Jakarta, CNN Indonesia —
Delegasi G20 asal India, Naman Upadhyaya mengungkapkan kebocoran data dan kejahatan siber marak terjadi semenjak pandemi Covid-19.
Lewat temuan itu pihaknya menjadikan isu tersebut sebagai fokus utama dalam pembahasan di forum keempat Digital Economy Working Group (DEWG) G20.
“Terutama di era pasca Covid-19, masalah ini (peretasan dan kebocoran data) banyak terjadi dan kami juga fokus pada masalah keamanan siber dan ekosistemnya,” ujar Naman kepada wartawan, Selasa (30/8) di Nusa Dua, Bali.
Naman mengklaim negara yang sempat dijajah Inggris itu punya tim untuk mengatasi serangan-serangan di dunia digital.
Saat ini, kata Naman, India berfokus dalam ancaman keamanan siber, sehingga mengerahkan tim gabungan dengan Kementerian Elektronik dan Teknologi Informasi India untuk fokus pemberantasan kejahatan siber.
Namun dia tak menjelaskan bagaimana kondisi ekosistem siber di India, pasca marak terjadi setelah pandemi Covid-19 terjadi.
“Keamanan digital dan kemampuan digital penting dan jadi prioritas makanya jadi fokus utama utk presidensi G20 India,” tuturnya.
Untuk diketahui, negara di Asia Selatan yang terkenal dengan jagat film Bollywood itu bakal mengetuai pertemuan ekonomi terbesar G20 pada 2023.
Menyangkut hal tersebut, Naman juga berkomentar ihwal kesiapan India jadi tuan rumah G20 pada 2023. Menurutnya, India bakal meniru pelayanan Indonesia kepada para delegasi negara.
“Kami harap bisa meniru standar Indonesia ke depannya karena Indonesia dan India dua negara berbeda tapi ada kesamaan budaya dan nilai-nilai,” kata Naman.
(can/lth)
[Gambas:Video CNN]