TRIBUNNEWS.COM,- Muh Zahwa (14), santri Pondok Pesantren (Ponpes) DDI Patobong, Kecamatan Mattiro Sompe, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel), menjadi korban tidak selamat saat terjadi kebakaran di tempat dirinya menimba ilmu.
Diketahui, Ponpes DDI Patobong kebakaran pada Rabu (8/1/2025) sekitar pukul 13.00 Wita dan berhasil dipadamkan pukul 15.30 Wita.
Camat Mattiro Sompe, Andi Ramlan menyampaikan, objek yang terbakar merupakan asrama putra berlantai dua.
“Yang terbakar asrama Putra Pesantren DDI Patobong. Ini dua lantai yang di atas itu semi permanen. Dugaan sementara korsleting listrik,” ucapnya dikutip dari TribunTimur, Kamis (9/1/2025).
Muh Zahwa Ditemukan Tewas Sembari Peluk Alquran
Dalam insiden kebakaran ini, Muh Zahwa ditemukan tewas sembari memeluk Alquran miliknya.
“Korban sudah ditemukan. Iya, tadi ditemukan petugas dalam keadaan korban memeluk Alqurannya,” kata salah seorang staf Ponpes DDI Patobong, Aris.
Kolase foto: Satu orang santri bernama Muh Zahwa (14) ditemukan tewas sambil memeluk Alquran saat terjadi kebakaran di Pondok Pesantren (Ponpes) DDI Patobong, Kecamatan Mattiro Sompe, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Rabu (8/1/2025) sekitar pukul 13.00 Wita. (TribunTimur)
Secara perpisah, Kasat Reskrim Polres Pinrang, Iptu Andi Reza Pahlawan, menjelaskan, saat kebakaran terjadi, korban berada di dalam masjid melaksanakan salat Zuhur.
Namun, saat mendengar kebakaran terjadi di asramanya, korban berlari menuju kamarnya dengan maksud mengambil pakaian dan Alquran miliknya.
Pondok Pesantren (Ponpes) DDI Patobong, Kecamatan Mattiro Sompe, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel), kebakaran pada Rabu (8/1/2025)
“Menurut keterangan teman korban, awalnya korban di dalam masjid melaksanakan salat Dzuhur, kemudian melihat api membakar asrama. Selanjutnya, korban langsung menuju ke kamar miliknya dengan maksud mengambil pakaian dan Alquran,” ungkapnya.
Namun, saat korban telah mengambil Alquran, korban terjebak dan tidak bisa keluar dari kamar asrama.
“Korban terjebak api dan asap sehingga tidak bisa keluar,” ucapnya.
Selain Ponpes DDI Patobong, sebelumnya ponpes daerah lain juga pernah terjadi kebakaran, di antaranya:
1. Kebakaran di Pondok Pesantren Darul Qolam 2, Tangerang
Sebanyak 14 asrama putri di Pondok Pesantren Darul Qolam 2 terbakar, Rabu, 30 Oktober 2024.
Ponpes tersebut berlokasi di Kampung Gintung RT 07 RW 02, Desa Pasar Gintung, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, pada dini hari tadi sekitar pukul 02.57 WIB.
Kebakaran ini diduga dipicu masalah kelistrikan.
Akibat kebakaran tersebut, barang-barang, buku, atau kitab-kitab milik murid terbakar dan tak dapat terselamatkan.
Tidak ada korban dalam peristiwa itu.
2. Kebakaran di Pondok Pesantren Mahad Izzatuna, Banyuasin
Sebuah bangunan asrama putra di Ponpes Mahad Izzatuna terbakar hangus, September 2024.
Kebakaran diduga berasal dari salah satu ruangan asrama.
3. Kebakaran di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Wasilah Lemo, Polman
Delapan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Wasilah Lemo di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka bakar serius di sekujur tubuhnya, Agustus 2023.
Mereka terbakar ketika sedang beristirahat di sela pelatihan kerja membuat kursi.
4. Kebakaran di Pondok Pesantren Miftahul Khoirot, Karawang
Kebakaran terjadi di Pondok Pesantren Miftahul Khoirot, Karawang, Jawa Barat pada Senin (21/2/2022) siang menewaskan 8 santri.
Para korban terjebak di kamar yang ada di lantai 2 saat api merembet di bangunan pondok.
Pesantren tersebut dibangun oleh Kyai Haji Zarkasih sejak tahun 1932.
Pesantren yang berada di Desa Mangungjaya, Kecamatan Cilamanya Kulon, Kabupaten Karawang itu dikenal sebagai pesantren tahfiz pertama di Karawang.
Kebakaran disebabkan korsleting listrik kipas angin.
Kapolres Karawang pada saat itu, AKBP Aldi Subartono mengatakan dari keterangan saksi mata, api diduga muncul pertama kali dari percikan api di kipas angin yang rusak.
Saat kejadian, para santri yang sebagian besar masih anak-anak sedang tidur siang di ruang lantai dua pesantren yang terbuat dari kayu.
Api tersebut kemudian menyambar kasur dan langsung merambat ke bangunan pondok.
Para santri yang sedang istirahat terjebak dalam kamar karena api membesar di pintu keluar.
5. Kebakaran di Pondok Pesantren Riadussibyan, Serang
Kebakaran di Pondok Pesantren Riyadussibyan, di Desa Nagara Padang, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, Banten terjadi pada Jumat, 19 Maret 2021 pukul 09:30 WIB.
Kebakaran ini disebabkan oleh konsleting listrik yang menghanguskan beberapa kamar santri.
Api berhasil dipadamkan oleh santri dan warga setempat.
Tidak ada korban jiwa akibat kebakaran ini.
6. Kebakaran di Pondok Pesantren Darul Qur’an Wal Irsyad, Gunungkidul
Ponpes ini mengalami lima kali kebakaran sejak 2016 hingga April 2018.
Salah satu kebakaran terparah terjadi pada Januari 2016, mengakibatkan seorang santri tewas.
Penyebab kebakaran diduga karena korsleting listrik.
(Tribunnews/TribunTimur/Rachmat Ariandi)