteksi pra-kanker sebanyak 139 wanita,” jelas Teguh.
Dia kemudian menyebutkan capaian Kota Jakarta antara lain pertumbuhan ekonomi yang pulih dari pandemi COVID-19 dan saat ini mencapai 4,78 persen.
Kemudian, tingkat pengangguran terbuka turun sebesar 0,5 persen, realisasi investasi triwulan II tahun 2024 berupa Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 34,05 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 27,99 triliun.
Selain itu, dia mengungkapkan terjadinya penurunan tingkat kemiskinan menjadi 4,3 persen dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang terus meningkat hingga mencapai 83,55.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024