Surabaya, CNN Indonesia —
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai dilakukan di sejumlah wilayah, salah satunya di SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo, Jawa Timur. Pendistribusian MBG terlambat 30 menit menurut pihak sekolah dan salah satu siswa mengatakan porsinya kurang untuk anak seusianya.
Seribuan kotak makanan terlihat dikirim dengan mobil boks ke area SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo, sekitar pukul 12.00 WIB, Senin (6/1).
Kepala SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo, Zainul Arifin, mengatakan ada total 1.150 porsi yang dikirim ke sekolahnya. Jumlah tersebut melingkupi seluruh siswa yang terdaftar.
“Total ada 1.150 porsi untuk semua kelas X, XI, XII, kami sudah membuat teknis pembagiannya masing-masing kelas ada kurang lebih ada 3-4 siswa yang membagikannya setelah salat zuhur,” kata Zainul.
Zainul menilai menu makan bergizi gratis yang dibagikan tersebut sudah mencukupi kebutuhan gizi untuk para siswanya.
Proses pembagian dilaksanakan hingga pukul 13.00 WIB. Setelah selesai wadah makanan yang digunakan akan dikembalikan kembali kepada petugas.
“Menu yang disediakan sangat sesuai dengan kebutuhan gizi. Kami pastikan jika ada makanan yang tidak sesuai tidak dibuang begitu saja. Nanti akan dilakukan evaluasi,” katanya.
Dalam pelaksanaan hari pertama, Zainul mengakui terdapat kendala terkait keterlambatan pengiriman. Dia memaklumi hal tersebut lantaran banyak titik di wilayah Sidoarjo yang dilayani Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Menurutnya, tim gizi di setiap dapur umum SPPG telah mempertimbangkan kandungan gizi dari tiap porsi makanan yang dibagikan.
Adapun isi dari kotak makan stainless pada program MBG tersebut antara lain nasi putih, ayam goreng tepung, tumis tahu, potongan buah semangka, serta susu dalam kemasan kotak karton.
Meskipun ada keterlambatan dalam proses distribusi, Zainul menekankan yang terpenting adalah anak-anak bisa menikmati makanan tersebut tanpa terganggu.
“Pendistribusian memang ada keterlambatan sekitar 30 menit karena masalah teknis, tetapi yang penting siswa bisa mendapatkan makanan dengan baik,” tuturnya.
Zainul optimistis semua siswa akan mendapatkan jatah makanan. Dia berharap program ini bisa terus berjalan sehingga anak-anak dapat belajar dengan baik tanpa terbebani masalah gizi.
“Kami berharap program ini terus berjalan. Dengan niat baik dari pemerintah, saya yakin hasilnya juga akan baik,” kata dia.
Salah satu siswa di SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo, Ar Robbyyah, mengatakan porsi MBG yang ia terima kasih terlalu sedikit untuk anak seusianya.
“Kalau untuk saya masih kurang. Harapannya ditambah lagi dan dikasih sayur,” kata dia.
Dapur 1 SPPG Sidoarjo melayani 3.000 porsi dengan sasaran delapan Sekolah Dasar (SD) dengan total 2.238 siswa, dua Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan total 359 siswa, 50 ibu hamil serta 263 balita.
Sementara Dapur 2 SPPG Sidoarjo melayani 3.003 porsi yang menyasar tiga Taman Kanak-Kanak (TK) dengan 65 siswa, satu SD dengan 399 siswa, satu SMP dengan 1.047 siswa, tiga SMA dengan 1.258 siswa, sebelas ibu hamil, 167 balita, serta 44 ibu menyusui.
(frd/fea)
[Gambas:Video CNN]