Jakarta, Beritasatu.com – Indeks utama Wall Street mencetak rekor tertinggi pada Selasa (26/11/2024) setelah pernyataan presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump tentang kebijakan tarif ternyata hanya menimbulkan sedikit gejolak di Wall Street. Namun, apabila kebijakan tersebut benar-benar diterapkan, dampaknya dapat mengguncang ekonomi global.
S&P 500 naik 0,6% ke level tertinggi sepanjang masa. Dow Jones Industrial Average naik 123 poin atau 0,3% ke rekornya sendiri yang dicapai sehari sebelumnya, sementara Nasdaq Composite naik 0,6%, didorong oleh kenaikan Microsoft dan big tech lainnya.
Secara keseluruhan, S&P 500 naik 34,26 poin ke 6.021,63. Dow Jones naik 123,74 poin ke 44.860,31, sementara Nasdaq bertambah 119,46 poin ke 19.174,30.
Dilansir dari AP, Donald Trump berencana memberlakukan tarif baru secara luas terhadap Meksiko, Kanada, dan China segera setelah ia resmi menjabat. Berbeda dari tarif yang diberlakukan pada masa jabatan pertama Trump, rencana tarif kali ini diproyeksikan mencakup berbagai produk secara luas. Rencana Trump tersebut saat ini menjadi sorotan para investor.
Di pasar obligasi, imbal hasil Treasury relatif stabil setelah penurunan tajam sehari sebelumnya. Imbal hasil obligasi Treasury 10 tahun sedikit naik menjadi 4,29% dari 4,28% pada hari sebelumnya, meskipun masih di bawah level akhir pekan lalu di 4,41%.
Pada saat Wall Street mencetak rekor, di pasar kripto, Bitcoin terus melemah setelah sebelumnya mencapai US$ 99.000 untuk pertama kalinya pada akhir pekan lalu. Nilainya kini turun ke US$ 91.000.