TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Retinopati diabetic adalah komplikasi penyakit diabetes yang dapat menyebabkan kebutaan jika tidak segera dilakukan penanganan. Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah dan jaringan saraf di retina mengalami kerusakan akibat tingginya kadar gula darah.
Pada penderita diabetes, kadar gula darah yang tinggi menyebabkan pembuluh darah secara perlahan mengalami kerusakan. Sehingga pasokan darah yang dialirkan dan diterima oleh retina mengalami gangguan. Kondisi ini terjadi dalam beberapa tahap diantaranya:
Tahap awal yang juga melatarbelakangi terjadinya retinopati diabetik adalah munculnya tonjolan kecil di pembuluh darah (mikroaneurisma) yang memungkinkan keluarnya darah dalam jumlah sedikit. Biasanya pada tahapan ini seseorang masih bisa melihat normal.
Tahap berikutnya disebut sebagai Retinopati Diabetik Awal (RD Nonproliferatif). Terjadi ketika pembuluh darah mulai membengkak dan bocor. Pada tahap ini, pasokan darah yang diterima oleh retina berkurang secara drastis sehingga terjadi perubahan awal pada sel-sel saraf di retina.
Tahap selanjutnya adalah Retinopati Diabetik Lanjut (RD Proliferatif) . Merupakan stadium lanjut dimana mulai munculnya jaringan parut dan pembuluh darah baru yang abnormal di permukaan retina.
Diabetic Retinopathy Center: Layanan di RS Mata Undaan Tangani Tingginya Kasus Retinopati Diabetik
Pembuluh darah baru ini memiliki sifat yang lemah dan mudah pecah. Apabila pembuluh darah ini pecah maka, penderita akan mulai kehilangan penglihatan yang parah.
Gejalanya sering kali tidak terlihat pada tahap awal atau mengalami penglihatan yang sering berubah-ubah dari buram menjadi jelas. Namun, apabila sudah pada tahap lanjut, penglihatan semakin kabur, peningkatan floater (bintik hitam melayang), kesulitan melihat di malam hari, rasa sakit dan kemerahan pada mata.
Diabetic Retinopathy Center: Layanan di RS Mata Undaan Tangani Tingginya Kasus Retinopati Diabetik
Faktor risiko utama retinopati diabetik adalah penderita diabetes tipe 1 dan 2, penderita diabetes dalam waktu lama (> 5 tahun), penderita diabetes dengan kadar gula darah yang tinggi, tekanan darah dan kolesterol tinggi, sedang hamil, serta perokok.
Diagnosis dilakukan melalui pemeriksaan mata yang sebelumnya telah diteteskan obat untuk melebarkan pupil, pemeriksaan oenunjang dengan Optical Coherence Tomography (OCT) dan fluorescein angiogram.
Diabetic Retinopathy Center: Layanan di RS Mata Undaan Tangani Tingginya Kasus Retinopati Diabetik
Untuk pengobatan retinopati diabetic bisa dilakukan dengan injeksi intravitreal (anti-VEGF atau kortikosteroid) untuk mengurangi pembengkakan macula, memperlambat perkembangan penyakit, dan memperbaiki penglihatan., laser photocoagulation guna menutup pembuluh darah yang bocor, membantu mengecilkan pembuluh darah, menghancurkan pembuluh darah yang abnormal di retina, dan mengurangi pembengkakan pada makula., dan vitrektomi untuk penderita retinopati diabetik tingkat lanjut.
Mengendalikan diabetes, tekanan darah, dan kolesterol sangat penting dalam mencegah kondisi ini.
“Tingginya pasien dengan diagnosa retinopati diabetik di Jawa Timur, mendorong kami untuk membuka retinopati diabetic center di tahun 2024” Ujar dr. Rita Tjandra, Sp.M selaku Ketua Komite Medik RS Mata Undaan.
Diabetic Retinopathy Center: Layanan di RS Mata Undaan Tangani Tingginya Kasus Retinopati Diabetik
RS Mata Undaan, saat ini telah dilengkapi dengan Instalasi Penunjang Diagnostik & Terapi yang dapat digunakan untuk melakukan berbagai jenis tes, pemeriksaan, dan evaluasi berkaitan dengan masalah mata, agar dapat membantu dokter mendiagnosis kondisi mata dengan akurat.
Penanganan dan tindakan medis dilakukan menggunakan perangkat laser modern untuk berbagai prosedur medis terkait mata; antara lain operasi katarak, terapi untuk penyakit retina, dan sebagainya yang digunakan untuk mengobati atau memperbaiki kondisi mata.