Diplomat Kemlu Tewas di Kos, Satpam Sebut Tak Ada Hal Janggal Sehari Sebelumnya Megapolitan 13 Juli 2025

Diplomat Kemlu Tewas di Kos, Satpam Sebut Tak Ada Hal Janggal Sehari Sebelumnya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        13 Juli 2025

Diplomat Kemlu Tewas di Kos, Satpam Sebut Tak Ada Hal Janggal Sehari Sebelumnya
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Endika Rahmat, satpam di lingkungan rumah indekos ADP (39), diplomat Kementerian Luar Negeri (
Kemlu
) yang tewas di kamar indekosnya di Jalan Gondangdia Kecil Nomor 22, Menteng, Jakarta Pusat, menyebut, tak ada hal janggal sehari sebelum ADP ditemukan tak bernyawa, Selasa (8/7/2025) pagi. 
Hingga Senin (7/7/2025) malam, Endika mengaku tak melihat ada hal mencurigakan di rumah indekos ADP atau lingkungan sekitar. 
Pada hari Senin sehari sebelum ADP ditemukan tewas, Endika bekerja 
shift 
pagi selama pukul 08.00-20.00 WIB. Demikian pula sehari setelahnya. 
“Di indekos biasa, enggak ada keanehan, enggak ada kejanggalan,” ungkap Endika saat ditemui, Minggu (13/7/2025).
Endika juga menuturkan, selama bekerja di permukiman itu, tak pernah ada tindak kriminal.
“Enggak pernah (ada kejadian kriminal). Pastinya aman,” ujar Endika.
Hingga Endika meninggalkan pos satpam untuk berganti
shift
jaga dengan satpam lain pada Senin (7/7/2025) pukul 20.00 WIB, ia mengaku tak melihat sosok ADP kembali ke rumah indekos.
Pada saat bersamaan,
Kompas.com
sudah berusaha menghubungi S, penjaga kos yang terdeteksi kamera CCTV mondar-mandir di depan kamar ADP sesaat sebelum diplomat itu ditemukan tak bernyawa.
Namun, hingga berita ini tayang, S belum juga merespons.
Rumah indekos ADP sendiri terpantau dalam sepi, tak terlihat lalu lalang satu pun penghuni. Sementara, garis polisi masih melintang di depan kamar ADP.
Dalam rekaman CCTV pada Selasa (8/7/2025) pukul 00.27 WIB, penjaga kos terlihat mondar-mandir di depan kamar ADP.
Ia bertelanjang dada, mengenakan sarung kotak-kotak, dan menyampirkan pakaian putih di pundak kiri. Ia tampak berbicara di telepon menggunakan mode speaker.
Penjaga itu sempat berhenti dan menoleh ke arah kamar korban, lalu berjalan kembali.
Beberapa saat kemudian, ia kembali berdiri cukup lama di depan kamar, sekitar 22 detik, diduga masih berbicara lewat telepon.
Pukul 05.20 WIB, ia kembali terlihat melintas, kali ini mengenakan kemeja putih dan celana pendek sambil membawa sapu. Ia sempat mengintip ke arah jendela kamar ADP sebelum akhirnya berbalik arah.
Sebelumnya, komunikasi terakhir antara ADP dan istrinya terjadi pada Senin (7/7/2025) sekitar pukul 21.00 WIB.
Saat sang istri mencoba menghubungi kembali keesokan paginya pukul 05.00 WIB, ponsel ADP sudah tak aktif.
Karena tak ada kabar hingga pukul 08.00 WIB, istri ADP meminta penjaga kos memeriksa ke kamar suaminya.
Penjaga kos bersama satu orang lainnya lantas membuka paksa jendela kamar yang rupanya sudah dalam kondisi dicongkel.
Di dalam kamar, mereka menemukan ADP dalam keadaan tidak bernyawa, kepala terlilit lakban dan tubuhnya tertutup selimut.
Polisi menyatakan tak ditemukan tanda-tanda kekerasan maupun barang hilang dari lokasi.
Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) menunjukkan ada sidik jari ADP pada lakban, namun belum bisa dipastikan apakah ia memasangnya sendiri atau ada orang lain yang terlibat.
Diketahui, ADP adalah warga asal Sleman, DIY, lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM), dan tinggal seorang diri di kamar kos. Sedangkan istrinya berada di Yogyakarta.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.