Jakarta, Beritasatu.com – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung memastikan kesiapan distribusi dan ketahanan energi menjelang Ramadan dan Idulfitri 2025. Ia menyampaikan, pasokan bahan bakar minyak (BBM), liquefied petroleum gas (LPG), serta sistem kelistrikan berada dalam kondisi aman.
Yuliot menyampaikan, pemerintah bersama PT Pertamina dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) juga akan membentuk posko pemantauan energi untuk memastikan kelancaran distribusi selama periode tersebut.
“Secara umum, pasokan kelistrikan, BBM, dan LPG secara nasional relatif aman,” ungkap Wamen Yuliot, Rabu (26/2/2025).
Diungkapkan Yuliot, stok BBM nasional, termasuk bensin, solar, dan avtur berada dalam kondisi aman dengan ketahanan stok dijaga antara 18 hingga 20 hari. Kementerian ESDM juga memprediksi adanya peningkatan konsumsi harian BBM selama Idulfitri, yaitu Pertalite meningkat 11,4%, Pertamax meningkat 16,9%, dan Avtur meningkat 5,6%.
Untuk memastikan ketersediaan BBM di seluruh wilayah, peningkatan stok dilakukan sejak H-14 Idulfitri di terminal BBM maupun penyalur. BBM juga dipastikan tersedia di jalur mudik, baik di jalan tol maupun nontol di Jawa dan luar Jawa.
Sementara itu, stok LPG nasional juga dalam kondisi stabil dengan rata-rata coverage days sebesar 15,2 hari. Kementerian ESDM dan Pertamina menyiapkan 32 terminal LPG, 731 stasiun pengisian dan pengangkutan bulk elpiji (SPBE), serta 6.517 agen LPG.
Pasokan listrik juga dipastikan aman selama Idulfitri. Diproyeksikan pada 31 Maret 2025, beban puncak listrik mencapai 33.517 megawatt (MW) dengan daya mampu pasok (DMP) sebesar 53.977 MW, sehingga terdapat cadangan daya sebesar 20.460 MW (68%).
Selain stok BBM, LPG, hingga pasokan listrik, Kementerian ESDM juga menyoroti kesiapan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU), terutama di jalur utama dan destinasi wisata. PLN diminta memastikan kecukupan daya pembangkit selama periode siaga Idulfitri.