Dinas Koperasi dan UMKM DI Yogyakarta Targetkan Pemindahan Teras Malioboro 2 Januari Ini
Tim Redaksi
YOGYAKARTA, KOMPAS.com
– Kepala Dinas Koperasi dan UMKM DI
Yogyakarta
, Siwi Nurkyatsiwi, memastikan bahwa
relokasi pedagang
Teras Malioboro 2
akan dilaksanakan pada Januari 2025.
Menurut Siwi, teknis pengundian untuk pemindahan pedagang ke lokasi baru di Beskalan dan Ketandan sepenuhnya diserahkan kepada Pemerintah Kota Yogyakarta.
“Yang mengikuti undian adalah para pedagang yang menyetujui kebijakan dari Pemerintah DIY maupun Pemerintah Kota Yogyakarta. Nah, disitulah dilakukan undian. Fair enggak itu kan, ini kan versi masing-masing,” ucapnya saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, pada Jumat (3/1/2025).
Siwi menargetkan pemindahan pedagang dari Teras Malioboro 2 ke dua area baru tersebut harus selesai pada Januari ini.
“Pemindahannya Januari. Kami punya target awal Januari, pokoknya Januari ini sudah harus pindah,” katanya.
Ia juga menjelaskan bahwa pembangunan lokasi Teras Malioboro di Ketandan saat ini baru mencapai dua lantai, sementara pembangunan lantai ketiga mengalami keterlambatan.
“Lantai 3 ini proses pembangunannya kan mereka ada keterlambatan sedikit lah begitu, tapi mereka sudah, yang mau ditempati sudah oke, tinggal pembersihan saja,” ungkapnya.
Mengenai luas lapak yang akan didapatkan para pedagang, Siwi menyatakan bahwa ada variasi ukuran, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut.
“Ada yang sama pertama begitu, tapi kalau yang kuliner atau apa itu kan sudah komunikasikan dengan teman-teman PKL kalau pastinya mereka akan bisa menyesuaikan ya kalau yang lainnya itu sama,” jelasnya.
“Karena ini sama persis apa yang sudah didapatkan oleh teman-teman Teras Malioboro 1 dulu,” tambahnya.
Proses relokasi ini menuai polemik. Para pedagang yang tergabung dalam Paguyuban Tri Dharma mengkritik pelaksanaan relokasi yang dianggap tidak transparan, terutama terkait mekanisme pengundian lapak.
Ketua Koperasi Tri Dharma, Arif Usman, mengungkapkan bahwa mereka diundang untuk mengikuti pengundian yang diadakan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta pada 31 Desember 2024 di Jalan Parangtritis.
“Sosialisasi relokasi awalnya dilakukan secara masif, di mana satu pedagang bisa diundang hingga lima kali,” ujarnya pada Kamis (2/1/2025).
Meski sosialisasi telah dilakukan, Arif menilai pengundian tersebut tidak memenuhi prinsip transparansi.
Banyak pedagang merasa kecewa karena tidak mendapatkan lantai 1 dan lapak strategis seperti yang dijanjikan.
“Pengundiannya pertama tidak transparan. Yang kedua, mereka dijanjikan untuk dapat lantai 1 dan juga lapak strategis, ternyata mereka dapat di lantai 2,” tegasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.