Jayapura, Beritasatu.com – Proses evakuasi 11 pendulang emas yang tewas karena kebrutalan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua akhirnya rampung. Tim gabungan TNI-Polri mengevakuasi jenazah para korban dari lima lokasi berbeda di dua kabupaten, yakni Yahukimo dan Pegunungan Bintang.
Kapolda Papua Irjen Pol Patrige Renwarin mengungkapkan, proses evakuasi berlangsung dalam kondisi medan yang sangat sulit dan penuh risiko. Lokasi tambang emas yang menjadi tempat pembantaian ini berada di area terpencil, dengan akses yang hanya bisa ditempuh lewat jalur udara dan sungai.
“Dua jenazah terakhir berhasil dievakuasi dari Tanjung Pomali dan sudah berada di RSUD Dekai. Untuk korban dari Kawe, Pegunungan Bintang, telah dipindahkan ke Tanah Merah, Boven Digoel,” ungkapnya dalam keterangan resmi, Sabtu (12/4/2025).
Evakuasi 11 pendulang emas yang tewas dibantai KKB di Yahukimo Papua Pegunungan menjadi sorotan karena kondisi korban yang mengenaskan. Selain itu, ancaman cuaca ekstrem dan potensi serangan lanjutan dari KKB di sekitar lokasi tambang ilegal.
Tim SAR gabungan dan aparat keamanan harus bergerak cepat di tengah keterbatasan logistik dan waktu. Saat ini, RSUD Dekai menjadi pusat identifikasi para jenazah. Dari 11 korban, baru dua yang teridentifikasi, sedangkan sisanya masih menunggu pemeriksaan lebih lanjut.
Patrige menegaskan, meski korban telah dievakuasi, operasi kemanusiaan di wilayah tersebut belum dihentikan. Aparat keamanan masih berjaga dan melakukan pencarian, antisipasi kemungkinan adanya korban lain yang belum ditemukan.
“Evakuasi berjalan lancar berkat kerja sama seluruh unsur, meski medan berat dan ancaman di lapangan sangat tinggi,” pungkasnya terkait evakuasi 11 pendulang emas yang tewas dibantai KKB di Yahukimo Papua Pegunungan.