Pekanbaru, Beritasatu.com – Menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) 2025, sejumlah harga kebutuhan pokok naik di sejumlah pasar tradisional di Kota Pekanbaru, Riau. Kenaikan ini dipicu karena permintaan konsumen yang terus meningkat dan dampak putusnya jalan penghubung Riau-Sumatera Barat tepatnya di XIII Koto Kampar.
Bahan kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan cukup signifikan adalah sayur-sayuran jenis cabai dan telor. Dari pantauan Beritasatu.com di Pasar Kodim dan Pasar Agus Salim Pekanbaru, harga telur satu papan yang biasanya dijual Rp 50.000 sekarang naik menjadi Rp 54.000.
“Harga naik sejak beberapa hari lalu karena faktor jalan putus di Kampar. Apalagi saat ini akan menyambut nataru, barang-barang naik semua. Sekarang modal kami sudah Rp 50.000 per papan. Biasanya kami menjual Rp 50.000, sekarang enggak bisa lagi. Kita jual Rp 54.000 sampai Rp 56.000 ,” kata Leni, pedagang telur di Pasar Kodim Pekanbaru, Selasa (10/12/2024) tentang harga kebutuhan pokok yang naik.
Tak jauh berbeda, harga cabai dan sayur-sayuran juga ikut melambung. Sebelumnya harga cabai merah di Pasar Pagi Arengka berkisar Rp 35.000 per kilogram, saat ini sudah menjadi Rp 40.000 per kilogram. Sementara cabai rawit yang biasanya satu kilogram dihargai Rp 35.000 saat ini naik menjadi Rp 40.000.
“Sayur-sayuran naik rata-rata Rp 5.000 per kilogram. (Kenaikan) terjadi sejak jalan putus sejak lima hari lalu. Namun, untuk tingkat pembeli tidak ada penurunan,” kata Yolanda, pedagang sayur di Pasar Agus Salim, Pekanbaru.
Pedagang telur di pasar tradisional Kota Pekanbaru. – (Beritasatu.com/Effendi Rusli)
Dijelaskannya, khusus sayuran jenis bawang prei dan tomat mengalami kenaikan Rp 10.000 menjadi Rp 20.000 per kilogram.
Akibat kenaikan harga sembako ini, pedagang mengalami penurunan omzet mencapai 25%. Mereka berharap perbaikan jalan penghubung dua provinsi ini segera rampung sehingga harga kebutuhan pokok yang naik bisa kembali normal.